• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Bacaan

TERTENTU DENGAN ISYARAT CAHAYA

4. Patroli Lalu Lintas

a. Tugas, Fungsi, Peranan dan Sasaran 1) Tugas Patroli Lalu Lintas

a) Patroli lalu lintas dilaksanakan dalam rangka :

(1) Menghilangkan atau mengurangi terjadinya ancaman faktual atau masalah Kamseltibcar Lantas pada suatu ruas jalan tertentu.

(2) Melaksanakan :

(a) Pengawasan dan pengendalian lalu lintas.

(b) Penyuluhan lalu lintas.

(c) Pencegahan dan penindakan pelanggaran lalu lintas.

(d) Penanganan TPTKP lalu lintas serta.

(e) Perlindungan dan pelayanan kepaia masyarakat.

b) Tindakan dalam patroli lalu lintas untrrk mencapai tujuan patroli lalu lintas disebut tugas patroli lalu lintas yaitu :

(1) Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap Kamseltibcar Lantas.

(2) Melakukan penyuluhan lalu lintas kepada para pemakai jalan.

(3) Melakukan pencegahan dan penindakan terhadap semua bentuk pelanggaran lalu

106 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS lintas.

(4) Melakukan tindakan pertama terhadap setiap kejadian (TPTKP) atau peristiwa yang timbul dijalan.

(5) Memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan Polisi.

2) Fungsi Patroli Lalu Lintas

a) Fungsi Pre-emtif adalah suatu upaya untuk menghilangkan potensi gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

b) Fungsi Preventif adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan, keselamatan, ketetiban dan kelancaran lalu lintas pada lokasi-lokasi rawan yang merupakan ambang gangguan.

c) Fungsi Represif adalah suatu upaya untuk melakukan tindakan Kepolisian terhadap masalah atau gangguan nyata keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

3) Peranan Patroli Lalu Lintas

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi patroli lalu lintas maka patroli lalu lintas mempunyai peranan sebagai berikut :

a) Pos Polisi Mobil, yaitu setiap petugas/Unit patroli lalu lintas harus dapat melaksanakan tugas polisi umum untuk menerima setiap laporan dan pengaduan dari masyarakat serta menindak lanjuti sesuai batas kewenangannya.

b) Kesiap siagaan Polisi, yaitu setiap petugas/Unit patroli lalu lintas harus memiliki mobilitas yang tinggi sehingga akan selalu ada pada saat masyarakat membutuhkan bantuan polisi dan atau seakan-akan disetiap tempat dan waktu terlihat adanya petugas polisi.

c) Penyuluh lalu lintas, yaitu setiap petugas/Unit patroli lalu lintas harus memiliki kemampuan komunikasi agar dapat menyampaikan pesan-pesan Kamseltibcar Lantas secara jelas kepada masyarakat sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dan ketaatan hukum dibidang lalu lintas.

d) Sumber lnformasi, yaitu setiap petugas/Unit patroli lalu lintas harus mampu menguasai situasi kondisi

107 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS lingkungan tugasnya, mampu memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, mampu mengidentifikasi kejadian yang ditemukan, memiliki wawasan yang cukup tentang tugas Kepolisian, selalu menyampaikan laporan-laporan situasi secara rutin dan perkembangan situasi.

e) Pengamat, yaitu setiap petugas/Unit patroli lalu lintas harus memiliki kemampuan untuk mengamati situasi kondisi yang ditemukan, menganalisa faktor-faktor apa yang menjadi penyebab terjadinya masalah Kamseltibcar Lantas dan membuat laporan sebagai saran/rekomendasi kepada pihak yang berwenang untuk menangani.

4) Sasaran patroli lalu lintas

a) Ruas jalan atau lokasi yang rawan kemacetan lalu

d) Ruas jalan atau lokasi yang rawan kriminalitas.

b. Pelaksanaan Patroli Lalu Lintas 1) Kekuatan Personil.

a) Patroli lalu lintas sepeda motor

3 (tiga) anggota Polantas yang terdiri dari Ka unit dan anggota patroli lalu lintas.

b) Patroli lalu lintas mobil

(1) 3 (tiga) anggota Polantas yang terdiri dari Ka Unit. Pengemudi dan operator.

(2) 1 (satu) Unit kendaraan bermotor (R4).

c) Patroli lalu lintas udara.

(1) 2 (dua) anggota polantas yang terdiri dari Ka Unit dan anggota patroli lalu lintas, untuk Pilot dan Co Pilot dari unsur penerbang.

(2) 1 (satu) Unit Helikopter atau Pesawat Udara kecil.

d) Patroli lalu lintas yang bersifat khusus atau untuk kebutuhan tugas tertentu (operasi-operasi tertentu) dapat disusun dalam bentuk 1 (satu) Tim atau 1 (satu) Squad dengan kekuatan :

108 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS (1) 1 (satu) Unit mobil ditambah 2 (dua) Unit

sepeda motor.

