• Tidak ada hasil yang ditemukan

Otoritas Parlemen untuk Memperoleh

PERAN PARLEMEN

Bab 18 Otoritas Parlemen untuk Memperoleh

Informasi dan Dokumen

Kotak No. 43:

Komite Bersama Hak terhadap Informasi Argentina

Pasal 32Komite Bersama (untuk Pengawasan Badan dan Aktivitas Intelijen) harus memiliki otoritas penuh untuk mengontrol dan menginvestigasi. Atas permintaan Komite tersebut, dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Pasal 16, lembaga-lembaga Dinas Intelijen Nasional harus menyerah- kan informasi atau dokumentasi yang diminta Komite tersebut.

Sumber: Undang-undang Intelijen Nasional, No. 25520 tahun 2001, Pasal 32

Perbedaan peran dapat menjelaskan beberapa variasi tingkatan pemberian akses detail operasi intelijen kepada badan pengawas dalam sistem konstitusional yang berbeda-beda. Beberapa negara, misalnya Amerika Serikat, menetapkan bahwa eksekutif memiliki kewajiban untuk memberikan informasi kepada badan pengawas.

Kotak No. 44:

Kewajiban untuk Memberi Informasi secara Penuh dan Terbarui kepada Komite Kongres mengenai Aktivitas Intelijen (Amerika Serikat)

Presiden harus memastikan bahwa komite intelijen diberikan informasi secara penuh dan terbarui mengenai aktivitas intelijen Amerika Serikat, termasuk seluruh aktivitas intelijen signifikan yang terantisipasi seperti ditetapkan oleh sub-bab ini (…).

Laporan mengenai aktivitas intelijen ilegal. Presiden harus memastikan bahwa seluruh aktivitas intelijen ilegal dilaporkan segera kepada komite intelijen, termasuk seluruh aksi perbaikan yang telah diambil atau sedang direncanakan dalam hubungannya dengan aktivitas ilegal tersebut.

Sumber: Hukum Amerika Serikat, Judul 50, Bagian 413 (a)

Sebagai tambahan, Ketetapan Pengawasan Kongres Amerika Serikat meminta Presiden memberi tahu komite intelijen Kongres mengenai operasi-operasi rahasia (lihat Bab 11). Kotak di bawah ini mengilustrasikan kewajiban eksekutif dalam hal ini.

1.

(a)

Kotak No. 45:

Pelaporan Aksi-aksi Rahasia kepada Komite Intelijen Kongres

‘(…) (b) Laporan-laporan kepada komite intelijen; perolehan informasiPada tingkatan yang konsisten dengan perlindungan

153

Sistem-sistem bervariasi dalam hal penanganan materi yang sensitif. Di Amerika Serikat, kewenangan untuk ‘harus diberi informasi’ tidak hanya berada di tangan badan pengawas saja, melainkan juga di tangan eksekutif. Di Australia, di sisi lain, Komite Parlemen dilarang meminta ‘informasi yang sensitif secara dari pengungkapan tidak sah akan informasi sangat rahasia berkaitan dengan sumber-sumber dan metode-metode intelijen yang sensitif atau materi-materi yang luar biasa sensitif yang lain, Direktur Intelijen Pusat dan kepala-kepala seluruh departemen, lembaga, dan entitas Pemerintah Amerika Serikat yang terlibat dalam aksi rahasia:

harus memberi tahu komite intelijen secara penuh dan terbarui mengenai semua aksi rahasia yang menjadi tanggung jawab mereka, atau di mana mereka terlibat di dalamnya, atau di mana mereka bertindak untuk atau atas nama departemen, lembaga, atau entitas Pemerintah Amerika Serikat manapun, termasuk kegagalan yang signifikan; dan

harus memberikan kepada komite intelijen informasi atau materi apapun mengenai aksi-aksi rahasia yang berada dalam kepemilikan, simpanan, atau kontrol departemen, lembaga, atau entitas Pemerintah Amerika Serikat mana- pun dan yang diminta oleh komite intelijen untuk me- laksanakan tanggung jawab kewenangannya.

Waktu pelaporan; akses terhadap temuan-temuan Presiden harus memastikan bahwa temuan apapun yang disetujui menurut sub-bagian (a) dalam bagian ini harus dilaporkan kepada komite intelijen secepatnya setelah persetujuan dan sebelum dimulainya aksi rahasia yang diwenangkan oleh temuan tersebut, ter- kecuali diatur secara berbeda dalam paragraf (2) dan paragraf (3).’

Sumber: Hukum Amerika Serikat, Judul 50, Bagian 413b

1.

2.

(c) (1)

operasional’ bagi kepentingan pengungkapan;18 permintaan

dokumen tidak dapat dilakukan oleh Komite kepada kepala atau staf anggota lembaga inelijen atau kepada Inspektorat-Jenderal, dan menteri dapat mem-veto agar bukti tidak diberikan.19

Kekuasaan veto seperti ini secara efektif mengembalikan per- tentangan mengenai akses informasi ke arena politik. Hal yang penting adalah kekuasaan untuk memperoleh informasi sesuai dengan mandat badan pengawas parlemen.

