• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan tentang Asal Usul Tasawwuf

Dalam dokumen Buku Aqidah Akhlak Kelas 11 (Halaman 147-150)

. Su isme berasal dari bahasa Arab suf, yaitu pakaian yang terbuat dari wol pada kaum asketen yaitu orang yang hidupnya menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan . Dunia Kristen, neo platonisme, pengaruh Persi dan )ndia ikut menentukan paham tasawuf sebagai arah asketis-mistis dalam ajaran )slam . Su isme yaitu ajaran mistik yang dianut sekelompok kepercayaan di Timur

terutama Persi dan )ndia yang mengajarkan bahwa semua yang muncul di dunia ini sebagai sesuatu yang khayali als idealish verschijnt , manusia sebagai pancaran

uitvloeisel dari Tuhan selalu berusaha untuk kembali bersatu dengan Dia. . Tasawuf dan su i berasal dari kota Bashrah di negeri )rak. Dan karena suka

mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba (Shuuf ), maka mereka

B B BuuukkkuuuuuSSSiiswasssw KKKKeelass XXI 1 1 1 1 1 1 1 1333333334444444

disebut dengan Su i. Soal hakikat Tasawuf, ia itu bukanlah ajaran Rasulullah dan bukan pula ilmu warisan dari Ali bin Abi Thalib ra. Menurut Asy Syaikh )hsan )lahi Zhahir berkata: Tatkala kita telusuri ajaran Su i periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan atau pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al-Qur'an dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Su i ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad SAW, dan juga dalam sejarah para shahabatnya yang mulia, serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala di alam semesta ini. Bahkan sebaliknya, kita melihat bahwa ajaran Su i ini diambil dan diwarisi dari kerahiban Nashrani, Brahma Hindu, ibadah Yahudi dan zuhud Buddha”

D. Sejarah Perkembangan Tasawuf 1. Abad I dan II Hijriyah

Fase abad pertama dan kedua (ijriyah belum bisa sepenuhnya disebut sebagai fase tasawuf tapi lebih tepat disebut sebagai fase kezuhudan. Tasawuf pada fase ini lebih bersifat amaliah dari pada bersifat pemikiran. Bentuk amaliah itu seperti memperban-yak ibadah, menyedikitkan makan minum, menyedikitkan tidur dan lain sebagainya.

Kesederhanaan kehidupan Nabi diklaim sebagai panutan jalan para zahid. Banyak ucapan dan tindakan Nabi s..a.w. yang mencerminkan kehidupan zuhud dan keseder-hanaan baik dari segi pakaian maupun makanan, meskipun sebenarnya makanan yang enak dan pakaian yang bagus dapat dipenuhi. Pada masa ini, terdapat fenomena kehidu-pan spiritual yang cukup menonjol yang dilakukan oleh sekelompok sahabat Rasul s.a.w yang di sebut dengan ahl al- Shuffah.

Kelompok ini dikemudian hari dijadikan sebagai tipe dan panutan para shu i. Dengan anggapan mereka adalah para sahabat Rasul s.a.w. dan kehidupan mereka adalah corak )slam. Di antara mereka adalah Abu Dzar al-Ghifari, Salman al-Fartsi, Abu (urairah, Muadz )bn Jabal, Abd Allah )bn Mas ud, Abd Allah ibn umar, Khudzaifah ibn al-Yaman, Anas ibn Malik, Bilal ibn Rabah, Ammar ibn Yasar, Shuhaib al-Rumy, )bn Ummu Maktum dan Khibab ibn al-Arut.

