• Tidak ada hasil yang ditemukan

PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) INCOME TAXES (continued)

Dalam dokumen emtek fs 2015 q3 30 september 2015 unaudited (Halaman 115-123)

FINANCIAL STATEMENTS

24. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) INCOME TAXES (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak/rugi fiskal untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The reconciliation between profit before income tax as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and the estimated taxable income/tax loss for the nine-month periods ended September 30, 2015 and 2014 are as follows:

Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September/

Nine-month Periods Ended September 30

2015 2014

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax per

sesuai dengan laporan laba rugi consolidated statements

dan penghasilan komprehensif of profit or loss and other

lain konsolidasian 2.388.171.778 1.366.247.680 comprehensive income

Ditambah (dikurangi): Add (deduct):

Keuntungan dari penjualan Gain from disposal of ownership

kepemilikan pada entitas anak 28.985.567 - interest in subsidiary

Penyesuaian atas eliminasi Adjustment for consolidation

konsolidasi 47.656.813 96.765.215 eliminations

Laba entitas anak yang dikonsolidasi Profit before income tax

sebelum pajak penghasilan (1.348.815.889) (1.370.155.693) of consolidated subsidiaries

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax

diatribusikan kepada Perusahaan 1.115.998.269 92.857.202 attributable to the Company

Beda temporer: Temporary differences:

Pembayaran bonus (12.997.819) (9.056.799) Payment for bonus

Penyisihan atas kesejahteraan

karyawan - setelah Provision for employees’ benefits -

dikurangi pembayaran 2.466.336 1.420.376 net of payments of benefits

Beda tetap: Permanent differences:

Beban yang tidak dapat dikurangkan 10.027.123 1.151.044 Non-deductible expenses Penghasilan yang telah dikenakan Income already subjected to pajak penghasilan yang bersifat final (256.286.641) (233.218.710) final income tax

Lain-lain - neto 39.639.266 5.753.633 Others - net

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income (tax loss) (rugi fiskal) periode berjalan 898.846.534 (141.093.254) during the period Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya (122.284.369) - Tax losses carry-forward

Penghasilan kena pajak (akumulasi Taxable income(accumulated

rugi fiskal) - Perusahaan 776.562.165 (141.093.254) tax losses) - Company

24. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 24. INCOME TAXES (continued)

Perhitungan manfaat (beban) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The computation of corporate income tax benefit (expense) is as follows:

Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September/

Nine-month Periods Ended September 30

2015 2014

Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income

Perusahaan 776.562.165 - Company

Entitas anak 1.585.148.704 1.516.878.809 Subsidiaries

Corporate income tax expense -

Beban pajak penghasilan - kini current period

Perusahaan Company

Pajak penghasilan badan Current period

periode berjalan (194.140.542) - corporate income tax

Beban pajak atas koreksi pajak Tax expense on adjusment of 2012 Penghasilan badan tahun 2012 - (19.849.169) corporate income tax

Entitas anak Subsidiaries

Pajak penghasilan badan Current period

periode berjalan (396.287.176) (379.334.036) corporate income tax

Beban pajak penghasilan final - (816.259) Final income tax expense

Beban pajak penghasilan Consolidated income tax

konsolidasian - kini (590.427.718) (399.999.464) expense - current

Beban (manfaat) pajak penghasilan - Income tax expense(benefit) -

tangguhan deferred

Perusahaan Company

Penyisihan bonus (3.249.455) (2.264.200 ) Provision for bonus

Penyisihan atas Provision for

kesejahteraan karyawan 616.584 355.094 employees’ benefits

Subtotal (2.632.871) (1.909.106 ) Sub-total

Entitas anak 25.725.180 27.191.874 Subsidiaries

Manfaat pajak Income tax benefit

penghasilan - tangguhan 23.092.309 25.282.768 - deferred

Beban pajak penghasilan Consolidated income tax

24. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 24. INCOME TAXES (continued)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The reconciliations between income tax expense calculated by applying the applicable tax rate to profit before income tax, with the income tax expense as presented in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the nine-month periods ended September 30, 2015 and 2014 are as follows:

