• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDIP (PANDA NABABAN) : Boleh diperkaya ahli bahasa itu

KETUA RAPAT :

Ini onderdil kalau alat ini.

AHLI BAHASA :

Baik supaya tidak menimbulkan salah tafsir kata alat-alat di sini dapat diganti dengan aparat kepolisian khusus karena alat itu mempunyai makna yang begitu luas dan mungkin dapat ditafsirkan lain sebagaimana yang telah ada dalam asunisi Pak Prof. tadi.

F. PPP (H. M. SJAIFUL RACHMAN, S.H.) Dalam kamusnya apa Bu? Alat-alatnya apa itu · AHLI BAHASA :

Yang pertama, kata alat itu bermakna benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu atau perkakas, perabotan.Yang kedua, yang dipakai untuk mencapai maksud. Yang ketiga, bagian tubuh manusia, binatang yang menjalankan fungsi tertentu. Yang keempat, yang dipakai untuk menjalankan kekusaan negara seperti polisi dan tentara itu masukke situ Pak. Yang kelima, alat itu juga berarti perlengkapan, saya kira itu Pak.

KETUA RAPAT :

Yang ada asumsinya Prof. Asikin alat yang mana.

AHLI BAHASA :

Pasti yang nomor lima tadi Pak, KETUA RAPAT :

Manusianya, aparaturnya.

AHLI BAHASA :

Maaf Prof. tadi yang keempat bagian tubuh manusia.

F. REFORMASI (PROF. DR. H. MOH. ASIKIN, S.H.)

Saya punya fakta itu adalah unsur pelaksananya itu Bu, bukan masalah.

KETUA RAPAT : Silakan.

PEMERINTAH (KAPOLRl/JENDERAL SUROYO BIMANTORO) : Terima kasih Bapak Ketua, sebenarnya istilah ini istilah lama dari peraturan perundangan yang lama memang disebut alat-alat biasa <lulu menggunakan alat negara walaupun bahasa kon~emporer sekarang kalau alat itu pasti benda bukan manusia kalau manusia itu rasanya tidak manusiawi kalau disebut alat karena itu Pemerintah dapat menerima istilah yang leb_ih halus untuk ini misalnya istilah personilpersonil -kepolisian khusus atau aparatur apalah istilah yang tepat nanti atau satuan-satuan kepolisian khusus, karena alat-alat kepolisian khusus ini sepintas orang menganggap itu mungkin senjatanya atau apa itukan? Tapi yang dimaksud sebetulnya adalah polsus, jadi yang sebenarnya adalah alat-alat itu kami tidak keberatan kalau ditukar dengan istilah yang lebih manusiawi seperti personil atau satuan atau aparat silakan istilah bahasan itu atau dibantu oleh kepolisian khusus, karena soalnya kalau kita menggunakan ini ada kaitan istilah yang dipakai dalam undang-undang ini itu istilah anggota dan pejabat, jadi tadi kalau ada yang mengusulkan istilah pejabat kita agak keberatan pejabat itu anggota kepolisian yang diangkat untuk suatu tugas tertentu bisa saja petugas anggota kepolisian itu diangkat untuk menjadi penyidik khusus biasanya kepolisian hutan itu polisi kehutanan itu diangkat untuk membantu polisi sebagai aparat penyidik BPS misalnya dia pejabat jadi kalau di sini rnenggunakan istilah Anggota Kepolisian dibedakan dengan istilah pejabat kepolisian apakah rnungkin istilah di sini apakah anggota kepolisian khusus apakah personil apa aparatur jadi tolong ahli bahasa dapat memilih satu kata yang tepat untuk itu, tapi kita sepakati dua istilah ·alat tidak kita pergunakan lagi demikian Pak Ketua.

KETUA RAPAT :

Bagaimana supaya kita punya waktu untuk mendapatkan istilah yang elegant manusiawi kita sepakati rnaknanya ini tapi khusus untuk alat-alat kita cari istilahnya pada tempat lain mungkin di Panja atau mungkin di-Timus setuju? Kalau keternu sekarang kita putuskan sekarang, masalahnya sekarang kita ketemu, silakan polisi Pak.

PEMERINTAH (KAPOLRI/JENDERAL SUROYO BIMANTORO) : Kami sarankan kalau rnernang dernikia~ Pak, yang jelas kan substansinya sudah sepakat kita alat-alatnya dibuang saja Pak, jadi kepolisian khusus bisa orangnya bisa lernbaganya dan sebagainya.

KETUA RAPAT :

Setuju alatnya dibuang kata alat-alat dibuang setuju? Sehingga menjadi pengertian khusus saja, setuju ya kalaupun nanti di dalam Panja ada suatu keragu-raguan kita bisa kasih penjelasan dipenjelasan setuju?

(RAPAT SETUJU)

Penyidik PNS dan atau bagaimana kalau konkordan dengan masafafi tadi setuju?

(RAPAT SETUJU)

DIM Nomor 39 bentuk pengamanan swakarsa F. PG silakan.

