• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDRB atas dasar harga konstan (PDRB adhk)

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang (Halaman 185-199)

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

III.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

III.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2014 dan Perkiraan Tahun 2015 .1 Ekonomi Nasional

III.1.1.3 Kondisi Ekonomi Kota Tangerang Tahun 2014 dan Tahun 2015

2. PDRB atas dasar harga konstan (PDRB adhk)

Produk Domestik Regional Bruto yang dihitung atas dasar harga konstan atau disingkat dengan PDRB adhk merupakan angka-angka yang menggambarkan pertumbuhan nilai tambah produksi setiap sektor ekonomi yang ada di daerah yang dihitung menggunakan harga satu tahun tertentu sebagai tahun dasar. Tahun

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-9 dasar yang digunakan adalah tahun 2000. PDRB adhk memberikan gambaran tentang pertumbuhan ekonomi rill, yaitu pertumbuhan ekonomi dengan mempertimbangkan faktor inflasi. Perkembangan PDRB adhk tahun 2010-2014 serta perkiraan tahun berjalan dapat disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.3

PDRB (adhb) tahun 2010-2014 serta perkiraan tahun 2015 menurut kelompok sektor (milliar rupiah)

No Sektor Tahun

2010 2011 2012 2013 2014* 2015)**

PRIMER 49,98 54,26 57,24 61,29 60.53 59.13

1 Pertanian 49,98 54,26 57,24 61,29 60.53 59.13 2 Pertambangan & Penggalian 0 0 0 0 0 0

SEKUNDER 15.044,00 15.749,58 16,242,06 16.922,09 17,448.21 17,797.89

3 Industri Pengolahan 14.177,00 14.822.77 15,242.67 15.840,04 16,277.75 16,646.26 4 Listrik,Gas & Air Minum 285,08 294,45 311,31 329,09 350.33 321.93 5 Bangunan &Konstruksi 581,92 632,36 688.08 752,96 820.14 829.7

TERSIER 14,308.84 15,613.79 17,134.60 18.431,97 19,956.21 20,610.69

6 Perdagangan, Hotel &Restoran 8.705,98 9.465,06 10.386,75 11.201,00 11,953.12 12,420.31 7 Angkutan & Komunikasi 3.894,54 4.302,90 4.748,74 5.059,26 5,567.41 5,711.31 8 Keuangan, Persewaan, & Jasa

Perusahaan 1.074,85 1.154,05 1.246,35 1.352,45 1,490.62 1,561.41 9 Jasa-jasa 633,47 691,78 752,76 819,26 945.07 917.66

TOTAL PDRB-ADHK 29.402,85 31.417,63 33.433,90 35.415,35 37,464.95 38,467.71

Sumber:Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2014 dan Kajian indikator makro ekonomi Tahun 2014

*): angka sementara.**):perkiraan

Perkembangan PDRB adhk lima tahun terakhir mengalami perumbuhan setiap tahunnya.Jika tahun 2010 hanya sebesar Rp 29.402,85 milliar melonjak menjadi Rp 37.464,95 milliar. Tingkat pertumbuhan selama periode 5 tahun mencapai 27 persen atau rata-rata pertumbuhan pertahunnya mencapai 6,8 persen.Sektor sekunder khususnya sektor industry pengolahan menjadi sektor unggulan dan berkontribusi paling besar dalam perkembangan PDRB Kota Tangerang.

Tahun 2015 khususnya pada triwulan pertama perekonomian nasional yang mengalami perlambatan sedikit banyak akan berdampak terhadap perekonomian Kota Tangerang. PDRB adhk

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-10 yang ditarget sebesar Rp 38,467.71 kemungkinan terkoreksi, namun sisa waktu sampai akhir tahun jika tidak ada kebijakan atau situasi ekstrim perekonomian internasional dan nasional dimungkinkan target tersebut dapat tercapai. Hal ini terlihat dari pertumbuhan investasi di Kota Tangerang pada sektor tersier dimana aktifitas pembangunan pusat-pusat perbelanjaan yang bergerak terus dapat mendorong pertumbuhan sektor lainnya. Disisi lain realisasi belanja pemerintah melalui pembangunan phisik diharapkan turut memberikan daya ungkit bagi perekonomian daerah. Pertumbuhan PDRB adhk dalam lima tahun terakir serta perkiraan tahun 2015 dapat disampaikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.4

Laju Pertumbuhan Masing-Masing Sektor Dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku(%)

No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Pertanian 9,10 2,78 4,10 5,40 6,20 7,17 2 Pertambangan & penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3 Industri pengolahan 4,08 4,62 2,46 2,54 2,29 2,25 4 Listrik,gas & air bersih 3,87 3,51 6,53 9,57 8,97 12,83 5 Konstruksi 8,49 7,98 8,10 6,77 7,68 6,75 6 Perdagangan, hotel & restoran 7,70 7,61 9,28 7,54 8,36 7,72 7 Pengangkutan & komunikasi 11,12 10,64 8,05 9,05 9,98 10,12 8 Keuangan, sewa, & jasa

