BAB III METODE PENELITIAN
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sanjaya, 2011: 86). Jenis observasi yang digunakan dalam identifikasi masalah ini adalah observasi nonpartisipatif. Observasi yang tidak melibatkan observer dalam kegiatan yang sedang diobservasi adalah observasi nonpartisipatif (Sanjaya, 2011: 92) Observasi dilaksanakan pada pembelajaran IPA kelas IV PL 4 dan ketersediaan media pembelajaran SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Aspek yang diobservasi ketika pembelajaran IPA kelas IV PL 4 adalah ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran serta cara mengajar pembelajaran IPA oleh guru.
50
3.5.2 Wawancara
Wawancara dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu (Sanjaya, 2011: 96). Teknik wawancara dapat memperoleh data yang lebih luas, bahkan bisa memunculkan sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya (Sanjaya, 2011: 96). Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara bebas-terpimpin, sehingga peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan membawa pedoman yang merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan (Arikunto, 2010: 198). Pada penelitian ini, wawancara dilaksanakan dengan beberapa sumber yaitu Kepala SD Pangudi Luhur Yogyakarta, Guru Kelas IV PL 4, dan siswa kelas IV PL 4.
Data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala sekolah adalah informasi yang terkait dengan sekolah, ketersediaan dan penggunaaan media pembelajaran di sekolah serta penelitian yang pernah dilaksanakan di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Wawancara kepada guru kelas IV PL 4 dilaksanakan untuk mengumpulkan data terkait ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran dalam kegiatan belajar di kelas, kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran IPA dan usaha yang dilaksanakan guru mengahadapi kesulitan tersebut. Wawancara kepada siswa kelas IV PL 4 dilakukan untuk mengumpulkan data terkait penggunaan media pembelajaran dan kesulitan yang dialami dalam pembelajaran IPA.
3.5.3 Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010: 194). Peneliti menggunakan kuesioner
51 dalam beberapa hal yaitu analisis kebutuhan dan validasi produk. Kuesioner analisis kebutuhan diberikan kepada dua subjek yaitu guru kelas IV PL 4 dan siswa kelas IV PL 4 SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Hal tersebut diberikan untuk menganalis kebutuhan terkait dengan media pembelajaran. Kuesioner validasi produk ditujukan kepada ahli IPA, Montessori, dan Guru kelas IV PL 4 untuk menilai kelayakan media pembelajaran yang dibuat. Selain kepada para ahli, kuesioner validasi produk juga diberikan kepada siswa untuk menilai kelayakan media pembelajaran yang dibuat setelah dilakukan uji coba lapangan terbatas.
3.5.4 Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193). Tes merupakan alat ukur yang terstandar (Arikunto, 2010: 193). Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai data kuantitatif pendukung untuk mengetahui kualitas media pembelajaran yang dikembangkan. Peneliti menggunakan pretest dan
posttest. Pretest dan posttest tersebut digunakan untuk mengetahui prestasi siswa
sebelum dan setelah menggunakan media pembelajaran dalam uji coba lapangan terbatas. Pretest dilaksanakan sebelum uji coba lapangan terbatas, sedangkan
posttest dilaksanakan setelah uji coba terbatas.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati (Sugiyono, 2014:148). Beberapa instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pedoman observasi,
52 kuesioner, pedoman wawancara, dan matriks triangulasi untuk teknik nontes dan soal pretest-postest untuk teknik tes. Dalam subbab ini akan dijelaskan mengenai beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dengan mengadopsi instrumen penelitian yang digunakan oleh Hadiyanti (2016) yaitu dengan mengembangkan ke dalam konsep pembelajaran Montessori dan IPA.
3.6.1 Pedoman Observasi
Observasi dilaksanakan pada pembelajaran IPA di kelas IV PL 4 dan ketersediaan media pembelajaran di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Aspek yang diobservasi adalah kegiatan pembelajaran IPA kelas IV PL 4 yaitu pemanfaatan media pembelajaran dan cara mengajar yang dilakukan oleh guru. Peneliti mencatat hal-hal yang berkaitan dengan aspek yang diobservasi setiap rentang waktu tertentu. Kisi-kisi observasi pembelajarn IPA kelas IV PL 4 dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran IPA kelas IV PL 4 No.
