• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan model pembelajaran tipe TGT untuk siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Mei 2015 jam ke 6-8. Materi pembelajaran yang digunakan saat implementasi TGT adalah pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, prinsip, jenis dan peran koperasi. Peserta pembelajaran adalah siswa kelas X MIA 5. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 21 siswa. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Sriyati, S.E, M. Acc sebagai guru ekonomi kelas X dan kelas XI. Berikut ini diuraikan tahap-tahap implementasi model pembelajaran tipe TGT untuk siklus I.

a. Perancanaan

Tahap awal proses implementasi model pembelajaran tipe TGT adalah mempersiapkan dan merencanakan pelaksanaan penelitian

tindakan kelas. Berikut langkah-langkah perencanaan yang dipersiapkan:

1) Peneliti berkoordinasi dengan guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk:

Tabel 5.5

Pembagian Kelompok – Siklus I

No Nama

Jenis Kelamin

Nama Kelompok 1 Dhea Indah Nawangwuri P

1 2 Annisa Salma Nabila P

3 M. Barokah Fretinu L 4 M. Zulfikar Al Afghani L

5 Eva Elmiyah P

2 6 Melati Ambarsari K P

7 Danang Wahyu Broto L 8 M. Syafiq Hanafi L 9 Farah Sausan Salsabila P

3

10 Della Marlita P

11 Dzikri Khairurrifa Sabath L 12 Arif Helmi Kurniawan L

No Nama

Jenis Kelamin

Nama Kelompok 14 Dhinna Mutia Amini P

4 15 Faisal Satriawan Hendra L

16 M. Shaffanafi L

17 Kintan Alifia Listiyani S P

5

18 Mentari Sukma K P

19 Agista Rismanda Vandra L 20 Anisa Puspa Dewi P 21 Fernanda Sekar Erviansari P

2) Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada implementasi tindakan. Perangkat pembelajaran tersebut mencakup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, latihan soal, perlengkapan games dan tournament, serta pengahargaan. Berikut ini uraian persiapan implementasi TGT:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang telah disepakati oleh peneliti bersama dengan guru mitra. Selanjutnya RPP diserahkan kepada guru mitra untuk dipelajari langkah-langkah proses pembelajaran yang dijadikan pedoman

oleh guru mitra dalam penerapan model pembelajaran tipe TGT dan RPP digunakan untuk 1 pertemuan (3 jam pelajaran).

b) Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah mengenai koperasi. Materi yang disampaikan adalah pengertian, landasan, asas, tujuan, nilai, prinsip, jenis dan peran koperasi. Untuk membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran, peneliti membuat handout. Handout yang telah dibuat oleh peneliti diserahkan kepada guru mitra, yang selanjutnya

handout tersebut dibagikan kepada setiap kelompok dan

setiap anggota kelompok mendapatkannya. c) Perlengkapan Kelompok

Perlengkapan kelompok yang disiapkan adalah sebagai berikut:

(1) Papan ular tangga – digunakan saat games (2) Amplop soal - digunakan saat games

(3) Hadiah – sebagai wujud penghargaan kepada setiap kelompok

d) Instrumen pengumpulan data

Peneliti menyiapkan serta menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi:

(1) Lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.

(2) Lembar observasi kegiatan siswa digunakan untuk mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam kelas.

(3) Lembar observasi kegiatan kelas digunakan untuk mencatat kejadian yang terjadi di dalam kelas selama proses pembelajaran.

(4) Lembar penilaian kelompok digunakan untuk mencatat skor kelompok pada saat proses turnamen. (5) Kuesioner digunakan untuk mengetahui motivasi

belajar siswa. Kuesioner diberikan kepada siswa setelah implementasi model pembelajaran tipe TGT dilaksanakan.

(6) Lembar refleksi guru digunakan untuk mengetahui refleksi guru terhadap kegiatan guru selama proses pembelajaran.

(7) Lembar refleksi siswa digunakan untuk mengetahui refleksi siswa terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran.

