• Tidak ada hasil yang ditemukan

P ERKEMBANGAN S ISTEM P EMBAYARAN

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 92-97)

5

Secara umum nilai transaksi pembayaran di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami peningkatan baik pada transaksi tunai maupun non tunai. Kondisi tersebut mengkonfirmasi percepatan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan sebagai indikasi semakin pulihnya kondisi perekonomian dari dampak krisis ekonomi global.

1. TRANSAKSI PEMBAYARAN TUNAI

1.1 Aliran Uang Kartal Masuk/Keluar (Inflow/Outflow)

Total perputaran aliran uang kartal melalui Kantor Bank Indonesia Banjarmasin selama triwulan II-2010 mencapai Rp1.536 miliar, meningkat 5,49% dari triwulan sebelumnya yang mencapai Rp1.456 miliar. Secara keseluruhan terjadi net-outflow sebesar Rp222 miliar pada triwulan laporan, berbeda dibandingkan dengan triwulan I-2009 yang mencapai net-inflow sebesar Rp969 miliar.

Grafik 5.1. Perkembangan Aliran Uang Masuk dan Keluar Melalui Bank Indonesia Banjarmasin

Sumber : BI Banjarmasin

Kecenderungan meningkatnya outflow pada triwulan laporan dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas masyarakat dalam melakukan transaksi ekonomi. Hal ini sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian Kalimantan Selatan,

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2010

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu Kada), meningkatnya ekspansi kredit serta adanya beberapa faktor musiman seperti masa liburan anak sekolah di akhir Juni 2010.

Tabel 5.1. Perkembangan Aliran Uang Kartal Melalui KBI Banjarmasin

BULAN INFLOW OUTFLOW TOTAL FLOW NETFLOW

Juli 225.306.962.040 8.225.489.785 233.532.451.825 217.081.472.255 Agustus 279.913.542.400 16.360.040.600 296.273.583.000 263.553.501.800 September 92.782.486.000 371.051.566.958 463.834.052.958 -278.269.080.958 Trw III-2009 598.002.990.440 395.637.097.343 993.640.087.783 202.365.893.097 Oktober 617.273.560.400 8.734.742.028 652.648.302.428 608.898.818.372 November 89.952.997.155 203.715.679.507 293.668.676.662 -113.762.682.352 Desember 95.332.867.058 310.528.787.266 405.861.654.324 -215.195.920.208 Trw IV-2009 802.559.424.613 522.619.208.801 1.325.178.633.414 279.940.215.812 Januari 601.552.715.560 8.087.430.198 609.640.145.758 593.465.285.361 Februari 276.400.692.750 108.973.961.850 385.374.654.600 167.426.730.900 Maret 336.344.167.800 127.519.362.279 463.863.530.079 208.824.805.521 Trw I-2010 1.214.297.576.110 244.580.754.327 1.458.878.330.437 969.716.821.782 April 275.106.348.800 234.336.823.158 509.443.171.958 40.769.525.642 Mei 161.074.361.250 398.465.062.834 559.539.424.084 -237.390.701.584 Juni 220.646.467.955 246.606.129.312 467.252.597.267 -25.959.661.357 Trw II-2010 658.827.178.005 656.827.178.005 1.536.235.193.309 -222.580.837.299 Sumber : BI Banjarmasin

Penyelenggaraan Pemilu Kada 2010 menjadi salah satu pendorong utama terjadinya outflow karena pelaksanaannya serentak di tujuh kabupaten dan di tingkat provinsi. Kebutuhan uang kartal diindikasikan terkait dengan belanja untuk keperluan logistik serta pembayaran tenaga honorer penunjang Pilkada. Sementara belanja untuk kampanye lebih banyak terkonsentrasi selama triwulan sebelumnya.