Item Kisi-kisi Observasi Objek yang Diamati
1,2 Ketersediaan media pembelajaran IPA di kelas Ada media pembelajaran yang diletakkan di kelas untuk pembelajaran IPA
Media pembelajaran layak untuk digunakan dalam pembelajaran 3,4 Penggunaan media pembelajaran IPA dalam
pembelajaran di kelas
Guru menggunakan media pembelajaran untuk menjelaskan materi pembelajaran IPA Guru menguasai cara
menggunakan media pembelajaran 5,6 Cara penggunaan media pembelajaran IPA di kelas Guru menjelaskan cara
penggunaan media pembelajaran IPA kepada siswa
Siswa dapat menggunakan media pembelajaran secara mandiri 7,8 Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam
pembelajaran di kelas
Siswa mengalami kesulitan ketika mengikuti pembelajaran IPA di kelas
Siswa mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal IPA
53 Pedoman observasi telah divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli pembelajaran IPA, dan ahli pembelajaran Montessori. Uji validitas pada instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur karakter psikologis adalah validitas konstruk (Sukmadinata, 2010: 229). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori (Widoyoko, 2009: 131). Hal tersebut membuat peneliti melakukan uji validitas kontruk terhadap pedoman observasi yang akan digunakan. Melalui validasi konstruk yang dilakukan oleh ahli, diperoleh hasil rerata skor validasi pedoman observasi. Hasil validasi pedoman observasi dapat dilihat pada tabel 4.1 halaman 71.
3.6.2 Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui sarana media tertentu (Sanjaya, 2011: 96). Wawancara dilaksakan kepada beberapa narasumber yaitu Kepala SD Pangudi Luhur Yogyakarta, Guru kelas IV PL 4 dan siswa kelas IV PL 4. Wawancara dilakukan bertujuan untuk menganalisis kebutuhan media pembelajaran IPA dari narasumber.
3.6.2.1 Wawancara Kepala Sekolah
Pengumpulan data melalui wawancara yang pertama ditujukan kepada Kepala SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara bebas-terpimpin, sehingga peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan membawa pedoman yang merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan (Arikunto, 2010: 198). Adapun rencana wawancara dengan kepala sekolah dapat dilihat pada tabel 3.2.
54 Tabel 3.2 Rencana Wawancara dengan Kepala Sekolah
No Topik Pertanyaan
1. Informasi berkaitan dengan sekolah
a. Prestasi yang telah diraih siswa dalam bidang akademik b. Prestasi yang telah diraih siswa dalam bidang non akademik c. Nilai UN mata pelajaran IPA
2. Ketersediaan media pembelajaran di sekolah
a. Media pembelajaran IPA yang sudah ada di sekolah b. Perawatan media pembelajaran IPA di sekolah c. Pengadaan media pembelajaran IPA di sekolah 3. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran
4. Penelitian yang pernah dilakukan di sekolah berkaitan dengan media pembelajaran
3.6.2.2 Wawancara Guru Kelas IV
Wawancara kedua ditujukan kepada guru kelas IV. Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara bebas-terpimpin. Adapun rencana wawancara dengan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Rencana Wawancara dengan Guru Kelas IV
No Topik Pertanyaan
1. Ketersediaan media pembelajaran di kelas
a. Media pembelajaran IPA yang dimiliki oleh kelas b. Pengadaan media pembelajaran IPA oleh guru 2. Penggunaan media pembelajaran IPA dalam pembelajaran
3. Kesulitan yang dialami guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA 4. Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA
5. Usaha yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut
3.6.2.3 Wawancara dengan Siswa Kelas IV
Wawancara selanjutnya ditunjukan kepada siswa kelas IV. Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara bebas-terpimpin. Adapun rencana wawancara dengan siswa kelas IV dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Rencana Wawancara dengan Siswa Kelas IV
No Topik Pertanyaan
1. Tanggapan terhadap pembelajaran IPA yang selama ini terjadi 2. Penggunaan media dalam pembelajaran IPA
55 Pedoman wawancara tersebut telah divalidasi oleh beberapa ahli yaitu ahli IPA dan ahli Montessori. Instrumen divalidasi agar dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang valid untuk mendukung penelitian. Uji validitas instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur karakter psikologis adalah validitas konstruk (Sukmadinata, 2007: 229). Validitas konstruk mengacu pada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep dari suatu teori (Widoyoko, 2009: 131). Dari hal tersebut, maka pedoman wawancara diuji dengan uji validitas konstruk. Validasi konstruk dilakukan oleh ahli dan memperoleh hasil rerata skor validasi pedoman wawancara. Hasil validasi pedoman wawancara kepala sekolah dapat dilihat pada tabel 4.3 halaman 73. Hasil validasi pedoman wawancara guru kelas IV dapat dilihat pada tabel 4.5 halaman 74. Hasil validasi pedoman wawancara siswa dapat dilihat pada tabel 4.7 halaman 76.