• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

1. Observasi Pendahuluan

Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data kualitatif misalnya perilaku, aktivitas, dan proses lainnya yang terjadi di dalam kelas.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan yang dianggap perlu. Wawancara pada guru ini, dilakukan untuk mengetahui metode yang digunakan dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran serta

motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran jika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki (Arikunto, 2006:135). Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data siswa, hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian.

4. Kuesioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa.

Tabel 3.3

Indikator Motivasi Belajar Siswa

Dimensi No Indikator

No. Item Positif Negatif

Intrinsik

1 Adanya hasrat dan

keinginan berhasil 1,2,3,9 4

2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

Dimensi No Indikator

No. Item Positif Negatif

Intrinsik

3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan

6,19 30

Ekstrinsik

4 Adanya penghargaan dalam belajar

11,20,21 22,23

5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

7,12,15 24,25

6 Adanya lingkungan yang kondusif, sehingga memungkinkan

seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

10,26,27 16,28,29

Sumber : hasil penelitian Uno (2007:23) 5. Tes

Tes adalah alat pengukur yang berharga bagi penelitian pendidikan. Menurut (Arief, 2011:268) tes merupakan seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka. Tes ini digunakan untuk mengetahui perubahan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

H. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menguji instrumen data penelitian adalah: 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yang dilakukan bertujuan untuk memaparkan tentang informasi atau data yang diamati dalam proses pembelajaran dan tingkat keberhasilan dari model kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT). Motivasi belajar siswa dideskripsikan

menggunakan Penilaian Acuhan Patokan (PAP). PAP merupakan acuan penilaian berupa kriteria untuk mengukur pencapaian tujuan intruksional yang telah dirumuskan. PAP dibedakan menjadi dua, yaitu PAP tipe I dan PAP tipe II. Perbedaan kedua tipe tersebut terletak pada batas lulus yang ditetapkan. PAP tipe I batas ketuntasan maksimal adalah 65% (Cukup), sedangkan PAP tipe II memiliki batas ketuntasan minimal sebesar 56% (Cukup). Dalam penelitian ini, acuan penelitian yang digunakan adalah PAP tipe I yaitu (Masidjo, 1995:157). Hal tersebut dikarenakan mengingat input sekolah yang baik dan kemampuan siswa SMA N 1 Kasihan Bantul yang tinggi.

Tabel 3.4

Tabel Kategori Motivasi Belajar Berdasarkan Penilaian Acuhan Patokan Tipe I (PAP I)

Tingkat Penguasaan Kompetensi

Interval Nilai Huruf

Kategori Kecenderungan Variabel 90% - 100% 120 – 130 A Sangat Tinggi 80% - 89% 109 – 119 B Tinggi 65% - 79% 94 – 108 C Sedang 55% - 64% 83 – 93 D Rendah Dibawah 55% 26 - 82 E Sangat Rendah

Berdasarkan rata-rata skor kuesioner motivasi belajar siswa yang diperoleh sebelum dilaksanakannya TGT yaitu 91 (kategori sedang), maka target skor yang akan dicapai setelah penerapan TGT adalah 94 (kategori sedang).

Tabel 3.5

Tabel Kategori Hasil Belajar Berdasarkan Penilaian Acuhan Patokan Tipe I (PAP I)

Tingkat Penguasaan Kompetensi

Interval Nilai Huruf

Kategori Kecenderungan Variabel 90% - 100% 90 – 100 A Sangat Tinggi 80% - 89% 80 – 89 B Tinggi 65% - 79% 65 – 79 C Sedang 55% - 64% 55 – 64 D Rendah Dibawah 55% 0 - 54 E Sangat Rendah

Berdasarkan rata-rata hasil ulangan siswa yang diperoleh sebelum dilaksanakannya TGT yaitu 74 (kategori sedang), maka target hasil belajar siswa aspek kognitif yang akan dicapai adalah 80 (kategori tinggi).

2. Analisis Komparatif

Analisis komparatif yang dilakukan bertujuan untuk melihat perbandingan hasil belajar sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari perbandingan nilai tersebut apakah terdapat peningkatan motivasi sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran TGT dalam mata pelajaran Ekonomi.

75 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah SMA Negeri 1 Kasihan Bantul

SMA Negeri Kasihan didirikan atas gagasan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Yogyakarta melalui Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. SMA Negeri 1 Kasihan didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0292/0/1978 pada tanggal 2 September 1978 dan TMT 1 pada bulan April 1978. Tujuan didirikannya sekolah adalah untuk menampung siswa/siswi lulusan SLTP yang berada di Yogyakarta khususnya di daerah Kabupaten Bantul.

