• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organisasi dan Ketenagakerjaan

Mandah Estate dipimpin oleh seorang manajer yang membawahi seorang asisten kepala, empat orang asisten divisi, dan seorang kepala seksi. Asisten kepala memimpin sebuah divisi, bagian traksi, dan gudang, sementara 4 asisten divisi lainnya memimpin masing-masing satu divisi, sedangkan kepala seksi memimpin kegiatan administratif di kantor besar.

Ketenagakerjaan di Mandah Estate, PT Minamas Plantation terdiri atas karyawan staf dan non staf. Perbedaan ini berdasarkan jenis pekerjaan dan sistem pengupahan. Karyawan staf terdiri dari estate manager, asisten kepala, asisten divisi, dan kepala seksi. Pemberian gaji berdasarkan golongan dan kebijakan yang dibuat oleh perusahaan. Karyawan non staf terdiri atas syarat kerja umum (SKU) yang terbagi menjadi SKU bulanan dan SKU harian seperti mandor, SKU kontrak, dan karyawan harian lepas (KHL).

Pengelolaan Kebun Tingkat Staf

Pengelolaan kebun dilakukan oleh estate manager dibantu oleh asisten kepala, asisten divisi dan kepala seksi. Estate manager mengelola kebun mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi dalam pelaksanaan manajemen teknis, manajemen tenaga kerja, serta manajemen keuangan kebun. Asisten kepala mempunyai tugas untuk menggantikan tugas manajer jika tidak berada di unit usaha, serta memimpin sebuah divisi, bagian traksi, klinik, gudang, dan keamanan. Asisten kepala langsung bertanggung jawab kepada estate manager. Asisten kepala bertugas untuk memimpin, mengarahkan dan menegur para asisten dalam melaksanakan kegiatan di lapangan.

Asisten divisi mempunyai tugas untuk membuat program kerja divisi, mengkoordinasikan pekerjaan mandor-mandor tanaman dalam menjalankan peraturan perusahaan, mengevalusi hasil kerja mandor I, mandor pemeliharaan, mandor panen, mandor bendungan, krani panen serta membantu estate manager

asisten dibantu oleh seorang mandor I. Pelaksanaan administrasi asisten dibantu oleh krani yang dibawahinya.

Kepala seksi bertugas memimpin kegiatan yang dilaksanakan di kantor besar. Di kantor besar, kepala seksi menyusun dan melaporkan secara tertulis kegiatan administratif yang bersifat umum, teknik budidaya, produksi, tenaga kerja, maupun hal-hal pendukung yang berasal dari luar kebun.

Pengelolaan Kebun Tingkat Non staf

Karyawan kebun tingkat non staf adalah kepala gudang, mandor I, mandor transport, krani divisi, mandor dan krani panen. Kepala gudang bertugas untuk mengatur keluar masuk barang, bahan, dan alat yang dibutuhkan kebun serta mencatat jumlah barang yang tersedia. Kepala gudang dalam melakukan aktivitasnya dibantu oleh seorang krani gudang dan dua orang karyawan gudang.

Mandor I bertugas membantu asisten divisi dalam mengawasi kegiatan sehari-hari di lapangan. Setiap divisi mempunyai seorang mandor I yang membawahi beberapa mandor seperti : mandor perawatan, mandor pupuk, mandor panen, dan mandor bendungan. Kegiatan yang dilakukan mandor I adalah mengawasi kegiatan yang dilakukan mandor dan karyawan agar rencana yang telah ditetapkan berjalan dengan baik. Selain mengawasi, mandor I juga dapat menegur dan memberikan sanksi kepada mandor dan karyawan yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai rencana.

Mandor transportasi bertugas mengatur armada yang dibutuhkan untuk keperluan angkut karyawan, angkut kayu, angkut beras, dan angkut pupuk. Selain itu mandor transport juga mengatur kegiatan pengoperasian alat-alat berat yang digunakan kebun seperti : dozer dan excavator.

Krani divisi bertugas melakukan kegiatan administratif seperti laporan produksi, laporan penggunaan HK, laporan penggunaan bahan, dan laporan- laporan lainnya. Krani divisi dalam melakukan tugasnya berkoordinasi dengan mandor dan krani panen. Krani divisi juga membantu asisten untuk membagikan gaji dan jatah beras pada karyawan.