2. Fase Abad III dan IV Hijriyah

Abad ketiga dan keempat disebut sebagai fase tasawuf. pada permulaan abad ke-tiga hijriyah mendapat sebutan shu i. (al itu dikarenakan tujuan utama kegiatan ruhani mereka tidak semata-mata kebahagian akhirat yang ditandai dengan pencapaian pahala dan penghindaran siksa, akan tetapi untuk menikmati hubungan langsung dengan Tu-han yang didasari dengan cinta. Cinta TuTu-han membawa konsekuensi pada kondisi teng-gelam dan mabuk kedalam yang dicintai fana i al-mahbub . Kondisi ini tentu akan

1 1 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13333333333333333333355555555555555555555 A A A AkkiidddahhhhAAhhkhhhkkkllaaaakkkkk KKKuKuKurrriiikkkuuulluluuummm 22000011333 mendorong ke persatuan dengan yang dicintai al-ittihad . Di sini telah terjadi perbe-daan tujuan ibadah orang-orang syariat dan ahli hakikat.

Pada fase ini muncul istilah fana`, ittihad dan hulul. Fana adalah suatu kondisi di-mana seorang shu i kehilangan kesadaran terhadap hal-hal isik al-hissiyat . )ttihad adalah kondisi dimana seorang shu i merasa bersatu dengan Allah sehingga masing-masing bisa memanggil dengan kata aku ana . (ulul adalah masuknya Allah kedalam tubuh manusia yang dipilih.

Di antara tokoh pada fase ini adalah Abu yazid al-Busthami w. (. dengan kon-sep ittihadnya, Abu al-Mughits al-(usain Abu Manshur al-(allaj – (. yang lebih dikenal dengan al-(allaj dengan ajaran hululnya.

3. Fase Abad V Hihriyah

Fase ini disebut sebagai fase konsolidasi yakni memperkuat tasawuf dengan dasarnya yang asli yaitu al-Qur`an dan al-(adis atau yang sering disebut dengan tasawuf sun-ny yakni tasawuf yang sesuai dengan tradisi sunnah Nabi dan para sahabatnya. Fase ini sebenarnya merupakan reaksi terhadap fase sebelumnya dimana tasawuf sudah mu-lai melenceng dari koridor syariah atau tradisi sunnah Nabi dan sahabatnya.

Tokoh tasawuf pada fase ini adalah Abu (amid al-Ghazali w. ( atau yang lebih dikenal dengan al-Ghazali. Tokoh lainnya adalah Abu al-Qasim Abd al-Karim bin (awazin Bin Abd al-Malik Bin Thalhah al-Qusyairi atau yang lebih dikenal dengan al-Qusyairi (. , al-Qusyairi menulis al-Risalah al-Qusyairiyah terdiri dari dua jilid.

4. Fase Abad VI Hijriyah

Fase ini ditandai dengan munculnya tasawuf falsaϐi yakni tasawuf yang me-madukan antara rasa (dzauq) dan rasio akal , tasawuf bercampur dengan ilsafat ter-utama ilsafat Yunani. Pengalaman-pengalaman yang diklaim sebagai persatuan antara Tuhan dan hamba kemudian diteorisasikan dalam bentuk pemikiran seperti konsep wahdah al-wujud yakni bahwa wujud yang sebenarnya adalah Allah sedangkan selain Allah hanya gambar yang bisa hilang dan sekedar sangkaan dan khayali.

Tokoh-tokoh pada fase ini adalah Muhyiddin )bn Arabi atau yang lebih dikenal den-gan )bnu Arabi - (. dengan konsep wahdah al-Wujudnya. )bnu Arabi yang di-lahirkan pada tahun (. dikenal dengan sebutan as-Syaikh al-Akbar Syekh Besar . Tokoh lain adalah al-Syuhrawardi - (. dengan konsep Isyraqiyahnya. )a di-hukum bunuh dengan tuduhan telah melakukan kekufuran dan kezindikan pada masa pemerintahan Shalahuddin al-Ayubi. Diantara kitabnya adalah Hikmat al-Israq. Tokoh berikutnya adalah )bnu Sab in (. dan )bn al-Faridl (.

B B BuuukkkuuuuuSSSiiswasssw KKKKeelass XXI

Dalam dokumen Buku Aqidah Akhlak Kelas 11 (Halaman 147-150)