• Tidak ada hasil yang ditemukan

Observasi Umum Partisipan I

BAB IV HASIL ANALISA DATA

2. Observasi Umum Partisipan I

Tabel 2. Jadwal Wawancara Partisipan I No Partisipan Hari/Tanggal Wawancara Waktu Wawancara Tempat Wawancara

1 Sahrul Kamis, 22 Januari 2009 16.00-17.30 Ruangan LSM

Peneliti mengenal Sahrul dari seorang karyawan di suatu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Medan. Pertama kali peneliti datang ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada tanggal 16 Januari 2009 pukul 10.00 untuk mengajukan surat ijin pengambilan data. Setelah surat ijin diserahkan ke bagian tata usaha, seorang pegawai dari rumah sakit umum tersebut membawa peneliti ke Pusat Pelayanan Khusus (Pusyansus). Pusyansus merupakan tempat masyarakat yang ingin melakukan tes HIV dan tempat para penderita HIV mendapatkan obat dan melakukan konseling. Pegawai rumah sakit umum tersebut menjumpai seorang pria pengidap HIV dan menanyakan apakah istrinya juga pengidap HIV dan pria tersebut mengatakan bahwa istrinya juga pengidap HIV, dan menyarankan agar datang ke suatu LSM tempat pria tersebut biasanya menghabiskan aktivitasnya sehari-hari.

Peneliti kemudian pulang ke rumahnya dan pegawai tersebut mengatakan akan menghubungi peneliti jika telah mendapatkan partisipan. Pada hari yang sama, tepatnya pukul 15.00, peneliti dan pegawai rumah sakit umum tersebut mendatangi LSM yang ditunjuk oleh pria yang berada di Pusyansus pagi itu. Kemudian pria tersebut mengenalkan peneliti dan pegawai rumah sakit umum kepada seorang pengurus LSM tersebut. Pengurus tersebut memanggil seorang karyawan di LSM tersebut ke suatu ruangan tempat biasanya para anggota LSM mengadakan rapat. Setelah karyawan tersebut datang, pengurus menanyakan kepada peneliti apa yang ingin diteliti oleh peneliti dan karakteristik subjek penelitian yang sesuai dengan penelitian ini. Peneliti memberikan penjelasan mengenai penelitian dan karakteristik subjek penelitian kepada pengurus dan karyawan LSM tersebut. Pengurus dan karyawan mengatakan bahwa LSM tersebut memiliki karyawan yang sesuai dengan karakteristik subjek penelitian ini. Karyawan LSM tersebut kemudian mengatakan akan menghubungi karyawan yang akan menjadi partisipan penelitian ini apakah mereka bersedia untuk diwawancarai. Pada hari Selasa tanggal 20 Januari, peneliti menghubungi karyawan LSM dan menanyakan tentang kesediaan calon partisipan untuk diwawancarai. Karyawan LSM mengatakan bahwa mereka bersedia untuk diwawancarai pada hari Kamis pukul 15.00.

Peneliti datang ke LSM tersebut pada hari yang telah ditentukan, yaitu Kamis, tanggal 22 Januari 2009 pukul 15.00. Saat peneliti sampai ke LSM tersebut, subjek penelitian sedang pergi menemani istrinya ke Rumah Sakit Umum Pringadi untuk menemui kliennya. Setelah menunggu selama 45 menit, yaitu

pukul 15.45, Sahrul dan istrinya datang. Karyawan lainnya di LSM tersebut menunjuk Sahrul dan istrinya dan mengatakan bahwa merekalah yang peneliti tunggu. Peneliti berkenalan dengan Sahrul dan istrinya. Sahrul kemudian langsung mengajak peneliti untuk melakukan wawancara. Sahrul dan peneliti masuk ke dalam suatu ruangan di LSM tersebut.

