• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

7. Pandangan responden mengenai keefektifan produk penurun berat

produk penurun berat badan dalam menurunkan berat badan seseorang. Hasil yang didapatkan dari 70 responden, yang memiliki pandangan bahwa produk penurun berat badan efektif dalam menurunkan berat badan adalah 6 responden (8,57%). Enam puluh empat (64) responden (91,43%) memiliki pandangan bahwa produk penurun berat badan tidak efektif dalam menurunkan berat badan seseorang.

Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keefektifan produk

penurun berat badan

8,57%

91,43%

Efektif Tidak efektif

Gambar 14. Pandangan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keefektifan produk penurun berat badan

Tampak bahwa hanya sedikit responden saja yang memiliki pandangan bahwa produk penurun berat badan efektif dalam menurunkan berat badan. Dari 6 orang yang menyatakan produk penurun berat badan efektif dalam menurunkan berat badan, 5 responden menyatakan alasannya sedangkan 1 responden tidak memberikan alasan. Alasan tersebut dapat dilihat pada tabel XIV.

Tabel XIV. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai keefektifan produk penurun berat badan dalam

menurunkan berat badan

No. Alasan Jumlah

jawaban

Persentase (%)

1. Sudah terdapat bukti nyata 4 66,66

2. Percaya akan komposisinya yang memang ditujukan untuk menurunkan berat badan

1 16,67

3. Tidak beralasan 1 16,67

Total 6 100,00

Alasan terbanyak yang dikemukakan responden yang memiliki pandangan bahwa produk penurun berat badan efektif dalam menurunkan berat badan adalah sudah terdapat bukti nyata. Bukti nyata tersebut dapat berasal dari keluarga, teman atau orang-orang yang berada di lingkungan mereka yang pernah menggunakan produk penurun berat badan dan berhasil menurunkan berat badannya. Bukti tersebut membuat responden yakin bahwa produk penurun berat badan memang efektif untuk menurunkan berat badan.

Dari 64 responden yang memiliki pandangan bahwa produk penurun berat badan tidak efektif dalam menurunkan berat badan, terdapat total 65 jawaban dalam

beberapa kelompok alasan karena responden dapat memberikan lebih dari satu alasan. Dari 64 responden terdapat 10 responden yang tidak memberikan alasan. Sikap keragu-raguan responden dinyatakan dalam beberapa alasan seperti yang terlihat pada tabel XV.

Alasan terbanyak yang dikemukakan responden yang berpendapat bahwa produk penurun berat badan tidak efektif dalam menurunkan berat badan adalah perlunya melakukan olah raga dan pengaturan pola makan untuk menurunkan berat badan, bukan semata-mata hanya menggunakan produk penurun berat badan. Suatu rencana makan yang seimbang, bila digabungkan dengan latihan aerobik merupakan jaminan untuk memperoleh pengurangan berat badan secara mantap meskipun lambat ( Mc Carthy, 1995).

Tabel XV. Alasan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai ketidakefektifan produk penurun berat badan dalam menurunkan

berat badan

No. Alasan Jumlah

jawaban

Persentase (%) 1 Perlu diimbangi dengan olah raga

dan mengatur pola makan

34 52,31

2 Tergantung kecocokan masing-masing pengguna

8 12,30

3 Efeknya tidak langgeng 10 15,39

4 Hanya merupakan produk yang mengejar keuntungan, hasil tidak dapat dijamin

3 4,61

5 Tidak beralasan 10 15,39

Peningkatan aktivitas fisik merupakan faktor penunjang penting dalam terapi penurunan berat badan. Aktivitas fisik merupakan penunjang yang sangat berguna dalam mencegah kenaikan berat badan kembali. Sebagai tambahan, penderita dianjurkan untuk mengubah perilaku dengan melaksanakan pola makan yang teratur, mengurangi jumlah cemilan berkalori tinggi, atau jumlah makanan fast food (Ridjab dkk, 2006).

Selanjutnya responden diberikan pertanyaan apakah penggunaan produk penurun berat badan akan memberikan hasil yang cepat dalam menurunkan berat badan. Sebanyak 13 responden (18,57%) memiliki pendapat bahwa penggunaan produk penurun berat badan dapat memberikan hasil yang cepat dalam menurunkan berat badan. Dan sisanya, 57 responden (81,43%) memiliki pendapat bahwa dengan menggunakan produk penurun berat badan belum tentu hasil yang diinginkan bisa lebih cepat tercapai.

Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai hasil yang didapatkan dengan menggunakan produk penurun

berat badan

18,57% 81,43%

Hasil cepat Hasil tidak cepat

Gambar 15. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mengenai hasil yang didapatkan dengan menggunakan produk

Penurunan berat badan secara cepat mungkin dapat terjadi meskipun pengguna belum lama menggunakan produk penurun berat badan. Tetapi dari beberapa hasil wawancara, yang terjadi kemudian adalah berat badan akan naik kembali, dengan kata lain hasil yang didapatkan tidak langgeng. Hal ini dapat terjadi karena bukan lemak yang dikeluarkan dari dalam tubuh, melainkan cairan tubuh, dan volume cairan yang hilang dari dalam tubuh tersebut akan segera tergantikan bila kita mengkonsumsi air minum.

Ternyata pengetahuan responden mengenai hal ini cukup tinggi. Tampak dari 70 responden hanya 1 responden (1,43%) yang beranggapan bahwa produk penurun berat badan yang bekerja dengan cara menurunkan kadar air dalam tubuh efeknya akan bersifat langgeng, artinya berat badan tidak akan naik kembali. Responden yang lain, sebanyak 69 responden (98,57%) beranggapan bahwa efek produk penurun berat badan tersebut tidak akan langgeng.

Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bahwa produk penurun berat badan yang bekerja dengan cara menurunkan kadar air dalam tubuh, efeknya tidak akan langgeng

98,57% 1,43%

Mengetahui Tidak mengetahui

Gambar 16. Pengetahuan mahasiswa kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bahwa produk penurun berat badan yang bekerja dengan cara

Penggunaan produk penurun berat badan belum tentu juga dapat memberikan hasil yang cepat dalam menurunkan berat badan. Dalam hal ini tentu saja diperlukan olah raga dan pengaturan pola makan agar hasil yang didapatkan bisa maksimal. Tetapi pengaturan pola makan yang dilakukan harus benar-benar memenuhi syarat gizi, dan sebaiknya dikonsultasikan dahulu dengan dokter atau ahli gizi. Terkadang seseorang merasa bahwa pengaturan pola makan yang dilakukannya sudah benar, contohnya dengan menghapus menu karbohidrat. Banyak anggapan bahwa karbohidrat merupakan penyebab tubuh menjadi melar. Sehingga orang lebih memilih untuk menjalankan diet kaya protein tanpa mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Mereka memiliki pemikiran bahwa dengan melakukan cara tersebut mereka bisa memiliki berat badan proporsional, tanpa menyadari bahwa jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh cukup banyak berkurang bahkan di bawah normal. Keadaan ini justru akan menimbulkan masalah baru yang berhubungan dengan kesehatan.

8. Pengetahuan responden mengenai dampak ketergantungan penggunaan

Dokumen terkait