• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Menunurut UU RI NO.8 Tahun 1995, pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan go public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi dengan efek-efek yang diperdagangkan. Bursa efek adalah suatu sistem organisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Efek adalah setiap surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan misa lnya surat pengakuan hutang, saham, obligasi, dan lain- lain (Rodoni, 2006:158).

Sedangkan Triandaru dan Budisantoso (2006:279), pasar modal adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkrit. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

Berdasarkan pengertian pasar modal di atas dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan tempat kegiatan yang berhubungan dengan perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkanya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

11 2. Tujuan Bursa Efek

Di Indonesia, pasar modal lebih dikenal dengan istilah bursa efek (stock exchange). Bursa efek adalah lembaga atau perusahaan yang menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk mempertemukan penawaran jual atau beli efek berbagai perusahaan atau perorangan yang terlibat dengan tujuan perdagangan efek perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa efek.

Tugas Bursa Efek menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:42) adalah:

a. Menyediakan sarana perdagangan efek.

b. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat pada efek-efek yang terjual.

c. Menyebarluaskan informasi bursa keseluruh lapisan masyarakat.

d. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik calon investor dan perusahaan yang go public.

e. Menciptakan instrumen dan jasa baru.

f. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa.

g. Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui fungsi pengawasan. h. Ketentuan bursa efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi

pelaku pasar modal.

3. Lembaga Yang Terlibat dalam Pasar Modal

Menurut Rodoni (2006:160), ada beberapa lembaga yang terlibat dalam pasar modal yaitu :

12 a. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)

Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 tahun 1990 tentang Pasar modal adalah :

1) Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum.

2) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga- lembaga berikut :

(a) Bursa efek.

(b) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpangan. (c) Reksadana.

(d) Perusahaan efek dan perorangan.

(e) Lembaga penunjang pasar modal yaitu tempat penitipan harta, Biro adminsitrasi Efek, Wali amanat atau penanggung.

(f) Profesi penunjang Pasar modal.

b. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai Pasar Modal. BAPEPAM sebagai lembaga pasar modal wajib menetapkan ketentuan bagi penjaminnya pelaksanaan efek secara tertib dan wajar dalam rangka melindungi pemodalan dan masyarakat seperti berikut :

1) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di Bursa Efek oleh semua perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan keterbukaan kepada ketua BAPEPAM dan masyarakat

13 tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan orang-orang dalam serta pihak yang berhubungan denganya.

2) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak yang telah memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi.

4. Lembaga Penunjang Pasar Perdana a. Penjamin Emisi Efek

Tugas penjamin emisis antara lain:

1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit). 2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi, membantu

pengisian dokumen pernyataan pendaftaran efek, dan mendampingi emiten selama proses evaluasi.

3) Mengorganisasikan penyelenggaraan emisi (mendistribusikan dan menyiapkan sarana-sarana penunjang).

b. Akuntan Publik

Tugas akuntan publik:

1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan dan memberikan pendapat.

2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi. 3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik

14 c. Konsultasi hukum

Tugas konsultasi hukum adalah meneliti aspek-aspek emiten dan memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaaan dan keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas emiten, perjanjian yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, dan gugatan dalam perkara perdata atau pidana.

d. Notaris

Notaris bertugas membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), membuat konsep akta perubahan anggaran dasar, dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi.

e. Agen penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan broker/dealer yang bertugas melayani investor yang membeli efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan, dan menyerahkan sertifikat efek kepada pembeli.

f. Perusahaan penilaian

Perusahaan penilaian diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melaksanakan emisi pasar modal.

15 B.Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Tujan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang kemudian menjadi bahan informasi bagi para pemakainya dalam proses pengambil keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban, serta untuk menggambarkan indikator kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut Yadiyati (2007:51), laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak eksternal dan internal yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.

Hery (2009:6), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktifitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan.

Sedangkan menurut Standa Akuntansi Keuangan (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan

16 laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Laporan yang lengakap meliputi (Warrent, et. al., 2006:25): a. Laporan Laba-Rugi

Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan (matching concept). Konsep ini diterapkan dengan menandingkan atau mengaitkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit). Jika beban melebihi pendapatan maka disebut rugi bersih (net loss).

b. Laporan Ekuitas Pemilik

Laporan ekuitas pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba-rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. Oleh karena itu, laporan ekuitas pemilik sering kali dipandang sebagai penghubung antara laporan laba rugi dengan neraca.