(8) Lembar wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan kelas baik guru dan siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

b. Tindakan

Tahap ini dimana dilakukannya pembelajaran tipe TGT dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Mei 2015 pada jam pelajaran ke 6-8 yaitu pukul 11.15 - 14.00. Rangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

Awal pembelajaran diawali dengan guru membuka pelajaran dengan memberikan salam, memeriksa kesiapan ruang kelas, alat, dan media pembelajaran, memeriksa kesiapan siswa dan kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi mengenai materi sebelumnya yang telah dipelajari dan mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai serta memberikan motivasi pada siswa tentang pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. Guru memberitahukan kepada siswa bahwa pembelajaran yang akan dilakukan saat itu adalah model pembelajaran tipe TGT. Guru menjelaskan secara singkat mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selanjutnya guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok, dimana

setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa. Guru mitra memanggil nama siswa secara urut berdasarkan nama kelompok. Siswa yang disebut namanya langsung berkumpul di meja kelompok yang telah ditentukan. Setiap kelompok didampingi oleh pendamping kelompok. Kemudian guru mitra menjelaskan peraturan dan prosedur jalannya TGT. Pengelompokkan siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, hasil belajar, serta kemampuan siswa. Daftar kelompok siswa yang telah dibentuk:

Tabel 5.6

Pembagian Kelompok – Siklus I

No Nama

Jenis Kelamin

Nama Kelompok 1 Dhea Indah Nawangwuri P

1 2 Annisa Salma Nabila P

3 M. Barokah Fretinu L 4 M. Zulfikar Al Afghani L

5 Eva Elmiyah P

2 6 Melati Ambarsari K P

7 Danang Wahyu Broto L 8 M. Syafiq Hanafi L

No Nama Jenis Kelamin Nama Kelompok 10 Della Marlita P 3 11 Dzikri Khairurrifa Sabath L

12 Arif Helmi Kurniawan L 13 Nabila Maharani Widya D P

4 14 Dhinna Mutia Amini P

15 Faisal Satriawan Hendra L

16 M. Shaffanafi L

17 Kintan Alifia Listiyani S P

5 18 Mentari Sukma K P

19 Agista Rismanda Vandra L 20 Anisa Puspa Dewi P 21 Fernanda Sekar Erviansari P

2) Kegiatan Inti a) Mengamati

Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok, guru mitra membagikan handout kepada siswa untuk dipelajari. Dalam kegiatan ini, guru membuka secara luas kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak dan membaca yang diformulasikan dalam proses pembelajaran. Siswa

difasilitasi untuk membaca sumber dari buku atau

handout yang telah diberikan (mengamati fakta,

mengamati konsep, mengamati prinsip, mengamati proses dan mengamati prosedur). Kompetensi yang dikembangkan dalam kegiatan mengamati adalah melatih kesungguhan dan ketelitian siswa dalam mempelajari suatu materi pembelajaran. Dalam kegiatan mengamati ini, siswa diberi kesempatan untuk saling bertukar pendapat mengenai isi materi.

b) Menanya

Setelah guru memberikan kesempatan untuk mempelajari materi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan bertanya siswa dituntut untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis. Aktivitas menanya merupakan keterampilan yang perlu dilatih. Oleh karena itu, guru harus mendorong dan memberikan peluang kepada peserta didik untuk berani bertanya. Keterampilan menyusun pertanyaan ini sangat penting untuk melatih daya pikir kritis dan kepekaan peserta didik.

Dalam kegiatan ini, guru juga memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi nantinya akan dipresentasikan setelah kegiatan games dan

tournament selesai. Pada saat kegiatan menanya,

peneliti dapat melihat adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran.

c) Mencoba/mengumpulkan informasi

Dalam kegiatan ini guru meminta siswa untuk berdiskusi mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Hasil pengumpulan data tersebut dapat menjadi bahan bagi siswa atau kelompok untuk melakukan penalaran antara suatu data atau informasi yang diperoleh dengan fakta yang ada untuk dikaji ada tidaknya hubungan diantara keduanya. Harapan guru dengan adanya kegiatan ini agar siswa terlatih untuk berfikir secara logis, mengemukakan pendapat yang akan mendapat penilaian dari anggota lain dan siswa yang pasif dapat dirangsang supaya aktif dalam mengemukakan pendapat. Pada saat kegiatan berlangsung, guru mitra membimbing siswa dalam proses pengumpulan informasi.

d) Mengasosiasikan/mengolah informasi

Kegiatan mengasosiasi ialah kegiatan mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan informasi atau melakukan eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi menjadi bahan dasar mencari kaitan antara keduanya. (1) Permainan (games)

Permainan dalam TGT dinamakan ular tangga soal. Dimana setiap kelompok akan berjalan sesuai dadu yang telah dikocok serta menjawab soal pada amplop. Setiap soal diberi waktu 1,5 menit oleh guru untuk menjawab. Skor yang di dapat dari kegiatan game ini nantinya akan dipakai guru untuk pengelompokan pada saat turnamen. Berikut ini prosedur permainan.

