• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDAI KOPI SEBAGAI FORUM INTERAKSI

4.5. Obrolan Seputar Ekonomi

Obrolan yang juga cukup hangat dan menarik untuk dibicarakan adalah mengenai ekonomi. Obrolan ini menjadi menarik karena obrolan biasanya langsung mengenai kehidupan bisnis dan pekerjaan mereka. Namun tidak jarang juga pembicaraan membahas tentang ekonomi Negara. Obrolan ini biasanya dimulai dari susahnya mencari uang sampai merembet tentang ekonomi Negara hingga petuah - petuah ekonomi. Segala aspek coba disambung - sambungkan untuk mengekspresikan kesal dan marah.

agar kiriman orang tua, dana beasiswa atau hasil jerih payah Anda melalui kerja sampingan tidak menguap begitu saja. Banyak mahasiswa baru tak tahu cara mengatur keuangan mereka dan hanya melakukan kebiasaan masing -masing atau yang dipelajari dari orang tua. Ada kata bijak mengungkapkan bahwa orang -orang dewasa merumuskan rencana dan mengikutinya sementara anak - anak melakukan apa yang mereka rasa enak. Jika Anda sudah berstatus mahasiswa sekarang dan berpikir bahwa Anda bisa lebih baik dengan uang yang anda akan kelola, anda harus serius membuat anggaran pribadi. Ingat, ini akan menjadi kebiasaan yang baik untuk sepanjang hidup Anda.

Kehidupan sebagai mahasiswa memang berat, pasti ada masalah yang akan dihadapi, terutama masalah ekonomi, belum lagi masalah dengan teman se-kos, masalah dengan tetangga, dan masalah lainnya. Tapi saya yakin masalah yang pertama tadi merupakan masalah yang paling sering dihadapi. Tidak sedikit yang mengeluh kehabisan uang, apalagi waktu akhir bulan, banyak yang meminjam uang pada temannya. Dengan menjalani kehidupan baru, pastinya juga banyak hal - hal baru yang di temui. Karena hidup di kota besar, banyak hal - hal yang menyenangkan dan tentunya juga banyak biaya yang dikeluarkan untuk hal itu. Itu sebagian kecil dari kehidupan mahasiswa yang ngekos, tapi kan tidak semua anak kos seperti itu (mudah2an). Duka mahasiswa ketika memutuskan untuk jauh dari orangtua, tidak mengira kalao ngekos itu ada enaknya. Pas enaknya sih ya enak, pas ga enaknya, duh ga enak kali lah. Kos - kosan bagi anak kuliah atau yang lagi mencari pekerjaan udah ga asing lagi, termasuk juga yang sudah berkeluarga, pasti ada yang kos - kosan juga, entah kos kamar atau kos rumah.

Namun tidak jarang pula ada solusi yang hadir ketika obrolan - obrolan mulai meruncing. Siang itu seperti biasa Padang Bulan membuka kedainya. Ia biasa membuka kedai kopinya pada siang hari sekitar jam dua belas siang. Saat itu mahasiswa menghabiskan waktu ngopi sambil mengobrol. Jahtra (21 tahun) masuk ke kedai kopi dan memesan the manis dingin. Jahtra membuka obrolan dengan dua temannya yang terlebih dahulu duduk di kedai. Keduanya sedang menyantap indomie goreng sebagai makan siang untuk hari ini yang ia pesan.

Udah akhir bulan aja ya pal. Uang udah sekarat, uang kost belum bayar.

Yoga (21 tahun) mengungkapkan :

Makanya pal kalo uang dikirim dari kampung jangan boros - boros kali kam pal , kasihan bibik itu carik uang susah - susah dikampung sana.

Jahtra, Yoga dan satu orang temannya adalah mahasiswa pertanian dari USU. Kedai kopi bagi mereka untuk berbincang - bincang dan melepas lelah . Siang itu mereka ke kedai kopi karena dosen di kampus mereka tidak dapat hadir dikampus. Akan tetapi mereka tidak boleh mengeluh untuk memenuhi kebutuhan mereka masing - masing. Tiba - tiba teman mereka yang sedari tadi makan mulai berbicara.

Cari pinjaman uang aja dulu kam pal, daripada kam gak makan. Kalo gak cari kerja sambilam kam kuliah sambil kerja gitu, biar gak terbebani bibik dikampung sama biaya hidupndu di Medan.

Para pengunjung yang merupakan mahasiswa tahu bahwa untuk memenuhi kebutuhan dari kampung saja tidaklah cukup, karena butuh banyak biaya hidup di Kota Medan ini, seperti beberapa obrolan berikut ini antara Ridwan dan Roni.

Ridwan Mengatakan :

Kam pikir – pikir dulu lah pal, kalo emang kam mau kerja sebisa mungkin kami bantu kam carik kerja. Biar kutanyak sama kawan - - kawan ku yang udah kerja mana tau ada kerja di tempat mereka.

Roni Menjawab :

Gini aja lah pal, mending kam kerja di warnet dekat kampus aja.Biarpun gajinya gak seberapa tapi lumayanlah buat tambah – tambah jajan kam pal. Bisa kam kumasukkan kerja kesana karena kawanku yang punya.

Obrolan - obrolan di kedai kopi yang berkaitan tentang ekonomi selalu terlihat menarik. Terkadang obrolan tersebut menjadi ajang curhat dan terkadang curhat itu juga memberikan solusi dengan peluang bisnis. Obrolan bisnis tersebut biasanya dibicarakan oleh mahasiswa yang menunggu wisuda.

Beri mengakatan:

Aku setelah tamat dari kuliah mau bukak usaha sendiri aja. Kalau mau jadi pegawai gak sanggup lah aku. Karena kutengok kalau kubukak usaha kuliner kayaknya bagus juga, apalagi kalau kujual disekitar kampus.

Kristian menjawab:

Tapi kutengok udah banyak kali orang yang bukak jualan disekitar kampus. Kalau bisa kau buatlah yang beda dari mereka, biar beda dengan yang lain. Kan bisa menjadi daya tarik sama orang itu mau ketempat usahamu. Semua muncul dari obrolan ringan di kedai kopi. Tak heran jika ada pengunjung satu dengan pengunjung lainnya sering meminjam uang satu sama lain untuk kebutuhan yang berbeda - beda. Hal ini dilandasi bahwa status ekonomi

yang sering nongkrong di kedai kopi kebanyakan rendah. Seperti halnya rokok, di kedai kopi kita bisa merokok dan minum walaupun tidak mengeluarkan uang sepeserpun jika memang tidak punya uang. Karena pergaulan di kedai kopi sangat terbuka dan toleransi sesama pengunjung sangat tinggi apalagi sudah saling kenal. Jadi wajar jika tidak punya uang , tapi masih bisa minum dan merokok.