• Tidak ada hasil yang ditemukan

1

ika kita merangkum semua contoh yang digelarkan di hadapan kita mengenai dikhianati clan diputarbalikkannya keyakinan menjadi satu kumpulan besar, maka kita dapat meramalkan tiba saatnya uka, dalam kamp konsentrasi Eropa, orang yang benar-benar dapat disebut bebas adalah para sipir penjara-yang nantinya juga harus saling

memenjarakan. Bila nanti akhimya tinggal seorang sipir saja, dia akan dijuluki "sipir mahakuasa", clan tercapailah apa yang disebut masyara­ kat idea� suatu masyarakat yang golongan oposisinya-penyebab utama sakit kepala para pengusaha abad ke-20-telah mapan sama sekali.

Tentu saja ha! ini hanya suatu ramalan, clan meskipun banyak pemerintah clan polisi di seluruh penjuru dunia bekerja keras dengan segala niat baiknya mencapai situasi bahagia tersebut, apa yang ada belumlah sampai sejauh itu. Dari antara kita yang di Eropa Barat ini, misalnya, kebebasan secara resmi diberi tempat. Tetapi jenis kebebasan itu menyebabkan saya teringat pada seorang sepupu perempuan yang malang dari suatu keluarga kelas menengah. Ia telah menjanda, pelindungnya telah tidak ada di sisinya lagi. Maka ia pun dirninta tinggal di rumah keluarganya kembali, diberi kamar di lantai paling atas, clan

Diterjemahkan dari Alben Camus, .. Bread and Freedom, .. daJam Resistance, Rebellion and DcJth. tcrjemahan Justin O'Brien, New Yorlc. Vintage Book. a division of R:andom House.

1974, him. 87-97. Naskah asli adalah makalah y:>ng disampaikan pada Perkumpulan Pekerja SL Etienne, JO Mei 1953.

KR/SIS KEBEBASAN

membantu pekerjaan dapur. Sekali waktu ia diajak keluar agar dilihat orang-biasanya pada hari Minggu-dengan demikian orang tahu bahwa ia bukan hanya sekedar menumpang hidup. Namun untuk urusan lain, terutama menyangkut soal-soal penting, ia diminta menutup mulut. Dan bahkan seandainya seorang polisi berbuat seenaknya padanya di suatu sudut gelap, orang tidak akan ribut, karena ia pernah melihat hal yang sama terjadi pada pemilik

rumah,

ditambah lagi tidak ada gunanya be.rbantah dengan penegak hukum.

Di Timur, harus diakui orang lebih polos apa adanya. Mereka menyelesaikan masalah sepupu perempuan ini dengan cara menguncinya dalam kamar memakai dua kunci yang kokoh. Rasanya baru sekitar lima puluh tahun lagi ia akan dikeluarkan dari kamar itu, yaitu jika masyarakat ideal sudah terbentuk. Lalu akan diadakan pesta peringatan untuk menghormatinya. Tapi, menurut pendapat saya, pada saat itu ia sudah menjadi kumuh penuh ulat, dan saya sangat khawatir mustahil memperoleh manfaat dari kehadirannya. Kalau sekarang kita tidak lagi beranggapan bahwa kedua konsep kebebasan ini, satu di kamar terkunci, dan yang lain di dapur, ingin saling memaksakan satu terhadap yang lain, dan dalam pada itu tetap mengurangi jatah kegiatan sang sepupu perempuan, akan segera tampak bahwa sejarah manusia lebih banyak diwarnai penjajahan daripada kebebasan. Dan bahwa dunia tempat kita hidup ini adalah seperti yang baru saja saya gambarkan tadi, yang terpampang untuk kita baca pada berbagai halaman surat kabar setiap pagi, yang menyebabkan hari-hari dan pekan-pekan kita menjadi penuh pemberontakan dan kemuakan.

Yang paling gampang, dan karena itu paling menggoda, adalah menyalahkan pemerintah, atau suatu kekuasaan entah apa, atas perilaku tidak senonoh itu. Lagi pula memang mereka telah bersalah dengan kesalahan yang telah demikian mapan, hingga tidak jelas lagi bagaimana mulanya. Tetapi bukan berarti hanya mereka saja yang harus

bertanggung jawab. Bagairnanapun juga, bila pengernbangan kebebasan hanya diserahkan pada pernerintah, rnaka selarnanya ia akan seperti bayi­ atau setidaknya dikubur dengan nisan bertuliskan: "Satu lagi Malaikat Surga". Sepanjang yang saya ketahui, rnasyarakat uang dan penindasan belum pernah didenda dengan diminta benar-benar untuk rnenjarnin keunggulan kebebasan dan keadilan. Negara-negara polisional tidak pernah dicurigai: barangkali saja rnereka rnernbuka sekolah hukurn di gudang-gudang bawah tanah tempat mereka menginterogasi lawan­ lawannya. Hingga, jika kemudian rnereka rnenjajah dan menindas, selalu harus dimaklumi bahwa memang itulah tugasnya. Dan siapa pun yang percaya pada rnereka dengan rnernbutakan rnata tetapi rnasih rnemperhatikan kebebasan, tidak berhak sarna sekali untuk terkejut bila kebebasan lalu tidak dihargai sedikit pun. Bila saat ini kebebasan terganggu atau dikekang, ha! itu bukan karena rnusuh-rnusuhnya kembali melakukan serangan. Sederhana saja, penyebabnya justru karena kebebasan telah kehilangan pelindungnya. Benar, kebebasan dijadikan janda dan harus pula ditarnbahkan dengan satu pernyataan kebenaran yang lain: kebebasan adalah janda kita semua.

Kebebasan adalah rnasalah orang yang tertindas, dan pelindungnya selalu datang dari golongan tertindas pula. Di Eropa zaman feodal dulu, rnasyarakat tani tetap menjadi ternpat berkembang biaknya penindasan, sebab kemenangan kebebasan pada tahun 1789 adalah kernenangan penduduk kota, sementara sem

enj

ak abad ke-19 gerakan­ gerakan pekerja mengambil alih tanggung jawab menegakkan kebebasan dan keadilan-tanpa rnenyadari bahwa rnereka sulit dipersatukan. Pekerja, baik pekerja kasar maupun intelektual, adalah mereka yang memberi bentuk pada kebebasan serta menggalangnya sampai akhirnya rnenjadi dasar hakiki pemikiran kita. Kebebasan merupakan udara yang tanpanya kita tidak bisa bernapas, namun seperti halnya udara kita tidak lagi rnernperhatikannya, sampai pada suatu ketika jika kebebasan

KR/SIS KEBEBASAN

itu dicabut, barulah kita merasakan pentingnya kebebasan itu. Dan

bila saat ini kebebasan

merosot mutunya di banyak

tempat di dunia,

ini bukanlah karena teknik penjajahan

telah de

m

i

ki

a

n berkembang