• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ME TODE PENELITIAN

D. Prosedur Penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

Melaksanakan semua rencana tindakan dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus. Satu siklus akan terdiri dari empat langkah, diantaranya: a. Siklus I

1) Perencanaan PTK

a) Peneliti bersama guru mitra mengumpulkan data untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

b) Peneliti bekerja sama dengan guru mitra untuk membagi kemampuan siswa berdasarkan kemampuannya dengan

pedoman nilai ulangan terakhir. Dalam satu kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya beranggotakan 4-5 siswa heterogen dengan berbagai macam jenis kelamin, suku, agama dan kemampuan. c) Peneliti bekerja sama dengan guru mitra menyusun

lembar observasi, diantaranya: (1) Lembar observasi guru

Lembar observasi pada guru digunakan untuk melihat apakah selama proses pembelajaran berlangsung guru menggunakan model pembelajaran TGT sesuai dengan perencanaan atau tidak.

(2) Lembar observasi siswa

Lembar observasi pada siswa digunakan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

TGT.

(3) Lembar observasi kelas

Lembar observasi kelas digunakan untuk mengetahui kondisi kelas selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT.

d) Peneliti bersama guru mitra menyusun lembar evaluasi dan refleksi.

Evaluasi adalah kegiatan untuk menetapkan siswa pada suatu materi agar siswa mampu lebih mengingat dan paham pada materi yang telah diberikan oleh guru. Evaluasi dilakukan secara tertulis dan lisan. Bentuk evaluasi tertulis adalah tes sedangkan evaluasi secara lisan adalah guru mitra mengajak siswa untuk menyimpulkan secara bersama-sama materi yang telah dipelajari.

Refleksi adalah kegiatan untuk memahami apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut sebagai istilah memantul, dalam hal ini peneliti memantulkan pengalamannya ke layar kaca sehingga tampak jelas penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangan (Suyadi, 2012:24). Berdasarkan hasil refleksi ini digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

e) Perlengkapan pembelajaran (1) Alat dan media pembelajaran

Media-media yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT adalah spidol, lembar kerja dan kartu pernyataan, amplop, kotak.

RPP digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Perangkat RPP terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, serta lembar penilaian.

(3) Materi pembelajaran

Dalam mendukung proses pembelajaran siswa membutuhkan pedoman dalam penyampaian materi, siswa dapat menggunakan buku cetak, modul dan

handout dari guru.

(4) Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

2) Pelaksanaan PTK

Pada tahap pelaksanaan, peneliti menerapkan semua perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan rencana awal. Adapun pelaksanaan PTK meliputi:

a) Kegiatan Pra Pembelajaran

(1) Guru mitra memeriksa kesiapan media dan ruang pembelajaran yang akan digunakan saat proses pembelajaran berlangsung di kelas.

(2) Guru mitra memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran. Kesiapan siswa dapat dilihat dari sikap siswa yang duduk tenang dan menyiapkan alat tulis, buku ekonomi yang diperlukan di meja siswa, serta menyingkirkan buku yang tidak terkait dengan pembelajaran ekonomi.

(3) Guru mitra membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan guru mitra melakukan presensi.

(4) Guru mitra melakukan apersepsi pada materi pembelajaran sebelumnya.

(5) Guru mitra menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. (6) Guru mitra memberikan gambaran singkat tentang

b) Kegiatan Inti Pembelajaran (1) Mengamati

Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari. Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout yang telah diberikan (mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati proses dan mengamati prosedur). Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Dalam kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai isi materi. (2) Menanya

Setelah guru memberikan kesempatan untuk mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin

tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis. Aktivitas menanya merupakan keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih daya pikir kritis dan kepekaan peserta didik.

Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan

tournament selesai. Pada saat kegiatan menanya,

peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

(3) Mencoba/mengumpulkan informasi

Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan

guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan pendapat. Pada saat kegiatan berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi.

