• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

A. Observasi

A. OBSERVASI 1. Observasi Awal

Subjek pertama kali datang ke Taman Asuhan Anak Pertiwi bersama dengan ibunya pada tanggal 16 Mei 2006. Ibu subjek berencana akan menitipkan subjek di Taman Asuhan Anak Pertiwi dengan alasan agar subjek bisa mandiri dan dirawat dengan baik karena ibu subjek bekerja dan subjek tidak ada yang mengurus dirumah. Subjek terlihat seperti anak biasa tidak menangis saat ditinggalkan ibunya pergi. Hal ini merupakan hal yang wajar karena usia subjek hampir 4 (empat) tahun. Hal aneh yang ditemui adalah subjek masih menggunakan pampers.

Beberapa hari berikutnya (22 Mei 2006) subjek diminta tidak menggunakan pampers selama di Taman Asuhan Anak Pertiwi. Alasan yang

dikemukakan adalah malu dengan teman-teman dan subjek sudah besar sehingga tidak perlu menggunakan pampers lagi. Saat itu subjek menurut, 2 jam berikutnya subjek mengompol. Hal ini dimaklumi karena subjek masih baru dan subjek diminta untuk ke kamar mandi agar dapat membersihkan diri dan subjek diminta untuk bicara pada penulis atau guru yang lain apabila ingin buang air lagi sehingga tidak buang air di celana.

Selama 1 minggu (29 Mei – 2 Juni 2006) subjek berada di TAA Pertiwi dalam sehari kira-kira subjek mengompol sebanyak 1 kali saat bermain dan 2-3 kali saat sedang tidur. Sehingga pakaian dan sprei yang digunakan subjek basah semua bahkan terkadang rambut subjek basah terkena ompol subjek, bahkan sampai mengucur ke lantai karena terlalu banyak air yang dikeluarkan. Subjek seringkali dibangunkan karena terlalu basah dan takut subjek masuk angin, sehingga tidur siang subjek terganggu. Pagi hari saat subjek diantar ibunya ke Taman Asuhan Anak Pertiwi subjek selalu menggunakan pampers. Ketika ditanya alasan subjek masih menggunakan pampers ibu subjek menjawab agar subjek tidak mengompol di jalan, sehingga tidak perlu repot mengganti baju di jalan.

Pada tanggal 12 Juni 2006 subjek tidak mau tidur. Susu telah diminum oleh subjek sejak awal masuk kamar tidur meskipun telah ditemani subjek bahkan selama 1 jam subjek tetap tidak mau tidur. Akhirnya subjek di tinggal sendiri di kamar. Subjek terjaga sendiri di kamar karena teman-teman yang lain sudah tidur. Saat dimandikan petugas mengatakan pada penulis bahwa subjek buang air besar di celana. Setelah penulis tahu subjek buang air besar di celana maka penulis langsung menegur subjek, dengan harapan subjek tidak mengulangi.

Tanggal 23 Juni 2006, menurut jadwal yang berlaku di TAA Pertiwi adalah mewarnai. Saat sebelum peralatan dibagi subjek terlihat sangat antusias dengan pelajaran ini. Tetapi saat diminta menggambar subjek hanya melamun melihat teman-temannya mengerjakan tugas yang diberikan. Subjek diminta untuk mulai mewarnai gambar yang telah ditentukan. Saat diperintah subjek mulai mengerakan crayonnya, tetapi saat penulis mengalihkan perhatian dari subjek, subjek mulai melamun kembali. Subjek terlihat tidak bersemangat dalam mengerjakan tugasnya. Tangan subjek bergerak sebentar lalu berhenti dan mulai melamun lagi. Subjek terlihat tidak fokus dan tidak bersemangat. Berkali-kali subjek ditegur tetapi subjek tidak merespon dengan baik teguran dari penulis dan guru yang lain. Awalnya penulis dan staf yang lain beranggapan subjek belum terbiasa dan kurang motivasi tetapi semakin sering diberi tugas semakin terlihat kalau subjek tidak memiliki motivasi untuk menyelesaikan tugasnya. Jika dibandingkan dengan anak yang lain yang usianya sama dengan subjek sangat terlihat perbedaan yang mencolok antara subjek dengan anak yang lain. Anak yang lain sangat bersemangat jika diberi tugas walaupun usianya lebih kecil dari pada subjek. Bila diminta menyelesaikan tugas, mereka dapat mengerjakannya walaupun hasilnya kurang baik tetapi bila dilihat dari usia hasil dari tugas tersebut cukup baik.

