• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hasil Kegiatan P2KP

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Partisipasi Masyarakat dalam P2KP

B.3. Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hasil Kegiatan P2KP

Tahap pelestarian kegiatan modal bergulir di dalam program P2KP dilakukan dengan melanjutkan kegiatan modal bergulir yang dilakukan di dalam wadah KSM yang ada. Tahap pelestarian kegiatan modal bergulir di Desa Doplang dimulai pada bulan Juli 2007, dimana warga penerima bantuan mulai melakukan pengangsuran baik pokok pinjaman maupun bunganya.

Berdasarkan hasil penelitian, pada umumnya sebagian besar KSM yang ada telah menjalankan perguliran dana dengan baik, artinya setiap sebulan sekali

angota-anggota KSM mengadakan pertemuan untuk melakukan pengangsuran pokok pinjaman dan ditambah bunga 1,5 %. Jadi, besarnya angsuran tiap anggota KSM ditentukan oleh besarnya pinjaman modal usaha yang diterimanya.

Partisipasi masyarakat dalam pelestarian kegiatan modal bergulir tergolong cukup baik, dimana pada umumnya mereka telah mengangsur secara teratur, meskipun tidak menutup kemungkinan ada anggota yang terkadang tidak bisa mengangsur pada bulan yang bersangkutan, maka bulan berikutnya merangkap. Seperti yang terjadi pada Bapak Sarno (Anggota KSM Bareng Makaryo) bahwa :

“ Saya pernah lowong 1 kali waktu itu saya memang belum ada uang untuk mengangsur, tapi bulan berikutnya saya dobeli mbak…(saya rangkap).” (Wawancara, 08 Maret 2008).

Dari ungkapan tersebut terlihat adanya partisipasi dari anggota KSM tersebut untuk bertanggung jawab melakukan pengangsuran yang pernah lowong, terlihat dia menambhkan angsuran bulan lalu pada bulan berikutnya. Hal yang senada juga diungkapkan oleh Ibu Murtini (Manager UPK BKM Adil Makmur) bahwa :

“ Ya…biasalah, Mbak. Ada yang aktif dan ada sebagian kecil yang tidak aktif. Tpi bila tidak mengangsur bulan ini maka bulan berikutnya dirangkap.” (Wawancara, 06 Maret 2008).

Partisipasi masyarakat yang ditunjukkan dalam bentuk kemauan anggota KSM untuk mengangsur pinjaman secara teratur ini didorong oleh kesadarannya bahwa sudah menjadi kewajibannya untuk mengangsur pinjaman besarta bunganya. Hal ini terihat dari Repayment Rate (RR atau tingket pengembalian pinjaman) di Desa Doplang adalah diatas 80 %, sehingga Desa Doplang

memperoleh hadiah berupa program PAKET dimana program PAKET ini hanya diperuntukkan bagi desa-desa atau kelurahan yang mempunyai RR diatas 80 %, dan Desa Doplang merupakan salah satunya. Mengenai hal tersebut, berikut penuturan Bapak Saryono (Sekretaris BKM Adil Makmur) :

“ Partisipasi masyarakat, utamamanya para anggota KSM dalam kegiatan pelestarian pinjaman modal bergulir ini dapat dikategorikan cukup tinggi, merak melakukan pengangsuran secara teratur, ini juga terbukti dengan RR di desa Doplang ini di atas 80 % sehingga kita mendapat kucuran dana untuk program PAKET.” (Wawancara, 9 Maret 2008). Selain itu, bentuk partisipasi masyarakat juga berupa pengawasan terhadap pelestarian kegiatan modal bergulir, yang salah satunya adalah dengan menegur anggota KSM yang terlewat angsurannya, seperti yang diungkapkan oleh Bapak Munardi (Ketua KSM Sukun Jaya) bahwa :

“Anggota KSM saya yang tidak aktif saya tegur dan saya berikan pengertian untuk segera mengangsur….” (Wawancara, 08 Maret 2008). Selain pengawasan dari ketua KSM, ternyta juga terdapat pengawasan dari sesama anggota anggota KSM. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Jumini (Anggota KSM Gotong Royong) berikut ini :

“Dulu pernah ada teman satu KSM saya lihat kok menunggak, lalusaya menegur dan mengingatkannya untuk segera melunasinya”. (Wawancara, 11 Maret 2008).

