• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DASAR HIJAUAN RUMPUT GAJAH

NUNU AINUL QITRI D2407

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada

Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

ii Judul Skripsi : Evaluasi Kualitas Silase Ransum Komplit Berbahan Dasar

Hijauan Rumput Gajah ( ) dan Daun

Rami ( , L. Gaud) pada Silo yang Berbeda Nama : Nunu Ainul QItri

NIM : D24070204

Menyetujui:

Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

(Dr. Despal, S.Pt, M.Sc.Agr.) (Ir. Kukuh Budi Satoto, MS.) NIP. 19701217 199601 2 001 NIP. 19490118 197603 1 001

Mengetahui: Ketua Departemen

Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan,

(Dr. Ir. Idat Galih Permana, M.Sc.Agr.) NIP. 19670506 199103 1 001

iii RINGKASAN

NUNU AINUL QITRI. D24070204. 2011. Evaluasi Kualitas Silase Ransum Komplit Berbahan Dasar Hijauan Rumput Gajah ( ) dan Daun Rami ( , L. Gaud) pada Silo yang Berbeda.Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Pembimbing Utama : Dr. Despal, S.Pt, M.Sc. Agr Pembimbing Anggota : Ir.Kukuh Budi Satoto, MS.

Peningkatan produktivitas di bidang peternakan perlu didukung oleh berbagai faktor, salah satunya adalah penggunaan pakan berkualitas. Pakan berkualitas juga dapat diperoleh dari pakan non konvensional, seperti daun rami ( L. GAUD). Hijauan ini berasal dari sisa hasil pemanenan tanaman rami dan mengandung protein kasar yang tinggi (PK ≥ 16%). Pemanfaatan daun rami menjadi bahan baku pakan sapi perah harian dapat dilakukan melalui teknologi fermentasi menjadi silase ransum komplit. Bentuk penyediaan pakan komplit ini dinilai lebih efektif dan efisien. Pada pembuatan silase ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah tempat penyimpanan silase (silo). Penggunaan silo perlu disesuaikan dengan skala usaha, misalnya di Indonesia, dikarenakan sekitar 80% usaha peternakan sapi perah lokal merupakan usaha sapi perah rakyat (peternak kecil), sehingga diperlukan silo untuk skala usaha yang relatif kecil. Namun kajian tentang silo yang sesuai untuk skala ini, masih terbatas.

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas pakan silase ransum komplit dari jenis silo yang berbeda berdasarkan karakteristik fisik, fermentatif, dan utilitas yang diuji secara . Ada dua jenis silo yang digunakan sebagai perlakuan dalam penelitian ini, yaitu silo (T) dan drum (D). Parameter yang diamati, antara lain: karakteristik fisik (uji Organoleptik), karakteristik fermentatif (pengukuran pH, kadar bahan kering (BK),

(VFA), kehilangan BK, kadar protein kasar (PK), kadar Amonia (NH3), perombakan PK, WSC ( ), dan nilai fleigh (NF), dan karakteristik utilitas (fermentabilitas rumen yang meliputi VFA dan NH3 rumen dan kecernaan

, yaitu kecernaan bahan kering (KCBK) dan kecernaan bahan organik (KCBO)). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan silase pada perlakuan T lebih tinggi (9,00%) dibandingkan pada perlakuan D yang hanya 2.59%. Tingkat kehilangan BK dan PK pada kedua perlakuan cukup tinggi. Kehilangan BK pada perlakuan T sebesar 10,56 a ± 0,46 % dan pada perlakuan D sebesar 3,74 b ± 1,19%. Kehilangan PK pada kedua perlakuan lebih besar dari 4,1%. Berdasarkan NF, silase pada perlakuan T (NF = 74,00 ± 3,92) tergolong berkualitas baik, dan silase pada perlakuan D (NF=118,78 ± 21,51) tergolong berkualitas sangat baik. Nilai kecernaan pada kedua perlakuan cukup tinggi. Nilai KCBK silase pada T sebesar 71,06 ± 1,82% dan pada D sebesar 73,40 ± 1,17%. Nilai KCBO silase pada perlakuan T sebesar 71,62 ± 1,67%, sedangkan pada perlakuan D sebesar 73, 25 ± 1,45%. Karakteristik fisik silase dan fermentatif silase ransum komplit yang

iv ditempatkan pada silo dan silo drum, diperoleh penilaian yang berbeda Silase pada silo drum lebih baik daripada silase pada silo . Namun, dari pengamatan karakteristik utilitas tidak diperoleh perbedaan yang signifikan. Silase yang dihasilkan pada kedua silo tergolong pada pakan yang fermentabel dan memiliki kecernaan yang tinggi, sehingga dapat mendukung penyediaan nutrisi bagi ternak.

