• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasar I nduk Tanah Tinggi, Tangerang

Dalam dokumen PENGELOLAAN PASAR INDUK KOTA MEDAN (Halaman 71-75)

HASI L STUDI PERBANDI NGAN

1. Pasar I nduk Tanah Tinggi, Tangerang

1.1. Aspek Kelembagaan

Pasar I nduk Tanah Tinggi Kota Tangerang tidak berada di bawah naungan ataupun koordinasi PD Pasar Kota Tangerang, tetapi sepenuhnya dikelola swasta dibawah pembinaan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Tangerang. Sementara itu PD Pasar Kota Tangerang mengelola 5 pasar tradisional dan 2 pasar modern.

Pasar induk Tanah Tinggi sudah berdiri kurang lebih 10 tahun yang lalu (sejak 24 Januari 2001), dikelola oleh PT Selaras Adi Guntara. Formatnya adalah pihak swasta membeli tanah dan membangun sendiri gedung untuk pasar induk tersebut.

Pihak swasta, dalam hal ini PT. Selaras Adi Guntara memberikan kontribusi pengelolaan terhadap PAD sesuai dengan kesepakatan dengan Pemerintah Kota Tangerang.

Penghasilan lain yang diperoleh oleh pemerintah daerah berupa pungutan terhadap biaya retribusi parkir yang dikutip oleh pengelola pasar dimana 100% retribusi parkir tersebut diserahkan kepada pemerintah kota setempat.

Biaya retribusi kebersihan juga dipungut oleh pemerintah kota meskipun pihak pengelola menyediakan truk-truk sampah untuk mengangkut sampah dari pasar ke tempat pembuangan sementara, dari pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir menjadi bagian pekerjaan dinas kebersihan kota.

Gambar 6.1. Foto Pasar I nduk Tanah Tinggi – Tangerang

1.2. Aspek Regulasi

Tidak ada regulasi khusus dari Pemerintah Kota Tangerang yang mengatur tentang pasar induk, hal ini disebabkan karena Pasar I nduk Tanah Tinggi dikelola oleh pihak swasta murni. Regulasi yang ada hanya Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Tangerang dengan PT. Selaras Adi Guntara yang diantaranya mengatur bentuk-bentuk penerimaan yang dapat diperoleh Pemerintah Kota Tangerang dari pasar induk tersebut dan hal-hal yang bersifat normatif lainnya.

1.3. Aktivitas

Pada Pasar Tanah Tinggi terdapat pedagang sayur-mayur dan buah-buahan yang beraktifitas secara rutin 24 jam per hari dan 7 hari selama seminggu . Aktifitas masuk dan keluarnya sayur atau buah lebih banyak terjadi pada malam hari sampai pagi hari.

Pasar I nduk Tanah Tinggi mampu menampung sekitar 500 ton sayur-sayuran dan buah-buahan, membuat Pasar I nduk Tanah Tinggi Tangerang, Banten, menjadi primadona baru sentra belanja di Propinsi Banten, juga DKI Jakarta. Transaksi

yang terjadi di pasar induk ini setiap harinya mencapai 500 ton sampai 1.000 ton per malam.

1.4. Peran dan Manfaat Pasar I nduk

Eksistensi pasar sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja. Masyarakat sekitar secara langsung dapat menjadi pekerja di pasar induk tersebut sebagai buruh angkut, petugas keamanan, pedagang sayur dan buah eceran, usaha catering dan sebagainya. Tumbuhnya berbagai jenis usaha ikutan seperti rumah makan bagi karyawan, buruh, petugas keamanan dan semua orang yang bekerja di Pasar tersebut. Rumah kost bagi buruh angkut, pedagang luar kota dan sebagainya

1.5. Permasalahan

Permasalahan yang paling rumit dalam pengelolaan pasar induk ini adalah pengelolaan sampah yang berasal dari para pedagang dan ini merupakan masalah klasik sebuah pasar induk yang harus mendapat perhatian penting. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota Tangerang untuk mengangkut sampah dari tempat penampungan sementara ke tempat penampungan akhir sampai 30-35 kali per hari, sedangkan pengelola pasar mengelola sampah di lingkungan pasar ke tempat penampungan sementara dengan fasilitas angkut yang disediakan sendiri oleh pengelola pasar.