(a) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.

(b) Setiap kelompok menerima papan ular tangga, dadu, alat untuk bermain dan soal.

(c) Setiap anggota kelompok mempunyai kesempatan untuk bermain atau menjalankan alat yang telah disedikan.

(d) Dimulainya pengerjaan soal, yaitu dengan mengocok dadu dan mengambil soal yang ada di dalam amplop.

(e) Setiap kelompok akan didampingi oleh satu fasilitator yang akan memberikan pengarahan dan mengamati jalannya games.

(f) Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan satu soal mulai dadi mengocok dadu adalah 1,5 menit. (1,5 menit x 10 soal = 15 menit untuk 10 soal).

(g) Jika waktu habis dan siswa yang mendapat kesempatan tidak dapat menjawab soal maka soal akan dilempar kepada teman satu kelompok.

(h) Jika jawaban benar maka akan diberikan skor tambahan 100, sedangkan jika salah diberikan skor 0.

(2) Pertandingan (tournament)

Tahap selanjutnya dalam TGT adalah pertandingan

(tournament). Penentuan meja tournament dalam

penelitian ini didasarkan pada pengamatan guru kelas dan hasil skor siswa pada kegiatan games.

Prosedur dalam melaksanakan kegiatan tournament adalah sebagai berikut:

(a) Guru menentukan kelompok baru berdasarkan hasil penilaian games.

(b) Guru mengelompokkan siswa ke dalam meja tournament.

(c) Guru akan memulai tournament dengan memberi kesempatan kepada kelompok 1 untuk menjawab terlebih dahulu.

(d) Guru membacakan soal kepada kelompok 1. Siswa yang akan menjawab harus mengangkat tangan.

(e) Siswa yang mengangkat tangan pertama akan mendapat kesempatan menjawab terlebih dahulu, (ada 2 kali kesempatan).

(f) Jika jawaban benar, maka akan diberi skor 100 (g) Jika jawaban salah, maka akan dilempar kepada

teman dalam satu kelompok untuk menjawabnya.

(h) Jika soal tidak mampu dijawab maka akan dianggap hangus.

(i) Untuk kelompok selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama seperti di atas

(3) Penghargaan kelompok

Setelah kegiatan tournament dilakukan, guru mengumumkan kelompok yang memperoleh nilai terbaik pada saat games dan tournament. Skor yang telah dikumpulkan, dijumlahkan dan dicari kelompok yang memiliki skor tertinggi. Berdasarkan ranking, urutan juara kelompok adalah:

Tabel 5.7

Pembagian juara – Siklus I

Juara Nama Kelompok

I Kelompok 5 II Kelompok 1 III Kelompok 2 IV Kelompok 3 V Kelompok 4 e) Mengomunikasikan

Pada kegiatan mengomunikasikan, guru mitra menunjuk beberapa kelompok diskusi untuk mempresentasikan jawaban atau pendapat mengenai hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan sebelumnya. Keterampilan menyajikan atau mengomunikasikan hasil temuan atau simpulan sangat penting dilatihkan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Dengan kemampuan tersebut, peserta

didik dapat mengomunikasikan secara jelas, sistematis, santun, dan beretika. Kompetensi yang dikembangkan adalah sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

3) Kegiatan penutup

Pada kegiatan penutup guru membimbing siswa untuk menyimpulkan mengenai materi yang telah didapat pada proses pembelajaran siklus pertama. Guru mitra membimbing siswa untuk berefleksi mengenai pembelajaran yang telah berlangsung secara tertulis.

c. Observasi

Observasi pembelajaran dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan implementasi model pembelajaran tipe TGT. Peneliti mengamati kegiatan guru, siswa, serta kondisi kelas pada saat penelitian. Berikut uraian hasil observasi selama penelitian:

1) Observasi terhadap guru

Observasi terhadap kegiatan guru dilakukan saat implementasi TGT siklus pertama. Kegiatan guru selama pembelajaran disajikan dengan tabel.

Tabel 5.8

Aktivitas Guru Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Siklus I

No Deskripsi Ya Tidak

1 Guru menjelaskan pembelajaran

kooperatif tipe TGT.

2 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.

3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.

4 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.

5 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan soal. √

6 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.

7 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.

8 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perseorangan.

9 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber

No Deskripsi Ya Tidak informasi secara mandiri.

10 Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan peran masing-masing anggota dalam kelompok.

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerja sana di dalam kelompok.

12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.