v ABSTRACT

Evaluation Quality of Total Mixed Ration Silage -Elephant Grass (

) and Ramie Leaves ( Gaud) Based- in Two Different Silo

Qitri, N. A., Despal, K. B. Satoto

The aim of this study was to compare the quality of total mixed ration (TMR) silage in two different silo ( study) based on physical characteristics, fermentative, and utilities that were tested in vitro. There were trench silo (T) and plastic container (drum) (D). The quality judged from physical (odor, texture, moisture, color and spoilage), fermentative (pH, DM, VFA, DM degradation, CP, NH3, CP degradation, WSC and fleigh point) and utilities (fermentation and digestion) characteristics of the silage produced. The result showed degree of damaged silage in treatment (T) were higher (9,00%) than treatment (D) (2.59%). Fermentative was known by means of pH value in the treatment (pH < 4.4). Based on the fleigh number (FN), silage produced in T could be classified as a good silage (FN= 74,00 ± 3,92 ) and silage in D could be classified as an excellent silage (FP= 118,78 ± 21,51). Digestibilities test showed that silage T were has 71.06 ± 1.82% DMD, whereas silage D were has 73.401 ± 1.17% DMD. The same pattern also occurred in the observation of OMD. Organic matter digestibility values in treatment T were 71.63 ± 1.67% OMD, while in D were 73,25 ± 1.45% OMD. There were differences of physical and fermentative characteristics silage among the silo types. Silage in drum silo is better than trench silo, but the utilities characteristics of the observations did not show any significant differences. Silage produced on both silo were fermentabel and highly digestable, that support the provision of nutrients for livestock.

vi RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 19 Juni 1989 di Jakarta Barat, DKI Jakarta. Penulis adalah anak ketiga dari lima bersaudara yang lahir dari pasangan Bapak Ahmad Ghozali (alm) dan Ibu Hariroh. Pada tahun 1994 penulis mengawali pendidikan di Taman Kanak-Kanak Muslimat Jakarta Barat. Pada tahun 1995 sampai tahun 2001, penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Dasar Negeri 01 Pagi Semanan, Jakarta Barat. Pendidikan lanjutan tingkat pertama dimulai pada tahun 2001 dan diselesaikan pada tahun 2004. Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 8 Jakarta Barat. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Negeri 33 Jakarta Barat pada tahun 2004 dan diselesaikan pada tahun 2007.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2007 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan pada tahun 2008. Sejak masuk fakultas, penulis mendapat beberapa penghargaan atas prestasi di bidang akademik, yaitu sebagai mahasiswa berprestasi Departemen INTP pada tahun 2008, 2009, dan 2010 bersama beberapa teman lainnya. Selain itu juga, Penulis aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan di IPB. Sejak tingkat pertama, penulis aktif berorganisasi sebagai Staf Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ikatan Keluarga Mahasiswa Muslim Tingkat Persiapan Bersama IPB (IKMT IPB) periode 2007-2008. Selanjutnya memasuki tingkat fakultas pada tahun 2008-2009, penulis aktif berorganisasi di tingkat Perguruan tinggi, sebagai Sekretaris Badan Pekerja Majelis Wali Amanat, Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa IPB. Selain itu, penulis aktif berorganisasi sebagai Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Peternakan IPB pada periode 2008-2009 dan pada periode berikutnya (2009-2010).

Penulis pernah mengikuti kegiatan magang di Nursery, Unit Pelayanan Terpadu IPB pada tahun 2008 dan pada tahun 2009, penulis mengikuti kegiatan magang di Balai Besar Pembibitan dan Kesehatan Ternak, Cinagara, Bogor. Selain itu juga, penulis berkesempatan menjadi penerima beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) pada tahun 2007-2008 dan pada tahun 2008-2009.

Dokumen terkait