Periode Sembilan bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 September/

Nine-month Periods Ended September 30

2015 2014

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax per

sesuai dengan laporan laba rugi consolidated statements

dan penghasilan komprehensif of profit or loss and other

lain konsolidasian 2.388.171.778 1.366.247.680 comprehensive income

Beban pajak penghasilan Income tax

dengan tarif pajak yang berlaku 597.042.945 341.561.920 expense at applicable tax rate

Beban pajak atas laba penjualan Tax expense on gain on disposal

kepemilikan pada entitas anak 7.246.392 - of ownership interest in a subsidiary Rugi fiskal periode berjalan 54.514.799 69.438.903 Current period fiscal loss

Penyisihan atas rugi fiskal Allowance for the fiscal loss

yang tidak dapat diutilisasi 2.283.189 - that cannot be utilized

Pembalikan eliminasi konsolidasi 56.340.547 2.144.741 Reversal of consolidation eliminations

Beban pajak penghasilan final 930.592 Final income tax expense

Beban pajak atas koreksi pajak Tax expense on adjustment of

penghasilan badan 19.849.169 corporate income tax

Efek pengurangan tarif pajak (717.733) - Effect of tax rate deduction

Utilisasi rugi fiskal tahun sebelumnya (30.571.092) - Utilization of tax losses carry forward Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effect on permanent differences: Beban yang tidak dapat dikurangkan 31.296.297 21.384.211 Non-deductible expenses

Beban pajak 932.734 1.185.653 Tax expenses

Penghasilan yang telah dikenakan Income already subjected to pajak penghasilan yang bersifat final (151.032.669) (81.778.493 ) final income tax

Beban pajak penghasilan Consolidatedincome tax

konsolidasian - neto 567.335.409 374.716.696 expense - net

24. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 24. INCOME TAXES (continued)

Perhitungan utang pajak penghasilan - Pasal 29 dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The computations of income tax payable - Article 29 and estimated claims for tax refund are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/

September 30, 2015 December 31, 2014

Pajak penghasilan badan Current period corporate

periode berjalan income tax

Perusahaan 194.140.542 - Company

Entitas anak 396.287.176 518.316.153 Subsidiaries

Subtotal 590.427.718 518.316.153 Sub-total

Pembayaran pajak penghasilan di muka: Prepayments of income taxes:

Perusahaan 6.553.630 11.693.633 Company

Entitas anak 364.416.804 442.424.574 Subsidiaries

Subtotal 370.970.434 454.118.207 Sub-total

Utang pajak penghasilan Income tax payable

Perusahaan 187.586.912 - Company

Entitas anak 31.870.372 79.537.488 Subsidiaries

Utang pajak penghasilan 219.457.284 79.537.488 Income tax payable

Klaim atas pengembalian pajak Estimated claims for tax refund

Perusahaan - 11.693.633 Company

Entitas anak 16.347.217 16.728.260 Subsidiaries

Taksiran tagihan pajak penghasilan 16.347.217 28.421.893 Estimated claims for tax refund

Aset (liabilitas) pajak tangguhan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The deferred tax assets (liabilities) as of September 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows:

30 September 2015/ 31 Desember 2014/

September 30, 2015 December 31, 2014

Perusahaan: Company:

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Penyisihan bonus 464.208 3.713.662 Bonus provision

Liabilitas imbalan kerja 1.774.417 1.373.257 Employee benefits liabilities

Jumlah aset pajak tangguhan 2.238.625 5.086.919 Total deferred tax assets

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liability

Aset keuangan tersedia untuk dijual (167.049.643) (5.399.610 ) Available-for-sale financial assets

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liability

Perusahaan - neto (164.811.018) (312.691 ) of the Company - net

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets of

entitas anak lainnya - neto 86.416.531 84.746.939 other subsidiaries - net

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities of

entitas anak lainnya - neto (224.397.495) (330.759.227 ) other subsidiaries - net

Aset pajak tangguhan - neto 86.416.531 84.746.939 Deferred tax assets - net

Liabilitas pajak tangguhan - neto (389.208.513) (331.071.918 ) Deferred tax liabilities - net

24. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 24. INCOME TAXES (continued)

Manajemen Kelompok Usaha yakin bahwa aset pajak tangguhan dapat dipergunakan melalui laba fiskal di masa mendatang.