Selain pengawasan dari sesama anggota KSM, pihak BKM pun juga melakukan pengawasan. Apabila ada KSM yang membandel maka pihak BKM akan turun tangan mendatangi anggota KSM yang membandel tersebut untuk diberikan pengarahan agar segera mengangsur. Seperti yang terjadi pada salah satu anggota KSM Jadi Jaya, pihak BKM tidak ada bosan-bosannya untuk

memberikan teguran dan peringatan kepada warga tersebut. Berikut pernyataan Bapak Nurzaeni (Koordinator BKM Adil Makmur) :

“Kami selaku pihak BKM berupaya untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya proses perguliran. Pernah terjadi dulu itu salah satu anggota KSM Jadi Jaya di Bentangan Tegal itu bandel sekali, dia menunggak beberapa kali angsuran. Karena membandel maka akan diberlakukan sanksi untuk 1 KSMnya tidak boleh pinjem lagi pada tahap berikutnya.” (Wawancara, 14 Maret 2008).

Bentuk partisipasi warga dalam tahap pelestarian hasil pembangunan sarana dan prasarana yang telah dibangun melalui dana hibah fisik P2KP ini bias dikaterorikan cukup tinggi, hal ini dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan oleh masyarakat setempat dan jika memungkinkan dilakukan pengembangan lebih lanjut atas sarana dan prasarana yang telah dibangun.

Di Desa Doplang kegiatan pelestarian terhadap hasil proyek fisik P2KP dilakukan melalui kegiatan pemeliharaan secara swadaya oleh masyarakat sekitarnya. Mengenai cara pemeliharaannya semua diserahkan pada masyarakat terserah dengan sistem apa, biasanya melalui gotong royong atau dibuat jadwal secara bergiliran untuk warga di tiap-tiap RT. Misalnya saja, untuk hasil pembangunan yang berupa MCK umum pemeliharaannya adalah dengan membersihkannya setiap hari dibuat jadwal secara bergantian, kemudian untuk talud jalan adalah dengan membersihkannya secara gotong royong warga biasanya pada hari minggu, dan sebagainya.

Sampai dengan saat penelitian ini dilakukan, penulis memperoleh informasi bahwa dalam rangka pemeliharaan hasil pembangunan fisik/lingkungan dari proyek P2KP di Desa Doplang ini akan dibentuk KPP (Kelompok Pemelihara dan Pengawas), yaitu sebuah Kelompok yang bertugas melakukan pengawasan

dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan dari adanya proyek P2KP, kemudian melaporkan hasil dari pengawasannya tersebut kepada pihak BKM dan faskel mengenai kondisi dan kelanjutan dari hasil-hasil pembangunan tersebut. Adanya P2KP ini dimaksudkan agar masyarakat merasa memiliki sehingga mereka bersedia memeliharanya. Selama ini di Desa Doplang sudah ada wujud pemeliharaannya dari masyarakat, mengenai pengaturannya semua itu diserahkan pada masyarakat. Tapi untuk ke depannya, pihak BKM Adil Makmur Desa Doplang beserta Fasilitator Kelurahan (faskel) yang menangani P2KP di Desa Doplang sedang menginisiasikan dan mempersiapkan adanya Tim KPP. Hal ini sesuai dengan peryataan Bapak Saryono selaku Sekretaris BKM Adil Makmur Desa Doplang berikut ini ;

“Saat ini kami beserta faskel dan Tim Peduli sedang menginisiasikan adanya Tim KPP untuk Desa Doplang ini, sehingga dengan terbentuknya KPP diharapkan masyarakat merasa memiliki terhadap hasil proyek P2KP ini sehingga mereka mau memeliharanya.” (Wawancara, 14 Maret 2008).

Upaya ini merupakan salah satu bentuk partisipasi dari segenap warga beserta jajaran pelaku P2KP di Desa Doplang dalam rangka mengupayakan adanya pelestarian dan pemeliharan terhadap hasil pembangunan proyek P2KP di Desa Doplang.

C. Hal-hal Yang Mendukung Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dalam