• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Nyeri

diperoleh hasil faktor yang berhubungan dengan nyeri persalinan adalah usia (P value=0,001), paritas (P value=0,000), pengalaman nyeri sebelumnya (P value=0,000), induksi persalinan (P value=0,000). Sedangkan faktor tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif (P value=0,530).

Penulis menyarankan kepada petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan perannya dalam menguasai teknik relaksasi dan memotivasi ibu agar bisa menerima nyeri yang dirasakannya dengan baik.

iv STUDY PROGRAM OF NURSING SCIENCE

FACULTY OF MEDICAL AND HEALTH SCIENCE

ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA UNDERGRADUATED THESIS, April 2012

Annisa Magfuroh, NIM. 107104000039

Factors Associated with Pain Labor Active Phase Stage I in General Hospital District of Tangerang

+ 76 page + 13 table + 6 scheme + 6 attachment Key words: Labor pain, stage I

ABSTRACT

Labor pain is a feeling of uncomfortable, which is subjective, because of the large activity in the body in order to bear a baby. This study aims to determine the factors associated with labor pain stage I active phase, include is age, parity, previous pain experience, education level and labor induction.

The study was a quantitative study, using cross sectional design with retrieval incidental sampling technique data. Sample is 64 people. Using univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis using an independent t-test with α = 5%. Place of research in the labor room of Tangerang District General Hospital. Instruments used in the form of questionnaires and observation sheets with FPRS measurement scale (Face Pain Rating Scale).

The result show that the average pain felt by the mother at the first stage of the active phase is more painful 3.45 (maximum Scale 5). The result of bivariate analisis the factor associated with pain labor is age (P value = 0.001), parity (P value = 0.000), previous experience of pain (P value = 0.000), induction of labor (P value = 0.000) with labor pain first stage of the active phase. While there education factor is no associated with the first stage of labor pain active phase (P value = 0.530).

Recommendation for the health practitioners is to further enhance their role in mastering relaxation techniques and motivate mothers to be able to accept the pain she feels.

v

RIWAYAT HIDUP

Nama : Annisa Magfuroh

Tempat/Tanggal Lahir : Pandeglang, 19 November 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl.Raya Labuan Km. 07 Kp.Kd.Hapa Rt.05-02

Ds.Babakan Lor Kec.Cikedal Pandeglang-Banten

Telepon/Hp : 085694942297

Email : annisa_tehenca@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Babakan Lor 5 (1995-2001)

2. MTS Mathla’ul Anwar Pusat Menes (2001-2004)

3. SMAI Al-Mukhlisin Bogor (2004-2007)

4. S-1 Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

vi

PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI Skripsi dengan judul

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RUANG BERSALIN RSU KABUPATEN TANGERANG Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Annisa Magfuroh NIM 107104000039

Jakarta, Mei 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Irma Nurbaeti,M.Kep.Sp.Mat Yuli Amran,MKM NIP. 197005011996012001 NIP. 150408687

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Tien Gartinah, MN

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. DR. (hc). Dr. M. K. Tadjudin, Sp. And Penguji II Yuli Amran,MKM NIP. 150408687 Penguji I Irma Nurbaeti,M.Kep.Sp.Mat NIP. 197005011996012001 Penguji III Puspita Palupi,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat NIP. 198011192011012006

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk;

Bapak ibu, adik dan sahabat-sahabatku tercinta.

Semoga sapaku ini mendapati kita dalam kesahatan dan

kebahagiaan bersama keluarga tercinta.

Terima kasih atas segala do’a, dukungan dan perhatiannya.

Kalian semua adalah penyemangatku dan inspirasiku dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Dan untuk almamaterku.

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah SWT pemilik segala apa yang ada di seluruh alam semesta. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada kekasih tercinta seluruh mahluk alam raya Muhammad SAW, keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012”.