(4) Mengasosiasikan/mengolah informasi

Kegiatan mengasosiasi ialah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan informasi atau melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya. (a) Permainan (games)

Permainan dalam TGT dinamakan ular tangga soal. Dimana setiap kelompok akan berjalan sesuai dadu yang telah dikocok serta menjawab soal pada amplop. Setiap soal diberi waktu 1,5 menit oleh guru untuk menjawab. Skor yang didapat dari kegiatan games ini nantinya akan dipakai guru untuk pengelompokan pada saat turnamen. Langkah awal adalah membagi siswa

menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompoknya akan menerima papan ular tangga, dadu, alat untuk bermain dan soal. Setiap anggota kelompok mempunyai kesempatan untuk bermain atau menjalankan alat yang telah disedikan. Dimulainya pengerjaan soal, yaitu dengan mengocok dadu dan mengambil soal sesuai dengan angka dadu yang di dapat. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu fasilitator yang akan memberikan pengarahan dan mengamati jalannya games. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu soal mulai dari mengocok dadu adalah 1,5 menit. (1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal). Jika waktu habis dan siswa yang mendapat kesempatan tidak dapat menjawab soal maka soal akan dilempar kepada teman satu kelompok. Jika jawaban benar maka akan diberikan skor tambahan 100, sedangkan jika salah diberikan skor 0.

(b) Pertandingan (tournament)

Tahap selanjutnya dalam TGT adalah pertandingan (tournament). Penentuan meja

pengamatan guru kelas dan hasil skor siswa pada kegiatan games. Langkah awal dalam melaksanakan kegiatan tournament adalah guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games ke dalam meja tournament. Guru akan memulai tournament dengan memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu. Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan, dan siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan menjawab terlebih dahulu (ada 2 kali kesempatan). Jika jawaban benar, maka akan diberi skor 100. Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman dalam satu kelompok untuk menjawabnya. Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus. Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti langkah di atas.

(c) Penghargaan kelompok

Setelah kegiatan tournament dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor

yang telah dikumpulkan, dijumlahkan dan dicari kelompok yang memiliki skor tertinggi.

(5) Mengomunikasikan

Pada kegiatan mengomunikasikan, guru mitra menunjuk beberapa kelompok diskusi untuk mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan sebelumnya. Keterampilan menyajikan atau mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis, santun, dan beretika. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus pertama. Guru mitra

membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis. 3) Observasi tindakan

Mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dan dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan observasi, guru bisa dibantu oleh pengamat luar (teman sejawat atau orang yang berkompeten). Observasi akan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Observasi dilakukan dengan mengamati dari awal sampai akhir proses pembelajaran di kelas, yang meliputi bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan interaksi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana kondisi kelas pada saat proses pembelajaran. Untuk mengetahui adanya motivasi belajar dapat dilihat dari membandingkan hasil kuesioner yang dibagi untuk siswa pada saat sebelum dan sesudah TGT diterapkan. Pengamatan juga akan direkam melalui video

recorder.

a) Refleksi tindakan

Memproses data yang diperoleh dari observasi tindakan. Data yang diperoleh ditafsirkan, dianalisis, dan disimpulkan. Refleksi dapat dilakukan guru dengan

bantuan pengamat atau orang lain yang berkompeten. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan, yaitu melalui sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah, maka tahap PTK selesai. Jika tindakan belum mengatasi masalah, maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru. Dalam penelitian ini refleksi dilakukan dengan memberikan lembar refleksi pada semua siswa setelah penerapan model pembelajaran TGT selesai dilakukan.

b. Siklus II

1) Perencanaan PTK

a) Peneliti bersama guru mitra mengumpulkan data untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.

b) Peneliti bekerja sama dengan guru mitra untuk membagi kemampuan siswa berdasarkan kemampuannya dengan pedoman nilai ulangan terakhir. Dalam satu kelas akan dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya beranggotakan 4-5 siswa heterogen dengan berbagai macam jenis kelamin, suku, agama dan kemampuan. c) Peneliti bekerja sama dengan guru mitra menyusun

(1) Lembar observasi guru

Lembar observasi pada guru digunakan untuk melihat apakah selama proses pembelajaran berlangsung guru menggunakan model pembelajaran TGT sesuai dengan perencanaan atau tidak.

