• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KEDEKATAN TURKI DAN RUSIA DI BIDANG KEAMANAN

C. Kerjasama Turki-Rusia di Bidang Militer

2. Operation Olive Branch Turki di Afrin, Suriah

Turki telah berhadapan dengan kelompok PKK sejak lama. PKK didirikan oleh Abdullah Öcalan pada 28 November 1978 dan pada 1984 setelah kudeta militer di Turki, dominasi kekuatan PKK. PKK melakukan serangan teror pertamanya pada 1984 di distrik Eruh, provinsi Siirt, Turki.121

Hingga 2012, Perang Suriah yang menjadi masalah keamanan global, diperparah dengan hadirnya ISIS dan dukungan Rusia terhadap Rezim Assad. Kekuatan PKK cabang Suriah (YPG) memberikan ancaman keamanan Turki. Pada 2013, YPG telah menguasai Afrin, di Suriah Utara setelah mendapatkan kesepakatan dengan Rezim Assad.122 Turki menjadi Negara yang secara langsung terkena dampak negatif dalam masalah keamanan nasional karena berbatasan langsung dengan Suriah. Hal tersebut membuat Turki merasa terancam dan berencana untuk melakukan operasi militer di Afrin, Suriah Utara.

120 Keşvelioğlu, Oğuz, Akca, dan Türkcan, “Turkey’s Procurement of the S-400 System: An Explainer,” 11.

121 Alpaslan Oğuz, Muhammed Lütfi Türkcan, Ozan Ahmet Çetin, Edebali Murat Akca, Aruuke Uran Kyzy, Pınar Tankır, Hakan Şirin, Özgür Dikmen, dan Görkem Dirik. “Operation Olive Branch,” TRT World Research Centre, (2018): 12. diunduh https://researchcentre.trtworld.com/images/files/reports/OperationOliveBranch.pdf pada 20 September 2019.

122 Murat Yeşiltaş, “Turkey’s Strategic Reasoning behind Operation Olive Branch,”

SETA Perspective, (2018): 2. Diunduh

51

Ancaman yang dihadapi Turki yang berkaitan dengan gerakan kelompok Kurdi di level regional, juga menguat setelah Amerika Serikat mendukung Anggota YPG dengan memberikan senjata dalam perang melawan ISIS. Oleh karena itu, pada 24 Agustus 2016, Angkatan Bersenjata Turki bersama Tentara Pembebasan Suriah (the Free Syirian Army) memulai Operation Euphrates Shield di Suriah Utara untuk memerangi ISIS, SDF dan YPG.123 Operasi Euphrates Shield berakhir pada 30 Maret 2017.

Pada 20 Januari 2018, Turki kembali melakukan serangan melalui Operation Olive Branch yang menargetkan kelompok PKK/YPG dan ISIS. Operasi militer ini dilakukan oleh the Turkish Armed Forces (TAF) dan the Free Syirian Army (FSA) untuk menyerang YPG yang berafiliasi dengan PKK di Afrin.Setidaknya sekitar 30.000 penjaga perbatasan di Suriah Utara sebagai salah satu strategi untuk mencegah kekuatan teroris. Operasi militer tersebut juga menjadi upaya Turki untuk memberikan keamanan dan stabilitas di perbatasan Turki dan Suriah khususnya ketika perang Suriah sejak dimulainya Arab Spring. 124

Turki mengerahkan 30 helikopter ATAK T129 dan Rudal Cirit yang digunakan untuk melakukan patroli dan melawan YPG di daerah Burseya dan Cinderes, Suriah. Angkatan Bersenjata Turki dan Tentara Pembebasan

123 Saidel dan Finkelstein, “Turkey’s Eastern Pivot: A Challenge for NATO and a Threat to US National Security” 4.

124 Oğuz, Türkcan, Çetin, Akca, Kyzy, Tankır, Şirin, Dikmen, dan Dirik. “Operation Olive Branch,” 7.

52

Suriah berhasil membebaskan wilayah gunung Bursaya, Afrin karena sebelumnya digunakan oleh PKK untuk menyerang perbatasan Turki. Selama operasi militer berlangsung, YPG telah menyerang masjid dan rumah warga Turki diperbatasan provinsi Kilis dan membunuh 11 tentara Turki di Hatay. Selain YPG, Milisi Pro-Assad masuk ke wilayah Afrin melalui jalur Aleppo untuk mengagalkan Operation Olive Branch namun berhasil dilumpuhkan ketika TAF menembak milisi tersebut.125

