• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tatap Muka ke

4. VERTICAL LINE ( Pancing Ulur)

4.12 Pancing Ulur Layur Prig

Pancing ulur merupakan salah satu alat tangkap yang sederhana baik dilihat dari segi fisik maupun cara pengoperasiannya. Secara umum alat tangkap pancing ulur yang digunakan oleh nelayan di Perairan Teluk Prigi adalah sama. Perbedaan yang dapat dilihat secara fisik adalah perbedaan pada ukuran (nomor) mata pancing dan jumlah mata pancing yang digunakan pada satu unit alat tangkap pancing ulur. Perbedaan ini dikarenakan adanya perbedaan daerah penangkapan (fishing ground) dan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

Satu unit pancing ulur yang digunakan oleh nelayan di Perairan Teluk Prigi terdiri dari tali utama (main line), tali cabang (branch line), mata pancing (hook), kili-kili (swivel), pemberat (sinker), kawat (wire leader), dan penggulung (fishing spool). Untuk penelitian ini digunakan 4 unit pancing ulur dengan ukuran (nomor) mata pancing yang berbeda-beda, yaitu nomor 7, 8, 9, dan 10. Adapun spesifikasi pancing ulur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

4.12.1 Tali Utama (Main Line)

Tali utama terbuat dari bahan PA monofilament dengan warna putih transparan. Tali utama yang dipakai dalam penelitian bernomor 2500 dan panjangnya 40 meter untuk satu unit pancing ulur. Tali utama berfungsi untuk mengikat tali cabang dan pemberat.

4.12.2 Tali Cabang (Branch Line)

Tali cabang adalah tali percabangan yang diikatkan pada tali utama dan mata pancing. Tali cabang yang dipakai dalam penelitian ini terbuat dari bahan PA monofilament dengan nomor 500 dan berwarna putih transparan. Jumlah tali cabang sama dengan jumlah mata pancing yang digunakan yaitu 15 untuk setiap satu unit pancing ulur. Panjang tiap satu tali cabang adalah 1-1,5 meter dengan jarak antar tali cabang sebesar 2 meter.

4.12.3 Mata Pancing (Hook)

Mata pancing yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 ukuran (nomor) yaitu nomor 7, 8, 9, dan 10. Setiap ukuran (nomor) mata pancing dipakai untuk 1 unit pancing ulur dengan jumlah masing-masing 15 buah. Adapun ukuran bagian-bagian mata pancing dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Ukuran Bagian-Bagian Mata Pancing (hook) yang Digunakan dalam Penelitian Keterangan 7(cm) 8 (cm) 9 (cm) 10 (cm) Gap 1,7 1,4 1,3 1,2 Shank 3 2,7 2,5 2,3 Throa t 1,7 1,6 1,3 1,3 Bend 3 2,7 2,4 2,1 Eye 0,8 0,6 0,6 0,5 Æ 0,2 0,15 0,1 0,1

(Sumber : Laili Nisfiana, 2004) 4.12.4 Kili-Kili (Swivel)

Kili-kili (swivel) yang digunakan terbuat dari baja. Ada 2 macam ukuran swivel yang digunakan dalam penelitian ini. Swivel pertama berukuran nomor 3 yang digunakan untuk menyambung 2 tali utama bila sewaktu-waktu pancing ulur digunakan pada perairan yang lebih dalam sehingga membutuhkan lebih banyak mata pancing. Swivel

kedua berukuran nomor 8, swivel ini lebih kecil daripada swivel pertama. Swivel ini digunakan untuk mengikat tali utama dengan tali cabang. Tujuan penggunaannya adalah agar tali cabang tidak terbelit sehingga memudahkan pengoperasian pancing ulur.

4.12.5 Pemberat (Sinker)

Pemberat digunakan dengan tujuan agar pancing cepat tenggelam dan tidak hanyut terbawa arus. Dalam satu unit pancing ulur dipakai satu buah pemberat dengan ukuran berat yang berbeda-beda tergantung pada jumlah mata pancing dan keberadaan ikan yang menjadi sasaran. Pemberat yang digunakan dalam penelitian ini terbuat dari besi dengan berat 200 – 400 gram.

4.12.6 Kawat (Wire Leader)

Kawat ini digunakan untuk sambungan antara tali cabang dengan mata pancing. Kawat yang dipakai pada penelitian ini terbuat dari bahan baja dengan nomor 24.

Kawat yang digunakan tiap satu ikatan tali cabang dan mata pancing adalah sepanjang 10-15 centimeter. Kawat digunakan dengan tujuan untuk mengurangi tekanan pada mata pancing yang tersangkut pada mulut ikan sehingga tali cabang tidak mudah putus karena berat beban ikan layur yang terpancing.

