• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Nana Syaodih Sukmadinata, 2010: 220). Selain itu, berdasarkan pendapat Haris Herdiansyah (2010: 131-132)

mendefinisikan observasi adalah sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan

mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan

tertentu. Dapat disimpulkan bahwa observasi adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan pancaindra dengan cara melihat, pengamatan, mencermati dan merekam kegiatan yang sedang berlangsunguntuk suatu tujuan tertentu.

Dalam penelitian ini, observasi digunakan peneliti sebagai salah satu teknik pengumpulan data melalui pengamatan yang telah terencana. Pengamatan yang terencana dapat disebut juga dengan observasi terstruktur. Oleh karena itu, observasi ini membutuhkan panduan atau pedoman observasi yang telah dibuat oleh peneliti dan dapat berupa lembar observasi.

2. Wawancara

Wawancara atau yang dalam bahasa Inggris sering disebut dengan interview. Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian. Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang berupa menanyakan sesuatu kepada narasumber/responden.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneiti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2014: 194).

Menurut Haris Herdiansyah (2015: 26), wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam setting alamiyah, di mana arah pembicaraan mengacu kepada tjuan yang telah ditetapkan. Sehingga, dapat diambil kesimpulan adalah

suatu interaksi komunikasi diantara dua orang atau lebih untuk mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam dengan tujan tertentu.

Teknik wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara bertanya atau menanyakan sesuatu kepada responden. Berdasarkan jenisnya, wawancara dapat dibagi menjadi tiga, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya telah memiliki daftar pertanyaan yang harus ditanyakan kepada responden dan telah tersusun secara sistematis. Wawancara semiterstruktur merupakan wawancara menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana narasumber diminta pendapat dan ide-idenya. Wawancara tidak terstruktur kebalikan dari jenis wawancara terstruktur, di mana wawancara yang dilakukan tidak menggunakan pedoman wawancara atau pedoman wawancara yang hanya dibuat garis-garis besarnya saja.

Pada penelitian ini, teknik wawancara yang digunakan oleh peneliti guna memperoleh data adalah teknik wawancara semiterstruktur. Wawancara ini digunakan untuk menemukan permasalahan terbuka, di mana peneliti dapat mengajukan pertanyaan di luar dari pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnnya untuk mendapatkan pendapat dan ide-ide dari subjek penelitian. 3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-hari (Sukardi, 2011: 81). Djam‟an Satori dan Aan Komariah (2011: 149) menyatakan bahwa studi

dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Dokumentasi ini dapat digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dengan data yang telah berlalu.

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan dokumen-dokumen yang akan memperkuat perolehan data-data sebelumnya dan tentunnya yang relevan dengan data yang dibutuhkan. Sedangkan, dokumen- dokumen tersebut dapat berupa foto, dapat juga berbentuk dokukmen tertulis lainnya seperti arsip-arsip dari objek penelitian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data (Suharsimi Arikunto, 2010: 101). Sugiyono (2014: 148) mengungkapkan bahwa insrtumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam mamupun sosial yang diamati. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk membantu peneliti dalam mengumpulkan data yang relevan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman observasi, pedoman wawancara dan alat yang mendukung dalam dokumentasi seperti alat perekam, kamera dan alat tulis. Penjelasan lebih lanjut terkait instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan peneliti dalam memperoleh data dari siswa atau guru melalui kegiatan pengamatan pelaksanaan perpustakaan kelas secara langsung. Sebelum melakukan kegiatan observasi, peneliti harus membuat terlebih dahulu pedoman observasi. Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman observasi:

Tabel 1. Kisi-kisi Pedoman Observasi Aspek yang

Diamati Indikator Subindikator Item

Nomor Item Pelaksanaan

perpustakaan kelas.

Kesesuaian dengan visi misi dan tujuan.

Kesesuaian pelaksanaan perpustakaan kelas dengan visi misi.

1 1

Kesesuaian pelaksanaan perpustakaan kelas dengan tujuan.

1 2

Sumber daya manusia yang tersedia.

Pengurus perpustakaan kelas. 1 3 Koleksi bahan bacanan

yang tersedia.

Jenis koleksi bahan bacaan yang tersedia.

1 4

Sumber pengadaan koleksi bahan bacaan.

1 5

Anggaran yang digunakan untuk koleksi bahan bacaan.