Penyususnan skripsi ini dapat berjalan dengan baik atas bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. dr. Dr (hc) MK. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. Achamd Gholib, M.A. selaku pembantu dekan bidang administrasi umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dra. Farida Hamid, M.Pd. selaku pembantu dekan bidang kemahasiswaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Tien Gartinah, M.N., selaku ketua program studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Ibu Irma Nurbaeti, S.Kp, Sp.Mat selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus pembimbing I yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

ix

6. Ibu Yuli Amran S. KM, MKM selaku pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan motivasi.

7. Segenap Dosen Ilmu Keperawatan yang telah memberikan masukan dan motivasi.

8. Direktur RSU Kabupaten Tangerang dan Direktur RSUD Serang.

Terimakasih atas izin yang diberikan pada penulis untuk melakukan penelitian di RSU Kabupaten Tangerang.

9. Keluarga tercinta (Ibu, Bapak, Abang dan Adik), yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang, doa dan segala bantuannya.

10.Sahabat-sahabat tersayang (Farizah, Ai, Ella, Anggun, Dawam, Tya, Santi, Esa & Nia) yang selalu memberikan keceriaan dan bersedia mendengarkan keluhan-keluhan penulis.

11.Sahabat-sahabat PSIK ’07 yang telah berjuang bersama-sama dalam perkuliahan di Keperawatan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga berguna untuk perbaikan sselanjutnya. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya untuk bidang keperawatan, dan untuk pembaca umumnya.

Jakarta, 04 April 2012

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACK ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

SURAT PENGESAHAN PENGUJI ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ...xiv

DAFTAR GAMBAR ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... ..xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 7 C. Pertanyaan Penelitian ... 8 D. Tujuan Penelitian ... 9 1. Tujuan Umum ... 9 2. Tujuan Khusus ... 9 E. Manfaat Penelitian ... 10

1. Bagi Rumah Sakit ... 10

2. Bagi Profesi Keperawatan ... 10

xi

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Nyeri ... 11

1. Definisi Nyeri ... 11

2. Klasifikasi Nyeri ... 12

3. Teori Terjadinya Rangsangan Nyeri ... 13

4. Fisiologi Nyeri ... 14

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri ... 15

B. Nyeri Persalinan ... 16

1. Definisi Nyeri Persalinan ... 16

2. Penyebab Nyeri Persalinan ... 17

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan ... 18

4. Persalinan Kala I ... 27

5. Skala Nyeri ... 30

C. Kerangka Teori ... 34

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 35

A. Kerangka Konsep ... 35

B. Definisi Operasional ... 36

C. Hipotesis ... 38

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Desain Penelitian ... 39

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

C. Populasi dan Sampel ... 39

1. Populasi ... 39

2. Sampel ... 39

D. Alat Pengumpulan Data ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

xii

2. Tahap Pengumpulan Data ... 42

3. Teknuk Uji Instrumen ... 43

F. Pengolahan Data ... 43

1. Editing ... 44

2. Coding ... 44

3. Entry Data ... 44

4. Cleaning Data ... 44

G. Teknik Analisis Data ... 44

H. Etika Penelitian ... 45

1. Prinsip-prinsip Etika Penelitian ... 45

2. Masalah Etika Penelitian ... 46

BAB V HASIL PENELITIAN ... 48

A. Gambaran Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang ... 48

1. Visi RSU Kabupaten Tangerang ... 49

2. Misi RSU Kabupaten Tangerang ... 49

3. Motto RSU Kabupaten Tangerang ... 49

B. Analisis Univariat ... 50

1. Gamabaran Nyeri Persalinan ... 51

2. Gambaran Usia Ibu ... 52

3. Gambaran Paritas ... 53

4. Gambaran Pengalaman Nyeri Sebelumnya ... 53

5. Gambaran Tingkat Pendidikan ... 54

6. Gambaran Induksi Persalinan ... 55

C. Analisis Bivariat ... 55

1. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Usia Ibu pada Kala I Fase Aktif ... 56

2. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Paritas pada Kala I Fase Aktif ... 57

3. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Pengalaman Nyeri Sebelumnya pada Kala I Fase Aktif ... 58

xiii

4. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Tingkat Pendidikan pada

Kala I Fase Aktif ... 59

5. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Induksi Persalinan pada Kala I Fase Aktif ... 60

BAB VI PEMBAHASAN ... 61

A. Keterbatasan Penelitian ... 61

B. Gambaran Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ... 62

C. Hubungan antara Usia Ibu dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ... 64

D. Hubungan antara Paritas dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ... 66

E. Hubungan antara Pengalaman Nyeri Sebelumnya dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ... 67

F. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ... 69

G. Hubungan antara Induksi Persalinan dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ... 71

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

xiv

DAFTAR TABEL Nomor Tabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 37 Tabel 5.1 Rata-rata Nyeri Persalinan Setiap Fase ... 50 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di

RSU Kabupaten Tangerang ... 51 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di RSU

Kabupaten Tangerang ... 51 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Usia Ibu di Ruang Bersalin RSU Kabupaten

Tangerang Tahun 2012 ... 52 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu di Ruang Bersalin RSU Kabupaten

Tangerang Tahun 2012 ... 53 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengalaman Nyeri Sebelumnya di Ruang

Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012 ... 53 Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan di Ruang Bersalin RSU

Kabupaten Tangerang Tahun 2012 ... 54 Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Induksi Persalinan di Ruang Bersalin RSU

Kabupaten Tangerang Tahun 2012 ... 55

Tabel 5.9 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Usia Ibu pada Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012 . 56 Tabel 5.10 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Paritas pada Kala I Fase

Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012 . 57 Tabel 5.11 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Pengalaman Nyeri

Sebelumnya pada Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU

xv

Tabel 5.12 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Tingkat Pendidikan pada Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012 ... 59 Tabel 5.13 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Induksi Persalianan pada

Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012 ... 60

xvi

DAFTAR GAMBAR Nomor gambar

Gambar 2.1 Visual Analog Scale (VAS) ... 32

Gambar 2.2 Skala Nyeri Oucher ... 33

Gambar 2.3 Faces Pain Rating Scale (FPRS) ... 34

Gambar 2.4 Kerangka Teori ... 35

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 36

xvii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat-surat izin penelitian

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Lampiran 3 Lembar Kuesioner Lampiran 4 Lembar Observasi Lampiran 5 Analisis Univariat Lampiran 6 Analisis Bivariat

xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Data statistik Indonesia mengemukakan jumlah kelahiran bayi setelah tahun 2000 masih sangat tinggi. Setiap tahun jumlah kelahiran bayi mencapai sekitar 4,5 juta bayi, kurang lebih sekitar 4,5 juta ibu mengalami proses persalinan (BPS, 2011). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir (Mochtar, 1998). Persalinan juga merupakan proses alamiah yang dialami dalam siklus reproduksi wanita, proses tersebut berupa pengalaman yang menyenangkan dan kadang kala tidak menyenangkan (Danuatmaja, 2004). Persalinan diartikan pula oleh Cunningham (2005) sebagai peregangan dan pelebaran mulut rahim, hal itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong janin untuk keluar sehingga banyak energi yang di keluarkan dan dapat menimbulkan nyeri.

Nyeri secara umum diartikan suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus spesifik bersifat subjektif dan berbeda antara masing-masing individu (Potter & Perry, 2006). Kozier, (2006) menjelaskan nyeri persalinan bersifat unik karena nyeri persalinan berbeda dengan nyeri lainnya yaitu nyeri persalinan merupakan bagian dari proses yang normal sedangkan nyeri yang lain mengikuti kondisi patologis. Nyeri dalam persalinan dapat terlihat dari perubahan sikap, cemas, merintih, menangis bahkan sampai meraung (Hutahaean, 2009). Umumnya rasa nyeri persalinan terjadi akibat kontraksi dimulai dari bawah punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut

xix

dan menyebar sampai ke kaki (Dauatmaja, 2004). Rasa nyeri yang tidak tertahankan oleh ibu tersebut bisa berdampak buruk terhadap kelancaran persalinan dan mengakibatkan distress pada bayi (Arifin, 2008 dalam Maslikhanah, 2010).

