• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.5 Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Dana Desa Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang, kelompok maupun

4.5.3 Partisipasi Harta Benda

Partisipasi Harta Benda maksudnya adalah harta benda yang diberikan seseorang dalam berbagai kegiatan untuk perbaikan atau pembangunan desa pertolongan yang bagi orang lain bisa berbentuk uang, makanan dan yang

lainnya. Dalam hal ini bentuk partisipasi harta benda yang diberikan masyarakat desa Sei Sentosa berupa pelepasan sebahagian tanah untuk dijadikan parit dan jalan tanpa meminta pembayaran atau ganti rugi tanah. Berikut penuturan informan bapak Samat:

“ Masyarakat desa berpartisipasi, bentuk partisipasinya dengan mendukung pengelolaan ini untuk pembangunan jalan dan parit dengan bukti melerakan sedikit tanah mereka untuk dijadikan jalan tanpa meminta ganti rugi, kemudian turut menjaga apa yang sudah dibangun. dan dengan tenaga yaitu ikut melakukan kegiatan gotong royong ”.

Hal yang sama juga disampaikan informan Bapak miswadi, berikut penuturan informan:

“ Iya masyarakat berpartisipasi, bentuk partisipasinya dukungan bentuknya pembebasan tanah mereka untuk dijadikan jalan tanpa meminta ganti rugi. bentuk lainnya berupa tenaga yaitu dengan ikut mengawasi dan menjaga bangunan, berupa pendapat, memberikan pendapat dana desa dikelola untuk apa ”.

Menurut informan ibu Sugiani bentuk partisipasi informan dengan mengizinkan sedikit dari tanah miliknya untuk dijadikan jalan, kebetulan jalan yang akan dibangun tepat bersebelahan dengan rumah informan. Berikut penuturannya:

“ Berpartisipasi ini perlu biar masyarakat tau kalau pembangunan yang ada di desa tidak semata tugas pemerintah saja terus apa yang dibutuhkan masyarakat ini bisa disampaikan, kalau ibu memang tidak pernah mengikuti seperti musrenbang itu ya cuman program yang seperti ini ibu dukung ini kemaren itu minta izin sama ibu untuk jalan ini ngambil sedikit tanah samping rumah ya ibu kasih ”.

Dari penyampaian para informan diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat juga berpartisipasi dalam pengelolaan Dana Desa dengan memberikan dukungan-dukungan atas keputusan yang telah ditetapkan untuk penggunaan Dana Desa, tanpa dukungan dari masyarakat tentunya pengelolaan

Dana Desa tidak dapat berjalan dengan lancar. Selain dengan memberikan dukungan dapat juga dengan menyumbangkan harta benda yang dalam hal ini berupa tanah, hal ini direalisasikan dengan memberikan atau melepaskan sebahagian dari tanah untuk dijadikan jalan ataupun parit tanpa meminta ganti rugi. Biasanya ini terjadi pada masyarakat yang rumahnya tepat berada disamping atau didepan jalan dan parit yang akan dibangun.

Dari beberapa hal yang telah disampaikan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa semua kegiatan pengelolaan Dana Desa di desa Sei Sentosa ini didasarkan ataskeikutsertaan masyarakat dari mulai awal sampai dengan akhir. Hal ini dibuat demikian agar hasil dari pengelolaan Dana Desa dapat efektif dan efisien bagi masyarakat, selain itu pengelolaan Dana Desa tidak semata-mata hanya kebijakan dari pemerintah desa melainkan kebijakan dari masyarakat, pemerintah desa hanyalah sebagai fasilitator saja. Hal ini dapat dikaji dengan menggunakan konsep perencanaan pembangunan dari bawah (Buttom Up Planning) yaitu perencanaan yang dibuat berdasarkan kebutuhan, keinginan dan permasalahan yang dihadapi oleh bawahan bersama-sama dengan atasan menetapkan kebijakan atau pengambilan keputusan dan atasan juga berfungsi sebagai fasilitator. KonsepButtom Up Planning ini berupaya melibatkan semua pihak sejak awal sehingga setiap keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama, masyarakatlah yang menjadi subjek dan aktor dalam menentukan pembangunan di Desa, masyarakat tidak lagi dijadikan objek atau penerima hasil saja.