(2) 1 (satu) Unit mobil ditambah 4 (empat) Unit sepeda motor.

2) Sistim Patroli Lalu Lintas

a) Penugasan personel pada setiap Kesatuan Polantas, patroli lalu lintas dibentuk khusus dalam Unit-Unit patroli lalu lintas dan atau dilaksanakan oleh personel dari petugas Polantas yang tergabung dalam ploeg/bagian/Regu penjagaan Lantas secara bergiliran.

b) Penugasan patroli lalu lintas sangat ditentukan puia oleh kekuatan personel Polantas yang ada pada kesatuan, yaitu :

(1) Menggunakan sistim 1 x 12 jam dalam 3 kelompok 2 bagian :

(a) Kelompok tugas A : Dinas siang dari pukul 06.00 s/d 18.00 WIB.

(b) Kelompok tugas B : Dinas malam dari pukul 18.00 s/d 06.00 WIB.

(c) Kelompok tugas C : Cadangan.

(2) Menggunakan sistim 1 x 8 jam dalam 3 kelompok 3 bagian :

(a) Kelompok tugas A : Dinas pagi dari pukul 06.00 s/d 14.00 WIB.

(b) Kelompok tugas B : Dinas siang dari pukul 14.00 s/d 22.00 WIB.

(c) Kelompok tugas C : Dinas malam dari pukul 22.00 s/d 06.00 WIB.

(3) Menggunakan sistim 1 x 8 jam dalam 2 kelompok bagian :

(a) Kelompok tugas A : Dinas siang dari pukul 06.00 s/d 14.00 WIB

(b) Kelompok tugas B : Dinas sore dari pukul 14.00 s/d 22 00 WIB.

(c) Kelompok piket : Dinas malam dari pukul 22.00 s/d 06.00 WIB

3) Bentuk Patroli Lalu Lintas

a) Patroli sepeda motor, yaitu patroli lalu lintas yang

109 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS dilakukan petugas Polantas dengan menggunakan kendaraan bermotor Roda 2 (sepeda motor). Wilayah patroli adalah jalur-jalur jalan pada blok (zone) tertentu dalam kota terutama untuk jalur-jalur jalan yang arus lalu lintas padat.

b) Patroli mobil, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan petugas Polantas dengan menggunakan kendaraan bermotor Roda 4. Wilayah patroli adalah jalur-jalur jalan protokol didalam kota, jalur-jalur jalan antar daerah, jalur jalan Tol.

c) Patroli udara, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan petugas Polantas dengan menggunakan Helikopter atau Pesawat Udara kecil. Wilayah patroli adalah jalur-jalur jalan antar daerah, pengamatan situasi lalu lintas pada suatu daerah dari atas (dari udara).

4) Jenis Patroli Lalu Lintas

a) Patroli lalu lintas dalam kota, yaitu disekitar jalur-jalur jalan dalam kota.

b) Patroli lalu lintas antar kota, yaitu disekitar luar kota ataupun jalur-jalur jalan antar kota tetapi masih dalam satu Polda.

c) Patroli lalu lintas antar daerah, yaitu pada jalur-jalur jalan yangmelintasi 2 (dua) wilayah Polda dan bisa dilakukan lebih dari 1 (satu) hari.

d) Patroli lalu lintas jalan Tol, yaitu pada jalur-jalur jalan Tol baik dalam kota dan antar daerah.

5) Sifat Patroli Lalu Lintas

a) Patroli mandiri, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan oleh kesatuan Polantas itu sendiri.

b) Patroli terpadu gabungan, yaitu patoli lalu lintas yang dilakukan secara bersama antara kesatuan Polantas dengan intern fungsi Kepolisian maupun dengan instansi terkait lain diluar Polri.

c) Patroli rutin, yaitu patroli lalu lintas secara rutin setiap hari sesuai dengan rencana kegiatan dan jadwal patroli yang telah disusun.

d) Patroli selektif, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan secara selektif terhadap sasaran khusus karena berdasarkan penilaian bahwa situasi kondisi Kamseltibcar Lantas pada saat itu telah terganggu.

6) Tehnik Patroli Lalu Lintas

a) Patroli Estafet, yaitu patroli lalu lintas yang

110 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS dilaksanakan secara saling mengisi/mendorong atau bergantian. Petugas/Unit patroli lalu lintas belum bisa berpindah jalur sebelum petugas/Unit patroli lalu lintas yang lain datang.

b) Patroli Blok/Zone, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan pada satu daerah tertentu dan dipertanggung jawabkan sepenuhnya kepada petugas/Unit patroli lalu lintas yang ditunjuk.

c) Patroli Garis/Strip, yaitu patroli lalu lintas yang dilakukan secara terus menerus pada satu jalur jalan dan kembali ke Kesatuannya tidak melalui jalur jalan yang sama.