Sebuah penelitian dilakukan pada wanita dalam persalinan kala I didapatkan bahwa 60% primipara melukiskan nyeri akibat kontraksi uterus sangat hebat, 30% nyeri sedang. Pada multipara 45% nyeri hebat, 30% nyeri sedang, 25% nyeri ringan (Maslikhanah, 2011). Hasil penelitian Ajartha (2007), menemukan hanya 15% persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri sedang, 30% persalinan disertai nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat hebat. Penelitian terkait dilakukan oleh Rusdiatin (2007), mendapatkan hasil 53,3% ibu bersalin mengalami nyeri sedang dan 46,7% mengalami nyeri persalinan yang berat. Data-data tersebut menunjukan bahwa nyeri persalinan yang di rasakan ibu pada saat melahirkan sangat berat dan menyakitkan bagi ibu.

Secara fisiologi nyeri persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase laten dan fase aktif. Fase laten terjadi pembukaan sampai 3 cm, bisa berlangsung selama 8 jam (Rukiyah, 2009). Rukiyah (2009) menjelaskan pula bahwa puncak nyeri terjadi pada fase aktif, di mana pembukaan menjadi lengkap sampai 10 cm dan berlangsung selama 6 jam. Nyeri tersebut berasal dari kontraksi uterus dan dilatasi serviks (Cunningham, 2005). Pada fase aktif kontraksi uterus menjadi lebih lentur, lebih lama, dan lebih kuat sehingga sensasi nyeri yang dirasakan lebih meningkat (Rukiyah, 2009). Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I fase aktif sangat

xx

penting, karena ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang di akibatkan nyeri yang sangat hebat (Rusdiatin, 2007).

Fenomena yang terjadi saat ini, ditemukan bahwa beberapa ibu yang mengalami proses persalinan kala I fase aktif mengeluhkan rasa nyeri dan kontraksi yang sangat kuat serta rasa seperti ingin BAB. Beberapa ibu lain memiliki kecenderungan untuk melakukan operasi sesar walau tanpa indikasi yang jelas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurlaela (2008), didapatkan data bahwa sebanyak 13,9 % operasi sesar dilakukan tanpa pertimbangan medis. Operasi sesar tersebut dilakukan atas keinginan ibu sendiri karena mereka beranggapan bahwa dengan operasi sesar ibu tidak akan mengalami nyeri seperti pada persalinan normal Nurlaela (2008).

Rasa nyeri pada ibu bersalin dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal terdiri dari, budaya, lingkungan, dukungan dan tindakan medik (Handerson, 2006). Faktor internal terdiri dari kecemasan, ketakutan, ketegangan, kelelahan, usia, pengalaman masa lalu dan pendidikan. Sherwen (1999) menyebutkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi nyeri persalinan adalah paritas dan usia, pengalaman masa lalu, budaya, mekanisme koping, faktor emosional, sikap, tingkat pengetahuan, tingkat percaya diri, suport system, lingkungan, lama persalinan dan posisi ibu dan janin. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi nyeri persalinan yang disebutkan oleh Bobak (2004) diantaranya pengalaman masa lalu, paritas, budaya, keletihan dan emosi.

