• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Padi Organik

Padi Organik adalah padi yang di sahkan oleh sebuah badan,untuk ditanam dan diolah menurut standar organik yang di tetapkan. Walau tidak ada satu definisi pun untuk organik, kebanyakan definisi memiliki elemen umum. Misalnya, organik sebagaimana digunakan pada kebanyakan tanaman sawah yang umumnya berarti bahwa:

16 1. Tidak ada pestisida dan pupuk dari bahan kimia sintesis atau buatan yang telah

di gunakan.

2. Kesuburan tanah dipelihara melalui proses "alami" seperti penanaman tumbuhan penutup dan /atau penggunaan pupuk kandang yang di komposkan dan juga limbah tumbuhan.

3. Tanaman dirotasikan di sawah untuk menghindari penanaman tanaman yang sama dari tahun ke tahun di sawah yang sama.

4. Penggantian bentuk-bentuk bukan "kimia" dari pengendalian hama di gunakan untuk mengendalikan serangga,penyakit dan gulma.Misalnya serangga yang bermanfaat untuk memangsa hama,jerami setengah busuk untuk menekan gulma dan lain-lain.

Pertanian organik sebenarnya bukan hal yang baru, termasuk budidaya tanaman padi. Sudah sejak dahulu nenek moyang kita membudidayakan padi tanpa bahan kimia yang saat ini diistilahkan pertanian organik. Namun, kini beras organik dikatakan sebagai hal baru setelah puluhan tahun belakngan ini padi hanya dibudidayakan secaara non-organik. Pengaplikasian pestisida dan pupuk kimia secara berlebihan pada pembudidayaan padi non-organik, maka berasnya pun mengandung residu pestisida. Padahal residu ini sangat berbahaya bagi kehidupan manusia, bahkan pembudidayaan non-organik itupun mengancam kelestarian lingkungan. Kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kelestarian lingkungan sudah mendorong masyarakat pertanian untuk kembali kesistem pertanian organik seelain ramah lingkungan, biaya untuk pertanian organikpun sangat rendah karena pupuk dan pestisida yang

17 digunakan berasal dari alam sekitar petani, dari segi ekonomi harganyapun relative murah.

Walaupun banyak keuntungan membudidayakan padi secara organik, masih banyak petani yang tidak tahu caranya, maka melalui tulisan ilmiah ini kiranya dapat menjadi bahan informasi kepada petani agar terwujud budidaya padi secara organik.

Adapun keuntunganbudidaya padi secara organik adalah: (1) ramah terhadap lingkungan, (2) biaya rendah, (3) pupuk dan pestisida dari alam sekitar, (4) rasa nasi empuk dan pulen, (5) warnanya dan daya simpan lebih baik, (6) nasi bisa bertahan 24 jam, sedangkan beras biasa 12 jam, (7) nilai ekonomi cukup baik.

Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumen serta tidak merusak lingkungan. Dalam prakteknya pertanian organik dilakukan dengan cara, antara lain:

1. Menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika

2. Menghindari pestisida kimia sintetis, pengendalian gulma, hama dan penyakit dilakukan dengan cara mekanis, biologis, rotaso tanaman dan menggunakan pestisida organik.

3. Menghindari penggunaan zat pengatur tubuh dan pupuk kimia sintetis.

Kesuburan dan produktifitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambah residu tanaman, pupuk kandang dan bantuan mineral alami, serta penanaman legum dan rotasi tanaman.

18 4. Menghindari penggunaan hormon tumbuhan dan bahan aditif sintetis dalam

makanan ternak.

Sesuai dengan defenisi dan tujuan dari pelaksanaan pertanian organik, maka dengan pengelolaan pertanian organik harus memperhatikan prinsi-prinsip sebagai berikut:

1. Prinsip kesehatan:pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan dan manusia serta bumi sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.

2. Prinsip ekologi : pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan, bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan, dimana produksi didasarkan atas proses dan daur ulang ekologis. Siklus ini bersifat universal tetapi dalam opersionalnya bersifat lokal spesifik.

3. Prinsip keadilan : pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama 4. Prinsip perlindungan : pertainian organik harus dikelola secara hati-hati dan

bertanggung jawab untuk melindungi keseehatan dan kesejahtraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.

19 2.5 Sistem Pertanian Organik

Sistem pertanian organik merupakan sistem manajemen produksi yang bertujuan untuk produksi yang sehat dengan menghindari penggunaan kimia berbahan aktif dalam hal ini pupuk kimia maupun pestisida kimia untuk menghindari pencemaran udara tanah dan air juga hasil produksi pertanian pada khususnya. selain itu, pertanian organik juga menjaga keseimbangan ekosistem dan sumberdaya alam yang terlibat langsung dalam proses produksi. Sistem pertanian organik memberikan beberapa manfaaat diantaranya adalah 1) Tanaman menjadi sehat, bebas dari bahan kimia aktif, residu, baik dari akibat oleh pestisida ataupun pemupukan, 2) Hasil produksi akan lebih sehat, 3) Menjadi pertanian yang mampu menjaga kelestarian alam dan menjaga keseimbangan ekosistem (Anonim 2012).

Sistem pertanian organik adalah menghindari penggunaan sarana pertanian yang berbahan kimia aktif,dan mengguanakan sarana pertanian baik pupuk ataupu pestisida dari organik. Secara garis besar penerapan Sistem pertanian organik adalah 1) Menggunakan bahan organik untuk kesehatan tanaman, 2) Tidak menggunakan bahan kimia dalam sarana produksi pertanian.

Namun menurut beberapa data yang ada, pertanian diindonesia masih sedikit yang menggunakan pertanian organik, kebanyakan petani masih melakukan sistem pertanian konvensional, ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan tentang sistem pertanian organik. Meskipun pemerintah sudah mulai melaksanakan sistem pertanian

20 berkelanjutan yang tujuannya adalah pertanian organik yang memperhatikan aspek kelestarian alam namun program ini belum sepenuhnya terserap oleh petani indonesia.

Dari segi hasil pertanian indonesia pun demikian, hasil produksi pertanian organik diindonesia masih sedikit dibandingkan dengan hasil yang anorgnik, misalnya dari hasil perkebunan di Indonesia, masih sedikit perkebunan yang menggunakan sistem pertanian organik, sehingga hasil produksinya pun masih sedikit, yang mulai terus berkembang adalah tanaman pangan organik dan hortikultura, meskipun ada beberapa hasil dari pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang belum tersertifikasi organik, namun dari penerapan sistem pertanian sudah menggunakan sistem pertanian organik yang diharapkan kedepannya meningkatkan kualitas produksi menjadi benar-benar organik dan juga meningkatkan hasil produksi dari segi kuantitas.

Dokumen terkait