Pada tanggal 1 Januari 1978, berdirilah SMA persiapan yang dalam pengelolaannya diserahkan kepada SMA Negeri 1 Yogyakarta. Selama kurang lebih 2 bulan proses belajar mengajar dilakukan di dalam ruang laboratorium SMA Negeri 1 Yogyakarta. Jumlah siswa dan siswi angkatan pertama sebanyak 80 anak dan dibagi ke dalam 2 kelas, dengan guru tetap sebanyak 7 orang serta dibantu guru-guru dari SMA Negeri 1 Yogyakarta. Karena belum memiliki gedung sendiri, maka gedung SMA Persiapan berada di SMA Negeri 1 Yogyakarta.

Setelah memperoleh lokasi baru di Jalan Bugisan Selatan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Yogyakarta maka tanggal 11 Maret 1979 SMA Persiapan mulai menempati gedung sendiri. Berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 035/O/1997 tanggal 7 Maret SMA Negeri 1 Tirtonirmolo berubah nama menjadi SMA Negeri 1 Kasihan.

Dalam perjalanan mengarungi dunia ilmu, SMA Negeri 1 Kasihan telah banyak mengalami pergantian Kepala Sekolah. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan dari waktu ke waktu sebagai berikut:.

1. Drs. Soemadji : 1978-1979 2. Drs. Soetopo Darmosasmito : 1979-1981 3. Drs. A. Sulistyo : 1981-1984 4. Drs. Soekemi : 1984-1986 5. Kabid PMU : 1986-1986 6. Drs. Soejadi : 1986-1989 7. Moch. Kukuh Hardjono : 1989-1990 8. Drs. Samidjo : 1990-1992 9. Drs. Ign. Ramelan : 1992-1993 10.Drs. Ngabdurrochmin : 1993-1995 11.R. Suhardjo, B.A : 1995-1997 12.Dra. Sumarlinah : 1997-2001

13.Drs. HM. Edy Suhartoyo, MM : 2001 - Oktober 2008

14.Suwito, M.Pd : Oktober 2008 - Februari 2009 15.Drs. Suharja, M.Pd : Februari 2009 - sekarang

SMA Negeri 1 Kasihan dibatasi oleh perkampungan penduduk di sebelah timur dan utara, sedangkan sebelah selatan dan barat dibatasi oleh jalan kampung. SMA Negeri 1 Kasihan terletak di Dusun Tegal Senggotan RT 02 Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Hingga saat ini SMA Negeri Kasihan beralamat di Jalan Bugisan Selatan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.

B. Visi dan Misi Sekolah 1. Visi

”Bertaqwa, Berprestasi, Berkepribadian dan Ramah Lingkungan”, dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Bertaqwa artinya meyakini keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dan mengamalkan perintahNya, menjauhi laranganNya sesuai dengan keyakinan agama yang yang dianut.

b. Berprestasi artinya memiliki keunggulan baik akademik maupun non–

akademik di tingkat nasional dan global.

c. Berkepribadian artinya memilki sikap yang baik sesuai dengan 20 nilai akhlaq mulia baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. d. Ramah Lingkungan artinya memiliki sikap yang peduli terhadap

lingkungan di sekitar sekolah maupun di masyarakat. 2. Misi

Misi sekolah adalah tindakan atau usaha untuk mewujudkan visi dengan rumusan sebagai berikut :

a. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan agamanya, sehingga kehidupan beragama di sekolah dapat tercipta manusia yang agamis penuh toleransi.

b. Menumbuhkan semangat berprestasi baik akademik maupun non akademik dengan pembinaan, pendampingan, pembimbingan dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat siswa sehingga dapat bersaing di tingkat nasional maupun global.

c. Membina, mendidik, mengarahkan, dan memberi contoh implementasi 20 nilai–nilai akhlaq mulia dalam kegiatan sehari-hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan menerapkan nilai–nilai akhlaq mulia dalam kehidupan sehari–hari.

d. Membina, mendidik, mengarahkan dan memberi contoh implementasi sikap ramah lingkungan dalam kegiatan sehari–hari di sekolah sehingga siswa dapat memiliki dan menerapkan sikap ramah lingkungan dalam kehidupan sehari–hari.