The Group’s management believes that the

deferred tax assets can be utilized through future taxable income.

Surat Ketetapan Pajak Tax Assessment

Perusahaan Company

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar

(“SKPLB”) No. 00029/406/12/054/14 tanggal 4 April 2014 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak

(“DJP”) untuk pajak penghasilan badan tahun 2012, menetapkan laba fiskal dan pajak lebih bayar masing-masing sebesar Rp37.628.683 dan Rp4.577.538. Pada tanggal 28 Mei 2014, Perusahaan telah menyampaikan surat keberatan ke kantor pajak. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-1717/WPJ.07/2015 tanggal 26 Mei 2015, DJP menolak keberatan Perusahaan. Atas keputusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.

Based on Overpayment Tax Assessment Letter (“SKPLB”) No. 00029/406/12/054/14 dated April 4, 2014 issued by the Directorate General of Taxation

(“DGT”) for corporate income tax for fiscal year

2012, fiscal income and tax overpayment amounted to Rp37,628,683 and Rp4,577,538, respectively. On May 28, 2014, the Company has submitted an objection letter to the tax office. Based on Directorate General of Taxation Decision No. KEP-1717/WPJ.07/2015 dated May 26, 2015,

DGT rejected the Company’s objections. Upon the

decision, the Company has proposed appeal to Tax Court.

PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”) (sekarang

SCM)

PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”)

(currently SCM)

Pada tanggal 19 Agustus 2015, IVM menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 sebesar Rp12,63 milliar, lebih rendah sebesar Rp837,05 juta dari yang dilaporkan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, manajemen IVM, masih mempertimbangkan pengajuan keberatan ke kantor pajak.

On August 19, 2015, IVM received a Corporate Income Tax Overpayment assessment letter for fiscal year 2013 amounting to Rp12.63 billion, which is Rp837.05 million lower than amount reported. Until the issuance date of the consolidated financial statements, management of IVM still considering filing an objection to the tax office.

Pada tanggal 20 April 2015, SCM menerima Surat

Ketetapan Pajak (“SKP”) Nihil atas pajak

penghasilan badan dan PPh pasal 21 dan 23 untuk tahun pajak 2013. SKP ini juga menetapkan rugi fiskal SCM atas pajak penghasilan badan menjadi sebesar Rp1,242 miliar dari Rp1,243 miliar yang disampaikan SCM dalam Surat Pemberitahuan Tahunan tahun 2013.

On April 20, 2015, SCM received Nil Tax

Assessment Letters (“SKP Nihil”) of 2013 corporate

tax and Income Tax articles 21 and 23. The tax assessment letter of corporate tax also assessed

SCM’s fiscal loss to become Rp1.242 billion from

Rp1.243 billion that was previously reported by SCM in its 2013 Annual Tax Return.

Pada tanggal 26 Maret 2014, SCM menerima SKPLB yang dikeluarkan oleh DJP atas pajak penghasilan badan IDKM untuk tahun 2012 yang mencantumkan lebih bayar pajak penghasilan badan dan rugi fiskal masing-masing sebesar Rp1,07 miliar dan Rp3,26 miliar.

On March 26, 2014, SCM received SKPLB for

IDKM’s corporate income tax for fiscal year 2012

issued by the DGT indicating overpayment of corporate income tax and fiscal loss amounting to Rp1.07 billion and Rp3.26 billion, respectively.

24. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 24. INCOME TAXES (continued)

Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Tax Assessment (continued)

PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”) (sekarang

SCM) (lanjutan)

PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”)

(currently SCM) (continued)

Pada tanggal 25 Oktober 2013, SCM telah mengajukan permohonan ijin penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan usaha (Catatan 1c) kepada Direktorat Jendral Pajak ("DJP"). Permohonan ini telah disampaikan sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 43/PMK.03/2008, Peraturan Dirjen Pajak No. PER-28/PJ./2008 dan Surat Edaran Dirjen Pajak No. SE-45/PJ./2008. Namun, melalui Surat Keputusan DJP No. KEP-2630/WPJ.07/2013 tertanggal 13 Desember 2013, DJP menolak permohonan SCM tersebut. Di awal tahun 2014, SCM telah mengajukan gugatan terhadap DJP atas Surat Keputusan DJP tersebut ke Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Pajak.

On October 25, 2013, SCM submitted an application to use the net book value of the assets transferred in relation to the merger (Note 1c) to the Directorate General of Tax ("DGT"). The submitted application already conforms with the Ministry of Finance Regulation No. 43/PMK.03/2008, DGT Regulation No. PER- 28/PJ./2008 and DGT Circular Letter No. SE- 45/PJ./2008. However, through DGT Decision Letter No. KEP-2630/WPJ.07/2013 dated December 13, 2013, the DGT rejected SCM's application. In early 2014, SCM submitted a lawsuit contesting this DGT Decision Letter to Administrative Court and Tax Court.

Setelah melalui proses pemeriksaan dalam persidangan, Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara pada Sidang Pengucapan Putusan tertanggal 3 Juli 2014 dan juga Majelis Hakim Pengadilan Pajak, dalam Putusannya No. PUT.54110/PP/M.XIVB/99/2014 yang dibacakan dalam Sidang Pengucapan Putusan tanggal 16 Juli 2014, telah memutus dan menyatakan mengabulkan seluruh gugatan SCM dan membatalkan Surat Keputusan DJP serta memerintahkan DJP untuk menerbitkan persetujuan terhadap permohonan ijin penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan usaha yang diajukan oleh SCM.

After a thorough examination in the trial, the Panel of Judges of the Administrative Court in the Hearing Session on July 3, 2014 decided and declared in favor of SCM. Further, the Panel of Judges of the Tax Court, in its Decision No. PUT.54110/PP/M.XIVB/99/2014, which was read in the Hearing Session on July 16, 2014, has also decided and declared in favor of SCM, requiring the DGT to annul the DGT Decision Letter and ordering the DGT to issue its approval on SCM’s application to use the net book value on the assets transferred in relation to the merger.

Pada tanggal 18 September 2014, DJP telah mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan SCM telah menerima memori banding tersebut pada tanggal 22 September 2014 dan pada tanggal 17 Oktober 2014, SCM telah menyerahkan kontra memori banding kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta. Pada tanggal 23 Oktober 2014, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara telah memutuskan untuk menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara untuk SCM.

On September 18, 2014, DGT has filed an appeal to the Administrative High Court and SCM received the appeal memory on September 22, 2014 and on October 17, 2014, SCM submitted a contra appeal memory to the Administrative High Court in Jakarta. On October 23, 2014, the Panel of Judges of the Administrative High Court has decided to affirm the decision of Administrative Court in favor of SCM.

24. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 24. INCOME TAXES (continued)

Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Tax Assessment (continued)

PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”) (sekarang

SCM) (lanjutan)

PT Indosiar Karya Media Tbk (“IDKM”)

(currently SCM) (continued)

Pada tanggal 15 Januari 2015, SCM telah menerima memori kasasi yang diajukan DJP ke Mahkamah Agung atas Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. Selanjutnya, sebagai tanggapan terhadap memori kasasi tersebut, maka pada tanggal 28 Januari 2015, SCM telah menyerahkan kontra memori kasasi kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. Berdasarkan informasi dari situs resmi Mahkamah Agung, Majelis Hakim Mahkamah Agung pada tanggal 8 Juni 2015, telah memutuskan menolak permohonan kasasi yang diajukan oleh DJP.