Pada pertemuan ini, Sahrul menggunakan kemeja berwarna biru langit yang merupakan baju dinas dari perusahaan tempat Sahrul bekerja dan menggunakan celana panjang. Rambut Sahrul panjang bergelombang dan berwarna hitam yang diikat dengan model ekor kuda. Wawancara dilakukan di suatu ruangan yang ukurannya kira-kira 2x3 m2 dan cacat dinding yang berwarna putih. Ruangan tersebut terdiri dari 4 meja dan 3 kursi. Pada meja panjang yang berwarna coklat muda tepat di samping pintu yang berwarna coklat tua, terdapat sebuah komputer dan terdapat kumpulan arsip-arsip yang tersusun di rak di bawah meja tersebut. Sebuah printer hitam terdapat di atas meja coklat berukuran kecil dan pendek berada di sudut ruangan, tepatnya di sebelah meja komputer dan di dinding di atas meja kecil tersebut terdapat sebuah whiteboard. Tepat di depan pintu ruangan terdapat sebuah meja coklat tua yang kosong yang bersebelahan dengan meja yang digunakan untuk wawancara. Ketika memasuki ruangan, Sahrul langsung duduk di kursi menghadap meja dan membelakangi komputer, di atas meja tersebut terdapat sebuah tas milik Sahrul dan dua gelas teh manis. Sahrul mempersilahkan peneliti untuk duduk. Peneliti duduk membelakangi jendela dan terdapat sebuah kursi plastik berwarna biru tua tepat di samping meja yang digunakan untuk wawancara.

Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan tentang penelitian ini, apa tujuannya dan bagaimana Sahrul akan terlibat dalam penelitian ini. Peneliti memberitahukan kepada Sahrul bahwa peneliti menjaga kerahasiaan data partisipan. Peneliti juga meminta ijin kepada Sahrul untuk menggunakan tape

recorder dan Sahrul mengijinkan peneliti untuk merekam hasil wawancara.

Setelah Sahrul mengerti akan tujuan penelitian, wawancara pun dimulai pada pukul 16.00. Lebih jelasnya jadwal wawancara yang telah dilakukan dapat di lihat pada tabel 2 di atas.

Pada saat dilakukan wawancara, LSM tersebut memiliki banyak tamu yang sedang bercerita-cerita di teras LSM. Ruangan tempat dilakukan wawancara memiliki jendela yang mengarah ke teras tersebut, sehingga ruangan tersebut menjadi ribut, tetapi hal tersebut tidak mengganggu jalannya wawancara. Pada pertengahan wawancara, ada seorang wanita yang masuk ke dalam ruangan untuk mengambil tasnya yang berada di dalam laci di sebelah meja wawancara, dan wawancara dihentikan kira-kira 1 menit, setelah wanita itu mengambil tasnya, wanita itu permisi kepada kami. Beberapa saat kemudian, karyawan yang mempertemukan saya dengan partisipan mendatangi ruangan dan mengatakan bahwa ia mau pergi karena ada keperluan lainnya, karyawan tersebut menanyakan apakah semua baik-baik saja dan apa yang peneliti perlukan lagi, wawancara menjadi terhenti kira-kira selama 3 menit.

Pada saat awal wawancara, Sahrul duduk dengan menyenderkan badan di kursi sambil memperhatikan peneliti dan melihat apa yang ditulis oleh peneliti jika peneliti sedang menulis. Sahrul menghentikan pembicaraannya saat peneliti

sedang menulis dan melanjutkan pembicaraannya setelah peneliti selesai menulis. Sahrul melipat tangannya saat bercerita pada awal wawancara dan terkadang juga menggerak-gerakkan tangannya secara leluasa untuk membantunya menerangkan sesuatu. Sahrul mengusap dadanya saat bercerita tentang kesabarannya terhadap sikap mertuanya kepadanya. Sahrul tertawa saaat bercerita bahwa partisipan dari dulu memang banyak bersabar terhadap istrinya. Tatapan mata partisipan tetap tertuju kepada peneliti ketika bercerita, walaupun sesekali ia melihat ke tape

recorder atau melihat ke langit-langit ruangan.

Dokumen terkait