Tanggal 2 Juli 2006 setelah selesai sarapan subjek tidak mau masuk kelas. Saat ditanya ada apa subjek diam saja. Setelah melihat kotoran dilantai, subjek terlihat agak takut ternyata subjek buang air besar di celana sampai kotorannya

jatuh di lantai. Setelah subjek selesai dibersihkan petugas, subjek di periksa apa subjek sakit perut tapi subjek diam saja. Subjek dinasehati agar lain kali bila ingin pup harus dikamar mandi dengan petugas, karena malu dengan teman yang lain. Subjek hanya mengangguk saja.

Tanggal 3 Juli 2006 saat pelajaran olahraga terlilhat bahwa gerak motorik subjek masih seperti anak umur 1 tahun. Karena masih sangat tidak stabil dan subjek sering sekali jatuh saat berlari dan berjalan cepat. Saat melakukan Senam Ceria untuk anak-anak subjek terlihat kurang konsentrasi sehingga tidak mampu mengikuti senam dengan baik. Perkembangan bicara subjek juga belum jelas, walaupun kosa kata subjek sudah banyak dan mampu merangkai kalimat dengan baik.

Tanggal 12 Juli 2006 saat pelajaran mengenal warna subjek seringkali melamun sehingga kurang mampu menghafal 2 warna yang diajarkan oleh Guru. Anak-anak lain yang mengikuti pelajaran tersebut mampu menghafal minimal 1 warna, walaupun tidak harus mampu menghafal warna tersebut tetapi anak-anak diharapkan mengenal nama warna.

Tanggal 10 Agustus 2006. Saat sedang latihan menghadapi perlombaan Tujuh belasan yang akan dilaksanakan di Cipayung subjek banyak melamun dan tidak mengerti apa yang harus dilakukan saat lomba walaupun sudah di jelaskan berulang-ulang. Setelah melihat teman-temannya melakukan latihan barulah subjek mau latihan tetapi tidak melawan teman-teman yang seumur tetapi anak yang lebih kecil, karena subjek tidak mau latihan bila melawan teman yang sebaya.

Tanggal 14 Agustus 2006 diadakan latihan lanjutan. Saat latihan yang kedua ini subjek masih banyak melamun tetapi tidak seperti latihan pada hari pertama. Hal yang menjadi catatan penting adalah gerakan subjek sangat lambat dan terlihat seperti tidak ada motivasi untuk menang.

Tanggal 16 Agustus 2006 pada saat perlombaan subjek diminta untuk ikut berlomba tetapi subjek tidak mau meskipun sudah dibujuk. Subjek justru menangis dengan keras sambil menyiratkan ketakutan. Saat acara sudah selesai, subjek ditanya mengapa sampai menangis dan takut. Menurut subjek, subjek takut bila ada banyak orang tidak dikenal karena takut diculik. Subjek menceritakan bahwa ibu subjek melarang subjek bermain di tempat ramai yang belum pernah dikunjungi subjek dan ibunya. Menurut ibu subjek ditempat ramai ada banyak penculik anak.

2. Observasi Saat Treatment

Tanggal 4 September 2006 mulai dilaksanakan Toilet Training (tabel). Pada saat mulai melaksakan program ini subjek kurang antusias seperti biasa subjek terlihat masa bodoh dan banyak melamun saat dijelaskan harus bicara saat ingin buang air. Saat diajak untuk ke kamar mandi subjek seringkali menolak karena tidak ingin buang air. Subjek saat dikamar mandi memang seringkali tidak buang air tetapi bermain air yang bak.