Mandor lapangan bertugas untuk mengabsensi karyawan, memberikan instruksi pekerjaan, mengatur hanca karyawan, mengawasi pekerjaan, memberikan petunjuk teknis, mengawasi pekerjaan dan melaporkan hasilnya dalam buku kerja mandor. Seorang mandor harus dapat meningkatkan hasil kerja karyawan agar dapat mencapai target yang diinginkan.

Krani panen bertugas untuk mencatat, menghitung jumlah TBS, brondolan yang dipanen, menyeleksi TBS di TPH, membuat premi potong buah setiap hari panennya. Laporan dimasukkan dalam buku laporan panen harian setiap divisi yang selanjutkan dilaporkan ke kantor besar. Struktur organisasi tingkat divisi dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Organisasi Tingkat Divisi Kebun Mandah

Penggelolaan Tenaga Kerja Harian

Kegiatan harian lapang dimulai pukul 05.30 WIB yang diawali dengan lingkaran pagi di setiap divisi. Asisten divisi memimpin kegiatan lingkaran pagi dengan mengarahkan para mandor tentang kegiatan yang akan dilakukan pada hari tersebut serta mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan pada hari sebelumnya. Mandor I bertugas menggantikan asisten memimpin lingkaran pagi

Mandor Panen Mandor Perawatan Mandor HPT Mandor Bendungan Mandor Semprot Asisten Divisi Krani Divisi Krani Panen Mandor I

jika asisten berhalangan karena tugas keluar ataupun sakit. Seluruh kegiatan di lapangan dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 14.00 WIB, terkecuali hari Jum’at kegiatan diakhiri pukul 12.00 WIB.

Setiap asisten divisi membawahi I orang mandor I dan 7-9 supervisior (mandor dan krani panen). Pengawasan dilakukan setiap hari oleh asisten divisi dan mandor I. Selain melakukan pengawasan di lapangan asisten juga mengevaluasi buku kerja mandor setiap hari.

Mandor bertugas mengabsen karyawan, memberikan instruksi pekerjaan, mengatur hanca karyawan, mengawasi pekerjaan dan memberikan laporan dalam buku kerja mandor setiap hari kerja. Laporan hasil kerja mandor dikumpulkan menjadi satu oleh krani divisi yang kemudian dilaporkan kepada pihak manajemen kebun.

PELAKSANAAN TEKNIS LAPANGAN

Pengelolaan tanaman kelapa sawit harus memperhatikan dua hal penting untuk tercapainya produktivitas yang tinggi yaitu persiapan potensi tanaman dan pemungutan hasil (panen). Persiapan potensi meliputi jenis benih, pembukaan lahan, pembibitan, lubang tanam, penanaman, pemeliharaan, dan sarana angkutan buah. Khusus di areal gambut perlu dilakukan pembuatan kanal dan parit selain untuk drainase juga sebagai sarana transportasi dan pengangkutan buah. Kegiatan panen tanaman kelapa sawit bertujuan untuk menjaga kelestarian pertanaman dengan memungut hasil berupa TBS dan brondolan yang bernilai ekonomis tinggi. Sistem panen yang dilaksanakan di Mandah Estate dikenal dengan Block Harvesting System.

Aspek Teknis

Kegiatan teknis yang dilakukan penulis selama magang di Mandah Estate adalah sebagai KHL selama 2 bulan, yang dalam pelaksanaannya penulis bekerja sebagai KHL yang sebenarnya di lapangan. Pelaksanaan kegiatan teknis sebagai KHL dilakukan dengan mengikuti kegiatan mulai dari di pembibitan, pembuatan lubang tanam, penanaman bibit di lapangan, pemeliharaan tanaman, pemanenan, dan pengangkutan buah dari TPH sampai PKS.

Kegiatan dimulai dengan mengikuti apel karyawan lapangan, dimulai pukul 06.00-06.30 WIB yang dipimpin masing-masing mandor. Pada saat apel karyawan, para mandor bertugas mengabsen karyawan, memberikan pengarahan jika ada pengalihan kegiatan, membagi hanca, dan volume pekerjaan. Pelaksanaan di lapangan dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB, istirahat pada pukul 11.30 - 12.30 WIB.

Pemeliharaan Bibit di Main Nursery

Areal pembibitan di Mandah Estate teletak di divisi IV, blok V-23. Kegiatan pemeliharaan bibit umumnya di tanah mineral dan tanah gambut secara teknis sama, perbedaannya hanya terletak pada media penanaman, jenis pupuk yang digunakan, serta organisme pengganggu tanaman. Tindakan pemeliharaan

Dokumen terkait