7) Standar Prosedur Patroli Lalu Lintas a) Seragam patroli lalu lintas

(1) PDL Sus I Lantas : Patroli mobil.

(2) PDL Sus ll Lantas : Patroli sepeda motor.

b) Kelengkapan organik perorangan (1) Senpi organik perorangan.

(2) Tongkat Polisi.

(3) Borgol.

(4) Jaket Rompi/Jas hujan.

(5) Surat-surat identitas : KTA, KTP, SlM.

(6) Surat Perintah tugas.

(7) Surat Tilang.

(8) Dukungan operasional patroli.

c) Kelengkapan kendaraan bermotor

(1) Surat Tanda Nomor kendaraan (STNK).

(2) Alat komunikasi.

(3) Sirene dan rotator.

(4) Public adress dan megaphone.

(5) Senjata api genggam/senjata api bahu.

(6) Kompas dan peta wilayah.

(7) Buku patroli.

(8) Segi tiga pengaman.

(9) Traffic accident kit.

(10) Kotak PPPK.

111 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS (11) Kamera/Handycam.

(12) Alat pemadam kebakaran.

(13) Accident Kit (Alat olah TKP).

(14) Plastik pembungkus jenazah.

d) Pemeriksaan kendaraan bermotor.

(1) Minyak Rem.

(2) Oli mesin.

(3) Air Radiator.

(4) BBM (Bahan Bakar Minyak).

(5) Air Accu.

(6) Air pembersih kaca dan cara kerja.

(7) Kondisi ban serta tekanan angin pada ban.

(8) Cara Kerja Rem.

(9) Cara kerja kopling.

(10) Cara kerja presnelling.

(11) Lampu besar dan kecil, lampu Rem, lampu sen.

(12) Klakson.

(13) Cara kerja sirene, Rotator dan public addres.

e) Melaksanakan acara pimpinan pasukan (APP) (1) Apel sebelum pelaksanaan patroli.

(2) Pemeriksaan kelengkapan perorangan.

(3) Pemeriksaan kelengkapan dan kesiapan kendaraan patroli.

(4) Memberikan konsignes atau prosedur tetap secara jelas kepada anggota pelaksana patroli lalu lintas teniang tugas, fungsi. Peran dan tanggung jawabnya.

(5) Menentukan daerah dan Route patroli lalu lintas berdasarkan analisa karakteristik ancaman Kamseltibcar Lantas dan sasaran-sasaran yang memiliki nilai strategis serta lokasi-loaksi VVIP/VIP.

(6) Apel konsolidasi.

(7) Membuat laporan hasil pelaksanaan patroli.

(8) Evaluasi hasil pelaksanaan patroli.

112 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS f) Persiapan sebelum berangkat patroli lalu lintas.

(1) Petugas menempati posisi sesuai dengan tanggung jawab masing-rnasing anggota.

(2) Pilot/pengemudi memeriksa dan pastikan presneiling pada posisi normal.

(3) Pilot menghidupkan mesin dan panaskan beberapa saat.

(4) Pilot memeriksa ulang : lampu-lampu, klakson, pembersih kaca, bahan bakar, temperatur, Rem, kopling, presnelling, sentral clock, power window.

(5) Co Pilot/operator memeriksa lampu-lampu Rotator, sirene dan public addres.

(6) Ka Unit mengecek kelengkapan administrasi.

(7) Laporkan Posko Unit patroli siap berangkat.

g) Pelaksanaan patroli lalu lintas

(1) Mengemudikan kendaraan bermotor patroli dalam kecepatan rata-rata sehingga mudah mengawasi situasi dan lingkungan yang dilalui.

Dalam situasi atau keadaan tertentu kecepatan keadaan patroli dapat diatas atau dibawah rata-rata sesuai kebutuhan/kepentingan.

(2) Mengidentifikasi situasi daerah/Route patroli yang dilalui (orang, benda, kendaraan, udara) dengan cara pengamatan, serta pendengaran.

(3) Mencatat hal-hal yang menonjol atau mencurigakan dan apabila ragu-ragu untuk mendapatkan kejelasan segera menginformasikan kepada piket lalu lintas atau Kesatuan yang berwenang

(a) Kondisi jalan, jembatan, rambu yang perlu segera mencacatkan perhatian untuk perbaikan termasuk juga pasar tumpah, pedagang kaki lima yang turun ke jalan.

(b) Terdapat orang atau kendaraan bermotor yang dicurigai

(c) Kepadatan arus lalu lintas yang ditemui.

(d) Situasi yang diperkirakan dapal menimbulkan Ancaman Faktual.