14 Guru dan siswa sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam tournament.

17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam √

No Deskripsi Ya Tidak

tournament.

18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. √

19 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan.

20 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan motivasi belajar melalui kuesioner.

Pada tabel 5.8 tampak guru memberikan materi pembelajaran dengan presentasi kelompok di depan kelas. Guru berperan aktif mendorong siswa agar lebih termotivasi dalam pembelajaran. Guru siap membantu jika terdapat siswa yang kurang mengerti. Seluruh kelompok didatangi oleh guru untuk melihat perkembangan kerja kelompok. Beberapa siswa berdiskusi dengan teman sekelompok dan adapula yang bertanya kepada guru mitra. Selama proses pembelajaran dengan tipe TGT guru mitra selalu berada di dalam kelas. Guru mengawasi dan memimpin secara langsung jalannya proses pembelajaran. Penghargaan diberikan kepada siswa setelah selesai sesi turnamen. Pengukuran kuesioner siswa dilihat dari kuesioner yang diisi. Kuesioner dibagikan setelah proses pembelajaran dengan tipe TGT selesai dilaksanakan.

Refleksi untuk siklus pertama dilakukan guru secara tertulis. Dapat disimpulkan bahwa guru mitra mengatur dan mengawasi jalannya proses pembelajaran dengan tipe TGT dengan sangat baik.

2) Observasi terhadap siswa

Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya pembelajaran dengan tipe TGT. Kegiatan siswa salam proses pembelajaran disajikan ke dalam tabel berikut:

Tabel 5.9

Aktivitas Siswa Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I

No Deskripsi Ya Tidak

1 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan baik selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe TGT.

2 Seluruh perhatian di arahkan pada materi diskusi dalam kelompok. √

3 Siswa saling berbagi tugas dalam

pengerjaan tugas. √

4 Seluruh kelompok antusias mengikuti jalannya games dan

tournament.

5 Mendengarkan penjelasan teman dalam satu kelompok. √

No Deskripsi Ya Tidak 6 Saling bertukar pikiran dan

pendapat. √

7 Mengajukan pertanyaaan yang berkaitan dengan pembelajaran kepada guru/teman.

8 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.

9 Bertindak sportif dan jujur saat pelaksanaan games dan tournament.

10

Siswa mendapat penghargaan dari guru baik verbal maupun non verbal.

Siswa mengikuti proses pembelajaran tipe TGT dengan baik. Walaupun pada awalnya kelompok kesulitan memahami peraturan dan prosedur TGT, siswa dapat memahami dengan cepat dan menikmati proses pembelajaran sampai selesai. Saat games berlangsung siswa tanggap dan langsung mengikuti alur permainan. Dalam kelompok, siswa saling berbagi tugas dalam pengerjaan soal diskusi sehingga seluruh anggota kelompok aktif mengikuti pembelajaran. Siswa berdiskusi dalam kelompok membahas soal yang harus mereka selesaikan. Pada saat turnamen, siswa tampak antusias dalam menjawab

pertanyaan. Selama tournament berlangsung siswa bertindak sportif dengan tidak mencontek catatan ataupun buku referensi. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan mendapatkan penghargaan dari guru secara verbal ataupun non verbal.

Penelitian menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat motivasi belajar siswa pada tindakan siklus petama. Kuesioner tersebut digunakan sebagai alat pengumpulan data, sehingga dapat diketahui data awal siswa. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel motivasi belajar dalam pembelajaran akuntansi di kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Kasihan Bantul. Tabel disusun berdasarkan Penilaian Acuan Patokan I sebagai berikut:

Tabel 5.10

Analisis Tingkat Motivasi Siswa Implementasi Tindakan - Siklus I No Interval Frek. Frek Relatif (%) Kategori 1 120-130 0 0,00% Sangat Tinggi 2 109-119 6 28,57% Tinggi 3 94-108 14 66,67% Sedang 4 83-93 1 4,76% Rendah 5 26-82 0 0,00% Sangat Rendah Total 21 100%

Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi adalah 0% (0

siswa), persentase siswa yang memikili motivasi belajar tinggi adalah 28,57% (7 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sedang adalah 66,67% (14 siswa), persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah adalah 4,76% (1 siswa) dan siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah adalah 0% (0 siswa). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar dengan kategori sedang.