Kendala yang terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana adalah lokasi parkir yang kurang luas, terutama pada saat-saat aktivitas meningkat di malam sampai pagi hari menjadi sangat mengganggu kelancaran lalu lintas karena letak pasar ini yang berada di tengah kota. Solusi kebutuhan lokasi parkir belum dapat dipecahkan sampai saat ini, karena tidak tersedianya lahan untuk keperluan tersebut.

1.6. Sarana dan Prasarana

Luas dan kapasitas pedagang di pasar induk ini 3 ha, dapat menampung 1.500 pedagang. Saat ini pasar induk ini memiliki delapan blok yang terdiri dari 1.250 kios dan lapak. I ntensitas transaksi tertinggi terjadi di blok D,E,F, dan G. Yakni, tempat bursa sayur-sayuran dan buah-buahan. Letak pasar yang berada di jalan by pass ini tidak jauh dari pintu jalan tol. Sehingga memperlancar akses distibusi dari dan ke pasar tersebut. Kemudahan akses ini sangat menunjang peningkatan skala usaha, dan upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga serta masyarakat pedagang dan petani penyuplai sayur dan buah.

1.7. Model Pengelolaan Pasar I nduk

Pasar I nduk Tanah Tinggi Tangerang yang sepenuhnya dikelola pihak swasta, kondisi keamanannya baik, bersih, tertata rapi, dan bersih dari pungutan liar, dan pasar ini menjadi alternatif bagi pedagang eceran sekitar DKI Jakarta dan Banten yang biasanya harus belanja di Pasar I nduk Kramajati, Jakarta maupun Pasar I nduk Cibitung Bekasi.

I nvestasi untuk pembangunan pasar induk ini semuanya dari pihak swasta dalam hal ini PT Selaras Griya Adi Guntara dan cara pengembalian investasi tersebut berasal dari Penjualan dan penyewaan ruko, kios dan lapak.

Pengelola dapat menjual atau menyewakan ruko , kios atau lapak kepada para pedagang dengan tarif sebagai berikut :

1. Lapak ukuran 2 x 1 ½ m, sewanya Rp 775.000/ bulan 2. Lapak ukuran 2 x 3 m, sewanya Rp 1.480.000/ bulan 3. Lapak ukuran 3 x 3 m, sewanya Rp 1.925.000/ bulan 4. Ruko terdiri dari 48 unit

5. Kios terdiri dari 220 unit 6. Lapak terdiri dari 1313 unit

7. Ada juga penjual eceran di Pasar induk ini yaitu sebanyak 110 pengecer

Sistem retribusi yang diberlakukan adalah sistem retribusi per-kg. Perhitungan berat barang yang masuk masih menggunakan manual tidak seperti halnya yang dilakukan oleh Pasar Jakabaring Palembang yang telah memakai sistem otomatisasi. Biaya bongkar barang yang dikenakan kepada pedagang sebesar Rp 6.000,-/ ton. Retribusi lainnya yang dikenakan kepada pedagang adalah retribusi listrik apabila menggunakan kapasitas diluar standart yang ditetapkan. Retribusi sampah juga dikenakan kepada pedagang.

Pengelola pasar bertanggung jawab dan membiayai operasional serta pemeliharaan pasar, misalnya parbaikan kerusakan instalasi listrik, lampu dan sarana-prasarana lainnya. Biaya ini sudah termasuk di dalam biaya sewa lapak dan retribusi-retribusi lainnya.

PT Selaras Griya Adi Guntara adalah pengelola dari Pasar I nduk Tanah Tinggi Kota Tangerang dimana dalam pengelolanya terdiri dari 1 orang General Manager atau yang disebut Kepala Pasar dengan membawahi Manajer Umum, Manajer Keuangan dan Manajer Operasional dan terdapat 50 orang karyawan dengan sistem kontrak. Kesemuanya ini bekerja di kantor pengelola Pasar I nduk Tanah Tinggi. Jumlah pekerja lapangan di Pasar I nduk ini ada 615 buruh dan 9 mandor. Para pekerja dan mandor memiliki organisasi pekerja yang terorganisir dan dikelola dengan baik. Organisasi pekerja tersebut mampu mengelola dana iuran untuk kepentingan pekerja seperti asuransi dan sebagainya.

Dalam dokumen PENGELOLAAN PASAR INDUK KOTA MEDAN (Halaman 71-75)

Dokumen terkait