F. PG (DRS. AGUN GUNANDJAR SUDARSA) :

Terima kasih Pak, saya mengangkat masalah ini karena berdasarkan temuan dilapangan ini bentuk-bentuk pengamanan swakarsa ini banyak menimbulkan persoalan di daerah-daerah keti,ka kami melaksanakan kunjungan kerja di NTB itu ada pengamanan swakarsa yang tak ubahnya sudah seperti satuan polisi lebih gagah dari polisinya ada mobil patrolinya ada pasukannya_ berseragam dan bersenjata tidak bersenjata api tapi bersenjata golok saya melihat dan menyaksikan dan polisi tidak berdaya pada waktu itu untuk menghentikan dan ada pusat-pusat komandonya tentang kendalinya dan ada posko-posko dirriasing-masing tempat kerainaian oleh karena itu dia berdalih ini pam swakarsa untuk kepentingan rakyat untuk melindungi rakyat, nah ini sudah ada polisi tandingan klarifikasi dulu dari pihak kepolisian.

Terima kasih.

KETUA RAPAT F. KKI.

F. KKI (DRS. S. MASSARDY KAPHAT)

Dari F. KKI itu kami cabut Pak, berkembang di dalam lingkungan KETUA RAPAT :

Sudah Pak,· jadi ada satu pertanyaan minta klarifikasi dari F. PG mengenai pengamanan swal}.arsa mungkin juga satgas-satgas silakan.

PEMERINTAH (KAPOLRI/JENDERAL SUROYO BIMANTORO) : Terima kasih Pak Ketua, sebenamya bentuk pengamanan swakarsa

im mewadahi bahwa fungsi kepolisian itu juga secara sosiologis sebenarnya ada dan berkembang dalam masyarakat itu sendiri, .nah ini dikaitkan dengan konsep kepolisian modern sekarang yang semakin berorientasi kepada kepentingan masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai subjek dalam segala upaya untuk memelihara keamanan,-diwadahilah dalam undang-undang ini adalah dengan istilah bentuk-bentuk pengamanan swakarsa, perbedaannya memang itu terdapat pada lingkup kewenangannya Pak, atau lingkungan kuasanya, kalau kepolisian mungkin seluruh lingkungan kuasa itu dia memang mempunyai kewenangan lingkup kuasa, soal-soal itu istilahnya dalarn bahasa belanda zaken gebied, kemudian juga lingkup kuasa subjeknya (perspon zaken gebied) ada juga lingkup kuasa waktu dan lingkup kuasa tempat, jadi kalau pengamanan swakarsa ini lebih banyak mempunyai lingkup kewenangan tempat, jadi tidak mempunyai kewenangan di dalam zaken gebied atau lingkup kewenangari soal-soal, jadi seperti kebanyakan sekarang kan terjadi bias, misalnya salah .satu satgas parpol itu mengurusi masalah-rnasalah yang sebenamya di luar lingkup kewenangan tempat itu, dia sudah merambah ke masalah-masalah yang sebenarnya lingkup hukum publik, mengurusi masalah atau soal-soal, ini sebenamya pasal ini atau ketentuan ini untuk mewadahi itu Pak bahwa fungsi kepolisian itu juga hidup dan berkembang di dalam lingkungan masyarakat itu sendiri, ini memang sesuai dengan konsep kepolisian modern yang sekarang dikembangkan dengan komoditi polisi, saya kira itu penjelasan sementara.

KETUA RAPAT :

Bagaimana Pak, jadi ada tiga yang membantu kepolisian, kepolisian khusus, penyidik PNS, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa, bagaimana Pak Agun.

F. PG (DRS. AGUN GUNANDJAR SUDARSA)

Jadi apa yang dijelaskan oleh pihak Pemerintah tadi, kami mohon dirumuskan, dituangkan di Penjelasan, terima .kasih.

KETUA RAPAT Silakan Pak.

F. REFORMASI (PROF. DR. H .. MOH_. ASIKIN, S.H.) :

Setelah kita mendengarkan adanya pemaknaan dari tugas pengemban fungsi kepolisian ini adalah satuan · atau aparat kemudian bentuk pengamanannya, kemudian penyidik PNS, saya mau minta klarifikasi tentang institusi tertentu, apakah mungkin dimasukk.an di dalam atau kelembagaan tertentu,

KETUA RAPAT

Bisa dikasih contoh Pak.

F. REFORMASI (PROF. DR. H. MOH. ASIKIN, S.H.)

Misalnya dalam kehutanan ada juga bertugas misalnya di bidang kepolisian, jadi peran serta masyarakatlah begitu, kelembagaan-kelembagaan yang demikian itu, ada lembaga Pemerintah yang sebetulnya bukan bertugas di bidang itu tapi juga berperan atau dapat membantu tugas-tugas kepolisian, apakah itu masuk kategori pertama tadi kategori pertama kalau tidak salah kita sepakat mengenai orangnya.

KETUA RAPAT :

Kepolisian khusus, bisa orang, bisa satuan ya, silakan.

