• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian pasar

Luas secara harafiah adalah satuan untuk mendefinisikan besarnya

wilayah, sedang pasar adalah tempat terjadinya jual beli barang dan atau jasa.

Pasar dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu pasar konkrit dan pasar

abstrak.

Pasar konkrit merupakan tempat dimana para peminta dan penawar barang

berkumpul dan bertemu. Ciri pasar konkrit yaitu peserta pasar (penjual dan

pembeli) dan barang yang diperdagangkan terdapat pada pasar tersebut,

sedang pasar abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan

dapat melalui internet, pemesanan telepon dan lain- lain. Barang yang

diperjualbelikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi pada umumnya

melalui brosur, rekomendasi dan lain- lain.Kita juga tidak dapat melihat

konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan

produsen dan konsumen sekaligus (Hanafiah, 1983).

Pasar juga dapat diartikan sebagai sasaran atau target yang akan dicapai

oleh perusahaan sebagai pemasaran barang produksinya. Pasar yang dimaksud

di sini adalah pasar sebagai sasaran penjualan. Sehingga luas pasar adalah

luasnya wilayah yang menjadi sasaran penjualan dari target yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan. Dalam memasarkan barang perlu dipikirkan

strategi yang baik untuk peningkatan jangkauan pasar yang dihadapi oleh

perusahaan.Strategi pemasaran menurut Kotler (1997), adalah sejumlah

tindakan terintegrasi yang diarahkan untuk mencapai keuntungan kompetitif

yang berkelanjutan. Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah

pokok, yaitu segmentasi, penentuan pasar sasaran, dan penetapan posisi.

Ketiga langkah ini sering disebut STP (segmenting, targetting, positioning) (Kotler dan Amstrong, 2004). Langkah pertama adalah segmentasi pasar,

yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang

terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan/atau bauran pemasaran

tersendiri.Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran, yaitu tindakan

memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani.

mengkomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam

pasar.

Pasar (dalam arti luas) merupakan tempat perjumpaan antara pembeli dan

penjual, di mana barang/jasa atau produk dipertukarkan antara pembeli dan

penjual. Ukuran kerelaan dalam pertukaran tersebut biasanya akan muncul

suatu tingkat harga atas barang dan jasa yang dipertukarkan tersebut

(Ehrenberg dan Smith, 2003). Pasar terbentuk dari proses pertemuan sampai

terjadinya kesepakatan. Pasar tersebut tidak mempedulikan tempat dan jenis

barang.Jadi pasar tidak terbatas pada suatu lokasi saja (Rasyaf, 1996).

2. Peranan Pasar

a. Peranan pasar bagi produsen

1) Sebagai tempat untuk mempromosikan barang

2) Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi

3) Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi

b. Peranan pasar bagi konsumen

1) Mempermudah konsumen untuk mendapatkan barang

2) Sebagai tempat bagi lonsumen untuk menawarkan sumber daya yang

dimiliki

c. Peranan pasar bagi pemerintah

1) Sebagai penunjang kelancaran pembangunan

F. Tenaga Kerja

1. Pengertian Tenaga Kerja

Menurut UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan bab I pasal 1 ayat

2 disebutkan tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan

pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi

kebutuhan sendiri maupun masyarakat.

Menurut Kasnawi (2006), mengemukakan bahwa produktivitas tenaga

kerja adalah pencerminan dari mutu tenaga kerja jika hal- hal lain dianggap

tetap sama. Menurutnya perubahan (peningkatan) produktivitas tenaga kerja

dapat terjadi karena pengaruh beberapa hal yaitu:

a. Sumber daya modal fisik tersedia dalam jumlah yang banyak

b. Sebagai sumber daya yang tersedia dalam jumlah yang besar

c. Mutu modal manusia itu sendiri yang meningkat

d. Kondisi dan lingkungan kerja yang lebih baik

Ini menjelaskan berbagai pertanyaan yang ada dalam dunia ekonomi

selama ini yang mempertanyakan mengapa ada banyak negara kaya akan

sumber daya alam namun negara itu tetap miskin sedang banyak negara yang

memiliki sedikit sumber daya alam namun menjelma menjadi negara kaya di

dunia. Sebagai gambaran negara kecil seperti Jepang saat ini menjadi negara

dengan pendapatan nasional tertinggi di Asia yang sebenarnya negara itu

memiliki sedikit sumber daya alam, namun mereka berani menyatakan unggul

Kasnawi(2006), mengemukakan gagasannya bahwa produktivitas tenaga kerja

dipengaruhi oleh:

1) Perkembangan barang modal per pekerja

2) Perbaikan tingkat keterampilan, pendidikan, dan kesehatan kerja

3) Meningkatkan skala usaha

4) Perpindahan pekerja antar jenis kegiatan

5) Perubahan komposisi output dari tiap sektor atau sub sektor 6) Perubahan teknik produksi

2. Klasifikasi tenaga kerja

a. Berdasarkan Penduduknya

1)Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat

bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut

undang-undang ketenagakerjaan mereka yang dikelompokkan sebagai

tenaga kerja adalah yang berusia 15-64 tahun

2)Bukan Tenaga Kerja

Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan

tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut UU

tenaga kerja No.13 tahun 2003, mereka yang berusia di luar usia kerja.

yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64

e. Berdasarkan Batas Kerja

1)Angkatan Kerja, mereka adalah penduduk usia produktif yang berusia

15-64 tahun yang saat ini tidak atau belum bekerja dan sedang mencari

pekerjaan.

