• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Analisis SWOT

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.3 Sistem Pertanian Padi Organik

Sistem pertanian organik merupakan sistem manajemen produksi yang bertujuan untuk produksi yang sehat dengan menghindari penggunaan kimia berbahan aktif dalam hal ini pupuk kimia maupun pestisida kimia untuk menghindari pencemaran udara tanah dan air juga hasil produksi pertanian pada khususnya. selain itu, pertanian organik juga menjaga keseimbangan ekosistem dan sumberdaya alam yang terlibat langsung dalam proses produksi. Sistem pertanian organik memberikan beberapa manfaaat diantaranya adalah 1) Tanaman menjadi sehat, bebas dari bahan kimia aktif, residu, baik dari akibat oleh pestisida ataupun pemupukan, 2) Hasil produksi akan lebih sehat, 3) Menjadi pertanian yang mampu menjaga kelestarian

41 alam dan menjaga keseimbangan ekosistem. Sistem pertanian padi organik yang dilakukan petani di Desa Kalukuang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 9. Sistem Pertaian Organik di Desa Kalukuang Kecamatan Galesong

5 Menghindari penggunaan

pestisida kimia 69 75 92 Tinggi

6 Permintaan pasar

terhadap padi organik 95 75 78,66 Tinggi

7 Mendapatkan bantuan

pupuk organik 75 75 100 Tinggi

Jumlah 495 525 611,99 Tinggi

Rata-Rata 70,71 75 87,42 Tinggi

Sumber : Data primer setelah diolah 2015.

Tabel 9 menunjukkan sistem pertanian organik di Desa Kalukuang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar, berikut penjelasan tabel diatas:

Petani dapat meningkatkan pendapatan usahatani yang mereka lakukan dengan menanam padi organik termasuk dalam kategori sangat tinggi yaitu dengan nilai presentase sebesar 88% usahatani padi organik dinilai oleh petani dapat meningkatkan pendapatan karena dapat dilihat pendapaan ptani padi organik rata-rata mencapai sampai Rp 13.200.519,00

42 Petani mengalami kesulitan dalam menanam padi organik dapat dilihat dalam kategori cukup tinggi yaitu 53,33% kesulitan petani disebabkan oleh kurangnya modal petani untuk membeli bibit dan sampai sekarang mereka masih berharap bantuan dari pemerintah berupa bibit unggul yang dapat meningkatkan mutu produksi padi organik.

Bantuan dari petugas penyuluh termasuk dalam kategori sangat tinggi yaitu 100% karena disetiap desa memiiliki satu orang penyuluh yang siap membantu dan memberikan arahan petani terhadap usahatani yang dikerjakan khususnya untuk menjadikan padi organik menjadi pertanian berkelanjutan dare segi lingkungan maupun ekonominya.

Menerapkan sistem pertanian organik termasuk dalam kategori sangat tinggi yaitu 100% kartena petani di Desa Kalukuang tidak menggunakan bibit hasil rekayasa dalam budidaya yang mereka lakukan, sehingga kualitas padi organik tersebut cukup baik.

Menghindari penggunaan pestisida kimia berada dalam kategori sangat tinggi yaitu 92% karena responden sudah mulai sadar tentang lingkungan yang sehat, jadi jika padi mereka terserang hama dan penyakit mereka cukup membuat pestisida nabati yang dibuat sendiri sehingga padi yang dibudidayakan tetap menjadi padi organik.

43 Permintaan pasar terhadap padi organik berada dalam kategori tinggi yaitu 78,66% dimana konsumen yang menggunakan pola hidup sehat lebih memilih makanan yang sehat seperti beras organik, dan dengan itu petani padi organik mendapatkan peluang pasar yang tinggi.

Mendapatkan bantuan pupuk organik berada dalam kategori sangat tinggi yaitu 100% karena pemerintah memberikan dengan gratis pupuk organik sehingga petani tidak lagi mengeluarkan modal untuk membeli pupuk organik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata persentase sistem pertanian organik pada petani responden di Desa Kalukuang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan nilai observasi rata-rata sebesar 70,71 dengan persentase rata-rata-rata-rata sebesar 87.42%. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sistem pertanian organik petani responden dalam meningkatkan hasil produksi padi organik timbul karena ingin meningkatkan pendapatan usahatani, dengan tidak ingin mengalami kesulitan dalam budidaya padi organik, kerna adanya bantuan dari petugas penyuluh, untuk menerapkan sistem pertanian organik dengan menghindari penggunaan pestisida kimia agar dapat meningkatkan permintaan pasar, dan memanfatkan bantuan dari pemerintah berupa pupuk organik.