F. PG (DRS. AGUN GUNANDJAR SUDARSA) :

Agar masalah kepolisian khusus, kemudian bentuk-bentuk pengamanan swakarsa ini, kami harapkan di Penjelasan itu diberikan yang sejelas-jelasnya agar nanti dalam pelaksanaannya masyarakat atau aparat yang secara teknis menjalankan undang-undang ini tidak juga kebingungan karena masyarakat sampai dengan hari ini kan sebetulnya sangat dibingungkan, ada banpol, kamra, polsus, satpam, ada juga pengamanan siskamling, Iha. ini masuk yang polsus-kah atau pamswakarsa, ini didetailkan seperti itu Pak, dan ada tambahan dari rekan kami.

F.PG (M. AKIL MOCHTAR, S.H.)

Khusus kepada bentuk-bentuk pengamanan swakarsa Pak, agar tidak bias artinya, memang partisipasi masyarakat atau yang kita sebut dengan police community itu memang sangat penting tapi di dalam prakteknya justru itu menimbulkan keresahan baru dimasyarakat, untuk menghindari itu sekiranya tidak juga terjadi penyimpangan dilapangan, di dalam

undang-undang ini yang kita sebut dengan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa itu secara detailnya hams kita sebut di dalam Penjelasan, misalnya apakah satuan pengamanan; apakah bantuan polisi atau apa narnanya sehingga jelas kalau kita lihat nanti bahwa tentunya kami juga mengusulkan bahwa untuk Pasal 3 Ayat (1) .huruf c ini dengan izin khusus dari kepolisian, karena sekarang inikan ada juga penyelenggara

atau .sebuah badan yang menyelenggarakan jasa pengamanan, itu juga -bentuk daripada pengamanan tetapi di situ sudah tidak semata-mata

pengamanan an Sich tapi juga profit, ini juga hal-hal yang perlu kita pertegas di dalam undang-undang ini agar setidak-tidaknya kita mengupayakan· di dalam implementasinya tidak banyak terjadi penyimpangan, terima kasih.

KETUA RAPAT :

Kalau yang ngatur-ngatur lalu-lintas itu kategori apa itu.

PEMERINTAH (SEKJEN POLRl/DRS. YUN MULYANA D.) : Ini sebenamya kalau istilah dulu kita banpol Pak, bantuan kepolisian, kalau di luar negeri namanya auxilary police, seperti contohnya ini berkembang sekali didunia kepolisian modern, bidang-bidatig pengamanan swakarsa ini, · seperti sekarang pengawalan untuk transit uang Pak, itu sekarang sudah ditangani oleh·swasta, tentunya ini hams ada pengaturan, izin usahanya jelas mungkin dari Pemerintah, kemudian kriteria teknisnya juga harus ditentukan oleh kepolisian, makanya itu jadi yang tiga yang membantu polisi tadi Pak disebutkan polisi khusus, PPNS, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa, itu Polri dipasal-pasal · berikutnya mempunyai tugas dan kewajiban terhadap ketiganya ini adalah pertama melakukan koordinasi, kemudian pengawasan dan pembinaan teknis Pak, ini yang harus mungkin diatur selanjutnya seperti di luar negeri, seperti yang pemah saya tahu di .lapangan terbang Cangi, pengamananya itu dilakukan oleh auxilary police, itu bukan aparat kepolisian Pak, itu adalai11 management dari Cangi itu membentuk auxilary police kemudian diberi kewenangan kepolisian oleh komisionernya (kepala polisi Singapura) tapi kewenangannya lokal Pak, di situ saja keluar dari Cangi dia tidak punya kewenangan apa-apa, ke depan barangkali kita tidak hanya memperbesar jumlah kepolisian tetapi menin.gkatkan peran serta masyarakat di bidang upaya-upaya pengamanan ini, barangkali itu ide dasarnya Pak.

KETUA RAPAT :

Dimana diatumya itu nanti Pak, supaya tidak bersliweran pengamanan swakarsa ini, PPNS kan sudah ada undang-undangnya.

PEMERINTAH (SEKJEN POLRl/DRS. YUN MULYANA D.) : Nanti mungkin di dalam pembinaan teknis terhadap alat-alaLalau lembaga-lembaga atau bentuk-bentuk pengamanan swakarsa tadi Pak.

KETUA RAPAT :

Diatumya di undang-undang ini, di aturan pelaksanaan, atau di juklak kepolisian.

PEMERINTAH (SEKJEN POLRl/DRS. YUN MULYANA D.) : Di juklak kepolisian nantinya Pak, atau di Peraturan Pemerintah, kalau di luar negeri di Peraturan Pemerintah itu Pak.

KETUA RAPAT :

Ada tawaran supaya di dalam Penjelasan disebutkan limitatif sehingga jangan jadi bab.

PEMERINTAH (SEKJEN POLRl/DRS. YUN MULYANA D.) : Saya setuju ada penjelasan dari pasal ini di Penjelasannya.

KETUA RAPAT :

Penjelasannya kita bahas di Panja, setuju, silakan.

Dokumen terkait