17 c. Neraca

Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Bagian aktiva dalam neraca biasanya d isusun berdasarkan urutan cepat lambannya aktiva tersebut dikonversi menjadi kas atau digunakan dalam operasi. Kas berada diurutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan, asuransi dibayar dimuka, dan aktiva lainnya. Kemudian, disajaikan aktiva yang sifatnya tetap atau permanen seperti tanah, bangunan dan lain- lain. d. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian: (1) aktivitas operasi, (2) aktivitas investasi, (3) aktivitas pendanaan.

1) Arus kas dari aktivitas operasi

Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang menyangkut operasi perusahaan.

2) Arus kas dari aktivitas investasi

Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk pembelian atau penjualan aktiva tetap atau permanen.

3) Arus kas dari aktivitas pendanaan

Bagian ini melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana dan pengambilan uang oleh pemilik.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu

18 periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja serta penilaian suatu perusahaan.

2. Kualitas Laporan Keuangan

Walapun setiap perusahaan memiliki bidang usaha dan karaktersitisk yang berbeda satu sama lain, sehingga rincian laporan keuangan satu perusahaan dengan perusahaan lainya dapat berbeda, tetapi setiap laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa standar kualitas berikut ini agar bermanfaat ( Rudianto, 2009:19):

a. Relevan

Setiap jenis laporan keuangan yang dihasikkan oleh perusahaan harus sesuai dengan maksud penggunaanya sehingga dapat bermanfaat. Karena itu, dalam proses penyusunan laporan keuangan akuntan harus memfokuskan kepada tujuan umum pemakai laporan keuangan.

b. Dapat Dimengerti

Laporan keuangan harus disusun dengan istilah dan bahasa yang sesederhana mungkin sehingga dapat dimengerti oleh pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan yang tidak dapat dimengerti tidak akan ada manfaatnya sama sekali.

c. Daya Uji

Informasi keuangan yang dihasilkan suatu perusahaan harus dapat diuji kebenarnnya oleh seseorang pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.

19 d. Netral

Informasi keuangan harus ditujukan kepada tujuan umum pengguna, bukan ditujukan kepada pihak tertentu saja. Laporan keuangan tidak boleh berpihak pada salah satu pengguna laporan keuanga n tersebut. e. Tepat waktu

Laporan keuangan harus dapat disajikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagi dasar pengambilan keputusan perusahaan. Laporan keuangan yang terlambat penyampaianya akan membuat pengambilan keputusan perusahaan menjadi tertunda dan tidak relevan lagi dengan waktu dibutuhkannya informasi tersebut.

f. Daya Banding

Laporan keuangan suatu perusahaan harus dapat dibandingkan de ngan laporan keuangan perusahaan itu sendiri pada periode-periode sebelumnya, atau dengan perusahaan lain yang sejenis pada periode yang sama.

g. Lengkap

Informasi keuangan harus menyajikan semua fakta keuangan yang penting sekaligus menyajikan fakta- fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan pembacanya. Maka harus terdapat klasifikasi, susunan serta istilah yang layak dalam laporan keuangan. Demikian pula semua fakta atau informasi tambahan yang dapat mempengaruhi perilaku dalam pengambil keputusan, harus diungkapka n dengan jelas.

20 3. Tujuan Laporan keuangan

Menurut PSAK NO. (2009:1.2), tujuan laporan keuangan untuk umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas.

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap organisasi memiliki suatu tujuan tertentu. Walaupun satu badan usaha memiliki bidang usaha dan karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, tetapi secara umum laporan keuangan disusun dengan tujuan sebagai berikut (Rudianto, 2009:19):

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan

dalam sumber –sumber ekonomi suatu perusahaan yang timbul dalam aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan keuangan dalam mengestimasi potensi perusahaan guna menghasilkan laba di masa mendatang.

21 d. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan dalam mengestimasi potensi perusahaan guna menghasilkan laba. e. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi mengenai aktifitas pembelanjaan dan investasi.

f. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pengguna laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut perusahaan.

. C.Laba Akuntansi

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2009), dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan bahwa penghasilan bersih (laba) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earning per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih adalah penghasilan dan beban.

Suatu laporan laba-rugi, mengukur jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan jangka waktu tertentu. Dalam format yang paling dasar, laporan laba rugi dapat dinyatakan membandingkan antara pendapatan yang diperoleh perusahaan dengan beban yang digunakan untuk mendapatkan pendapatan tersebut. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka disebut laba, dan sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dari beban, maka disebut rugi.

22 Laporan laba-rugi yang juga sering disebut statement of income atau statement of earning adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunas i pinjaman (Kieso, et. al.,2002: 150).