Afrin terletak di Suriah Utara dekat perbatasan Turki. Afrin memiliki iklim yang baik dan curah hujan tinggi yang menjadikan wilayah ini dipenuhi hutan pohon zaitun dan buah-buahan. Afrin menjadi wilayah yang dikuasai oleh Kurdi sejak lama dan memiliki populasi Arab yang sedikit. Rezim Assad memberikan wilayah Afrin sejak 2013. YPG yang masih berafiliansi dengan PKK, menyebabkan Afrin menjadi tempat strategis untuk pelatihan militer dan serangan ke Turki.126

Di samping itu, Afrin juga menjadi tempat berlindung bagi sebagian besar pengungsi Suriah terutama dari Aleppo. Wilayah tersebut terhindar dari konflik yang menjadikan relatif aman dibandingkan wilayah Suriah lainnya. Namun pada Februari 2016, situasi berubah ketika pasukan YPG memberlakukan wewenangnya atas wilayah Tall Rifaat dalam rangka membangun koneksi yang menghubungkan Afrin dengan Eufrat Timur.

125 TRT World, “A timeline of Turkey’s Operation Olive Branch”, 22 Maret 2018, diakses di https://www.trtworld.com/video/social-videos/a-timeline-of-turkeys-operation-olive-branch/5ab3dd9d1b01722a81cbb9fc; pada 20 September 2019.

53

Banyak pengungsi Suriah yang merasa terancam akan keberlangsungan hidup karena pertempuran yang terjadi antara YPG dan FSA. Selain itu, YPG telah memperkuat kekuatan militernya dengan bantuan Amerika Serikat di Suriah Utara untuk melawan Daesh dan memaksa penduduk anti-PKK dan Arab untuk meninggalkan Afrin.127

Oleh karena itu, pada 18 Maret 2018 operasi militer Turki menargetkan pembebaskan Afrin dari YPG dan setidaknya sebanyak 2.603 anggota kelompok YPG dan ISIS dilumpuhkan selama operasi militer berlangsung. TAF dan FSA membebaskan sekitar 273 lokasi di Afrin meliputi 5 pusat kota, 229 desa, 44 gunung dan bukit yang menjadi lokasi digunakan PYG dan melumpuhkan 1 pangkalan milik YPG.128

Tantangan yang dihadapi Turki ketika Operation Euphrates Shield berlangsung, adanya tentara Rusia yang ada di Suriah dan dukungan yang diberikan oleh Rusia untuk YPG. Namun demikian, setelah hubungan Turki dan Rusia mengalami perbaikan, Rusia menarik aset militernya dari Afrin dan mendukung Turki dalam operasi militer Operation Olive Branch pada 2018. Jet Turki dapat masuk untuk melakukan serangan udara di wilayah yang dikendalikan oleh Rezim Assad dan Rusia.129

127 Khayrallah al-Hilu, “Afrin Under Turkish Control: Political, Economic and Social Transformations,” European University Institute, 2019, 2.

128 TRT World, “A timeline of Turkey’s Operation Olive Branch”, 22 Maret 2018, diakses di https://www.trtworld.com/video/social-videos/a-timeline-of-turkeys-operation-olive-branch/5ab3dd9d1b01722a81cbb9fc; pada 20 September 2019.

129 Aruuke Uran Kyzy dan Ozan Ahmet Çetin. “Russia and Turkey: Reluctant Partners?”, 8 Februari 2018, diakes di https://researchcentre.trtworld.com/publications/in-depth/russia-and-turkey-reluctant-partners ; pada 20 September 2019.

54

Sebelumnya, Rusia memiliki hubungan dengan PYD/YPG dalam melakukan penyerangan ISIS di Suriah. Selain itu, Rusia dan kelompok tersebut sempat melakukan pertemuan (High-Profile Military Meeting) untuk membahas kerja sama militer pasca melawan ISIS. Namun, Hubungan Rusia dan Turki berada ditahap dekat yang menyebabkan Rusia berpihak kepada Turki. Rusia melihat bahwa Turki memiliki permasalahan dengan terorisme PKK, PYD, dan YPG. Oleh karena itu, Rusia memberikan lampu hijau kepada Turki dalam Operation Olive Branch dan Rusia membatalkan proses kerja sama dengan YPG.130

3. Astana Peace Talk 2017, Sochi Agreement, dan Istanbul

Dokumen terkait