C. Tujuan Pendidikan Menengah Atas

Tujuan Sekolah Menengah Atas adalah mengembangkan potensi anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, cakap, kreatif dan bertanggung jawab serta keterampilan untuk mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

1. Tujuan Umum

a. Meningkatkan kualitas pendidikan nasional memberi peluang pada sekolah yang berpotensi untuk mencapai kualitas bertaraf nasional dan internasional.

b. Memberi layanan kepada siswa berpotensi untuk mencapai prestasi bertaraf nasional dan internasional.

c. Menyiapkan lulusan SMA yang mampu berperan aktif dalam masyarakat global.

2. Tujuan Khusus

Menyiapkan lulusan SMA yang memiliki kompetensi seperti di dalam Standar Kompetensi Lulusan yang diperkaya dengan standar kompetensi lulusan yang berciri internasional sehingga lulusannya menjadi :

a. individu nasionalis dan berwawasan global. b. individu yang cinta damai dan toleran. c. pemikir yang kritis, kreatif, dan produktif. d. pemecah masalah yang efektif dan inovatif. e. komunikator yang efektif.

f. individu yang mampu bekerja sama. g. pembelajar yang mandiri.

D. Sistem Pendidikan SMA Negeri 1 Kasihan

Sistem pendidikan yang diterapkan di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul sejak tahun 2006 adalah sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) bagi siswa kelas X, XI dan XII. Namun, pada tahun 2013 sistem pendidikan

untuk kelas X menggunakan Kurikulum 2013. Sistem pendidikan KTSP bertujuan untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Sedangkan Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengajak siswa berpikir kritis dalam mengembangan pengetahuan yang dimiliki.

E. Kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan

1. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan

Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Kasihan meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Untuk XII menggunakan Kurikulum Tingkat satuan Pelajaran (KTSP) yang terdiri dari dua program, yaitu program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

2. Muatan Kurikulum

Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam S1 meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Kelompok mata pelajaran estetika.

e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP. No 19 tahun 2005 Pasal 7.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut :

No Kelompok Mata Pelajaran Cakupan 1. Agama dan Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganega-raan dan Kepribadian

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,

No

Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokratis, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sentitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan

No

Kelompok Mata Pelajaran

Cakupan

kebersamaan yang harmonis. 5. Jasmani,

Olahraga dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA Negeri 1 Kasihan Bantul dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti kebebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensi untuk mewabah.

F. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Kasihan

Dalam melakukan proses belajar mengajar SMA Negeri 1 Kasihan Bantul mempunyai 70 orang guru yang terdiri dari:

a. Guru Tetap sebanyak 63 orang b. Guru Tidak Tetap sebanyak 7 orang c. Pegawai sebagai 32 orang.

G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMA Negeri 1 Kasihan

Kondisi fisik lingkungan SMA Negeri 1 Kasihan Bantul, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Lingkungan Sekolah

SMA Negeri 1 Kasihan terletak di perbatasan Kabupaten Bantul dengan Yogyakarta, tepatnya di jalan Bugisan Selatan Yogyakarta. Lokasi tersebut berjarak kurang lebih 5 km arah barat daya dari Keraton Yogyakarta. SMA Negeri 1 Kasihan Bantul terletak di sekitar lingkungan penduduk/ perkampungan, yaitu di Tegal Sengotan RT. 02 Tirtonirmolo Kasihan Bantul.

2. Luas Area dan Kondisi Bangunan

SMA Negeri 1 Kasihan Bantul memiliki gedung sendiri yang dibangun diatas area tanah seluas 11,138m2. Gedung SMA Negeri 1 Kasihan terdiri dari:

a. 27 ruang kelas

b. 1 ruang kepala sekolah c. 1 ruang wakil kepala sekolah d. 1 ruang guru

e. 1 ruang tata usaha f. 1 ruang pertemuan g. 1 ruang perpustakaan h. 1 ruang UKS

j. 1 ruang BK

k. 3 ruang laboratorium IPA l. 1 ruang laboratorium IPS m. 1 ruang laboratorium bahasa n. 1 ruang laboratorium AVA o. 1 ruang laboratorium multimedia p. 1 ruang komputer