Tanggal 20 September 2006 saat sedang bermain di ruang bermain subjek diajak ke kamar mandi tetapi subjek tidak mau saat di minta berdiri ternyata celana subjek sudah basah. Ekspresi wajah subjek sangat takut karena ketahuan sudah mengompol. Saat itu subjek langsung ditegur oleh petugas. Subjek kali ini

menunjukan rasa menyesal pada penulis dan mengatakan akan menurut apabila dia ajak kekamar mandi.

Tanggal 12 Oktober 2006 pada hari ini pelajaran olahraga ditiadakan diganti dengan eksplorasi lingkungan di Taman Monas. Sebelum berangkat subjek ditanya apa mau memakai pampers tetapi subjek menolak dengan mengatakan subjek sudah besar dan pintar sehingga tidak perlu menggunakan pampers lagi. Mendengar subjek bicara demikian penulis kaget dan memberi kepercayaan pada subjek. Setelah itu subjek diajak ke kamar mandi untuk buang air dahulu sebelum berangkat. Setelah sampai di Taman Monas Subjek dan anak-anak lain boleh bermain bebas sampai pukul. 10.30. Saat sedang bermain subjek menghampiri penulis dan menagatakan ingin buang air lalu subjek diantar ke toilet terdekat, setelah sampai subjek segera membuka celananya. Subjek terlihat terburu-buru sehingga celana subjek basah karena baru turun setengah tetapi sudah buang air. Nampaknya sudah mulai ada motivasi dari diri subjek untuk tidak mengompol lagi, subjek juga terlihat sangat merasa bersalah dan meminta maaf. Hal ini menunjukan bahwa subjek merasa bersalah bila masih mengompol dan mengerti bahwa mengompol adalah perbuatan yang tidak diterima oleh lingkungannya. Selain itu subjek juga menunjukan sikap positif saat mengatakan akan buang air dan meminta diantar ke toilet. Sikap positif yang ditunjukan subjek di dorong oleh motivasi yang kuat untuk tidak buang air di celana lagi.

Tanggal 20 Oktober 2006 sepertinya subjek telah terbiasa dengan ritual toilet training sehingga subjek jarang sekali mengompol dan pup di celana lagi. Hari ini subjek terlihat lebih ceria walaupun sesekali masih terlihat melamun. Saat ditanya subjek mengatakan sedang rindu pada Papanya yang ada di Kota S dan sudah lama belum pulang.

Tanggal 2 November 2006 pada hari ini diadakan pelajaran menulis angka 1. Pada awalnya subjek terlihat sangat antusias dan segera ingin mulai menulis tetapi saat mulai dibagikan, subjek malah asik mengobrol dan bercanda dengan anak-anak yang lain. Ketika diminta mulai mengerjakan subjek terlihat mulai serius tetapi tidak mulai mengerjakan tugasnya saat dibantu mengerjakan subjek baru mau mulai menggerakan tangannya. Sikap subjek menunjukan subjek hanya akan melakukan tugas bila di bantu. Subjek memang belum terbiasa melakukan kegiatan ini, karena tidak diperkenalkan oleh ibunya di rumah, sehingga subjek terlihat tidak memiliki motivasi untuk menulis.

Tanggal 7 November 2006 menurut jadwal yang berlaku di TAA Pertiwi hari ini adalah pelajaran mewarnai. Saat diminta mewarnai gambar subjek hanya diam dan menatap dengan tatapan kosong seperti tidak mengerti tugas yang di berikan setelah dijelaskan subjek hanya mengangguk tetapi tidak ada respon yang lain selain anggukan mata subjek terlihat melirik temannya dan tidak memperdulikan tugas yang diberikan pada subjek. Saat teman-teman subjek yang lain mulai mengerjakan tugasnya subjek masih saja melamun dan hanya memegang crayon tanpa menggerakannya sama sekali mata subjek masih saja melihat teman-temannya yang sedang mengerjakan tugas. Ketika teman-teman

subjek telah menyelesaikan tugasnya subjek belum menghasilkan apa-apa selain beberapa coretan seperti benang kusut dan keluar dari garis gambar. Teman-teman subjek yang telah selesai mewarnai diminta keluar dari kelas sedangkan subjek tetap tinggal dikelas. Subjek diminta menyelesaikan tugasnya mewarnai gambar yang telah disediakan walaupun tinggal subjek saja yang tinggal di kelas.