Berbagai negara telah menetapkan bahwa badan pengawas juga berhak memperoleh informasi dan dokumen dari ahli dari badan- badan tersebut dan juga dari masyarakat sipil, misalnya lembaga cendekiawan atau universitas. Ketetapan tersebut menjamin bahwa parlemen dapat menerima sudut pandang alternatif, sebagai tambahan terhadap sudut pandang pemerintah. Ketetapan ini akan lebih kuat jika badan pengawas dapat men-subpoena saksi dan menerima testimonial di bawah sumpah.

Kotak No. 46:

Berkonsultasi dengan Ahli Eksternal (Luxemburg)

‘Jika komite kontrol [parlemen] berpendapat bahwa sebuah bidang memerlukan pengetahuan khusus, maka komite [Kontrol Parlemen] tersebut dapat memutuskan, dengan dua pertiga suara mayoritas dan setelah berkonsultasi dengan Direktur Badan Intelijen, untuk dibantu oleh para ahli.’

Sumber: Pasal 14 (4), Loi du 15 Juin portant organisation du Service de Renseignement del’Etat, Memorial-Jouranl Officiel du Grand-Duche de Luxembourg, 2004, A-No. 113 (terjemahan tidak resmi)

Bagaimanapun, dengan seringnya informasi dan dokumen- dokumen berhubungan dengan isu-isu sensitif (tentang orang) dan/ atau keamanan nasional, badan pengawas di berbagai negara

155

telah melakukan upaya-upaya besar untuk melindungi informasi dari pengungkapan yang tidak sah. Ada alasan untuk pelarangan terhadap pengungkapan tidak sah oleh anggota badan pengawas parlemen atau staf pendukung mereka. Pengungkapan tidak sah akan informasi tidak hanya membahayakan kepentingan ke- amanan nasional, tapi juga membahayakan kepercayaan yang diperlukan demi hubungan yang efektif antara badan pengawas dan badan-badan intelijen. Hal ini sebagian merupakan masalah legislasi (lihat Amerika Serikat20 dan Norwegia21), dan sebagian

merupakan masalah perilaku yang tepat dari anggota badan pe- ngawas dalam menangani informasi rahasia dengan kehati-hatian dan perhatian.

Praktik Terbaik (Best Practice)

Badan pengawas harus memiliki kekuasaan hukum untuk memulai investigasi;

Anggota badan pengawas harus memiliki akses yang tidak terbatas terhadap seluruh informasi yang diperlukan untuk mengeksekusi tugas pengawasan mereka;

Badan pengawas harus memiliki kekuasaan untuk men-sub- poena saksi dan menerima testimonial di bawah sumpah; Jika relevan dengan kewenangan badan pengawas, eksekutif harus berkewajiban memberi informasi kepada badan pengawas; Badan pengawas harus mengambil tindakan dan langkah- langkah yang tepat untuk melindungi informasi dari peng- ungkapan yang tidak berwenang;

Pertentangan mengenai akses informasi antara agensi dan badan pengawas harus diajukan dalam analisis terakhir kepada Parlemen sendiri. n n n n n n

157

Laporan dari komite parlemen adalah proses utama di mana ke- percayaan publik terhadap proses pengawasan parlemen di- tanamkan. Di beberapa negara komite dapat melapor kepada ke- seluruhan parlemen, kepada suatu kelompok wakil-wakil yang merepresentasikan berbagai partai politik, atau kepada presidium, tanpa laporan tersebut dipublikasikan. Di negara lain terdapat tradisi semua laporan kepada parlemen harus merupakan dokumen publik. Secara tidak terhindarkan, dalam rangka melindungi keamanan, terdapat batasan atas apa yang dapat atau sebaiknya dilaporkan kepada publik. Bagaimanapun, kecuali jika komite tersebut sendiri- lah yang bertanggung jawab mengambil keputusan tersebut, pe- ngawasan tersebut akan kehilangan kredibilitas dan dapat di- salahgunakan guna menutupi inefisiensi atau malpraktik. Harus ada kewajiban hukum bagi komite pengawas parlemen untuk melaporkan hasil pengawasannya paling tidak setahun sekali (lihat Kotak No. 47 di bawah ini). Tanggung jawab utama dalam hal waktu dan format laporan komite parlemen dan keputussan apapun untuk mempublikasikan bukti harus berada di tangan komite itu sendiri. Adalah sangat baik jika badan pengawas parlemen melapor langsung kepada parlemen daripada melalui pemerintah karena hal ini dapat meningkatkan ‘kepemilikan’ parlemen terhadap komite tersebut. Bagaimanapun, adalah praktik yang baik untuk mem- berikan pemberitahuan awal yang cukup mengenai laporan akhir kepada pemerintah agar pemerintah dapat mempersiapkan respon terhadap publikasi tersebut. Jika pelaporan dilakukan melalui pemerintah, maka harus ada kewajiban hukum yang jelas bagi menteri-menteri pemerintah untuk menampilkan laporan tersebut

Bab 19