On January 15, 2015, SCM received a cassation memory filed by DGT to the Supreme Court for the decision of Administrative High Court. As the response to the cassation memory, on January 28, 2015, SCM submitted a contra cassation memory to the Supreme Court through the Administrative High Court. Pursuant to the information obtained from the Supreme Court official website, the the Panel of Judges of the Supreme Court on June 8, 2015 has decided to reject the appeal submitted by DGT.

Pada tanggal 29 Januari 2015, sebagai pelaksanaan dari Putusan Pengadilan Pajak No. PUT.54110/PP/M.XIVB/99/2014, DJP telah menerbitkan kepada SCM, surat keputusan berikut: (1) Keputusan No. 231/WPJ.07/2015 tentang Pembatalan dan Pencabutan Surat Keputusan DJP, yang berlaku efektif sejak tanggal Keputusan tersebut, dan (2) Keputusan No. 232/WPJ.07/2015 tentang Persetujuan Penggunaan Nilai Buku atas Pengalihan Harta dalam Rangka Penggabungan Usaha, yang berlaku efektif sejak 1 Mei 2013.

On January 29, 2015, as the implementation of the Tax Court's Decision No. PUT.54110/PP/M.XIVB/ 99/2014, DGT has issued to SCM, the following decision letters: (1) Decision No. 231/WPJ.07/2015 concerning cancellation and revocation of DGT Decision Letter, effective as of the date of the decision letter, and (2) Decision No. 232/WPJ.07/2015 concerning approval for implementing the net book value on the assets transferred for the merger, effective from May 1, 2013.

PT Animasi Kartun Indonesia (“AKI”) PT Animasi Kartun Indonesia (“AKI”)

Berdasarkan SKPLB tanggal 7 April 2015 atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 yang dikeluarkan oleh DJP, menetapkan rugi fiskal dan pajak lebih bayar masing-masing sebesar Rp2.006.938 dan Rp1.074.706.

Based on SKPLB dated April 7, 2015 for 2013 corporate income tax issued by the DGT, fiscal loss and tax overpayment amounted to Rp2,006,938 and Rp1,074,706, respectively.

PT Elang Medika Corpora (“EMC”) PT Elang Medika Corpora (“EMC”)

Berdasarkan SKPLB tanggal 21 April 2015 atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 yang dikeluarkan oleh DJP, menetapkan rugi fiskal dan pajak lebih bayar masing-masing sebesar Rp4.989.833 dan Rp113.667.

Based on SKPLB dated April 21, 2015 for 2013 corporate income tax issued by the DGT, fiscal loss and tax overpayment amounted to Rp4,989,833 and Rp113,667, respectively.

PT Omni Intivision (“OMNI”) PT Omni intivision (“OMNI”)

Berdasarkan SKPLB tanggal 9 Desember 2014 atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 yang dikeluarkan oleh DJP, menetapkan laba fiskal dan pajak lebih bayar masing-masing sebesar Rp4.879.171 dan Rp691.226. OMNI memutuskan untuk menerima hasil ketetapan dari SKPLB tersebut.

Based on SKPLB dated December 9, 2014 for 2013 corporate income tax issued by the DGT, fiscal income and tax overpayment amounted to Rp4,879,171 and Rp691,226, respectively. OMNI decided to accept the result of the SKPLB.

24. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) 24. INCOME TAXES (continued)

Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) Tax Assessment (continued)

PT Bitnet Komunikasindo (“BK”) PT Bitnet Komunikasindo (“BK”)

Berdasarkan SKPLB tanggal 22 April 2015 atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 yang dikeluarkan oleh DJP, menetapkan rugi fiskal dan pajak lebih bayar masing-masing sebesar Rp2.581.741 dan Rp21.916.

Based on SKPLB dated April 22, 2015 for 2013 corporate income tax issued by the DGT, fiscal loss and tax overpayment amounted to Rp2,581,741 and Rp21,916, respectively.

