• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagaimana Pandangan Hukum Islam Terhadap Program Jaksa Masuk Pasar Masuk Pasar

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

3. Bagaimana Pandangan Hukum Islam Terhadap Program Jaksa Masuk Pasar Masuk Pasar

Hukum Islam merupakan seperangkat norma atau peraturan yang bersumber dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW untuk mengatur tingkah laku manusia di tengah-tengah masyarakat yang dijelaskan didalam Alquran Dan Sunnah sebagai pegangan hidup umat manusia (Marzuki, 2019: 7)

Hukum islam merupakan sistem kaidah-kaidah yang di dasarkan pada wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukalaf (orang-orang yang sudah dapat dibebani kewajiban bagi semua pemeluknya (Eva Iryani, 2017: 24)

Dari jabaran diatas penulis melihat bahwa Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari Al-qur‟an dan Sunnah yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi umat Islam dan mengatur seluruh kehidupan umat Islam baik didunia maupun akhirat.

Untuk mengatur kehidupan umat dalam menciptakan manusia yang taat hukum seperti yang diatur didalam Alquran dan Sunnah, sistem Ketatanegaraan Islam membentuk lembaaga-lembaga Negara yang memiliki tugas berbeda antara satu dengan yang lainnya, dimana dalam sistem ketatanegaraan Islam terdapat tiga badan kekuasaan yaitu, Sulthah

al-tasyyri‟ah (Kekuasaan Legislatif), Sulthah al-Thanfidziyah (Kekuasaan

Eksekutif), Al-sulthah Al-Qadhaiyyah (Kekuasaan Yudikatif).

Dalam penulisan kali ini dimana penulis lebih meninitik beratkan kepada Sulthah Thanfidziyah (Kekuasaan Eksekutif), Sulthah

al-Thanfidziyah merupakan lembaga yang bertugas melaksanakan

Undang-Undang dalam mewujudkan masyarakat yang taat hukum dan patuh hukum. dalam hal ini hukum-hukum yang dijalankan adalah hukum yang terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah Rasullah seperti memepertahankan Agama,

menegakkan keadilan, melindungi hak-hak rakyat, melaksanakan amar

ma‟ruf nahi mungkar dan jihad serta mengatur perekonomian Negara.

jika penulis melihat masa kekuasaan Islam kekuasaan Sulthah

al-Thanfidziyah dipegang oleh Rasullah SAW dimana Rasulullah yang

melaksanakan fungsi sebagai Kepala Negara, tujuan dari Negara itu sendiri untuk menegakkan aturan hukum yang memilki kemaslahatn untuk rakyat serta menintik beratkan kepada penegkakkan amar ma‟aruf nahi mungkar yangmerupakan kekhususan dan keistimewaan umat Islam yang akan mempengaruhi kemulian umat Islam sebagimana firman Allah dalam surat Attaubah ayat 71







“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma‟ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta‟at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

Dan sesuai dengan hadist Nabi yang berbunyi:

ُهُضْعَب ُّدُشَي نانبلاك همؤملل همؤملا

اًضْعَب

Seorang mukmin bagi orang mukmin lain sama dengan bangunan, sebagian darinya mengikat sebagian yang lain.







Artinya Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma„ruf, dan mencegah dari yang munkar, beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik dari mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang -orang fasik

Melakukan amar ma„ruf merupakan kewajiban setiap muslim, baik dengan tangannya termasuk dengan kekuasaan yang dimilikinya, lisannya (memberi nasihat), maupun yang paling rendah adalah dengan hatinya (membenci dan menolak kemungkaran). Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri RA Bahwa Rasulullah SAW. Bersaba yang artinya:

”Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah mengubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah mengubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah (HR. Muslim).”

Melihat pada maksud ayat diatas penulis melihat bahwa Allah swt menyuruh umat untuk menegakkan kebenaran dan mencegah kebathilan agar terciptanya Negara Baldatun thayyibatun sesuai dengan konsep amar ma‟aruf nahi mungkar, Dalam ilmu bahasa, amar ma‟ruf nahi munkar ini memiliki arti yakni menyuruh kepada yang baik, mencegah kejahatan. Amar artinya: menyuruh, ma‟ruf artinya: kebaikan, nahi artinya mencegah, dan munkar artinya kejahatan maka hani mungkar mencegah kejahatan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia dalam Pasal 2 ayat 1 bahwa Kejaksaan Republik Indonesia yang selanjutnya dalam Undang-Undang ini disebut Kejaksaan adalah lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan Negara dibidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang dan dijelaskan lagi didalam Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Pasal 30 ayat 3 huruf a dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesadaran hukum masyarakat.