(2) Lembar observasi siswa

Lembar observasi pada siswa digunakan untuk mengetahui perilaku siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran

TGT.

(3) Lembar observasi kelas

Lembar observasi kelas digunakan untuk mengetahui kondisi kelas selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT.

d) Peneliti bersama guru mitra menyusun lembar evaluasi dan refleksi.

Evaluasi adalah kegiatan untuk menetapkan siswa pada suatu materi agar siswa mampu lebih mengingat dan paham pada materi yang telah diberikan oleh guru. Evaluasi dilakukan secara tertulis dan lisan. Bentuk evaluasi tertulis adalah tes sedangkan evaluasi secara lisan adalah guru mitra mengajak siswa untuk

menyimpulkan secara bersama-sama materi yang telah dipelajari.

Refleksi adalah kegiatan untuk memahami apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut sebagai istilah memantul, dalam hal ini peneliti memantulkan pengalamannya ke layar kaca sehingga tampak jelas penglihatannya, baik kelemahan dan kekurangan (Suyadi, 2012:24). Berdasarkan hasil refleksi ini digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

e) Perlengkapan pembelajaran (1) Alat dan media pembelajaran

Media-media yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT adalah spidol, lembar kerja dan kertas make a

macth, kertas pertanyaan, kertas jawaban.

(2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RPP digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Perangkat RPP terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, serta lembar penilaian.

(3) Materi pembelajaran

Dalam mendukung proses pembelajaran siswa membutuhkan pedoman dalam penyampaian materi, siswa dapat menggunakan buku cetak, modul dan

handout dari guru.

(4) Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa.

2) Pelaksanaan PTK

Pada tahap pelaksanaan peneliti menerapkan semua perencanaan yang telah dibuat sesuai dengan rencana awal. Adapun pelaksanaan PTK meliputi:

a) Kegiatan Pra Pembelajaran

(1) Guru mitra memeriksa kesiapan media dan ruang pembelajaran yang akan digunakan saat proses pembelajaran berlangsung di kelas.

(2) Guru mitra memeriksa kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran. Kesiapan siswa dapat dilihat dari sikap siswa yang duduk tenang dan menyiapkan alat tulis, buku ekonomi yang diperlukan di meja siswa, serta

menyingkirkan buku yang tidak terkait dengan pembelajaran ekonomi.

(3) Guru mitra membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan guru mitra melakukan presensi.

(4) Guru mitra melakukan apersepsi pada materi pembelajaran sebelumnya.

(5) Guru mitra menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. (6) Guru mitra memberikan gambaran singkat tentang

model pembelajaran yang akan diterapkan. b) Kegiatan Inti Pembelajaran

(1) Mengamati

Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari. Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau handout yang telah diberikan (mengamati fakta, mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati

proses dan mengamati prosedur). Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Dalam kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai isi materi. (2) Menanya

Setelah guru memberikan kesempatan untuk mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis. Aktivitas menanya merupakan keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih daya pikir kritis dan peka peserta didik. Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan

peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

(3) Mencoba/mengumpulkan informasi

Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan pendapat. Pada saat kegiatan berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi.