Berdasarkan SKPLB tanggal 25 April 2014 atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2012 yang dikeluarkan oleh DJP, menetapkan rugi fiskal dan pajak lebih bayar masing-masing sebesar Rp1.457.908 dan Rp36.404. BK memutuskan untuk menerima hasil ketetapan dari SKPLB tersebut.

Based on SKPLB dated April 25, 2014 for 2012 corporate income tax issued by the DGT, fiscal loss and tax overpayment amounted to Rp1,457,908 and Rp36,404, respectively. BK decided to accept the result of the SKPLB.

PT Indopay Merchant Services (“IMS”) PT Indopay Merchant Services (“IMS”)

Berdasarkan SKPLB tanggal 13 April 2015 atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 yang dikeluarkan oleh DJP, menetapkan laba fiskal dan pajak lebih bayar masing-masing sebesar Rp1.780.937 dan Rp334.273.

Based on SKPLB dated April 13, 2015 for 2013 corporate income tax issued by the DGT, taxable income and tax overpayment amounted to Rp1,780,937and Rp334,273, respectively. Pada tanggal 23 Juni 2014, IMS menerima SKPLB

yang dikeluarkan oleh DJP atas pemeriksaan tahun fiskal 2012, dengan ketetapan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp281.220 dengan laba fiskal sebesar Rp1.549.693. IMS memutuskan untuk menerima hasil ketetapan dari SKPLB tersebut.

On June 23, 2014, IMS received SKPLB issued by the DGT on the examination of fiscal year 2012, that the overpayment of corporate income tax of IMS amounted to Rp281,220 with taxable income of Rp1,549,693. IMS decided to accept the result of the SKPLB.

PT Ekaprasarana Primatel (“EP”) PT Ekaprasarana Primatel (“EP”)

Pada tanggal 14 April 2014, EP menerima SKPLB yang dikeluarkan oleh DJP atas pemeriksaan tahun fiskal 2012, dengan ketetapan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp68.155 dengan rugi fiskal sebesar Rp715.532. EP memutuskan untuk menerima hasil ketetapan dari SKPLB tersebut.

On April 14, 2014, EP received SKPLB issued by the DGT on the examination of fiscal year 2012, indicating that the overpayment of corporate income tax of EP amounted to Rp68,155 with fiscal loss of Rp715,532. EP decided to accept the result of the SKPLB.

PT Abhimata Citra Abadi (“ACA”) PT Abhimata Citra Abadi (“ACA”)

Berdasarkan SKPLB tanggal 27 April 2015 atas pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 yang dikeluarkan oleh DJP, menetapkan laba fiskal dan pajak lebih bayar masing-masing sebesar Rp1.995.595 dan Rp4.091.407.

Based on SKPLB dated April 27, 2015 for 2013 corporate income tax issued by the DGT, taxable income and tax overpayment amounted to Rp1,995,595 and Rp4,091,407, respectively. Pada tanggal 11 April 2014, ACA menerima SKPLB

yang dikeluarkan oleh DJP atas pemeriksaan tahun fiskal 2012, dengan ketetapan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp7.305.766 dengan laba fiskal sebesar Rp5.276.011 sehubungan dengan tagihan pajak penghasilan untuk tahun fiskal 2012 sebesar Rp8.625.093. Selisih antara tagihan pajak penghasilan Perusahaan dengan SKPLB sebesar Rp1.319.327 dibebankan pada keuntungan atau kerugian.

On April 11, 2014, ACA received SKPLB issued by the DGT on the examination of fiscal year 2012, indicating that the overpayment of corporate income tax of ACA amounted to Rp7,305,766 with taxable income of Rp5,276,011 related to claim for tax refund for fiscal year 2012 of Rp8,625,093.

The difference between the Company’s claim for

tax refund and SKPLB of Rp1,319,327 is charged to profit or loss.

25. KEPENTINGAN NONPENGENDALI PADA

Dalam dokumen emtek fs 2015 q3 30 september 2015 unaudited (Halaman 115-123)