• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organisme Air

Dalam dokumen Kurikulum Mangrove dan Lamun yang Menakjubkan (Halaman 177-183)

Ringkasan:

Siswa akan menggunakan mikroskop untuk mengamati organisme yang terdapat dalam air yang membentuk dasar dari rantai makanan.

Sasaran:

Siswa akan:

a) Mengamati organisme mikroskopik dengan menggunakan mikroskop atau kaca pembesar.

Mangrove”. Kebanyakan invertabrata yang merupakan rantai paling bawah pada rantai makanan berukuran sangat kecil, dan siswa tidak akan bisa melihatnya tanpa menggunakan mikroskop. Saringan ini memungkinkan siswa untuk menangkap invertabrata dan kemudian melihatnya dengan mikroskop. Dengan cara menyeret alat ini di air dan lumpur rawa, dan kemudian menyaringnya siswa akan menemukan invertabrata untuk kemudian di pelajari dan diamati di ruang kelas.

Cara Pembuatan:

1. Potong bagian atas botol plastik atau kaleng dengan menggunakan gunting.

2. Buat beberapa lubang kecil pada bagian bawah botol atau kaleng dengan jarak kira-kira satu sentimeter.

3. Ikatkan dengan tali atau kawat. 4. Saringan siap digunakan.

b) Belajar mengidentifikasi organisme tersebut dan menempatkannya di dalam rantai makanan.

c) Membentuk rantai makanan dari organisme tersebut.

Tingkat Umur:

9 tahun atau lebih

Bidang Studi:

IPA

Waktu:

2 - 3 jam pelajaran

Alat Peraga:

• Mikroskop (satu mikroskop untuk 3 siswa jika memungkinkan).

• Botol atau tabung plastik berisi air dari lahan basah mangrove.

• Pipet.

• Slide kaca mikroskop.

• Fotokopi lembar - Mempelajari Makhluk Mikroskopik – Sketsa dan Identifikasi.

• Pensil.

• Kaca pembesar.

• Fotokopi “Invertabrata Ekosistem Mangrove”. • Fotokopi “Cara Menggunakan Mikroskop”.

Latar Belakang:

Sewaktu melakukan kunjungan lapangan, di ambil contoh air dari wilayah mangrove dan di bawa ke kelas untuk pengamatan lebih lanjut. Proses ini memperjelas berbagai konsep dan aktifitas yang telah di terangkan pada

invertabrata mikro dan makro dengan mikroskop, sekaligus menjelaskan, mengidentifikasi, dan menggambarnya, siswa akan melihat secara langsung dasar dari rantai makanan.

Dalam ekosistem air, organisme mikroskopik termasuk tumbuhan dan hewan, sangat penting artinya dalam

penyediaan makanan ikan, burung, reptil, amfibi, curstacea dan mamalia—termasuk manusia. Bakteri berukuran lebih kecil dari 0,002 sentimeter atau 20 mikron, tapi perannya sangat penting. Karena bukan termasuk kelompok hewan maupun tumbuhan, mereka dikelompokkan tersendiri sebagai mikroba. Mereka membantu pembusukan atau menguraikan hewan dan tumbuhan yang mati menjadi nurtrisi yang menjadi sumber makanan penting bagi hewan mikroskopik lain. Dengan cara inilah nutrisi di daur ulang.

Produksi makanan primer disediakan oleh alga mikroskopik yang mengapung di permukaan air, yang dikenal dengan phytoplankton (tumbuhan). Alga yang bersinar merupakan tempat berbagai hewan mikroskopik tinggal. Hewan air mikroskopik ini disebut dengan zooplankton. Hewan air mulai dari ukuran hewan bersel satu (protozoa) sampai pada yang bersel banyak (metazoa) seperti cacing, serangga, ikan, dan buaya. Sebagian menghabiskan seluruh hidupnya di air. Sebagian lagi hanya hidup di air separuh hidup mereka. Ada yang makan dari phytoplankton, yang lainnnya memakan zooplankton pemakan phytoplankton. Proses ini terus berlanjut dalam rantai makanan. Berikut ini adalah keterangan dari beberapa zooplankton yang sering ditemui. - Protozoa, merupakan hewan bersel satu—bentuk hewan

yang paling sederhana. Ada lebih dari 30.000 sepesies yang hidup di habitat air. Banyak terdapat di air danau, khususnya yang kaya dengan bahan organik. Terdapat berbagai bentuk dan bergerak dengan cara berbeda. - Hydra, memiliki tubuh seperti kantong yang terdidri

atas dua lapis sel dan memiliki tentakel di sekeliling tubuh, yang berfungsi untuk menyerap makanan dan mengeluarkan sisa makanan. Hydra bergerak dengan bantuan “kaki” tentakelnya atau menggelindingkan tubuhnya.

