• Tidak ada hasil yang ditemukan

II.2 TIROID 1 Pengertian

10. Obat-obat Gondok

a. Karbimazol : Neo, Mercazole

Derivat thiomidazol ini berkhasiat sebagai antitiroid kuat dan paling sering digunakan. Resorpsinya dari usus cepat dan langsung di ubah secara lengkap menjadi metabolit aktif tiamazol. Karbimazol menghasilkan 6-7 mg tiamazol. Plasma t ½ nya 9 jam.

Efek sampingnya jarang terjadi pada dosis normal dan biasanya tidak serius antara lain sakit kepala dan sendi, gangguan lambung usus, hilang rasa dimulut, rambut rontok dan reaksi kulit (gatal, ruam). Pada dosis tinggi dapat

terjadi efek yang hebat yaitu depresi sumsum tulang dengan antara lain agranulocytosis dan leukopenia (reversible).

Dosisnya : Oral 3-4 dd 10 mg atau 1 dd 30-40 mg selama 6-8 minggu, kemudian ditambahkan tiroksin atau dapat juga beralih kedosis pemeliharaan 5-20 mg/hari.

b. Propiltiourasil

Derivat pirimidin ini adalah analog dari metiltiourasil yaitu zat antitiroid pertama (1945). Khasiat tiroistatiknya Ca 10 x lebih lemah dari karbimazol. Resorpsinya cepat, PP-nya ca 80%, plasma t ½ nya singkat 1-2 jam, maka perlu ditakarkan 3-4 x sehari. Efek sampingnya hampir mirip dengan karbimazol.

Dosisnya : permulaan 3 dd 70-200 mg selama 6-8 minggu, pemeliharaan 50-300 mg / hari, atau dikombinasi dengan tiroksin.

c. Kalium Iodida

Garam ini adalah obat pertama yang digunakan pada struma dan hipertirosis. Sesudah diserap baik oleh usus, iodida diabsorpsi secara selektif oleh tiroid dan dipekatkan disini sampai 25 kali. Mulai kerjanya cepat dalam 1-2 hari, tetapi bersifat sementara, setelah ca 2 minggu sering sekali tidak efektif lagi dan gejalanya memburuk.

Premedikasi, berguna memadatkan kelenjar 10-14 hari sebelum pembedahan.

Profilakse, pada orang-orang yang terkena radiasi 25 rem atau lebih, misalnya pada bencana reaktor di Chernobyl (Rusia, 1986). Kalium iodida (dan-iodat) mampu memblok kumulasi radioaktif iod tersebut dalam tiroid.

Ekpektorans dalam sirup batuk berguna mempermudah pengeluaran dahak. Efektivitasnya belum pernah dibuktikan secara ilmiah dan sangat diragukan, sedangkan risiko efek samping serius (struma) agak besar.

Tetes mata 1 % pada bular mata (cataract), cara kerjanya kurang jelas Cara kerjanya terhadap tiroid adalah kompleks dan tergantung dari dosis serta keadaan organ. Pada orang sehat, kelebihan iodida dapat mengakibatkan struma, umpamanya dalam obat batuk atau dalam rumput laut yang banyak dimakan oleh penangkap ikan Jepang (iod basedow). Sebaliknya kekurangan iod dapat menimbulkan struma. Kebutuhan tubuh akan iodida berjumlah sekitar 150 mcg/hari.

Efek sampingnya agak sering terjadi biasanya berupa reaksi alergi seperti iod acne, urtikaria, juga edema dan selesma. Dosis tinggi dan penggunaan yang lama bisa menimbulkan hipotirosis atau struma, juga depresi, nervositas, sukar tidur, impotensi dan myxoedema.

Dosis : untuk persiapan strumectomia oral 15 ml larutan KJ/NaJ 1% selama 10-14 hari sebelum pembedahan. Sebagai profilakse pada radiasi, hendaknya dimulai 24 jam sebelum terpapar radioaktif iod : diatas 1 tahun 130 mg/hari selama 3-10 hari, dibawah 1 tahun 65 mg/hari.

d. Iod

Radiofarmaka merupakan kelompok obat yang digunakan dalam ilmu kedokteran nuklear untuk terapi dan diagnosa, berkat dayanya melepaskan sinar-sinar ionisasi.