Begitu juga dengan pengelolaan Dana Desa yang bertujuan untuk meningkatkan sosial ekonomi masyarakat yang sejak dari awal pengelolaannya

sudah melibatkan masyarakat, keputusan yang diambilpun berdasarkan atas keputusan bersama antara pemerintah desa dan masyarakat desa,hal ini dapat dilihat dari perencanaan penggunaan Dana Desa yang mengikutsertakan masyarakat, masyarakat tidak semata-mata sebagai penikmat dari sebuah program, tetapi juga sebagai pembuat sebuah program karena telah ikut terlibat dalam proses pembuatan atau perumusan sebuah program sehingga rencana- rencana yang akan dibuat nantinya tidak semata-mata kebijakan dari pemerintah desa dengan begitu masyarakat akan merasa memiliki tanggung jawab bagi keberhasilan programnya, sedangkan pada perencanaan penggunaan Dana Desa ini di fasilitatori oleh pemerintah desa dengan diadakannya musdus, musdes dan musrenbang. Keterlibatan masyarakat dalam tahap pelaksanaan dan pengelolaan program juga akan membawa dampak positif dalam jangka panjang, kemandirian masyarakat akan lebih cepat terwujud karena masyarakat menjadi terbiasa untuk mengelola program-program pembangunan pada tingkat lokal, sampai dengan pengawasan dari hasil program yang telah dilaksanakan juga melibatkan masyarakat.

Konsep Bottom Up Planning dalam pembangunan Desa dianggap sangat relevan karena meggunakan pendekatan partisipasi masyarakat. Konsep Bottom Up Planning menjelaskan bahwa keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan pedesaan merupakan penunjang keberhasilan dan ke efektifan pembangunan desa. Begitu juga pengelolaan Dana Desa yang sejak awal pengelolaan Dana Desa hingga akhir melibatkan masyarakat menjadikan hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Desa dapat sesuai dengan yang

dibutuhkan masyarakat hasil tersebut sangat efektif dan efisien serta membantu masyarakat dan memudahkan aktifitas sosial ekonomi masyarakat.

KonsepButtom UpPlanningbertujuan agar masyarakat lebih memiliki rasa tanggung jawab yang lebih tinggi terutama dalam hal memelihara dan menjaga apa yang telah dibangun bersama, Semangat pembangunan akan lebih memaknai proses pembangunan itu sendiri secara holistik sebagai konsekuensi adanya kebersamaan didalam membangun, baik dalam merencanakan maupun mengambil keputusan, ketidakefisienan seperti adanya tumpang tindih didalam proses pembangunan dapat dihindari sehingga penghematan pada penganggaran pembangunan pun dapat dilakukan.

Konsep Bottom Up Planning ini sangat relevan diterapkan pada pengelolaan Dana Desa seperti hasil penelitian ini dengan ikutsertanya masyarakat dari awal pengelolaan Dana Desa hingga akhir pelaksanaan pengelolaan Dana Desa, masyarakat menjadi memiliki rasa tanggungjawab atas keberlangsungan setiap program Dana Desa,dapat memupuk rasa solidaritas antar masyarakat serta menjadikan sumber daya manusia yang aktif, kreative dan inovatif.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dengan adanya kebijakan serta perhatian dari pemerintah pusat yaitu dengan memberikan anggaran bagi desa yang dikenal dengan istilah Dana Desa (DD) dapat membantu desa untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat. Pengelolaan Dana Desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang sosial ekonomi di Desa Sei Sentosa dikelola untuk pembangunan infrastruktur jalan dan parit. Infrastruktur jalan dan parit ini merupakan akses utama masyarakat dalam menjalankan dan meningkatkan segala aktifitas sosial ekonomi masyarakat sehingga membuat infrastruktur ini sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi. Dahulu sebelum adanya pembangunan infrastruktur ini jalan banyak yang rusak dan belum mendapatkan pengaspalan kemudian aliran perairan tersumbat sehingga ketika hujan turun akan mudah banjir baik halaman rumah masyarakat ataupun jalan ketika air didalam parit tidak dapat mengalir dengan baik tentunya air ini akan meluap kejalan maka jalan akan becek dan susah untuk dilalui.