1.2 Perkembangan Penukaran Uang Rupiah

Sementara jumlah nominal uang yang telah ditukarkan oleh masyarakat baik melalui penukaran di loket Bank Indonesia maupun Kas Keliling mengalami penurunan 7,23%, yaitu dari Rp22,45 miliar di triwulan I-2010 menjadi Rp20,83 miliar pada triwulan II-2010. Penurunan

volume penukaran uang terjadi pada jenis uang kertas, sementara jenis uang logam mengalami kenaikan.

Tabel 5.2. Perkembangan Penukaran Uang Pecahan Rupiah (Ribu)

Kertas Tw2-2009 Tw3-2009 Tw4-2009 Tw1-2010 Tw2-2010 100.000 14.741.900 7.523.300 1.240.000 2.780.000 2.556.000 50.000 16.554.800 8.845.000 845.000 4.120.000 2.030.000 20.000 1.035.000 10.706.000 1.324.000 3.388.000 2.336.000 10.000 638.960 15.116.000 2.888.000 4.575.000 5.173.000 5.000 249.340 13.928.060 2.500.000 3.817.500 4.129.000 2.000 - 11.384.800 2.088.100 2.777.800 3.042.400 1.000 332.646 1.867.500 342.200 496.400 915.100 Sub Total 33.552.646 69.370.660 11.227.300 21.954.700 20.181.500 Logam Tw2-2009 Tw3-2009 Tw4-2009 Tw1-2010 Tw2-2010 1.000 - - - - 500 175 608.000 282.500 291.750 322.000 200 74 155.100 65.000 108.600 205.000 100 351 104.400 89.900 93.400 117.500 50 3 8.150 650 3.500 3.700 Sub Total 603 875.650 438.050 497.250 648.200 Jenis Tw2-2009 Tw3-2009 Tw4-2009 Tw1-2010 Tw2-2010 Kertas 33.552.646 69.370.660 11.227.300 21.954.700 20.181500 Logam 603 875.650 438.050 497.250 648.200 Total 33.553.249 70.246.310 11.665.350 22.451.950 20.829.700

Sumber : Seksi Operasional Kas, BI Banjarmasin

1.3. Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB)

Di sisi lain, selama triwulan II-2010 jumlah nominal PTTB tercatat sebesar Rp544,42 miliar atau meningkat 64,4% dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai Rp331,11 miliar. Sementara rasio antara PTTB terhadap uang yang masuk (inflow) kembali meningkat hingga mencapai 80%.

Pemusnahan uang kartal yang tidak layak edar (lusuh/rusak) ini dilakukan secara berkala dan berkelanjutan untuk kemudian digantikan dengan uang layak edar. Hal ini sesuai dengan tugas Bank Indonesia untuk melaksanakan clean money policy.

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2010

Grafik 5.2. Perkembangan Pemusnahan PTTB

1.4. Perkembangan Uang Palsu yang Ditemukan

Dari sisi penemuan uang palsu, persentasenya terhadap aliran uang masuk (inflow) Kantor Bank Indonesia Banjarmasin menunjukkan kecenderungan meningkat meskipun masih jauh di bawah level 1%. Di triwulan II-2010, persentase penemuan uang palsu mengalami kenaikan dari 0,0004% pada triwulan lalu menjadi 0,0035%. Meningkatnya persentase ini dipengaruhi oleh banyaknya temuan uang palsu oleh masyarakat yang diduga akan memanfaatkan momentum pelaksanaan Pemilukada.

Grafik 5.3. Gambar 5.4

Perkembangan Nominal Uang Palsu Persentase uang yang dipalsukan

Sementara jenis pecahan uang yang paling banyak dipalsukan adalah pecahan Rp50 ribu, dimana pangsanya mencapai 54,5% dari seluruh jumlah uang

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2010

71

Tabel 5.4.

Rata-rata Harian Transaksi Kliring

Grafik 5.4

Perkembangan Transaksi Kliring

yang dipalsukan pada triwulan laporan. Sedangkan uang pecahan Rp20 ribu dan Rp100 ribu masing-masing memiliki persentase sekitar 39,6% dan 5,1%.