Iod radioaktif. Setelah diresorpsi, iod 131 secara selektif diserap oleh tiroid dan mulai radiasinya. Terutama memproduksi sinar beta dengan daya penetrasi ringan (ca 2 mm) dan sedikit sinar gama yang penetrasinya lebih mendalam. Kerjanya lama dengan masa paruh ca 8 jam, sehingga lebih disukai daripada isotop iod lainnya yang kerjanya lebih singkat atau lebih lemah.

Penggunaannya, dalam bentuk natrium radioiodida (=NaI dengan I 131), antara lain pada hipertirosis. Terapi dengan tiroistatika harus dihentikan 2 hari sebelumnya. Efeknya dapat disamakan dengan pengangkatan sebagian kelenjar melalui pembedahan. Disamping itu radioiod juga digunakan untuk diagnosa fungsi tiroid atau terapi kanker tiroid.

Efek sampingnya, berupa peradangan tiroid dan sementara memburuknya gejala hipertirosis. Efek yang lebih serius adalah resiko kecil

kemudian. Karena itu radioiod pada dasarnya hanya diberikan pada pasien diatas usia 40 tahun. Wanita hamil dan menyusui tidak boleh ditangani dengan radioiod.

Dosis, oral atau IV 925-1850 MBq sebagai larutan natrium iodida I 131 (USP).

No. Nama obat Golongan Indikasi Efek samping Generik/

patent

Askes Dosis 1. Eutyrox tab.50

mcg / 100 mcg

Hipotiroid Tremor pd jari tangan,palpitasi,gang guan pada ritme jantung,keringat berlebihan,penurunan berat badan,diare,gganggua n tidur,gelisah Patent Dws: awal :50 – 100 mcg 1x/hr,ditingkatkan 25-50 mcg pd interval 2-4 minggu.Dosis pemeliharaan:125 mcg -250 mcg .Anak : awal 12,5 -50 mcg 1x /hr

2. Thyrax tab. 100 mcg Hipotiroid idem Patent Idem

3. LevoThyroxine 50 mcg/100 mcg

Hipotiroid idem patent Idem

4. Neo Mercazole 5 mg

Thiomidazole Hipertiroid Jarabg terjadi pd dosis normal,dan biasanya tdk serius al: sakit kepala dan sendi,gngguan Patent Awal :20-60mg/hr. Kasusu ringan 5- 10 mg/hari,kasus sedang 30 mg/hr, kasus berat 40-

lambung,hilang rasa dimulut,,rambut rontok,reaksi kulit(gatal,ruam).pad a dosis tinggi dpt terjadi efek yg hebat : depresi sumsum tulang dgn al : agranulositosis dan leukopenia 60mg /hr diberikan dlm dosis terbagi.Pemelihar aan : 5-15 mg/hr 5. Thyrozol 5 mg/10 mg

Hipertiroid Reaksi kulit sering terjadi,ggn indera pengecapan,agranulo sitosis,nyeri pd persendian,ikterus,pe mbengkakan kelenjar saliva,penurunan jumlah trombosit dan komponen darah lainnya,radang pembuluh darah dan saraf dan kerontokan rambut Patent Dewasa : 2,5 mg -10 mg .Anak : 0,3 mg -0,5mg/kg BB/hr. dosis pemeliharaan : o0,2 mg-0,3 mg/kg BB/hr. 6 Propiltiourasil tab.100 mg

Pirimidin Hipertiroid Generik Dewasa ,Awal : 3

x sehari 70-200mg selama 6-8

pemeliharaan : 50mg -300mg/hari atau dikombinasi dgn tiroksin 12. Obat Tradisional

Penyakit gondok yang menahun bisa diobati dengan :

 Benalu teh

Caranya : Sediakan 10 lembar benalu teh, kemudian direbus bersama air dingin kira-kira 1 L. Tunggu sampai air rebusan benalu teh ini tinggal 2 gelas, baru kemudian diangkat dan di dinginkan. Minumlah air ini dua kali sehari pagi dan sore. Lakukan secara rutin (setiap hari) selama 3 bulan. Lambat laun gondok akan kempes tanpa operasi

 Ciplukan

Tanaman asal peru ini tumbuh diladang atau lahan kosong. Buahnya bulat tertutup dalam kantong mirip lampion. Sekilas bentuknya persis kantung kemih. Itulah sebabnya ia diberi nama ilmiah Physalis peruviana. Dalam bahasa Yunani physalis berarti kantung kemih.

