• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan Kecelakaan Lalu Lintas. Lintas

POKOK BAHASAN I

2. Pengertian-pengertian yang berkaitan dengan Kecelakaan Lalu Lintas. Lintas

a. Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh petugas Polri di bidang Lalu Lintas setelah terjadi Kecelakaan Lalu Lintas di jalan yang meliputi kegiatan mendatangi TKP dengan segera, menolong korban, melakukan tindakan pertama di TKP, mengolah TKP, mengatur kelancaran arus Lalu Lintas, mengamankan barang bukti, dan melakukan penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas.

b. Lalu Lintas

Adalah gerak kendaraan dan orang di ruang Lalu Lintas Jalan.

c. Angkutan

Adalah perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang Lalu Lintas Jalan.

d. Jalan

Adalah seluruh bbagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi Lalu Lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan rel dan jalan kabel.

153 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS e. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.

f. Kecelakaan Lalu Lintas

Adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa Pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.

g. Tempat Kejadian Perkara Kecelakaan Lalu Lintas

Adalah suatu lokasi di jalan tempat kecelakaan terjadi dimana di tempat itu terdapat korban dan/atau bukti-bukti yang menunjukkan bahwa telah terjadi suatu peristiwa kecelakaan Lalu Lintas dan angkutan jalan.

h. Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Adalah orang yang mengalami kecelakaan Lalu Lintas yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia, luka berat, atau ringan pada anggota tubuh manusia.

i. Korban meninggal dunia kecelakaan Lalu Lintas

Adalah korban yang dipastikan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan tersebut.

j. Korban luka berat kecelakaan Lalu Lintas

Adalah korban yang karena luka-lukanya itu ia menjadi menderita cacat tetap sebagai akibat langsung dari kecelakaan lalu lintas atau harus dalam jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan atau keadaan luka pada tubuh yang tidak akan sembuh lagi dengan sempurna sehingga tidak cakap lagi melakukan jabatan atau pekerjaannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

k. Korban luka ringan kecelakaan Lalu Lintas

Adalah korban luka-luka sebagai akibat kecelakaan Lalu Lintas, yang tidak termasuk dalam pengertian luka berat.

l. Kerugian harta benda dalam kecelakaan Lalu Lintas

adalah kerugian yang timbul sebagai akibat langsung dari kecelakaan Lalu Lintas dalam wujud benda milik korban atau orang lain, kendaraan, bangunan, fasilitas umum, yang dapat dinilai dengan uang rupiah.

154 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS m. Santunan

Adalah sejumlah uang atau dana yang diberikan oleh pemerintah kepada korban kecelakaan Lalu Lintas atau ahli warisnya melalui PT. Jasa Raharja berupa penggantian biaya pengibatan, santunan meninggal dunia, dan santunan cacat tetap, berdasarkan Undang-undang No.33 Tahun 1964 jo PP No.17 Tahun 1965 atau Undang-undang No.34 tahun 1964 jo PP No. 18 Tahun 1965.

n. Ahli waris korban

Adalah janda yang sah atau duda yang sah atau anak-anak yang sah atau orang tua yang sah dari korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) PP No 17 dan PP No. 18 Tahun 1965.

o. Pelayanan korban kecelakaan Lalu Lintas

Adalah pelaksanaan segala usaha dan kegiatan dalam rangka menjamin kecepatan pertolongan dan ketepatan tindakan terhadap peristiwa kecelakaan Lalu Lintas agar korban tidak menjadi lebih parah dan pelayanan pengurusan hak korban atas dana santunan kecelakaan lalu lintas dapat dilaksanakan dengan lancar.

p. Laporan Polisi

Adalah laporan tertulis yang dibuat petugas Polri tentang suatu kejadian, pelanggaran dan kejahatan yang dilihat, didengar, dialami ataupun ditanganinya seketika itu, atau dari laporan masyarakat dan pengaduan yang diterimanya.

q. Keterangan kecelakaan Lalu Lintas

Adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh petugas Unit Kecelakaan Polisi Lalu Lintas tentang kecelakaan Lalu Lintas yang ditanganinya, yang dibuat dalam suatu formulir laporan kecelakaan Lalu Lintas pelaku dan korban, identitas dan kondisi kendaraan yang terlibat, kondisi jalan tempat kejadian kecelakaan, dan risalah kejadian kecelakaan Lalu Lintas tersebut.

r. Visum Et Repertum

Adalah laporan tertulis yang dibuat dokter berdasarkan sumpah atas permintaan yang berwajib untuk kepentingan peradilan tentang segala hal yang dilihat dan ditemukan menurut pengetahuan yang sebaik-baiknya.

s. Gawat Darurat

Adalah suatu keadaan dimana seseorang berada dalam kondisi ancaman kematian dan memerlukan pertolongan tepat dan segera guna menghindari kematian dan kecacatan.

155 FUNGSI TEKNIS LALU LINTAS t. Penanganan Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan Lalu

Lintas adalah kegiatan dan tindakan Kepolisian di TKP kecelakaan Lalu Lintas yang dilakukan oleh penyelidik atau penyidik yang meliputi :

1) Tindakan pertama di TKP kecelakaan Lalu Lintas

adalah tindakan Kepolisian yang diharuskan dilakukan segera setelah terjadinya suatu kecelakaan Lalu Lintas, dalam bentuk penutupan dan pengamanan TKP untuk kepentingan penyidikan selanjutnya dan mencegah terjadinya kemacetan ataupun kecelakaan Lalu Lintas lain di TKP tersebut serta terciptanya keamanan bagi petugas, korban dan barang bukti serta pemakai jalan lainnya.

2) Pengolahan TKP Lalu Lintas berupa tindakan atau kegiatan setelah tindakan pertama di TKP dilakukan dengan maksud untuk mencari, mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi bukti petunjuk, keadaan, keterangan serta identitas tersangka menurut teori “bukti segi tiga”, guna memberi arah bagi penyidikan selanjutnya.