44 5.4 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistimatis untuk merumuskan strategi pertanian berkelanjutan terhadap tingkat pendapatan petani padi organik di Desa Kalukuang Kecamatan Galesong Kabupatern Takalar. kekuatan dan kelemahan petani padi organik dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 10. IFAS internal faktor analysis summary.

Matriks Faktor Internal

1. Tidak mendapatkan bantuan bibit unggul 0.04 1 0.04

2. Modal pengembangan usahatani 0.08 2 0.16

3. Tenaga kerja tidak terampil 0.08 2 0.16

4. Sistem pemasaran 0.12 3 0.36

5. Masih menggunakan urea 0.12 3 0.36

Total 1.00 25 2.76

Sumber : Data primer setelah diolah 2015.

Pada tabel 10 faktor internal menunjukkan terdapat 5 kekuatan dan 5 kelemahan pada usaha padi organik untuk menuju pertanian yang berkelanjutan, faktor kekuatan, kelemahan ini disusun berdasarkan bobot dampak sangat penting hingga tidak penting. Data menunjukkan bahwa bobot kekuatan lebih besar dibandingkan dengan bobot kelemahan. Tergambar jelas bahwa padi organik memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan kelemahan.

45 Kekuatan diberikan dengan rating pada skala terbesar 4 hingga skala terkecil 1 dan setiap kekuatan diberikan ranting dengan 1 hingga 4 didasarkan pada hasil wawancara dengan responden. Hasil perkalian antara bobot dengan rating merupakan skor bagi faktor kekuatan dan kelemahan. Total nilai skor kekuatan dan kelemahan adalah 2.76.

a. Kekuatan

1. Bantuan pupuk organik yang diberikan pemerintah secara gratis sangat membantu petani dalam meningkatkan hasil produksi padi organik yang dikelolahnya, sehingga petani tidak lagi mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk organik.

2. Harga jual mahal, seperti yang kita ketahui bahwa padi organik jauh lebih mahal dari pada padi non organik sehingga harga jual sangat menunjang pendapatan petani padi organik di Desa Kalukuang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

3. Jumlah tenaga kerja yang memadai sangat membantu petani dalam kelancaran usahatani yang mereka kerjakan

4. Kualitas padi organik yang jauh lebih baik dari pada padi nonorganik membuat konsumen yang menerapkan hidup sehat lebih memilih makanan yang sehat tanpa pestisida, seperti padi organik.

5. Kesiapan penyuluh, ketersediaan dan kemampuan penyuluh pertanian dalam memberikan penyuluhan padi organik merupakan kekuatan patani dalam mendukung penerapan pertanian berkelanjutan.

46 b Kelemahan

1. Tidak mendapatkan bantuan bibit unggul dari pemerintah membuat petani susah mendapatkan modal untuk pembelian bibit unggul.

2. Modal pengembangan usahatani yamg masih kecil sehingga kebanyakan petani hanya digunakan untuk kebutuhan sendiri dahulu, dan mengabaikan permintaan pasar yang mulai membanyak.

3. Tenaga kerja tidak terampil dalam hal ini kualitas sumber daya manusia atau petani dalam menerima pemgembangan pertanian bebas pestisida masih terbatas. Hal ini didukung data responden bahwa rata-rata petani hanya berpendidikan SD dan SLTP.

4. Sistem pemasaran yang dilakukan petani di Desa Kalukuang belum terlalu luas serta promosi yang kurang sehingga banyak masyarakat atau konsumen yang tidak mengetahui.

5. Masih menggunakan urea dalam menjalankan usahatani padi organik, dikarenakan pertanian organik masih baru di Desa Kalukuang sehingga mereka masih menggunakan urea sebanyak 50%

Sedangkan hasil klarifikasi faktor eksternal ( peluang dan ancaman) dapat di lihat pada tabel 11.