- Rotifera. Hanya ditemukan dalam air tawar, seringkali

dianggap hewan bersel satu. Namanya berasal dari gerakannya seperti roda (rotate) dari rambut (cilia) yang terdapat pada bagian depan tubuhnya. Di bagian belakang terdapat kaki yang mengelurkan zat semacam lem yang digunakan untuk melekat pada objek lain. - Cacing, tidak mencolok mata, tapi banyak terdapat

dalam air dibawah batu, sampah atau lumpur. Segmen cacing termasuk juga lintah dan cacing tanah.

Kebanyakan cacing berbentuk pita merupakan parasit, hanya sedikit yang hidup bebas di alam.

- Arthropoda adalah makhluk yang berjumlah paling

banyak. Memiliki kaki bersendi dan bagian rangka. Udang karang, serangga, laba-laba adalah jenis-jenis arthropoda yang mudah ditemui. Yang lainnya berjumlah lebih sedikit tapi juga penting sebagai makanan ikan dan hewan lainnya.

- Moluska, memiliki tubuh yang lunak yang di lindungi oleh

cangkang keras, seperti siput atau kerang-kerangan.

Tahapan:

1. Bagi siswa dalam kelompok seperti sewaktu melakukan kunjungan lapangan.

2. Terangkan cara penggunaan mikroskop. Lihat bagian sebelumnya untuk lebih detail.

3. Bagikan mikroskop, fotokopi tetang cara menggunakan mikroskop dan dan fotokopi tentang “Invertabrata Ekosistem mangrove”. Juga berikan pipet dan slide mikroskop. Minta mereka berhati-hati supaya peralatan yang terbuat dari kaca tidak sampai pecah.

4. Contohkan cara mengambil sampel air dan cara meletakkannya di atas slide dengan menggunakan pipet. Jika airnya terlalu banyak maka, organisme akan memiliki terlalu banyak ruang untuk bergerak dalam air dan air juga akan mudah tumpah. Jangan membalikkan

bagian karetnya dan tidak keluar bersama air. Tekankan bahwa benda yang akan mereka lihat adalah makhluk hidup dan akan di kembalikan ke tempat asalnya, jadi siswa jangan sampai membunuhnya.

5. Minta siswa mengambil sampel air yang telah dibawa dari rawa-rawa saat melakukan kunjungan lapangan.

6. Biarkan siswa melihat makhluk yang terdapat dalam sampel air tersebut. Siswa juga akan diminta untuk mengidentifikasi dan menggambarnya.

7. Setelah setengah jam, bagikan fotokopi lembar - Mempelajari Makhluk Mikroskopik – Sketsa dan

Identifikasi dan minta siswa mengisinya. Jika siswa tidak bisa mengidentifikasi makhluk yang mereka lihat, mereka harus memberikan nama sesuai dengan bentuknya misalnya “kaki halus” dan sebagainya.

8. Ketika selesai minta siswa mengembalikan sampel airnya, termasuk yang terdapat pada slide.

Pengembangan:

Aktifitas ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk mengenal berbagai invertabrata saat melakukan penelitian dan membedakan makhluk yang dilihat. Beberapa makhluk mungkin tidak mudah untuk diidentifikasi sehingga siswa harus melihat buku petunjuk untuk menemukannya. Minta juga mereka untuk mengamati persamaan hewan yang dilihat misalnya, bentuk tubuh, bagian-bagian tubuh, kaki, sayap dan sebagainya.

Kunjungi objek hutan mangrove yang lain.

Bandingkan invertebrata yang ditemukan di sana dengan yang sebelumnya, dan coba diskusikan mengapa mereka berbeda (untuk siswa lanjutan).

Kembali ke objek kunjungan secara teratur untuk mengambil contoh air. Bandingkan apa perbedaan yang terjadi pada musim yang berbeda. Susun data hasil kunjungan di sekolah.

Dalam dokumen Kurikulum Mangrove dan Lamun yang Menakjubkan (Halaman 177-183)

Dokumen terkait