q. 17 kamar mandi/WC r. 1 ruang gudang s. 3 ruang kantin t. 1 ruang dapur

u. 1 ruang koperasi siswa v. 2 ruang piket

w. 2 ruang satpam

x. 2 tempat parkir untuk guru, karyawan dan siswa

Bangunan SMA Negeri 1 Kasihan Bantul adalah milik sendiri dengan kondisi gedungnya permanen dan layak digunakan sebagai tempat kegiatan pembelajaran. SMA Negeri 1 Kasihan mempunyai dua halaman sekolah yang cukup luas, yang pertama berada di bagian dalam. Lapangan bagian dalam ini digunakan sebagai tempat upacara bendera dan kegiatan olahraga. Halaman yang kedua digunakan sebagai taman sekolah yang ditanami berbagai macam pohon. Di taman tersebut disediakan beberapa tempat duduk yang sering digunakan oleh siswa untuk belajar atau sekedar

istirahat. Pada bagian depan SMA Negeri 1 Kasihan telah menggunakan pagar besi yang cukup tinggi dan dilengkapi dengan pos satpam.

H. Proses Belajar Mengajar SMA Negeri 1 Kasihan

SMA Negeri 1 Kasihan telah menggunakan program MPMBS untuk meningkatkan mutu kualitas sekolah, sehingga setiap siswa baik itu kelas X, kelas XI, maupun kelas XII diwajibkan untuk mengikuti rangkaian kegiatan MPMBS yang berupa tambahan pelajaran pada pukul 14.30 (30 menit setelah pulang sekolah). Penyelenggara pelajaran tambahan dalam rangka MPMBS ini dilaksanakan bergantian antara kelas X dan kelas XI dengan kelas XII.

Pelajaran dimulai pada pukul 07.15 WIB dan setiap mata pelajaran berlangsung selama 45 menit.

Kegiatan pembelajaran berakhir pada waktu yang sama. Hari Senin sampai hari Kamis kegiatan pembelajaran berakhir pada jam ke-8 yaitu pada pukul 14.00 WIB. Untuk hari Jumat semua siswa melangsungkan pelajaran sampai jam 11.30 WIB, kemudian pada hari Sabtu semua siswa mengikuti pelajaran sampai jam ke-7.

I. Fasilitas Pendidikan

1. Fasilitas pendidikan di setiap kelas

Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar yang baik, setiap kelas SMA Negeri 1 Kasihan memiliki fasilitas belajar yang terdiri dari:

a. Papan tulis berupa whiteboard dan dilengkapi juga dengan spidol dan penghapus untuk whiteboard.

b. Papan tulis berupa blackboard untuk menempelkan bahan ajar.

c. Meja dan kursi siswa, tersedia dalam jumlah yang cukup untuk menampung jumlah siswa.

d. Meja dan kursi guru.

e. Proyektor beserta layar proyektor.

f. Buku kemajuan kelas, digunakan untuk memantau atau mengetahui perkembangan para siswa di setiap kelas.

g. Buku presensi, digunakan untuk mengetahui para siswa yang hadir maupun tidak hadir serta alasan ketidakhadiran mereka.

h. Papan presensi siswa

i. AC (Air Conditioner).

j. Peralatan kebersihan, digunakan siswa untuk menjaga kebersihan setiap kelas.

2. Fasilitas-Fasilitas Sekolah

Selain fasilitas pendidikan yang terdapat di setiap kelas, SMA Negeri 1 Kasihan memiliki berbagai macam fasilitas sekolah yang berguna untuk menunjang pendidikan siswa, antara lain:

a. Perpustakaan b. Laboratorium

c. Unit Kesehatan Sekolah d. Ruang Bimbingan Konseling e. Ruang OSIS

g. Ruang Pendidikan Keagamaan

89 BAB V

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini telah dilaksanakan di kelas X MIA 5 SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta. Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas ini, peneliti telah melakukan observasi pendahuluan (pra penelitian). Observasi pendahuluan (pra penelitian) dilaksanakan pada tanggal 28 April 2015 pada jam ke-6 di kelas X MIA 5. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang biasa dilakukan guru pada kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas X MIA 5. Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh, selanjutnya peneliti melakukan perancangan penelitian tindakan kelas. Berikut ini adalah uraian hasil observasi yang dilakukan peneliti sebagai pendahuluan penerapan serta penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