1 6

Pengelolaan koleksi bahan bacaan

1 7

Sarana dan prasarana yang tersedia.

Jenis sarana dan prasarana yang tersedia.

1 8

Sumber pengadaan sarana dan prasarana.

1 9

Anggaran yang digunakan untuk sarana dan prasarana.

1 10

Pelaksanaan kegiatan perpustakaan kelas.

Jenis kegiatan perrpustakaan kelas.

1 11

Tata cara penyelenggaraan kegiatan perpustakaan kelas.

1 12

Waktu penyelenggaraan kegiatan perpustakaan kelas.

1 13

Layanan perpustakaan kelas. 1 15 Fungsi kegiatan perpustakaan

kelas.

1 16

Kelebihan dari perpustakaan kelas.

1 17

Kemudahan dari perpustakaan kelas.

1 18

Kekurangan dari perpustakaan kelas.

1 19

Hambatan dari perpustakaan kelas.

1 20

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan poin-poin singkat dari informasi yang akan dikumpulkan oleh peneliti. Kisi-kisi pedoman wawancara terkait dengan pengelolaan perpustakaan kelas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No Aspek Indikator

Sumber Data

Guru Pustakawan

Item No. Item Item No. Item 1. Perencanaan

Perpustakaan Kelas

Penetapan visi misi dan tujuan.

3 1, 2, 3 3 1, 2, 3 Penetapan sumber daya

manusia.

1 12 1 12

Pengadaan koleksi bahan bacaan.

3 13, 14, 15 3 13, 14, 15 Pengadaan sarana dan

prasaran. 4 16, 17, 18, 19 4 16, 17, 18, 19 Rencana kegiatan perpustaakaan kelas. 6 4, 5, 6, 7, 8, 9 6 4, 5, 6, 7, 8, 9 2. Pelaksanaan Perpustakaan Kelas

Visi misi dan tujuan. 4 20, 21, 22, 23

4 20, 21, 22, 23 Sumber daya manusia

yang tersedia.

1 32 1 32

Koleksi bahan bacanan yang tersedia.

6 33, 34, 35, 36, 37, 38

6 33, 34, 35, 36, 37, 38 Sarana dan prasarana

yang tersedia.

6 39, 40, 41, 42, 43, 44

6 39, 40, 41, 42, 43, 44

Pelaksanaan kegiatan perpustakaan kelas. 9 24, 25, 26, 27, 28, 29, 45, 46, 47 9 24, 25, 26, 27, 28, 29, 45, 46, 47 Identifikasi kelebihan. 1 10 1 10 Identifikasi kekurangan. 1 11 1 11 Identifikasi kemudahan 1 30 1 30 Identifikasi hambatan 1 31 1 31 3 Evaluasi Perpustakaan Kelas

Kesesuaian visi misi dan tujuan

1 48 1 48

Kesesuaian sumber daya manusia

1 49 1 49

Kesesuaian koleksi bahan bacaan

1 50 1 50

Kesesuaian sarana dan prasarana 1 51 1 51 Kesesuaian kegiatan perpustakaan kelas 1 52 1 52 3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi digunakan sebagai alat untuk mencacat peristiwa yang terjadi. Bentuk dari catatan ini dapat berupa tulisan, dokumen maupun foto. Berikut adalah kisi-kisi pedoman dokumetasi yang digunakan pada penelitian ini.

Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi

No Aspek yang di Dokumentasi

1. Dokumen tentang profil singkat dan visi misi perpustakaan kelas. 2. Peraturan yang melandasi diselenggarakannya perpustakaan kelas. 3. Dokumen tentang rancangan perpustakaan kelas.

4. Sarana dan prasarana perpustakaan kelas

5. Dokumentasi kegiatan pelaksanaan perpustakaan kelas. 6. Koleksi bacaan yang tersedia di perpustakaan kelas. 7. Dokumen tentang catatan sumber bahan bacaan. 8. Buku induk perpustakaan kelas.

9. Anggaran.

F. Sumber Data

Sumber data digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 172), sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder (Sugiyono, 2014: 308). Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat memberikan data secara langsung kepada peneliti, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung dapat memberikan data pada peneliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data primer dan sekunder, di mana sumber data primer berasal dari subjek penelitian dan sumber data sekunder berasal dari dokumen terkait dengan objek penelitian.

Dokumen terkait