(4) Mengasosiasikan/mengolah informasi

Kegiatan mengasosiasi ialah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan informasi atau melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan

mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya. (a) Permainan (games)

Permainan dalam TGT dinamakan make a macth. Di mana siswa dalam satu kelompok diminta untuk menjodohkan beberapa pernyataan yang dibuat guru dalam bentuk kertas soal. Waktu yang digunakan dalam menjodohkan antara soal dan jawaban 1,5 menit. Skor yang didapat dari kegiatan games ini akan dipakai guru untuk pengelompokan turnamen. Langkah awal permainan make a macth adalah: Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setiap kelompok akan menerima kartu soal dan jawaban secara acak, anggota kelompok akan memiliki kesempatan untuk mengerjakan soal secara bergantian sesuai dengan urutan. Dimulainya pengerjaan soal, jika guru

mengatakan “nomor urut 1 silahkan kerjakan soal”, kemudian ditandai bunyi peluit 1 kali

berarti siswa dalam masing-masing kelompok yang bernomor 1 wajib mencari jawaban dan menempelkan soal beserta jawaban di papan make

a macth. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu soal mulai dari mengambil soal, mencari jawaban dan menempel soal beserta jawaban adalah 1,5 menit (1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal). Waktu habis akan ditandai dengan bunyi peluit 2 kali. Jika siswa sudah menempelkan soal dan jawaban, maka fasilitator akan segera mengoreksi. Jika soal dan jawaban benar maka akan diberi skor 100, jika salah akan diberi skor 0. Begitu juga seterusnya sampai siswa dengan nomor terakhir memperoleh kesempatan.

(b) Pertandingan (tournament)

Tahap selanjutnya dalam TGT adalah pertandingan (tournament). Pertandingan siklus kedua sama dengan pertandingan siklus pertama, yaitu cerdas cermat. Sebelum memulai

tournament, guru meminta siswa untuk berpindah

pada meja tournament yang telah disediakan. Penentuan meja tournament dalam penelitian ini didasarkan pada hasil skor siswa pada kegiatan

games. Langkah awal dalam melaksanakan

kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games dan mengelompokkan siswa kedalam meja

tournament. Guru akan memulai tournament

dengan memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu. Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan, dan siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan menjawab terlebih dahulu (ada 2 kali kesempatan). Jika jawaban benar maka akan diberi skor 100. Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada teman dalam satu kelompok untuk menjawabnya. Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus. Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti langkah di atas.

(c) Penghargaan kelompok

Setelah kegiatan tournament dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor yang telah dikumpulkan, dijumlahkan dan dicari kelompok yang memiliki skor tertinggi.

(5) Mengomunikasikan

Pada kegiatan mengomunikasikan, guru mitra menunjuk beberapa kelompok diskusi untuk mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan sebelumnya. Keterampilan menyajikan atau mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis, santun, dan beretika. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

c) Penutup

Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus kedua. Guru mitra membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis.

3) Observasi tindakan

Mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi bertujuan untuk mengumpulkan data yang berisi tentang pelaksanaan tindakan dan dampaknya terhadap proses dan hasil pembelajaran. Dalam melaksanakan observasi, guru bisa dibantu oleh pengamat luar (teman sejawat atau orang yang berkompeten). Observasi akan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Observasi dilakukan dengan mengamati dari awal sampai akhir proses pembelajaran di kelas, yang meliputi bagaimana proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan interaksi siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan bagaimana kondisi kelas pada saat proses pembelajaran. Untuk mengetahui adanya motivasi belajar dapat dilihat dari membandingkan hasil kuesioner yang dibagi untuk siswa pada saat siklus satu dan sesudah penerapan TGT siklus kedua. Pengamatan juga akan direkam melalui video recorder.

a) Refleksi tindakan

Memproses data yang diperoleh dari observasi tindakan. Data yang diperoleh ditafsirkan, dianalisis, dan disimpulkan. Refleksi dapat dilakukan guru dengan bantuan pengamat atau orang lain yang berkompeten. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi

terhadap tindakan, yaitu melalui sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah, maka tahap PTK selesai. Jika tindakan belum mengatasi masalah, maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru. Dalam penelitian ini refleksi dilakukan dengan memberikan lembar refleksi pada semua siswa setelah penerapan model pembelajaran TGT selesai dilakukan.

Dokumen terkait