Hal tersebut juga sesuai dengan konsep Amar ma‟aruf nahi mungkar jika melihat dari tugas dan kewajiban dari Sulthah al-Thanfidziyah penulis melihat bahwa Sulthah al-Thanfidziyah yang di istilahkan dengan Kejaksaan dalam mewujudkan dan menegakkan hukum kejaksaan masuk pasar merupakan suatu ide dan bentuk kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat sesuai dengan konsep amar ma‟aruf nahi mungkar merupakan suatu pentrobosan baru agar masyarakat yang jauh dari kata paham hukum menjadi lebih menganal hukum.

Berdasarkan dalil hukum dan tujuan yang ingin dicapai Program Jaksa Masuk pasar telah sesuai dengan tujuan hukum Islam untuk menegakkan Negara yang makmur sesuai dengan amar ma‟aruf nahi mungkar. Jaksa dalam hal ini sudah menjalankan tugas dan kewajibannya yang dalam istilah Islam Sulthah al-Thanfidziyahuntuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hukum.

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan yang telah dijelaskan, maka Penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Program Jaksa Masuk Pasar adalah program yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Tanah Datar dalam meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat dan mengenalkan hukum kepada masyarakat secara langsung. Karena selama ini banyak masyarakat yang takut untuk berkonsultasi secara langsung kepada suatu lembaga salah satunya lembaga Kejaksaan. Sedangkan pelaksanaan Program Jaksa Masuk Pasar itu dilaksanakan satu kali dalam seminggu yaitu pada hari kamis saja, pihak Kejaksaan juga telah menyediakan tempat khusus bagi masyarakat agar masyarakat yang datang untuk konsulatsi merasa nyaman dan bisa menceritakan masalah yang dialami dan pihak Kejaksaan juga memberikan seorang pendamping bagi masyarakat yang akan berkonsultasi hukum kepada pihak Kejaksaan.

2. Program Jaksa Masuk Pasar di Batusangkar sudah sesuai dengan tugas dan kewenangan Kejaksaan dalam Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat, yang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia Pasal 30 ayat (3) huruf a dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan peningkatan kesadaran hukum masyarakat. 3. Pandangan hukum Islam terhadap Program Jaksa Masuk Pasar untuk

meningkatkan kesadaran hukum bagi masyarakat telah sesuai dengan konsep ajaran Islam dalam menegakkan Amar ma‟aruf nahi mungkar. Hal ini dapat dikaitkan dengan konsep Sulthah al-Thanfidziyah yang merupakan lembaga yang bertugas melaksanakan Undang-Undang dalam mewujudkan masyarakat yang taat hukum dan patuh hukum. dalam hal ini hukum-hukum yang dijalankan adalah hukum yang

terdapat dalamm Al-Quran dan Sunnah seperti memepertahankan Agama, menegakkan keadilan, melindungi hak-hak rakyat, melaksanakan amar ma‟ruf nahi mungkar dan jihad serta mengatur perekonomian Negara.

B. Implikasi

Implikasi merupakan konsekuensi logis dari simpulan penelitian di lapangan. Program Jakasa Masuk Pasar merupakan program yang dibuat oleh Kejaksaan Negeri Tanah Datar yang mana bertujuan untuk memberikan penyuluhan hukum kepada masyarakat dan untuk memberikan peningkatan suatu hukum kepada masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung , penyuluhan yang dilakukan secara tidak langsung tersebut dilakukan dengan cara melakukan penyuluhan hukum melalui siaran Radio BRI Bukittinggi dan RRI Luhak Nan Tuo

C. Saran

1. Diharapkan kepada Kejaksaan Negeri Tanah Datar dan staf Kejaksaan Negeri Tanah Datar agar meningkatkan kinerjanya dalam kegiatan Program Jaksa Masuk Pasar dalam peningkatan Kesadaran hukum masyarakat.

2. Diharapkan kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran akan pentingnya suatu hukum.

3. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh kesempurnaan. Untuk itu bagi semua pihak yang berkompeten diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini, baik sebagai penelitian lanjutan maupun penelitian lain dari Program Jaksa Masuk Pasar dalam peningkatan kesadaran hukum