• Tidak ada hasil yang ditemukan

Operant Conditioning (Pembiasaan Prilaku Respon)

Dalam dokumen Psikologi Belajar KATA PENGANTAR (Halaman 129-135)

AKTIVIITAS KEJIWAAN MANUSIA 2.1. PERSEPSI

B. Tingkat Tinggi/Sangat Cerdas/Genius

3. Operant Conditioning (Pembiasaan Prilaku Respon)

Tokoh utamanya adalah Burrhus Frederic Skinner (1904-1990), ia berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal, mengontrol tingkahlaku pada teori ini guru memberikan penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak lebih rajin. Teori ini disebut operant conditioning.

Dalam laboratorium Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan yaitu tombol, alat pemberi makanan, penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yanga dapat dialir listrik. Karena dorongan lapar tikus beruasah keluar untuk mencari makanan. Selam tikus bergerak kesana kemari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol, makanan keluar. Secara terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan perilaku yang ditunjukkan si tikus, proses ini

disebut shapping.

Gambar 10. Percobaan Burrhus Frederic Skinner pada Seekor Tikus

Gambar 11. Percobaan Burrhus Frederic Skinner pada Merpati Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :

1) Law of operant conditining yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan meningkat.

2) Law of operant extinction yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan menurun bahkan musnah.

Reber menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan operant adalah sejumlah perilaku yang membawa efek yang sama terhadap lingkungan. Respons dalam operant conditioning terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang ditimbulkan oleh reinforcer. Reinforcer itu sendiri pada dasarnya adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya sejumlah respons tertentu, namun tidak sengaja diadakan sebagai pasangan stimulus lainnya seperti dalam classical conditioning.

Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati Skinner mengatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat bila diberi penguatan.

Skinner membagi penguatan ini menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk bentuk penguatan positif berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.

Prinsip belajar skiners adalah :

1. Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika bener diberi penguat.

2. proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. 3. dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas

sendiri tidak digunakan hukuman.

4. tingkahlaku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal Variabel ratio reinforcer dalam pembelajaran dipergunakan Shapping.

5. Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan dan latihan.

Gambar 12. Jadwal Pemberian Reinforcement Fix Interval Reinforcement Schedule (FI)  jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung waktu. Misalnya: Dalam penelitian Skinner, setiap 5 menit makanan akan keluar (setelah diberi makanan, respon tikus santai. Selanjutnya lebih cepat dari 5 menit/mendekati 5 menit)

Fix Ratio Reinforcement Schedule (FR) jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung menurut beberapa kali respon. Misalnya: tiap 5 kali tikus memukul pedal, maka makanan akan otomatis keluar, setelah makanan keluar, maka tikus akan memukul sehingga diagram akan menanjak tajam.

Variable Interval Reinforcement Schedule (VI) interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang makanan baru keluar setelah 5 menit, terkadang makanan bisa keluar setelah tiga menit. Sehingga respon jadi malas-malasan.

Variable Ratio Reinforcement Schedule (VR)  tidak jelas beberapa kali ketukan maka makanan akan keluar.

Reinforcment Countinous reinforcment Intermitted reinforcment Interval Ratio Fixed Variabel Fixed Variabel

No Nama dan Tokoh

Binatang Coba

Prinsip-prinsip isi Teori

1 2 3 Koneksionisme (Thorndike) Classical Conditioning (Pavlov) Operant Conditioning (Skinner) Kucing (puzzle box) Anjing Tikus/Burung merpati 1. Hukum kesiapan 2. Hukum Latihan 3. Hukum Akibat 1. Extinction 2. Spontaneous recovery 3. Generalisasi 4. Diskriminasi 1. Reinforcement 2. Punishment 3. Extinction 4. Spontanious recovery 5. Tingkah laku Superstitious 6. Generalisasi stimulus 7. Shaping 8. Avoidance

Tabel 4. Isi Teori Belajar Behavioristik 3.1.3. TEORI KOGNITIVISTIK (Cognitive Theory)

Teori psikologi kognitif adalah bagian terpenting dari sains kognitif yang telah memberikan kontribusi yang sangat berati dalam perkembangan psikologi belajar, pendekatan psikologi kognitif lebih menekankan arti penting proses internal, mental manusia. Dalam pandangan para ahli kognitif, tingkahlaku manusia yang tampak tak dapat diukur dan diterangkan tanpa melibatkan proses mental, seperti : motivasi,kesengajaan, keyakinan, dan lain-lain. Dalam prespektif psikologi kognitif, belajar pada dasarnya adalah pristiwa mental, bukan pristiwa behavioral (yang bersifat jasmaniah) meskipun hal-hal yang bersifat behavioral tanpak lebih nyata dalam setiap pristiwa belajar siswa, secara lahiriah, seorang anak yang sedang belajar membaca dan menulis, tentu menggunakan perangkat jasmaniah (dalam hal ini mulut dan tangan) untuk mengucap kata dan menggoreskan pena. Akan tetapi, prilaku mengucapkan kata-kata dan mengoreskan pena

yang dilakukan anak tersebut, bukan semata-mata respon atas stimulus yang ada, memainkan yang lebih penting karena dorongan mental yang diatur oleh otaknya.

Sehubungan dengan hal tersebut, psikologi kognitif lebih menekankan pada proses-proses yang melibatkan mental kejiwaan dalam belajar, ilustrasi ini dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 13. Faktor yang Mempengaruhi dalam Belajar Pendekatan yang memberi perhatian khusus kepada proses pemikiran individu seperti, kemahiran belajar, motivasi, dan lain-lain. Ahli psikologi kognitif percaya bahawa peristiwa-peristiwa mental yang berlaku pada seseorang mesti dikaji, jika keseluruhan tingkah laku ingin difahami. Berbeda dengan pendekatan psikoanalisa yang mengfokus kepada pemikiran tidak sedar, pendekatan behaviorisme yang mengfokus kepada faktor lingkungan dan tingkah laku.

Penggerak utama aliran ini ialah Jean Piaget, ide utama aliran ini adalah perwakilan mental yang dikenali sebagai skema. Skema akan menentukan bagaimana data dan informasi yang diterima akan difahami oleh otak manusia. Jika informasi baru sesuai dengan skema, maka informasi itu diterima. Jika tidak informasi itu ditolak atau skema diubah dan disesuaikan.

Tokoh-Tokoh Psikologi Gestalt

1. Max Wertheimer (1880-1943). Dia

Dalam dokumen Psikologi Belajar KATA PENGANTAR (Halaman 129-135)