Caranya : Cuci bersih kemudian direbus termasuk buah dan akar, dalam 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Walaupun rasanya sangat pahit., sehari setelah 2 kali konsumsi ekstrak ciplukan dapat dirasakan perubahannya. Seluruh gejala penyakit yang

hinggap ditubuh akan hilang. Jantung yang semula berdetak kencang atau tidak teratur atau palpitasi, suhu tubuh tinggi, gelisah, berkeringat, sesak napas, tangan gemetaran dan otot lemah semuanya akan membaik. Sehingga gondok lambat laun akan mengempis hingga sembuh total.

Anggota famili Solanaceae ini terbukti ampuh mengatasi hipertiroid. Dimana Ciplukan mengandung senyawa asam sitrun, fisalin, asam malat, alkaloid, tanin, kriptoxantin dan vitamin C. Di Indonesia belum ada riset ilmiah yang membuktikan kemujaraban kerabat tomat ini.

Sinusitis berasal dari akar bahasa latinnya, akhiran umum dalam kedokteran it is berarti peradangan, karena itu sinusitis adalah suatu peradangan sinus paranasal

Sinusitis merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).

Sinusitis dikarakteristikkan sebagai suatu peradangan pada sinus paranasal. Sinusitis diberi nama sesuai dengan sinus yang terkena. Bila mengenai beberapa sinus disebut multisinusitis. Bila mengenai semua sinus paranasalis disebut pansunusitis. Disekitar rongga hidung terdapat empat sinus yaitu sinus maksilaris (terletak di pipi), sinus etmoidalis (kedua mata), sinus frontalis (terletak di dahi) dan sinus sfenoidalis (terletak di belakang dahi). Sinusitis selalu melibatkan mukosa pada hidung dan jarang terjadi ltanpa disertai dengan rhinitis maka sering juga disebut rhinosinusitis.

Sinusitis merupakan masalah kesehatan yang cukup sering dijumpai pada praktik sehari-hari dokter umum maupun dokter spesialis THT. Menurut American Acadenny of Otolaryngology - Head & Neck Surger 1996, istilah sinusitis lebih tepat diganti dengan rinosinusitis karena dianggap lebih akurat dengan alasan:

1. Secara embriologis mukosa sinus merupakan lanjutan mukosa hidung, 2. Sinusitis hampir selalu didahului dengan rinitis, dan

3. Gejala-gejala obstruksi nasi, rinore dan hiposmia dijumpai pada rinitis ataupun sinusitis.

Tanda-tanda:

1. Sakit pada muka di sekitar mata. Pada daerah ini jika Anda mengetuk tulang atau menundukkan kepala, muka akan terasa sakit.

2. Hidung sering kali tersumbat oleh adanya nanan atau ingus yang kental. 3. Kadang-kadang diikuti oleh panas.

- Jenis-jenis Sinusitis

Sinusitis dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu :

1. Berdasarkan lamanya penyakit (akut, subakut, khronis) . Disebut sinusitis akut bila lamanya penyakit kurang dari 30 hari. Sinusitis subakut bila lamanya penyakit antara 1 bulan sampai 3 bulan, sedangkan sinusitis khronis bila penyakit diderita lebih dari 3 bulan.

2. Berdasarkan jenis peradangan yang terjadi (infeksi dan non infeksi). Sinusitis infeksi biasanya disebabkan oleh virus walau pada beberapa kasus ada pula yang disebabkan oleh bakteri. Sedangkan sinusitis non infeksi sebagian besar disebabkan oleh karena alergi dan iritasi bahan bahan kimia. Sinusitis subakut

dan khronis sering merupakan lanjutan dari sinusitis akut yang tidak mendapatkan pengobatan adekuat.

- Patofisiologi

Sinusitis dapat terjadi akibat dari beberapa faktor dibawah ini :

 Bulu-bulu halus didalam rongga sinus (cilia) tidak bekerja secara maksimal akibat kondisi medis tertentu

 Flu & alergi menyebabkan lendir diproduksi secara berlebih atau menutupi rongga sinus

 Adanya kelainan pada sekat rongga hidung, kelainan tulang hidung ataupun polip pada hidung dapat menutupi rongga sinus

Pada dasarnya patofisiologi dari sinusitis dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu obstruksi drainase sinus (sinus ostia), kerusakan pada silia, dan kuantitas dan kualitas mukosa. Sebagian besar episode sinusitis disebabkan oleh infeksi virus. Virus tersebut sebagian besar menginfeksi saluran pernapasan atas seperti rhinovirus, influenza A dan B, parainfluenza, respiratory syncytial virus, adenovirus dan enterovirus.