1. Observasi Pendahuluan

Observasi pendahuluan atau observasi sebelum penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dilaksanakan pada hari Selasa, 28 April 2015 pada jam ke-6 (pukul 11.15 – 12.00 WIB). Guru mitra dalam penelitian ini adalah Sriyati, SE, M. Acc, sebagai guru bidang studi ekonomi kelas X dan XI SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta. Pada saat observasi, jumlah siswa kelas X MIA 5 pada tahun pelajaran 2014-2015 sebanyak 21 siswa (laki-laki 9 siswa dan

perempuan 12 siswa). Materi pelajaran yang diajarkan guru saat itu adalah unsur-unsur manajemen, bidang-bidang manajemen dan penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan sekolah. Dalam observasi pra penelitian ini, terdapat tiga hal yang di observasi yaitu observasi guru, observasi siswa dan observasi kelas. Berikut uraian mengenai hasil observasi pendahuluan (pra penelitian):

a. Observasi Guru

Pada kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran seperti melihat kerapian siswa dalam berpakaian dan buku pelajaran siswa, kemudian guru melakukan presensi terhadap siswa satu per satu. Pada awal pembelajaran guru melakukan kegiatan apersepsi dengan mengulang kembali materi yang sebelumnya telah dipelajari oleh siswa. Kegiatan apersepsi ini dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk merangsang siswa dalam menyiapkan materi yang akan dipelajari. Selain itu, apersepsi ini juga dapat melihat kesiapan siswa untuk memulai materi yang akan dipelajari pada saat itu. Selama proses pembahasan ini, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk merangsang pengetahuan mereka. Ada beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru. Dalam proses pembelajaran metode yang digunakan adalah diskusi, presentasi dan tanya jawab. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk

mendiskusikan materi presentasi yang telah dibagi untuk setiap kelompoknya. Setelah mereka selesai berdiskusi dalam kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mengenai materi yang telah dipelajari dilanjutkan dengan tanya jawab dari siswa kelompok lain. Terdapat beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan, ada sebagian siswa yang hanya diam. Jika dalam proses tanya jawab terdapat pertanyaan dan kelompok presentasi tidak dapat menjawab maka guru akan membantu pada saat akhir presentasi.

Selanjutnya pada saat akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dipelajari, memberikan tugas, dan guru mengucapkan salam penutup.

Rangkaian kegiatan guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.1

Hasil Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Pra Penelitian

No Deskripsi Ya Tidak

1

Guru membuka pembelajaran dan memeriksa kesiapan ruang.

2 Guru memeriksa kesiapan siswa. √

No Deskripsi Ya Tidak

4

Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya.

5

Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi.

6

Guru menggunakan media pembelajaran.

7

Guru membagi siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok.

8

Guru menumbuhkan sikap siswa untuk mampu bekerja sama di dalam kelompoknya.

9

Guru menumbuhkan sikap siswa untuk disiplin dalam mengikuti pembelajaran.

10 Guru sering bertanya pada siswa. √

11

Pertanyaan guru diajukan ke perseorangan.

12 Pertanyaan guru diajukan ke kelas. √

13

Guru merespon positif partisipasi aktif siswa untuk terbuka.

14 Guru memberi tugas rumah. √

No Deskripsi Ya Tidak serius.

16

Pada saat pembelajaran guru bersikap santai.

17

Guru memberi kesimpulan pada akhir pembelajaran.

18

Guru memberikan evaluasi materi terhadap peningkatan pemahaman.

19

Guru melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.

20 Guru menutup pelajaran. √

b. Observasi Siswa

Ketika guru memasuki kelas untuk memulai pembelajaran terlihat siswa telah mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran dengan mempersiapkan buku, tetapi masih terdapat beberapa siswa yang belum masuk ke dalam ruang kelas. Setelah semua siswa mempersiapkan untuk mengikuti pelajaran, guru mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa seperti melihat kerapian siswa dalam berpakaian, memeriksa kesiapan ruang, kemudian guru melakukan presensi kepada siswa satu per satu. Setelah itu guru melakukan apersepsi mengenai materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan cara mengajukan beberapa

pertanyaan kepada siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan mengingatkan kembali materi pembelajaran sebelumnya dan juga merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Dalam hal ini masih terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri. Pada saat proses pembelajaran inti yaitu presentasi kelompok, terlihat bahwa siswa memperhatikan dengan baik penjelasan materi dari kelompok presentasi tetapi juga terdapat siswa yang berbincang dengan teman sebangku. Jika terdapat hal penting yang disampaikan oleh kelompok presentasi maka sebagian siswa mencatatnya. Siswa yang berbincang dengan teman sebangku ataupun sibuk dengan kegiatannya sendiri terkadang mendapat teguran dari guru. Saat proses tanya jawab banyak siswa yang mengajukan pertanyaan mengenai materi yang dipelajari, tetapi juga terdapat siswa yang hanya diam.

Rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Dokumen terkait