• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta

1. Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 1988, Panti Sosial adalah lembaga/kesatuan kerja yang merupakan prasarana dan sarana yang memberikan pelayanan sosial berdasarkan profesi pekerjaan sosial. Panti sosial merupakan lembaga pelayanan kesejahteraan sosial yang memiliki tugas dan fungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberdayakan penyandang masalah kesejahteraan sosial ke arah kehidupan normatif secara fisik, mental dan sosial (Kepmensos No.50/HUK/2004). Sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 pasal 38 tahun 2012 menjelaskan bahwa, panti sosial adalah sebagai lembaga/unit pelayanan yang melaksanakan rehabilitasi sosial bagi satu jenis sasaran untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat

40

melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Terdapat beberapa jenis panti sosial di Indonesia, salah satunya Panti Sosial Bina Remaja.

PSBR di seluruh Indonesia sebanyak 37 buah, dan 3 diantaranya milik pemerintah pusat ( Rizka, 2012:4). Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan Peraturan Gubernur No. 44 tahun 2008 adalah merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas yang berada di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat satu PSBR yang dikelola oleh Pemerintah Daerah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di Beran, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman. Sejumlah 30 anak usia 15-20 tahun tinggal di PSBR tersebut untuk mendapat bimbingan. Bimbingan yang didapat berupa bimbingan fisik, mental, sosial dan beberapa keterampilan yang dapat membantu mengembangkan potensi yang dimiliki.

Sesuai dengan misi yang dicanangkan oleh PSBR Yogyakarta sebagai berikut,

Meningkatkan kualitas pelayanan dan penyantunan sosial remaja terlantar meliputi bimbingan fisik, mental sosial, keterampilan dan bimbingan kerja; menumbuhkembangkan kesadaran tanggung jawab kesetiakawanan sosial dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam usaha kesejahteraan sosial remaja terlantar; dan meningkatkan profesionalisme pegawai di bidang pelayanan sosial khususnya penanganan masalah kesejahteraan remaja terlantar (Leaflet Panti Sosial Bina Remaja, 2009)

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa PSBR Yogyakarta merupakan lembaga pelaksana tugas di bawah Dinas Sosial Yogyakarta , yang mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan dan bimbingan sosial kepada remaja yang memiliki masalah sosial dengan

41

memberikan bimbingan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas hidup remaja menjadi lebih baik.

2. Tujuan Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta

Adapun tujuan dari Panti Sosial Bina Remaja Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain (Leaflet PSBR, 2009) :

a. Mewujudkan keanekaragaman pelayanan sosial dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan / keahlian bagi anak yang mengalami masalah sosial sehingga dapat memiliki kemampuan di tengah-tengah perkembangan tuntutan dan kebutuhan nyata setiap saat.

b. Menjadikan panti sebagai pusat informasi dan pelayanan kegiatan kesejahteraan sosial.

Tujuan panti Panti Sosial Bina Remaja adalah membantu remaja kurang beruntung dengan meningkatkan kualitas sumber daya melalui pemberian pelatihan dan keterampilan yang kemudian dapat berguna bagi remaja tersebut di lingkungan masyarakat maupun bagi remaja sendiri. 3. Tugas dan Fungsi Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta

Panti sosial mempunyai tugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi bagi anak terlantar putus sekolah agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat (Kepmensos No.50/HUK/2004). Sejalan Kepmensos tersbeut, Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki tugas sebagai berikut (psbr-diy.blogspot.com):

a. Menyelenggarakan penyantunan dan pelayanan sosial terhadap remaja terlantar

b. Menyelenggarakan kegiatan penerimaan dan penyaluran terhadap remaja terlantar

c. Menyelenggarakan pengawasan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan panti terhadap remaja terlantar

d. Menyelenggarakan koordinasi penyelenggaraan kegiatan sosial terhadap remaja terlantar

42

e. Melaksanakan pengawasan, evaluasi, dan melaporkan pelaksanaan kegiatan panti

f. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan

Sesuai dengan tugas Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta yang disebutkan diatas, maka Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memiliki fungsi antara lain (Leaflet PSBR, 2009):

a. Penyusun program panti,

b. Penyelenggaraan perlindungan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial remaja terlantar.