xxi

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan, faktor yang diteliti diantaranya, usia, paritas, pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat pendidikan dan induksi persalinan. Usia ibu yang lebih muda memiliki sensori nyeri yang lebih intens dibandingkan dengan usia yang lebih tua (Rumbin, 2008). Intensitas kontraksi uterus pun lebih meningkat pada ibu primipara daripada ibu multipara sehingga menjadi salah satu alasan dilakukan penelitian pada faktor tersebut (Hutahaean, 2009). Rusdiatin (2007), menyatakan ibu yang telah mengalami nyeri sebelumnya memiliki tinggkat nyeri yang lebih ringan dari pada ibu yang belum pernah merasakan nyeri sebelumnya. Tingkat nyeri lebih ringan pula ditunjukan pada ibu yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendidikan yang lebih rendah (Notoatmodjo, 2003). Faktor lain yang memperberat nyeri persalinan juga yaitu dengan dilakukannya induksi persalinan, nyeri yang diakibatkan dari induksi persalinan adalah dua kali lipat dari pada nyeri akibat kontraksi persalinan normal (Danuatmaja, 2004).

Faktor yang tidak diteliti adalah budaya, hasil wawancara dengan kepala ruang bersalin bahwa sebagian besar pasien di RSU Kabupaten Tangerang berasal dari suku Sunda, sehingga peneliti tidak memasukan budaya sebagai salah satu faktor untuk diteliti. Fakta lain bahwa pasien diruang bersalin tidak boleh didampingi oleh suami ataupun keluarga terdekat sehingga tidak memungkinkan pula untuk meneliti faktor support system. Faktor lainnya yaitu lamanya persalinan, ini tidak diteliti karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengikuti persalinan ibu kala I. Faktor emosional, kelelahan dan mekanisme koping tidak diteliti karena peneliti tidak

xxii

menemukan skala ukur untuk faktor-faktor tersebut, danpasien punsulit untuk di ajak berkomunikasi, karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan.

Penurunan rasa nyeri merupakan salah satu kebutuhan ibu dalam proses persalinan (Rukiyah, 2009). Setiap individu mempunyai persepsi nyeri yang berbeda-beda. Melalui pengalaman nyeri manusia mengembangkan mekanisme untuk mengatasi nyeri selama persalinan (Bobak, 2005). Gorrie (1998) dalam Yumni (2006) menjelaskan berbagai dampak baik secara fisiologis maupun psikologis jika terjadi nyeri yang berlebihan. Dampak secara fisiologis nyeri persalinan menyebabkan iskemi pada plasenta sehingga janin akan kekurangan oksigen sehingga terjadi metabolisme anaerob yang menyebabkan asidosis metabolik. Auvenshine (1990) dalam Maslikhanah (2010) menyebutkan dampak lainnya yaitu dapat terjadi penurunan efektifitas kontraksi uterus sehingga memperlambat kemajuan persalinan.

Dampak psikologis nyeri persalinan akan mengakibatkan ibu mengalami kesulitan untuk berinteraksi, hal ini menyebabkan ibu sulit untuk mengungkapkan perasaannya. Pengalaman yang buruk terhadap persalinan juga bisa mempengaruhi respon terhadap aktivitas seksual dan keengganan untuk kehamilan dan persalinan selanjutnya. Perlu dilakukan berbagai upaya oleh penolong persalinan atau perawat untuk mengurangi dampak persalinan yang berlebihan tersebut.

Perawat maternitas berperan sebagai pemberi pelayanan keperawatan (care giver) dalam proses persalinan mempunyai tugas untuk membantu persalinan berlangsung aman, nyaman dan efektif (Pilliteri, 2003). Perawat

xxiii

maternitas mempunyai tanggung jawab untuk membantu ibu dalam menghadapi persalinannya agar berjalan lancar, aman dan nyaman. Perubahan perilaku ibu dalam menghadapi persalinan harus diamati oleh perawat, kemudian perawat merencanakan intervensi yang dibutuhkan selama perubahan tersebut dengan adaptasi terhadap nyeri yang ditimbulkan saat persalinan (Pilliteri, 2003).