2. TRANSAKSI PEMBAYARAN NON-TUNAI

2.1. Transaksi Kliring

Nilai rata-rata harian transaksi non-tunai melalui kegiatan kliring pada triwulan II-2010 mengalami penurunan 1,9% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu dari Rp55,4 miliar/hari menjadi Rp54,3 miliar/hari. Demikian pula dengan volume transaksi juga menurun dari 1.338 lembar/hari di triwulan I-2010 menjadi 1.275 lembar/hari pada triwulan laporan. Meskipun menurun, namun angka tersebut masih relatif stabil karena berada dalam batas yang sesuai dengan siklus ekonominya.

Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun 2009, pertumbuhan dari rata-rata nominal kliring di wilayah Kalimantan Selatan mencapai 12,1% (yoy) yaitu dari Rp48,5 miliar/hari menjadi Rp54,3 miliar/hari. Kondisi ini sejalan dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi setelah sempat terkena imbas krisis keuangan global pada periode sebelumnya.

Periode Volume (lembar) Nominal (Juta Rp) Tw2 - 2008 1.635 54.908 Tw3 - 2008 1.618 57.047 Tw4 - 2008 1.583 57.228 Tw1 - 2009 1.289 30.077 Tw2 - 2009 1.467 48.516 Tw3 - 2009 1.194 49.442 Tw4 - 2009 1.073 58.925 Tw1 - 2010 1.338 55.362 Tw2 - 2010 1.275 54.390 Sumber : BI Banjarmasin

Sumber : BI Banjarmasin

Sementara jumlah warkat kliring yang dikem an pada triwulan II-2010 mencapai 1.342 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp85,7 miliar. Volume tersebut menurun dibandingkan triwulan I-2010 yang mencapai 1.486 lembar dengan nominal sebesar Rp135,4 miliar.

balik

Periode

Penarikan Cek/BG

Kosong Kliring Total Persentase

Volume (lembar) Nominal (Juta Rp) Volume (lembar) Nominal

(Juta Rp) Volume Nominal

Tw 2 - 08 13 500 1.635 54.908 0,8% 0,9% Tw 3 - 08 16 694 1.618 57.047 1,0% 1,2% Tw 4 - 08 20 795 1.583 57.228 1,3% 1,4% Tw 1 - 09 22 796 1.289 30.077 1,7% 2,6% Tw 2 - 09 19 937 1.467 48.516 1,3% 1,9% Tw 3 - 09 8 973 1.194 49.442 0,7% 2,0% Tw 4 - 09 6 512 1.073 58.925 0,6% 0,9% Tw 1 - 10 7 1.283 1.338 55.362 0.5% 2,3% Tw 2 - 10 20 1.382 1.277 54.465 1,6% 2,5%

Persenta ra a harian volume penarikan cek/bliyet giro

oso menin d ,5% t n I m ,6

poran. Dem esaran nom

en kat dar 1.2 ta i 82 ed m

ta-ata h ian pen w cek giro kosong ula meningkat

uku gnifika u lem

Untuk mengurangi adanya potensi gangguan transaksi sistem pembayaran dari penarikan cek/bily

2.2. Tr

se ta-rat

k ng gkat ari 0 pada riwula -2010 enjadi 1 % pada triwulan la ikian halnya dengan b inalnya yang juga m ing i Rp 83 ju menjad Rp1.3 juta. S angkan ju lah ra r ar arikan arkat /bilyet di triw n II-2010

c p si n, yait dari 7 bar per hari menjadi 20 lembar per hari.

et giro kosong ini, Bank Indonesia dapat memasukkan seorang nasabah pemilik cek/bilyet giro kosong dalam Daftar Hitam Nasional (DHN) dan dapat dikenai sanksi penutupan rekening giro bank secara nasional apabila yang bersangkutan melakukan penarikan kosong lagi.

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 92-97)

Dokumen terkait