c. Penyelenggaraan koordinasi dengan Dinas /Instansi/Lembaga Sosial yang bergerak dalam penanganan remaja terlantar

d. Memfasilitasi penelitian dan pengembangan bagi PT/Lembaga Kemasyarakatan /Tenaga Sosial Untuk Perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi remaja terlantar

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan panti

f. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan

Tugas utama dari panti sosial adalah memberikan beragam pelayanan kepada remaja dan anak putus sekolah agar dapat lebih berkembang dan mandiri. Demikin juga dengan PSBR Yogyakarta Menyelenggarakan penyantunan, pelayanan, dan penyaluran kepada remaja agar memiliki kehidupan yang lebih baik serta menyelenggarakan pengawasan dan evaluasi pada setiap layanan yang diberikan. Sesuai dengan tugasanya, maka PSBR Yogyakarta memiliki fungsi sebagai penyelengara perlindungan, pelayanan dan rehabilitasi kepada remaja terlantar sesuai dengan koordinasi dari Lembaga Sosial serta sebagai pelaksana monitoring dan penyusun dari setiap kegiatan yang ada di panti.

43

4. Kegiatan di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta

Usaha yang dilakukan oleh Panti sosial kepada remaja sesuai dengan ketentuan Nomor 2 tahun 1988 tentang “Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak yang Mempunyai Masalah” adalah dengan memberikan pemeliharaan, perlindungan, asuhan, perawatan dan pemulihan kepada anak yang mempunyai masalah agar dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial. Pembinaan, pengembangan, pencegahan dan rehabilitasi dilaksanakan dalam bentuk asuhan, bantuan, dan pelayanan khusus.

Ada beberapa jenis kegiatan yang diselenggarakan di Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta yang dilakukan dan dibimbing oleh tenaga ahli yang mengajar di panti (Sri Kuntari, 2009:327), yaitu :

a. Bimbingan

1) Bimbingan fisik berupa olah raga dan pemeriksaan kesehatan. Bimbingan ini dapat membantu remaja panti agar dapat menjaga kesehatan dan tetap bersemangat dalam melakukan kegiatan.

2) Bimbingan mental berupa pendidikan dalam agama. Bimbingan ini merupakan sarana untuk membentuk sikap kemandirian mental remaja serta menjaga kesehatan mental, pikiran, emosi, sikap perasaan secara keseluruhan yang menentukan sikap dalam menghadapi masalah hidup.

44

3) Bimbingan sosial berupa hubungan antar manusia, etika budi pekerti, pembinaan generasi muda, out bond dan relaksasi. Bimbingan membantu remaja agar lebih terampil dalam berinteraksi sosial baik di dalam panti maupun setelah keluar dari panti.

b. Keterampilan

1) Keterampilan tata rias / salon 2) Keterampilan menjahit dan bordir 3) Keterampilan montir sepeda motor 4) Keterampilan pertukangan las 5) Keterampilan pertukangan kayu

Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta memberikan beragam kegiatan kepada remaja yang tinggal di panti seperti, bimbingan fisik, bimbingan mental, bimbingan sosial, dan beberapa kegiatan pelatihan keterampilan. Setiap kegiatan yang dilakukan dibimbing dan dilakukan oleh tenaga ahli yang berada di panti.

5. Kriteria Remaja Panti Sosial Bina Remaja Yogyakarta

Kriteria remaja yang tinggal di PSBR Yogyakarta sesuai dengan sasaran remaja yang ditentukan oleh peraturan panti adalah (psbr-diy.blogspot.com):

1. Remaja terlantar dengan kategori : a. Remaja usia 16-21 tahun

45

b. Putus sekolah SMP dan SMU, berasal dari keluarga yang tidak mampu

c. Berasal dari keluarga yang tidak mampu

d. Anak dari keluarga broken home, korban bencana, kerusuhan sosial dan pengungsi

e. Anak yang rentan mengalami keterlantaran f. Anak terlantar korban kekerasan keluarga g. Anak yang mendapat perlindungan khusus 2. Belum menikah

3. Tidak mempunyai ikatan kerja/menganggur

Pada penelitian ini remaja yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian adalah kategori remaja yang mengalami putus sekolah yang dilatarbelakangi oleh faktor keluarga tidak mampu dan remaja yang mengalami masalah sosial.

Dokumen terkait