47 Tabel 11. EFAS (external faktor analysis summary)

Matriks faktor eksternal

No Peluang Bobot Rating Nilai

1. Kesadaran konsumen 0.18 4 0.72

2. Pemanfaatan limbah pertanian 0.14 3 0.42

3. Harga pestisida dan pupuk buatan 0.12 3 0.36 4. Kesadaran petani terhadap lingkungan 0.08 2 0.16

5. Perkembangan teknologi 0.08 2 0.16

Sumber : Data primer setelah diolah 2015

Tabel 11 menunjukkan terdapat 5 peluang dan 5 ancaman yang dihadapi oleh petani padi organik. Ini disusun dengan bobot sangat penting hingga tidak penting dari dampak ancaman dan peluang yang ada pada padi organik. Bobot nilai peluang lebih besar dari pada nilai ancaman. Ini menunjukkan bahwa petani memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan dengan ancaman yang akan dihadapi.

Peluang diberikan ranting dengan skala 4 hingga skala terkecil 1 dan setiap peluang diberikan ranting dengan skala 1 hingga 4 di dasarkan pada hasil wawancara dengan petani. Hasil perkalian dari antara bobot dan ranting merupakan skor bagi setiap faktor peluang dan ancaman. Total nilai skor peluang dan ancaman adalah 2,84. Nilai skor ini di perlukan untuk matriks eksternal dan internal.

48 c. Peluang

1. Kesadaran konsumen yang mulai beralih untuk menerapkan hidup sehat sehingga mulai banyak yang kembali beralih pada beras organik yang lebih sehat dari pada padi nonorganik

2. Pemanfaatan limbah pertanian misalnya jerami, kotoran ternak dan lain-lain dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

3. Harga pestisida dan pupuk buatan sampai dengan saat ini dirasakan oleh petani di Desa Kalukuan semakin mahal sehingga petani beralih ke pestisida dan pupuk organik yang jauh lebih murah.

4. Kesadaran petani terhadap lingkungan dengan semakin maraknya pemakaian pupuk dan pestisida nonorganik mengakibatkan pencemaran lingkungan yang bisa berakibat pada kesehatan manusia, maka petani menyadari pentingnya mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk buatan.

5. Perkembangan teknologi dimasa depan untuk pertanian berkelanjutan yang mudah dan siap diadopsi petani dan berorientasi untuk kembali ke pertanian alami.

d. Ancaman

1. Perubahan iklim yang tidak menentu misalnya kemarau yang panjang maupun sebaliknya dapat berpengaaruh terhadap kelangsungan usahatani padi organik baik dari produksi maupun kualitas.

49 2. Hama dan penyakit berpengaruh terhadap penggunaan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit karena penggunaan bahan hayati untuk untuk pengendalian hama dan penyakit belum maksimal

3. Bencana alam misalnya banjir akan mengurangi kualitas dan kuantitas unsur hara tanah sehingga kesuburan berkurang dan dapat juga mengakibatkan gagal panen

4. Persaingan pasar merupakan bagian dari resiko suatu usahatani khusunya beras organik beras nonorganik lebih murah dari pada beras organik sehingga masyarakat ekonominya rendah lebih memilih beras nonorganik yang murah 5. Semakin berkurangnya lahan pertanian yang telah banyak dikonversi pada pemukiman baik untuk tempat tinggal dan usaha, sehingga lahan yang digunakan untuk padi semakin berkurang setiap tahun.

Nilai EFAS dan IFAS perusahaan pada matriks eksternal-internal dapat diketahui pada matriks 11 (2.76-2.84).

Tabel 12. Matriks eksternal-internal posisi usahatani padi organik EFAS-IFAS.

Total skor Sumber : Data primer setelah diolah 2015.

Posisi matriks strategi yang berbeda sebagai berikut : Posisi 1 : strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal.

50 Posisi 2 : strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal.

Posisi 3 : strategi turnaround.

Posisi 4 : strategi stabilitas.

Posisi 5 : strategi konsentrasi melalu integrasi horizontal/stabilitas.

Posisi 6 : strategi divestasi.

Posisi 7 : strategi diversifikasi konsentrik.

Posisi 8 : strategi diversifikasi konglomerat.

Posisi 9 : likuidasi atau bangkrut.

Berdasarkan matriks EFAS-IFAS dapat dijadikan landasan dalam penyusunan alternatif bagi petani padi dalam pengembanganpadi organik.

Penyusunan alternatif-alternatif didasarkan pada unsur-unsur kekuatan (Strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (theats).

Matriks singkatan analisis SWOT yang berisikan keadaan internal dan eksternal perusahaan dapat dilihat pada tabel 13 berikut.