Dari segi sosial dengan Dana Desa dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan parit masyarakat sangat menikmati hasil dari pembangunan tersebut, kemudian kegiatan gotong royong yang dilakukan masyarakat setempat semakin meningkat, masyarakat dan perangkat-perangkat, kemudian aktifitas sosial masyarakat menjadi lebih mudah baik antar Desa maupun wilayah ataupun menyangkut aktifitas sosial lainnya dapat dilaksanakan secara efisien. Begitu juga dengan aktifitas ekonomi masyarakat yang menjadi

mudah, efektif dan efisien misalnya saja untuk melakukan penjualan hasil bumi seperti sawit dapat dilakukan dengan efektif.

Kemudian Pengelolaan Dana Desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat tidak terlepas dari beberapa prinsip yang memang sangat dibutuhkan sehingga harus diterapkan dalam proses penggunaan Dana Desa diantaranya adalah adanya Transparan atau keterbukaan, Swakelola dankeadilan. Kemudian pengelolaan Dana Desa juga tidak dapat terlaksana dengan baik jika tidak melalui beberapa tahap diantaranya adalah tahap perencanaan, tahap penganggaran, tahap pelaksanaan dan tahap pengawasan.

Dapat dikatakan bahwa pengelolaan Dana Desa di desa Sei Sentosa berjalan dengan baik sehingga hasil dari pengelolaan Dana Desa juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta efektif bagi masyarakat. Keberhasilan ini tidak dapat dipungkiri karena ikutsertanya masyarakat dalam pengelolaan Dana Desa baik dalam perencanaan prioritas penggunaan Dana Desa, pelaksanaan Dana Desa ataupun pengawasan pekerjaan proyek maupun hasil proyek Dana Desa. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat Desa Sei Sentosa dalam pengelolaan Dana Desa yakni partisipasi dalam memberikan ide, ide yang diberikan masyarakat sebagai penentu utama dalam prioritas penggunaan Dana Desa. Bentuk partisipasi ini biasa dibutuhkan pada tahap perencanaan pengelolaan Dana Desa. Partisipasi tenaga dengan ikut mengawasi pengelolaan Dana Desa serta menjadi pekerja dalam proyek Dana Desa serta membantuketika ada bahan material yang mengalami kendala menuju desa masyarakat ikut membantu mengangkat bahan material tersebut, kemudian ikut

berpartisipasi dengan memberikan dukungan terhadap pengelolaan Dana Desa dan berpartisipasi dalam memberikan harta benda dalam hal ini merelakan sebahagian tanah untuk dijadikan parit dan jalan.

5.2 Saran

1. Pengelolaan Dana Desa di desa Sei Sentosa tergolong baik dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan masyarakat, namun untuk pengelolaanDana Desa yang lebih maksimal hendaknya seluruh pihak tanpa terkecuali harus turut serta mendukung dan berpartisipasi sehingga terwujud lingkungan dusun yang harmonis, dinamis dan sejahtera.

2. Kepada pemerintah desa sebaiknya harus mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Dana Desa ini selain itu pemerintah desa juga harus meningkatkan sumber daya manusia agar mampu memberikan inovasi-inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan Dana Desa.

Dokumen terkait