• Tidak ada hasil yang ditemukan

nyata terhadap pertambahan panjang badan ini adalah zink, besi, kalsium, fosfor, dan vitamin A

Dalam dokumen 1. Keadaan Umum Lokasi 1.1. Geografi (Halaman 71-76)

Adanya pemberian mie instan fortifikasi memberikan pertambahan panjang badan sekitar 1,48 cm dimana laki-laki lebih panjang 0,84 cm daripada perempuan. Hal ini sesuai dengan rekomendasi NCHS WHO yang menyatakan bahwa bayi laki-laki 0 - 6 bulan lebih tinggi daripada bayi perempuan 0 – 6 bulan berdasarkan panjang badan median NCHS WHO. Salah satu yang mendasari perbedaan ini adalah perbedaan kebutuhan gizi yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Panjang badan bayi laki-laki dalam penelitian ini lebih tinggi daripada panjang badan bayi perempuan meskipun masih lebih kecil dari panjang badan median NCHS WHO. (Widdowson, 1985 dalam Soetjiningsih, 1995).

Morbiditas bayi secara nyata mempengaruhi pertumbuhan linier bayi. Hasil uji tersebut menunjukkan adanya hubungan negatif antara morbiditas dengan selisih panjang badan bayi yang berarti dengan semakin berkurangnya/ rendahnya morbiditas maka akan semakin baik pula pertumbuhan linier bayi. Hal ini diperkuat oleh Salgueiro, et al (2002) yang menyebutkan bahwa penurunan kecepatan pertumbuhan pada anak berhubungan dengan meningkatnya morbiditas, berkurangnya koginitif, dan dampak negatif jangka panjang terhadap kapasitas kerja fisik dan reproduksi. Dari beberapa hasil penelitian juga diketahui bahwa morbiditas yang tinggi akan mengganggu penyerapan dan penggunaan zat gizi dalam tubuh (Penny. M, et al. 2004). Selain itu konsumsi ASI pada bayi dapat melindungi dari morbiditas khususnya pada bayi berumur 0 – 4 bulan yang sangat rawan terhadap infeksi. Pada bayi yang disusui eksklusif, pertumbuhannya lebih cepat pada beberapa bulan pertama daripada bayi yang tidak eksklusif karena mempunyai episode penyakit lebih sedikit dan tidak mengkonsumsi makanan yang densitas gizinya rendah (Victora. C. G, et al. 1998).

Pemberian mie instan yang difortifikasi berbagai zat gizi mikro seperti zink, besi, kalsium, fosfor, dan vitamin A pada ibu berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan linier bayi. Hal ini disebabkan mie instan yang difortifikasi gizi mikro tersebut mempengaruhi kadar gizi mikro dalam ASI sehingga ASI yang dikonsumsi bayi mempengaruhi pertumbuhan liniernya. Zink dan besi mempengaruhi morbiditas bayi. Hal ini seperti dikemukakan oleh Penny. M, et al (2004) yaitu zink merupakan

zat gizi penting yang berperan dalam fungsi imunitas dan pertumbuhan fisik sehingga zink dapat menurunkan tingkat diare dan pneumonia dan meningkatkan pertumbuhan pada anak-anak yang beresiko stunting. Berbagai penyakit seperti diare, batuk, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) cenderung lebih rendah pada anak yang mendapat zink daripada plasebo. Ketidakcukupan zink dapat berkaitan dengan defisiensi mikronutrien lain sehingga mengakibatkan masalah gizi yang dapat mengurangi potensi zink terhadap morbiditas atau terhadap pertumbuhan (Lind. T, et al. 2003). Zink yang difortifikasi dalam mie instan dapat memperbaiki regenerasi mukosa, meningkatkan level enzim brush border dalam meningkatkan imunitas seluler dan meningkatkan sekresi antibodi sehingga mengurangi insiden dan beratnya (severity) infeksi anak dan dapat menurunkan mortalitas anak. Peran penting lain dari zink terhadap pertumbuhan adalah bahwa zink berinteraksi dengan hormon penting dalam pertumbuhan tulang seperti somatomedin-C- osteocalcin, testosteron, hormon tiroid, dan insulin. Selain itu zink berkaitan erat dengan metabolisme tulang sehingga berperan positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan (Salgueiro, et al. 2002). Dengan demikian zink berperan penting dalam sintesis hormon pertumbuhan dan perannya dalam produksi somatomedin-C di hati. Beberapa hormon yang secara tidak langsung berhubungan dengan pertumbuhan adalah insulin, tiroid dan testosteron dimana testosteron berpotensi meningkatkan berat dan massa otot dan mendukung pertumbuhan linier (Dewey, et al, 2002).