(4) Pada situasi/kondisi yang mencurigakan

113 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS tersebut agar menghentikan kendaraan patroli mengambil posisi strategis untuk pengamatan lebih tajam.

(5) Apabila diperlukan untuk mendapatkan informasi lebih jelas maka 1 (satu) anggota patroli keluar dari kendaraan patroli sedangkan anggota lain siap dikendaraan patroli sambil mengawasi anggota yang turun dan situasinya.

(6) Pada sasaran tertentu upayakan melakukan kunjungan rutin dalam rangka kegiatan-kegiatan pendidikan masyarakat dibidang lalu lintas :

(a) Penerangan melalui public address dalam upaya menyampaikan pesan-pesan Kamseltibcar Lantas.

(b) Adakan pendekatan dengan potensi masyarakat yang terdapat di daerah tersebut untuk menumbuhkan peran sertanya dalam upaya pembinaan Kamseltibcar Lantas.

(7) Penggunaan sirene dan rotator agar disesuaikan dengan aturan yang ada ataupun situasi yang membutuhkan penggunaan sirene dan rotator.

(8) Melaporkan posisi atau keberadaanta kepada Induk Kesatuan : nama tempat/ daerah, arah yang dituju, situasi pada tempat tersebut.

(9) Komunikasi melalui alat komunikasi yang ada agar menggunakan sandi perhubungan yang ditentukan guna kecepatan dan ketepatan serta kejelasan informasi.

(10) Selalu berkoordinasi dengan satuan-satuan kewilayahan yang dilalui dengan cara datang ke pos penjagaan Satwit setempat untuk meminta cap dan tanda tangan petugas setempat.

(11) Melakukan tindakan-tindakan :

(a) Penindakan pelanggaran lalu lintas.

(b) Tindakan pertama ditempat kejadian perkara :

(1)) Kecelakaan lalu linias.

(2)) Kriminalitas dijalan.

114 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS (3)) Bencana alam.

(4)) Gangguan ketertiban umum lainnya.

(c) Mengatasi kemacetan lalu lintas.

(d) Memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

(e) Apabila menemukan peristiwa yang besar dan tidak mungkin ditangani (unjuk rasa, kerusuhan) segera meminta bantuan dan menjaga keamanan diri sambil mengawasi berdasarkan situasi dan kondisi yang ada.

(12) Sikap perilaku anggota dalam pelaksanaan patroli lalu lintas.

(a) Dilarang merokok, tidak minum serta makan bertebihan.

(b) Duduk tegak tetapi tidak kaku.

(c) Memakai tutup kepala.

(d) Membatasi pembicaraan yang tidak penting atau tidak berhubungan dengan tugas.

(e) Tidak membawa orang atau barang di luar kepentingan tugas.

(f) Pada waktu kendaraan berhenti dilarang anggota beristirahat seenaknya seperti : tidur dalam mobil, kaki diatas jok.

(g) Dalam berbicara menggunakan kata-kata yang baik, tegas, jelas, singkat dan selalu didahului dengan ucapan selamat jalan.

115 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS

Rangkuman

1. Pengaturan Lalu Lintas

adalah pemberitahuan kepada pemakai jalan, bagaimana dan dimana mereka dapat atau tidak dapat bergerak atau berhenti terutama pada waktu ada kemacetan atau keadaan darurat, dalam arti, luar pengaturan Lalu Lintas meliputi aktifitas dari petugas Polri dalam mengatur Lalu Lintas di jalan.

2. Penjagaan Lalu Lintas

adalah suatu kegiatan pengawasan Lalu Lintas pada tempat-tempat tertentu yang diadakan sesuai kebutuhan terutama bersifat pencegahan dalam rangka perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada pengguna jalan, bila menemukan pelanggaran Lalu Lintas maupun kecelakaa Lalu Lintas segera mengambil tindakan kepolisian sesuai prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pengaturan a. Persiapan.

b. Tiba di lokasi pengaturan.

c. Mengambil posisi pengaturan.

d. Sikap penampilan petugas.

e. Mengatur Lalu Lintas di persimpangan dan bundaran.

f. Mengatur Lalu Lintas untuk mencegah kemacetan.

g. Mengatur Lalu Lintas dalam keadaan khusus.

4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penjagaan Lalu Lintas a. Jenis penjagaan.

b. Lokasi penjagaan.

c. Waktu penjagaan.

d. Perlengkapan penjagaan.

e. Pelaksanaan penjagaan.

1) Persiapan.

2) Pelaksanaan.

3) Konsolidasi.

116 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS

Latihan

1. Jelaskan pengaturan Lalu Lintas ! 2. Jelaskan penjagaan Lalu Lintas ! 3. Jelaskan pengawalan Lalu Lintas ! 4. Jelaskan patroli Lalu Lintas !

117 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS

MODUL

04

PENINDAKAN PELANGGARAN