3) Observasi terhadap kelas

Observasi kegiatan kelas dilakukan serentak dengan dilaksanakannya proses pembelajaran tipe TGT. Kegiatan di kelas dalam proses pembelajaran disajikan melalui tabel berikut:

Tabel 5.11

Aktivitas Kelas Selama Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I

No Deskripsi Ya Tidak

1 Kelas terdiri dari beberapa individu yang berbeda dalam hal kemampuan belajar.

2 Siswa menaati aturan-aturan yang ada di dalam pembelajaran. √

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

No Deskripsi Ya Tidak pembelajaran mudah ditemukan

siswa di kelas atau di sekolah. 5 Ruang kelas tertata dengan bersih

dan rapi. √

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

7 Kerja dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan.

8 Para siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe TGT.

9 Sebagian besar dari siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.

10 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu

yang lebih. √

12 Beberapa siswa menolak bergabung dengan siswa yang lain di kelas itu.

13 Siswa-siswa tertentu nampaknya tidak menghargai siswa-siswa lainnya.

14 Kelas ini terdiri dari berbagai

No Deskripsi Ya Tidak sama lain dengan baik.

15 Hampir semua siswa menganggap materi pelajaran yang diberikan mudah.

16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan untuk tercapainya tujuan yang diharapkan.

17 Kelas ini terorganisir dengan baik

dan efisien . √

18 Para siswa tampak antusias dengan

kerja kelompoknya. √

19 Setiap anggota kelas diberi kesempatan keistimewaan yang sama.

20 Para siswa bersaing untuk menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan yang paling baik.

Kelas terdiri dari beberapa siswa yang berbeda kemampuan dan pemahaman yang berbeda. Siswa menaati peraturan yang telah disepakati bersama saat pembelajaran di kelas. Sekolah memfasilitasi pembelajaran siswa dengan sangat baik, dengan tersedianya meja, kursi, dan fasilitas yang menunjang pembelajaran termasuk perpustakaan yang

menyediakan buku-buku bagi siswa maupun guru. Proses pembelajaran tipe TGT membuat siswa berperan lebih aktif. Jika terdapat kesulitan siswa bertanya kepada teman maupun guru.

d. Evaluasi dan refleksi

Pada tahap ini, guru dan peneliti melakukan evaluasi hasil observasi pembelajaran dengan model TGT.

1) Evaluasi

a) Wawancara pada siswa

Dari hasil wawancara yang dilakukan pada siswa, diketahui bahwa siswa merasa model pembelajaran yang diterapkan berbeda dari model yang biasa diterapkan guru pada saat mengajar. Hal ini membuat mereka tidak bosan dengan model pembelajaran yang biasa digunakan. Selain itu, siswa dapat belajar berpendapat dengan ide-idenya walaupun terkadang terdapat perbedaan pendapat antar teman dalam satu kelompok. Siswa juga lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Kendala yang dirasakan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah terbatasnya waktu yang diberikan sehingga dalam pengerjaan soal tergesa-gesa.

b) Wawancara pada guru

Dalam wawancara ini, guru mengungkapkan bahwa model pembelajaran yang digunakan berbeda dengan metode yang sering digunakan guru saat kegiatan belajar. Dengan model ini, siswa lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Namun, guru merasa kerepotan jika menyiapkan pembelajaran dengan model ini. Secara keseluruhan, pembelajaran berjalan lancar. Hal yang masih perlu diperbaiki adalah pengalokasian waktu, agar sesuai dan tidak terjadi kekurangan waktu.

2) Tahap refleksi dilaksanakan untuk melihat kembali apa yang telah terjadi selama proses pembelajaran dengan penerapan model kooperatif tipe TGT. Berdasarkan hasil refleksi kemudian dilakukan evaluasi terhadap tindakan, yaitu sejauh mana tindakan telah dapat mengatasi masalah. Jika tindakan belum mengatasi masalah, maka tahap PTK masih dilanjutkan ke siklus kegiatan yang baru. Refleksi dilakukan oleh guru dan seluruh siswa yang melakukan proses pembelajaran tipe TGT dengan memberikan lembar refleksi. Hasil refleksi siklus pertama dapat dilihat seperti berikut:

a) Refleksi Guru Mitra

Tabel 5.12

Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT - Siklus I

No Uraian Komentar

1 Penilaian guru berkaitan dengan komponen pembelajaran seperti materi ajar, contoh RPP, soal, kunci soal, suasana di dalam kelas, cara kerja siswa baik individu maupun kelompok dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan

Semua perangkat sudah lengkap, hanya saja keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran

2 Selama kerja kelompok apakah siswa:

a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan

f. Melamun

Siswa mendengarkan orang lain

3 Hambatan yang mungkin ditemui

Dokumen terkait