Saat ini banyak cara yang digunakan dalam mengatasi nyeri saat persalinan. Cara tersebut yaitu dengan tindakan farmakologi dan tindakan non farmakologi. Tindakan farmakologi yang digunakan antara lain penggunaan analgesik, suntikan epidural, Intracthecal Labor Analgesik (ILA), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan lain-lain (Mander, 2004). Tindakan-tindakan medis ini hampir semua mempunyai efek samping pada ibu dan juga pada janin. Tindakan non farmakologi antara lain relaksasi, teknik pemusatan pikiran dan imajinasi, teknik pernafasan, hidroterapi, masase atau sentuhan terapeutik, hipnosis, akupuntur dan acupressur dan lain-lain (Mander, 2004). Tindakan-tindakan tersebut adalah untuk distraksi yang dapat menghambat otak untuk mengeluarkan sensasi nyeri serta tidak menyebabkan efek samping pada ibu dan juga bayi.

Rumah Sakit yang menerapkan salah satu teknik non farmakologi yaitu RSU Kabupaten Tangerang. RSU Kabupaten Tangerang merupakan rumah sakit rujukan, dengan fungsi utama menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif bagi pasien sesuai dengan kebutuhan dan terjangkau oleh masyarakat luas. Sebagai rumah sakit rujukan, RSU Kabupaten Tangerang memiliki data kunjungan pasien kamar

xxiv

bersalin pada tahun 2011 sebanyak 31,43% persalinan spontan, 19,88% persalinan dengan sectio caesarea, 8,75% persalinan dengan tindakan, sampai saat ini data tentang nyeri persalinan kala I fase aktif belum diketahui. Sesuai dengan hasil studi pendahuluan di RSU Kabupaten Tangerang, peneliti melakukan observasi pada 10 ibu yang sedang menjalani persalinan kala I fase aktif dengan menggunakan skala ukur Faces Pain Rating Scale (FPRS) bahwa 65% ibu bersalin menyatakan nyeri yang sangat hebat dan 35% ibu menyatakan nyeri sedang. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif di RSU Kabupaten Tangerang.

B. Rumusan masalah

Nyeri persalinan merupakan salah satu bagian dari serangkaian proses persalinan. Nyeri dapat terlihat dari perubahan sikap, cemas, merintih bahkan sampai meraung. Hal ini terjadi akibat adanya peregangan dan pelebaran mulut rahim, ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong janin untuk keluar sehingga dapat menimbulkan nyeri yang tidak tertahankan. Rasa nyeri yang tidak tertahankan tersebut dapat berdampak buruk terhadap kelancaran persalinan bagi ibu dan dapat menyebabkan distress pada bayi.

Fenomena saat ini, banyak wanita berfikir bahwa nyeri yang dialami adalah bagian yang sangat besar yang harus dihadapi dalam persalinan sehingga beberapa wanita memiliki kecenderungan untuk melakukan operasi sesar walau tanpa indikasi apapun. Hasil penelitian Maslikhanah (2011) menyatakan 60% ibu bersalin merasakan nyeri yang sangat hebat dan 45% ibu

xxv

yang merasakan nyeri hebat didapatkan pula dalam penelitian Rusdiatin (2007).

Studi pendahuluan dilakukan di RSU Kabupaten Tangerang mengenai nyeri persalinan kala I fase aktif di dapatkan hasil 65% ibu menyatakan nyeri yang sangat hebat dan 35% ibu menyatakan nyeri sedang. Diduga terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nyeri tersebut di antaranya, paritas, usia, pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat pendidikan dan induksi persalinan. Data tentang nyeri persalinan kala I fase aktif di RSU Kabupaten Tangerang pun belum diketahui, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktot-faktor yang berhubungan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang.

C. Pertanyaan penelitian

1. Bagaimana gambaran nyeri pada persalinan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?

2. Bagaimanakah gambaran usia, paritas, pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat pendidikan dan induksi persalinan berhubungan dengan nyeri pada persalinan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang? 3. Bagaimana hubungan usia dengan nyeri pada persalianan kala I fase aktif

di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?

4. Bagaimana hubungan paritas dengan nyeri pada persalianan kala I fase

Dokumen terkait