Tanggal 9 November 2006 menurut jadwal yang berlaku adalah pelajaran mengenal angka 1 dan menuliskannya. Subjek pada awal pelajaran sangat berisik. Subjek terus bernyanyi dengan teman-temannya sambil berteriak. Subjek terlihat sangat gembira. Diawal pelajaran selalu diisi dengan bernyanyi sambil bertepuk tangan. Saat lagu selesai anak-anak diminta untuk duduk dengan tenang dan tidak boleh membuka mulut, setelah itu masing-masing di bagi buku dan pensil untuk berlatih menulis. Ekspresi wajah subjek mulai berubah saat melihat buku dan pensil ada diatas meja subjek. Setelah itu subjek dan anak-anak yang lain diminta untuk menuliskan angka 1, subjek mulai terlihat melamun lagi seakan-akan tidak mengerti apa yang harus dilakukan meskipun sebelumnya sudah dijelaskan apa yang harus dilakukan. Seperti biasanya subjek mendapat bimbingan ekstra dari para guru dan pengasuh, karena usia subjek sudah 4 tahun sehingga sangat diprioritaskan untuk dapat menulis. Ini kedua kalinya subjek diminta menulis angka 1 (satu). Kali ini subjek terlihat lebih serius karena subjek tidak mau tertinggal lagi dikelas dalam pelajaran hari ini. Subjek langsung mengerjakan tugasnya walaupun masih sambil melamun dan banyak bertanya kepada pembimbing yang ada disebelah subjek. Subjek akhirnya mampu menyelesaikan

tugasnya dengan baik walaupun masih terlambat dari pada teman-teman yang lain.

Tanggal 22 November 2006 hari ini pelajaran olah raga. subjek dan anak-anak yang lain diminta untuk mengikuti gerakan senam yang dicontohkan didepan. Subjek masih terlihat seperti anak yang bingung saat meniru gerakan senam. Gerak motorik sujek terlihat kurang lincah. Gerak motorik subjek memang seperti anak berumur 2 tahun. Sepertinya subjek kurang banyak bergerak sehingga gerakan motorik subjek kurang lincah.

Tanggal 29 November 2006 pelajaran olah raga tidak menggunakan senam tetapi anak-anak diminta melakukan gerakan motorik yang lebih aktif. Hal ini dilakukan agar membantu subjek semakin mampu menggerakan morotik tubuhnya dengan lebih baik. Anak-anak diminta untuk berlari, merangkak, lompat kodok, berjalan sambil jongkok dan melompat. Subjek selalu berada diurutan paling belakang dibanding anak-anak yang lain, meskipun sudah diberi dukungan dengan cara terus berteriak agar subjek semakin semangat. Subjek saat itu terlihat berkeringat dan sangat lelah tetapi subjek terlihat sangat senang. Subjek juga mengatakan akan menceritakan pada mama dirumah bahwa subjek tadi berlomba lari tetapi kalah.

Tanggal 4 Desember 2006 subjek setelah selesai sarapan subjek mengatakan ingin buang air kecil dikamar mandi dan diawasi oleh pengasuh. Menurut pengasuh subjek sudah mampu menahan buang air sampai di kamar mandi dan memakai celana sendiri walaupun agak lama. Hal ini membuktikan bahwa Toilet Training berhasil.

Tanggal 5 Desember 2006, subjek nampaknya telah terbiasa dengan acara belajar dikelas hal ini terbukti dengan subjek lebih berkonsentrasi saat diberi tugas. Contohnya hari ini pelajaran mewarnai, subjek diminta mewarnai gambar topi dibuku. Saat diberi tugas subjek sudah mampu mendengarkan dan tidak banyak melamun lagi. Hasil gambar subjek belum terlalu baik tetapi subjek mampu mengerjakannya sendiri tanpa banyak mendapat bantuan dari pengasuh.