2)Bukan Angkatan Kerja, mereka adalah penduduk yang berumur 10

tahun ke atas yang kegiatannya bersekolah, mengurus rumah tangga dan

sebagainya. Kelompok ini adalah anak-anak sekolah, ibu rumah tangga,

dan pengangguran.

f. Berdasarkan Kualitasnya

1)Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian

dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau menjalani pendidikan

formal dan non formal, tenaga kerja ini ini contohnya adalah guru,

dosen.

2)Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian

dalam bidang tertentu melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja ini

memerlukan latihan secara berulang- ulang sehingga mampu menguasai

pekerjaan tersebut. Contohnya adalah pembuat patung, teknisi mesin,

3)Tenaga Kerja Tidak Terdidik

Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja yang biasanya

hanya mengandalkan tenaga fisik saja. Contoh dari tenaga kerja ini

adalah kuli bangunan, kenek.

3. Permasalahan Ketenagakerjaan

Negara Indonesia terkenal dengan penduduk yang sangat banyak dan

sebagian besar penduduk Indonesia bekerja sebagai tenaga kerja yang bekerja

di dalam negeri maupun di luar negeri. Tenaga kerja dari Indonesia umumnya

berbekal pendidikan yang minim.

Hal itu menimbulkan persoalan-persoalan pelik yang harus dihadapi oleh

pemerintah ini. Berikut permasalahan umum yang ada di Indonesia tentang

ketenagakerjaan:

a. Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja

Pendidikan bisa dijadikan patokan kualitas sumber daya manusia di

suatu negara, proses yang sepertinya sepele ini tidak boleh diacuhkan

sebab banyak juga yang gagal dalam proses pendidikan. Dikaji lebih jauh

lagi pendidikan di Indonesia masih sangat rendah bila dibanding dengan

pendidikan di negara lain seperti di Jepang. Pengetahuan dan teknologi

menjadi sangat rendah. Minimnya pengusaan ilmu pengetahuan dan

b. Jumlah Angkatan Kerja yang terus bertambah tidak sebanding dengan

lapangan pekerjaan yang ada

Angkatan kerja yang ada di Indonesia sampai saat ini sangat

banyak sedang perluasan lapangan pekerjaan tidak dan atau belum

terealisasikan. Lapangan pekerjaan di Indonesia masih sangat minim

menyebabkan pemerintah harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk

menopang semua itu.

c. Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata

Sampai saat ini tenaga kerja sebagian besar berada di pulau Jawa.

Sedang di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk

sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Di Jawa saat ini sudah

sangat padat dan banyak penganggur, namun di daerah lain seperti

Kalimantan, Papua, Sumatra masih kaya sumber daya alam dan sangat

butuh sumber daya manusia.

d. Pengangguran

Pengangguran di Indonesia sampai saat ini sangat banyak, saking banyaknya lapangan pekerjaan yang ada tak mencukupi untuk menampung

pencari kerja. Lapangan pekerjaan yang ada saat ini tidak sebanding

dengan luapan penganggur yang ada di negara ini. Apabila lapangan

pekerjaan tidak segera ditambah oleh pemerintah, lama-kelamaan

4. Dampak Sentra Batik terhadap Tenaga Kerja

Usaha Batik telah berkontribusi dalam menyediakan lapangan pekerjaan

bagi masyarakat di Desa Jarum, Bayat, Klaten. Batik yang berkembang di

Jarum, Bayat membawa angin segar pada ekonomi masyarakat. Masyarakat

(warga sekitar) yang tak mempunyai pekerjaan kini bisa menunjukkan

eksistensinya sebagai tenaga kerja di usaha- usaha batik di Jarum, Bayat.

Dengan begitu menciptakan situasi ekonomi yang stabil, masyarakat

mendapatkan penghasilan sebagai tenaga kerja di usaha batik. Penghasilan

masyarakat yang cukup menciptakan tingkat kesejahteraan pada masyarakat.

5. Dampak Tenaga Kerja terhadap Sentra Batik

Usaha batik yang sampai saat ini eksis di Sentra Batik Jarum, Bayat tak bisa dilepaskan dari peran penting tenaga kerja yang secara sadar telah

membantu berbagai proses operasi usaha yang berjalan. Tenaga kerja menjadi

penggerak roda perekonomian sentra batik. Keberadaan tenaga kerja telah

menjadi poros perkembangan dan kemajuan sentra batik di lokasi ini.

Dokumen terkait