Besi digunakan oleh banyak enzim, protein, dan organ lain termasuk sel tulang untuk produksi energi sehingga kekurangan besi akan mengganggu aktivitas sel seperti perbanyakan sel yang menghambat pertumbuhan (Stoltzfus. R, 2003). Selain itu peran besi terhadap pertumbuhan berhubungan dengan respon imunitas dan produksi antibodi yang dijelaskan oleh Walter (2003) dimana defisiensi besi menyebabkan kerusakan respon imunitas dan penurunan produksi antibodi sehingga menghambat pertumbuhan.

10.2 Pengaruh Mie Instan Fortifikasi terhadap Pertambahan Berat Badan Bayi

Pertambahan berat badan adalah selisih berat badan bayi pada akhir intervensi dengan berat badan bayi pada awal intervensi.

Pertambahan berat badan bergantung pada pertumbuhan linier dan akumulasi jaringan lemak (Victora. G, et al, 1998). Hasil analisis regresi berganda terhadap pertambahan berat badan bayi disajikan pada Tabel 62.

Tabel 62. Hasil Analisis Regresi Berganda terhadap Pertambahan Berat Badan Bayi

Peubah Bebas B T Sig

Konstanta -1,517 -1,508 0,138

Mie Instan Fortifikasi (1= perlakuan, 0 = kontrol)

0,068 2,255 0,029 b

Tingkat Kecukupan Zink (%) 0,0037 1,188 0,241

Kadar Zink ASI (mg/L) 0,0443 0,818 0,418

Kadar Besi ASI (mg/L) 0,0218 0,743 0,462

Skor Morbiditas Bayi -0,00024 -0,412 0,682

Volume ASI (ml/hari) 0,00036 0,673 0,504

Konsumsi Energi (Kkal) 0,0082 2,458 0,018 b

Konsumsi Protein (g) 0,0034 1,098 0,278

Berat Badan Lahir (kg) 0,0112 0,040 0,968

R Square = 0,271 Adjusted R Square = 0,129 b

= berbeda nyata (p<0,05)

Dari Tabel 62 terlihat bahwa peubah-peubah bebas yang mempengaruhi pertambahan berat badan bayi adalah konsumsi mie instan fortifikasi dan konsumsi energi. Nilai R kuadrat yang disesuaikan (Adjusted R Square) adalah 0,13 yang berarti 13 % nilai pertambahan berat badan dapat dijelaskan oleh konsumsi mie instan fortifikasi dan konsumsi energi. Sedangkan 87% oleh faktor lain yang tidak teramati dalam penelitian ini. Adanya pemberian mie instan fortifikasi

pertambahan berat badan sekitar 0,07 kg. Konsumsi energi secara nyata mempengaruhi pertambahan berat badan bayi. Berat badan merupakan indikator

antropometri yang sangat fleksibel bisa naik atau turun dengan cepat tergantung pada kondisi saat ini dimana energi berperan penting dalam menaikkan ataupun menurunkan berat badan bayi. Bila konsumsi energi sudah tercukupi maka pertumbuhan yang terlihat dari berat badan akan optimal karena konsumsi zat gizi mikro yang berperan dalam pertambahan berat badan bayi akan diabsorpsi secara lebih baik dan efisien bila konsumsi gizi makro seperti energi sudah tercukupi dengan baik. Uji korelasi Pearson juga menunjukkan adanya korelasi positif dan nyata antara konsumsi energi dengan konsumsi zink. Hal ini berarti bila konsumsi energi meningkat maka konsumsi zink juga meningkat.

Hasil uji menunjukkan adanya hubungan

Dalam dokumen 1. Keadaan Umum Lokasi 1.1. Geografi (Halaman 71-76)

Dokumen terkait