Tanggal 13 Desember 2006 pada hari ini subjek diperkenalkan pada warna dan bentuk. Jenis warna yang diajarkan adalah merah, biru dan hijau. Sedangkan bentuk yang diajarkan adalah segitiga dan lingkaran. Subjek terlihat sangat sulit untuk menghafal warna dan bentuk, tatapi karena baru diperkenalkan sehingga subjek tidak dipaksa untuk hafal semua.

Tanggal 18 Desember 2006 hari telah dibuatkan jadwal khusus bagi subjek untuk mempersiapkan subjek masuk TK (Taman Kanak-kanak) yaitu menghafalkan warna Merah dan Biru setelah 20 menit belajar, konsentrasi subjek mulai terpecah dengan suara anak-anak lain yang bersiap-siap untuk makan buah. Subjek sempat beberapa saat mengalihkan pandangan dan posisi duduk subjek mulai terlihat tidak nyaman lagi karena sudah ingin ikut bermain dengan anak-anak yang lain. Subjek akhirnya diijinkan keluar kelas setelah menghafal kedua warna tersebut.

Tanggal 21 Desember 2006 hari ini dilanjutkan kembali menghafalkan warna untuk memantapkan pelajaran minggu yang lalu. Setelah subjek berhasil menghafal warna merah dan biru, ditambah lagi warna hijau. Diharapkan subjek

mampu menghafal lebih banyak warna lagi. Pelajaran kali ini subjek semakin semangat dan lebih memiliki motivasi untuk menghafalkan warna. Subjek sepertinya sudah dapat lebih mengerti waktu untuk belajar. Setiap kali subjek dapat menyebutkan warna yang ditunjuk dengan benar maka subjek mendapat pujian apabila menyebutkan dengan salah subjek tidak mendapat pujian. Pelajaran dialukukan hanya 30 menit saja karena apabila dipaksakan lebih dari itu maka konsentrasi subjek akan buyar dan kurang bersemangat.

Tanggal 4 Januari 2007 pada pelajaran yang terakhir subjek telah mampu menghafal warna merah, biru, kuning, hitam, putih, hijau dan coklat. Sehingga tinggal melancarkan saja warna-warna yang telah di hafalkan. Setelah mengahafalkan warna subjek diminta mewarnai gambar sambil menyebutkan warna yang dipakai.

Tanggal 9 Januari 2007 subjek difokuskan untuk menghafalkan angka dan menuliskannya. Dalam hal ini subjek dibantu untuk mempersiapkan diri sekolah TK (Taman Kanak-kanak) dengan cara diperkenalkan dengan huruf dan angka. Dimulai dengan pengenalan angka terlebih dahulu. Subjek telah mengenal angka 1-3 sehingga tinggal melanjutkan menghafal angka yang lain. Subjek selanjutnya diperkenalkan pada angka 4-6 setelah mengenal subjek diminta untuk menuliskannya pada buku latihan. Pada saat belajar subjek terlihat lebih termotivasi dan bersemangat. Subjek sepertinya telah terbiasa dengan belajar dikelas.

3. Observasi Setelah Treatment

Tanggal 11 Januari 2007 hari ini subjek terlihat lebih ceria. Saat bermain subjek terlihat semakin percaya diri karena tidak diolok-olok lagi oleh teman-temannya. Subjek sangat bersemangat saat diajak eksporasi lingkungan ke Taman Monas. Dalam perjalanan ada beberapa spanduk besar di jalan dan subjek mampu menyebutkan beberapa huruf yang ada di spanduk tersebut.

Tanggal 24 Januari 2007 hari ini saat pelajaran olahraga subjek terlihat lebih bersemangat dan menikmati pelajaran ini walaupun gerakan subjek kurang lincah tetapi subjek mau mengikuti gerakan senam.

Tanggal 15 Februari 2007 hari ini subjek membuktikan bahwa subjek telah mampu menghafal seluruh huruf meskipun belum mampu membaca rangkaian huruf yang dibentuk menjadi kata.

Dokumen terkait