4.12.7 Penggulung (Fishing Spool)

Penggulung terbuat dari bahan plastik dengan bentuk seperti roda. Penggulung ini digunakan untuk menggulung pancing ulur agar tali-talinya tidak terbelit-belit (ruwet) sehingga memudahkan dalam pengoperasiannya di lain waktu. Ukuran penggulung bukan menjadi masalah asal disesuaikan dengan panjang tali dan banyaknya mata pancing yang digunakan.

a. Armada Pancing Ulur

Pengoperasian pancing ulur ini menggunakan perahu/kapal bermotor. Pada umumnya kapal yang dipakai untuk operasi alat tangkap pancing ulur di perairan Prigi menggunakan sistem mesin dalam (in board system). Begitu pula dengan kapal yang digunakan untuk penelitian ini. Adapun spesifikasi kapal yang digunakan adalah sebagai berikut :

1.Awak Kapal : 1 - 2 orang (maksimal 4 orang) 2.Dimensi Kapal (P x L x D) : (7,75 x 2,30 x 0,7) m 3.Bahan Kapal : Kayu Jati

4.Bahan Bakar : Solar

5.Merk Mesin : Donfeng (20 PK) 6.Kecepatan maksimum : 3 knot 7.Kapasitas bahan bakar : 35 liter

8.Kapasitas palkah : 1,5 ton (untuk penangkapan ubur-ubur)

Kapal ini dilengkapi dengan jangkar yang terbuat dari besi dan pelampung yang digunakan agar kapal tidak terbawa arus pada saat pengoperasian pancing ulur. Selain itu juga terdapat 2 buah lampu petromaks sebagai alat penerangan pada malam hari, 3 buah keranjang untuk mengangkut ikan layur saat penimbangan dan 3 buah cool box

yang terbuat dari steroform yang digunakan untuk penyimpanan ikan dengan es agar ikan masih segar bila sampai di Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Gambar Kapal Pancing Ulur yang Digunakan dalam Penelitian (Sumber : Laili Nisfiana, 2004) b. Operasi Penangkapan

Operasi penangkapan pada perikanan pancing ulur dimulai dengan persiapan sebelum pemberangkatan Persiapan ini meliputi persiapan alat (pancing ulur), bahan bakar, es dalam cool box, umpan, dan bekal makanan secukupnya. Setelah semua persiapan

selesai, kapal diberangkatkan menuju fishing ground. Biasanya pemberangkatan ini dilakukan sekitar pukul 15.30 – 16.30, namun waktu ini dapat berubah setiap saat tergantung pada jarak fishing ground yang akan dituju.

Pada saat penelitian fishing ground yang dituju masih dalam wilayah didalam Teluk Prigi. Waktu yang diperlukan mulai dari fishing base sampai fishing ground pada saat penelitian sekitar kurang lebih 30 menit. Namun bila fishing ground yang dituju berada diluar Teluk Prigi biasanya waktu yang diperlukan sekitar 1-2 jam. Penentuan fishing ground didasarkan pada pengalaman hari sebelumnya dan informasi dari nelayan lain. Daerah penangkapan antara nelayan satu dengan lainnya jaraknya tidak terlalu jauh sehingga dapat dikatakan bahwa fishing ground untuk penangkapan ikan layur ini bersifat menggerombol.

Sesampainya di fishing ground yang diprediksi banyak ikannya, jangkar diturunkan kedalam air agar kapal tidak hanyut terbawa arus. Setelah itu nelayan menyalakan lampu petromaks dan membuat umpan dengan cara memfillet ikan yang dijadikan umpan dan dipotong kecil-kecil dengan ukuran panjang 10 – 15 cm dengan tebal ± 3

cm. Umpan yang dipakai adalah ikan layur hasil tangkapan hari sebelumnya dan juga ikan hasil tangkapan yang didapatkan jika umpan yang ada sudah habis.

Umpan yang siap pakai dikaitkan pada mata pancing (hook) dan kemudian diturunkan secara perlahan kedalam air agar tali pancing tidak terbelit. Setelah sampai pada kedalaman yang diinginkan, maka pancing ulur dibiarkan dan sekali-kali ditarik sampai terasa umpan yang dipasang termakan ikan. Apabila umpan telah termakan ikan layur, maka dengan cepat tali diangkat keatas. Ikan yang terkait pada mata pancing dilepaskan dan ditaruh pada keranjang. Pada saat ikan dilepaskan dari mata pancing maka umpan yang sudah rusak sekaligus diganti dengan yang baru. Bila pancing semua sudah diangkat keatas dan umpan sudah dipasang kembali maka tali pancing diturunkan kembali kedalam air begitu seterusnya. Ikan yang sudah tertangkap ditata sedemikian rupa dalam cool box yang sudah diberi es.

Operasi pemancingan biasanya dilakukan mulai tiba di fishing ground (senja hari) sampai menjelang matahari terbit sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah operasi penangkapan selesai, maka jangkar diangkat dan kapal diberangkatkan pulang menuju pelabuhan. Setelah sampai di pelabuhan ikan ditata dalam keranjang untuk kemudian dijual di TPI.

Page 117 of 160

Gambar Pengoperasian Pancing Ulur (Sumber : Laili Nisfiana, 2004)

Dokumen terkait