Sinusitis dapat disebabkan oleh beberapa patogen seperti bakteri (Streptococcus pneumonia, Haemophillus influenza, Streptococcus group A, Staphylococcus aureus, Neisseria, Klebsiella, Basil gram (-), Pseudomonas,

fusobakteria), virus (Rhinovirus, influenza virus, parainfluenza virus), dan jamur.

Patogen yang paling sering dapat diisolasi dari kultur maxillary sinus pada pasien sinusitis akut yang disebabkan bakteri seperti Streptococcus pneumonia, Haemophillus influenza, dan Moraxella catarrhalis. Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus dan bakteri anaerob. Selain itu beberapa jenis jamur juga berperan dalam patogenesis penyakit ini seperti Mucorales dan Aspergillus atau Candida sp. Berikut beberapa penjelasan patogen yang berperan dalam penyakit sinusitis akut :

· Streptococcus pneumonia merupakan bakteri gram positif, catalase- negative, facultatively anaerobic cocci dimana 20 - 43 % dari sinusitis akut yang disebabkan bakteri pada kasus orang dewasa.

· Haemophillus influenza merupakan bakteri gram negatif, facultatively anaerobic bacilli. H influenza type B merupakan penyebab pasti meningitis sampai pemakaian luas vaksin.

· Staphylococcus aureus sekarang ini dilaporkan mengalami peningkatan dalam patogen penyebab sinusitis akut yang disebabkan bakteri.

Pada sinusitis kronik ada beberapa bakteri yang telah dapat dilaporkan yang berperan sebagai penyebab. Namun peran bakteri dalam patogenesis sinusitis kronik belum diketahui sepenuhnya. Adapaun beberapa contohnya

seperti Staphylococcus aureus, Coagulase-negative staphylococci , H influenza, M catarrhalis, dan S Pneumoniae. Disamping itu, ada beberapa jenis jamur yang dapat dihubungkan dengan penyakit ini seperti Aspergillus sp, Cryptococcus neoformans, Candida sp, Sporothrix schenckii dan Altemaria sp. Adapun etiologi yang mungkin dari pasien diatas adalah adanya infeksi dari bakteri. Hal ini karena pasien mengeluhkan adanya pilek yang kemungkinan disebabkan oleh bakteri.

- Gejala Sinusitis

Gejala umum dari sinusitis adalah :

 Rasa sakit atau adanya tekanan di daerah dahi, pipi, hidung & diantara mata

 Sakit kepala  Demam

 Hidung mampet

 Berkurangnya indra penciuman

 Batuk, biasanya akan memburuk saat malam  Nafas berbau (halitosis)

 Sakit gigi

Selain gejala tersebut diatas, salah satu gejala sinusitis akut pada orang dewasa adalah adanya flu yang tidak membaik atau memburuk setelah 5-7 hari.

Gejala pada sinusitis kronis sama seperti diatas tetapi cenderung terlihat lebih ringan & bertahan selama lebih dari 8 minggu.

Gejala sinusitis pada anak-anak meliputi :

 Timbul flu atau penyakit pernafasan yang makin memburuk

 Demam tinggi disertai dengan adanya lendir pernafasan yang berwarna gelap  Adanya lendir pernafasan dengan atau tanpa adanya flu yang hadir lebih dari

10 hari & tidak membaik

- Mekanisme sinusitis

Didalam rongga sinus terdapat lapisan yang terdiri dari bulu-bulu halus yang disebut dengan cilia. Fungsi dari cilia ini adalah untuk mendorong lendir yang di produksi didalam sinus menuju ke saluran pernafasan. Gerakan cilia mendorong lendir ini berguna untuk membersihkan saluran nafas dari kotoran ataupun organisme yang mungkin ada. Ketika lapisan rongga sinus ini membengkak maka cairan lendir yang ada tidak dapat bergerak keluar & terperangkap di dalam rongga sinus. Jadi sinusitis terjadi apabila terdapat peradangan didaerah lapisan rongga sinus yang menyebabkan lendir terperangkap di rongga sinus & menjadi tempat tumbuhnya bakteri.

Dokumen terkait