51 Tabel 13. Analisis SWOT .

INTERNAL

EKSTERNAL

Kekuatan (Strengths) : 1. Bantuan pupuk organik 2. Harga jual padi organik

mahal

3. Tenaga kerja memadai 4. Kualitas padi

5. Kesiapan penyuluh

Kelemahan (weakness):

1. Tidak mendapatkan bantuan bibit unggul 2. Modal pengembangan

usahatani

3. Tenaga kerja yang tidak trampil

1. Meningkatkan kualitas

padi dengan

memanfaatkan limbah pertanian serta bantuan pupuk organik (s4,s1,o2) 2. Kesiapan penyuluh

memberikan penyuluhan tentang teknologi baru kepada tenaga kerja yang

2. Memanfaatkan limbah pertanian untuk tidak lagi menggunakan 5. Semakin berkurangnya

lahan pertanian

ST

1. Kesiapan penyuluh untuk memberikan penyuluhan dalam mengatasi hama dan penyakit (s5,t2)

2. Meningkatkan kualitas padi dan harga jual untuk persaingan pasar (s2,s4,t4)

WT 1. Mengurangi

penggunaan urea untuk menghindari hama dan penyakit (w5,t2)

Sumber : Data primer setelah diolah 2015.

52 Ada empat gabungan kekuatan dan peluang (SO), kekuatan dan ancaman (ST), kelemahan dan peluang (WO) serta kelemahan dan ancaman (WT). hal ini dapat menjadi landasan bagi petani dalam pengembangan padi organik untuk menerapkan strategi pengembangan. Adapun uraian dari gabungan analisis SWOT tersebut adalah ;

Kekuatan dan Peluang (SO):

1. Meningkatkan kualitas padi dengan memanfaatkan limbah pertanian serta bantuan pupuk organik.

2. Kesiapan penyuluh memberikan penyuluhan tentang teknologi baru kepada tenaga kerja yang memadai.

3. Kualitas padi organik yang tinggi mejadikan konsumen beralih ke padi organik.

Kelemahan dan Peluang (WO) :

1. Memperkenalkan teknologi baru dibidang padi organik pada tenaga kerja yang tidak terampil.

2. Memanfaatkan limbah pertanian untuk tidak lagi menggunakan pupuk urea.

3. Memanfaatkan kesadaran konsumen untuk meningkatan sistem pemasaran.

4. Meningkatkan kesadaran petani terhadap lingkungan sehat agar tidak lagi menggunakan urea.

53 Kekuatatan dan Ancaman (ST) :

1. Kesiapan penyuluh untuk memberikan penyuluhan dalam mengatasi hama dan penyakit.

2. Meningkatkan kualitas padi dan harga jual untuk persaingan pasar.

Kelemahan dan Ancaman (WT) :

1. Mengurangi penggunaan urea untuk menghindari hama dan penyakit.

54 VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang dilakukan tentang analisis pendapatan padi organik, Maka dapat disimpulkan bahwa usahatani padi organik dapat meningkatkan pendapatan petani, dilihat dari penerimaan yang diperoleh lebih besar dari biaya yang di keluarkan, dimana penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 15.216.240,00 sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 2.015.721,00 sehingga pendapatan yang diterima petani sebesar Rp 13.200.519,00. Kemudian untuk sistem padi organik dalam meningkatkan pendapatan termasuk dalam kategori sangat tinggi dengan nilai persentase sebesar 87,42%. Dimana nilai observasi sebesar 70,71 di bagi dengan nilai harapan sebesar 75 dikali 100 menghasilkan 87,42%. Untuk strategi menuju pertanian berkelanjutan terhadap padi organik maka dapat disimpulkan sebagai prospek yang baik karena mulai adanya kesadaran petani tentang pentingnya lingkungan yang sehat. Strategi pengembangan yang di lakukan petani adalah meningkatkan kualitas padi organik serta jumlah produksi guna memenuhi kebutuhan konsumen yang mulai beralih ke beras organik.

6.2 Saran

Berdasarkan penelitan yang di lakukan di Desa Kalukuang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar maka adapun saran-saran sebagai berikut :

55 a. meningkatan kualitas padi organik dengan tidak menggunakan bibit hasil

rekayasa sehingga petani dapat meningkatkan pendapatan mereka

b. Diperlukan dukungan serta bantuan pemerintah berupa bibit unggul agar petani dapat meningkatkan produksi dan menambah pendapatan keluarganya.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Tentang Strategi Menuju Pertanian Berkelanjutan Terhadap Tingkat Pendapatan Usahatani Padi Organik di Desa Kalukuang Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar

KUESIONER PENELITIAN

Dokumen terkait