• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan Pemilik Warnet Mengenai Usahanya

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.6. Pandangan Pemilik Warnet Mengenai Usahanya

Pengusaha adalah setiap orang yang memiliki kekuatan finansial yang kuat dan bersaing dalam bidang bisnis lalu mengimplementasikan kebidang usaha yang bermacam-macam jenis. Contoh pada pengusaha warung internet yang memiliki beberapa cabang internet rukoan maupun internet rumahan. Pengusaha diera modern sekarang telah melakukan banyak perubahan pada usahanyan khususnya usaha dibidang tehnologi informasi internet. Memulai usaha internet tentu memerlukan banyak modal namun dengan berjalalannya usaha tersebut tidak perlu menunggu waktu yang lama karena modalnya cepat kembali, seperti yang diungkapkan oleh pemilik warung internet W.K (Lk, 37 tahun) yaitu :

“Alasanku buka usaha ini, kembali modalnya cepat, untungnya lumayan besar dan gak perlu banyak karyawan”.

Memulai usaha warung internet memang cukup mengiurkan, namun dengan modal yang tidak sedikit dan harus didukung oleh pengalaman selama berbisnis tentunya akan memperkokoh usaha tersebut dari kerasnya ombak persaingan bisnis. Internet identik dengan waktu, internet memanjakan penggunanya dengan fasilitas yang terdapat pada internet yaitu dengan memberikan pengetahuan tentang gaya hidup, jejaring social dan pengetahuan ilmiah serta memberikan pengetahuan ramalan cuaca selama 24 jam setiap hari. Namun hal tersebut memberikan potensi lebih bagi pengusaha untuk beroperasi selama 24 jam setiap hari dikarenakan layanan internet yang terus terhubung dapat merugikan pemilik bila tidak dioptimalkan dengan baik serta masih banyak masyarakat yang beraktifitas pada malam hari seolah mendukung hasrat pemilik untuk beroperasi selama 24 jam penuh. Terobosan pun berhasil, warnet selalu ramai baik siang maupun malam hari dan memberikan keuntungan yang berlipat.

Namun masa-masa tersebut menjadi boomerang bagi usahawan dimana karakter seseorang sulit untuk diprediksi, terlebih pada jam malam, bila pada siang hari pengunjung bersikap kooperatif dalam menjaga ketentraman dan ketenangan, berbeda pada malam hari pengunjung bersikap agresif bahkan tidak segan-segan untuk menyerang Operator, dan beberapa diantara pengunjung pada malam hari adalah anggota geng motor yang turut serta melukai Operator dan merusak perangkat internet bahkan berani untuk menjarah hasil keuntungan warnet. Dengan kejadian tersebut memberikan pukulan keras kepada pemilik warnet untuk tidak beroperasi selama 24 jam seperti yang diungkapkan pemilik warung internet W.K (Lk, 37 tahun)

yaitu :

“Tujuannya kan cepat balik modal. Tahun 2008 sampe 2010 memang pernah buka sampe 24 jam, tapi 2010 sampe sekarang udah gak lagi. Karena dulu kan gak ada geng motor disini, aku

takut buka 24 jam, aku takut warnet ku dirusak, takut karyawanku dipukuli karena orang yang main malam rata-rata orangnya kasar”.

Keadaan pahit kini menimpa pemilik warnet dikarenakan warung internet yang semula beroperasi 24 jam dan memperoleh banyak keuntungan, kini pemilik harus melakukan pilihan yang sulit untuk tidak memberlakukan usahanya selama 24 jam dikarenakan terlalu banyak resiko yang akan terjadi dan terpaksa harus menerima keuntungan yang diperoleh selama 12 jam saja. Keadaan seperti ini lambat-laun akan menjadi keadaan yang sangat tragis bila pengusaha tidak melakukan kebijakan dini maka usahanya akan mengalami kebangkrutan atau kebangkrutan akan menghantui setiap hari. Dengan berpikir kreatif dan inovatif, pengusaha mulai memodifikasi warnet dengan tema mengutamakan kenyamanan dan privasi tingkat tinggi ( VIP ) yaitu ruangan yang dihiasi berpendingin udara, seperangkat alat computer yang terhubung dengan internet dan dilengkapi dengan sofa serta diameter ruangan 2x12m dan tertutup dilengkapi dengan pintu sebagai sarana keluar masuk pelanggan. Dengan tujuan pengusaha walau warung internet tidak beroperasi selama 24 jam dan kini beroperasi hanya 12 jam namun didukung oleh ruangan VIP tersebut telah memberikan keuntungan bahkan lebih dari yang sebelumnya. Namun usahawan menolak bahwa ruangan VIP tersebut adalah ruangan yang ilegal yang bersifat melanggar hukum seperti yang diungkapkan oleh usahawan warung internet W.K (Lk, 37 tahun) yaitu :

“Aku pikir gak lah, itukan salah satu strategi biar gak bangkrut”.

Dengan hadirnya ruangan VIP tersebut seperti menjadi magnet bagi para pengunjung. Tidak ada larangan tertulis yang dilakukan pemilik akan batasan kapasitas pengunjung bila didalam ruangan VIP yang kini populer dikalangan remaja maupun dewasa, siapa saja bisa menggunakan ruangan tersebut tanpa ada batasan usia. Seiring

waktu berjalan ruangan VIP tersebut telah memiliki fungsi ganda yaitu selain menjadi ruangan yang aman dan tentram dengan privasi tingkat tinggi, kini menjadi ruangan yang nyaman tempat pasangan memadu kasih. Hal tersebut menjadi fokus utama pengusaha untuk lebih mengawasi ruangan VIP yang kini memiliki fungsi tambahan akibat ulah dari pengunjung, bahwa sesungguhnya ruangan tersebut bukan ruangan yang menjadi tempat memadu kasih. Bila suatu saat pemilik mengetahui bahwa terdapat pasangan yang sedang memadu kasih diruangan VIP tersebut, maka pengusaha tidak segan-segan untuk mendobrak pintu dan mengusir mereka dari warung internetnya. Hal tersebut dikuatkan oleh pemilik warung internet W.K (Lk, 37 tahun) yaitu :

:Sebenarnya gak, Kalau ada terlihatku pasangan yang lagi mesum didalam, pintunya ku dobrak, orangnya ku usir”.

Dapat disimpulkan berdasarkan hasil wawancara dengan informan bahwa lahirnya ruangan VIP pada warung internetnya menjadi umpan untuk meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dikarenakan warung internetnya kini tidak lagi beroperasi selama 24 jam setiap hari. Tentu dengan hadirnya ruangan VIP tersebut menjadi stategi jitu dalam bisnis warung internet, namun ruangan VIP tersebut disalah artikan oleh pengunjung nakal yang menjadikannya ruangan asusila, tentu hal tersebut tidak dibenarkan oleh pemilik.

Tabe 4.2

Sumber : Observasi Peneliti, 2014

Dari daftar tabel diatas dapat disimpulkan bahwa warung internet tersebut beroperasi dengan ruko tiga lantai yang masing-masing setiap lantai diisi oleh seperangkat computer. Pada lantai 1 terdapat 16 unit computer yang masing-masingnya berbilik ( ruangan tertutup persegi empat dengan ukuran ruangan 1x1 meter dan tinggi bilik berukuran 1,12 meter, dan sarana keluar masuk hanya ditutupi oleh kain sejenis horden berukuran panjang 1,12m dan lebar 12m ), pada laintai 2 terdapat 24 unit computer yang masing-masingnya juga berbilik, dan pada laintai 3 hanya terdapat 10 unit computer yang juga berbilik namun bersifat VIP.

Dokumen terkait