Hendriksin (2004:130), menyatakan bahwa tujuan utama pelaporan laba adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Tujuan lebih khusus meliputi penggunanan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen, penggunaan laba historis untuk membantu meramalkan keadaan usaha dan deviden dimasa yang akan datang dan penggunaan laba sebagai pengukuran keberhasilan serta pendoman pengambil keputusan manajerial di masa yang aka n datang.

Ada 3 jenis laba akuntansi menurut Febrianto dan Widiastuti (2005:159): a. Laba kotor adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan kos barang terjual. Kos barang terjual adalah semua biaya yang dikorbankan, yang untuk perusahaan pemanufakturan, mulai dari tahap ketika bahan baku masuk kepabrik, diolah, dan hingga dijual. Semua biaya-biaya langsung yang berhubungan dengan penciptaan produk tersebut dikelompokan sebagai kos barang terjual. Bagi perusahaan dagang, kos barang terjual ini terdiri dari biaya-biaya: harga beli barang dan biaya lain yang dikeluarkan untuk menjadikan barang tersebut siap dijual.

23 b. Angka laba operasi adalah selisih laba kotor dengan biaya-biaya operasi. Biaya-biaya operasi adalah yang berhubunagn operasi perusahaan. Per definisi, biaya-biaya ini adalah biaya-biaya yang sering terjadi di dalam perusahaan dan bersifat operatif. Selain itu, biaya-biaya ini diasumsikan memiliki hubungan dengan penciptaan pendapatan. Diantara biaya-biaya operasi tersebut adalah: biaya gaji karyawan administrasi, biaya perjalanan dinas, biaya iklan dan promosi, dan lain- lain.

c. Angka laba ketiga adalah laba bersih. Laba bersih berarti angka yang menunjukan selisih antara seluruh pendapatan dengan beban. Dengan demikian, sesungguhnya laba bersih adalah laba yang menunjukan bagian laba yang akan ditahan di dalam perusahaan dan yang akan dibagikan sebagai deviden.

D.Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas

Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengukuran kas seperti pembelajaan perusahaan, pembelian aktiva tetap, pembiayaan ekspansi perusahaan serta pengeluaran kas lainnya dan yang berkaitan dengan penerimaan kas dari penjualan dan pendapatan lainnya tidak dapat dijelaskan melalui neraca dan laporan laba rugi, melainkan dalam laporan arus kas. Laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu,

24 beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut (Rudianto, 2009:206).

Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari sebuah perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menyediakan informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasi, mempertahankan dan meningkatkan kapasitas operasi, memenuhi kewajiban keuangan dan membayar deviden (Revee, et. al., 2010: 262).

Kas merupakan bagian dari aktiva lancar yang paling likuid sehingga mudah untuk berpindah tangan. Pada setiap perusahaan biasanya memiliki persediaan kas minimal atau kas ideal yang besarnya tergantung pada perusahaan tersebut (Gitosdarmo dan Najmudin, 2003:311).

Beberapa definisi yang terkait dengan kas menurut PSAK NO.2 (2009:2.2) adalah sebagai berikut:

a. Kas terdiri dari atas saldo kas (cash and hand) dan rekening giro.

b. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. c. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.

d. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

25 e. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang

serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

f. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.

2. Penyajian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Klasifikasi menurut aktifitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktifitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan diantara ketiga aktivitas. Ketiga aktivitas yang terdapat dalam arus kas adalah sebagai berikut :

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan, diperoleh dari aktivitas utama pendapatan perusahaan, umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih (Simamora (2000) dalam Utari, 2006:60). Dalam PSAK No. 2 (2009:2.3), disebutkan jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar

26 dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Dalam PSAK NO.2 (2009:2.3), disebutkan pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Menurut Rudianto (2009: 208), arus kas dari aktivitas investasi adalah berbagi aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang menjadi sumber pendapatan perusahaan, seperti pembelian dan penjualan bangunan, tanah, mesin, kendaraan, pembelian obligasi atau saham perusahaan lainnya dan sebaginya.

c. Arus kas dari Aktiva Pendanaan.

Arus kas dari aktivitas pembiayaan atau pendanaan adalah semua aktifitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagi sumbernya beserta konsekuensinya. Misalnya penerbitan surat hutang, penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran deviden, pelunasan hutang

27 dan sebagianya. Tetapi secara umum, aktivitas pembiayaan dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu

1) Perolehan modal dari pemilik dan kompensasinya kepada mereka dengan pengembalian atas investasi mereka.

2) Pinjaman uang dari kreditur dan pembiayaan kembali hutang yang dipinjam.

Dokumen terkait