Perusahaan 5,93 6,87 7,93 11,05 5,35 6,30 9 Jasa-jasa 4,50 8,43 8,10 13,75 10,78 11,20

PDRB 6,26 6,57 5,86 5,85 3,05 4,79

Sumber:Kota Tangerang Dalam Angka Tahun 2014 dan Kajian indikator makro ekonomi Tahun 2014

*):perkiraan

Pertumbuhan PDRB adhk periode 2010-2014 masing-masing sektor bertumbuh secara fluktiatif dan cenderung meningkat. Terdapat tiga sektor yang tumbuh agresif yaitu sektor tersier dengan rata-rata tumbuh di atas 6 persen. Sektor-sektor tersebut adalah Konstruksi, Perdagangan, hotel & restoran serta sektor Pengangkutan & komunikasi. Ketiga sektor ini diharapkan menjadi sektor unggulan perkotaan pada masa yang akan datang.Sementara itu sektor industry pengolahan mengalami pertumbuhan yang semakin menurun setiap tahunnya. Pertumbuhan PDRB tahun 2015 sebesar 4,79 persen secara optimis dapat dicapai dengan mengandalkan kinerja ekonomi pada

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-11 sektor tersier seperti pedagangan, hortel dan restoran serta sektor jasa lainnya. Sektor-sektor ini terlihat tumbuh secara konsisten pada awal tahun yang terlihat melalui perkembangan pusat-pusat jasa dan perdagangan di Kota Tangerang.

b. Laju Pertumbuhan ekonomi

Pada tahun 2014 perekonomian kota Tangerang berdasarkan RKPD diproyeksi tumbuh sebesar 6,72 persen. Angka ini kemudian disesuaikan dengan proyeksi pertumbuhan di dalam RPJMD 2014-2019 yakni sebesar 6,30 persen. Kenaikan harga BBM dan melemahnya nilai tukar rupiah tahun 2014 berdampak terhadap perekonomian Kota Tangerang sehingga perumbuhan sebesar 6,30 persen sulit terealiasai.

Kondisi perekonomian global, nasional serta perekonomian Provinsi Banten turut mempengaruhi kinerja ekonomi Kota Tangerang. Tahun 2014 situasi perekonomian eropa yang belum pulih serta kondisi politik nasional pasca pemilihan presiden mengakibatkan perekonomian nasional berjalan cukup lambat. Hal ini disebabkan belum terbukanya pangsa ekspor ke eropa dan Amerika, situasi politik membuat investor untuk menunggu situasi politik yang stabil. Kondisi ekonomi Kota Tangerang masih terlihat menggembirakan yang diperkirakan tumbuh sampai 6 persen. Perkembangan sektor jasa yang menjadi primadona ekonomi menunjukkan pertumbuhan yang positip dan mampu memberikan daya ungkit pada sektor lainnya. Kondisi perekonomian Kota Tangerang periode 2010-2014 serta perkiraan tahun 2015 dapat disajikan pada tabel di bawah ini.

Grafik 3.1.

Laju Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 – 2014 Serta perkiraan Tahun 2015

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-12 Sumber : BPS Kota Tangerang 2014;Kajian Indikator Makro Tangerang 2014 RKPD Provinsi Banten 2015; RPJMN 2015-2019

Tahun 2015 terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi

nasional. Proyeksi sebesar 5,8 persen diperkirakan sulit tercapai dimana pada triwulan pertama pertumbuhan ekonomi nasional berada dibawah angka 5 persen. Merosotnya nilai tukar rupiah ,turunnya nilai ekspor serta banyaknya program pemerintah yang belum berjalan menjadi pemicu melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional.

Kondisi ekonomi nasional yang melambat diperkirakan berdampak terhadap perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten sebesar 6.7 persen dan perekonomian Kota Tangerang sebesar 6.49 persen diperkirakan juga melambat sampai dengan triwulan pertama tahun 2015. Target pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang tahun 2015 masih dimungkinkan tercapai, dengan mendorong berbagai proyek pemerintah melalui realisasi belanja modal dan jasa sampai dengan akhir tahun. Disamping itu perkembangan sektor perdagangan dan jasa yang berkembang pesat menjadi andalan Kota Tangerang untuk memacu pertumbuhan ekonomi tahun 2015.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-13

c. Laju Inflasi

Tekanan inflasi pada tahun 2014 diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh perkembangan harga berbagai komoditi antara lain kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau serta kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar. Laju inflasi

year on year Kota Tangerang tahun kalender 2014 mencapai 10,03

persen.

Dari tujuh kelompok pengeluaran, semuanya mengalami inflasi, tiga kelompok penyumbang inflasi Kota Tangerang tahun 2014 yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami kenaikan indeks sebesar 13,17 persen, kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks sebesar 12,53 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami kenaikan indeks sebesar 12,05 persen, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar (8,92 persen), kelompok sandang (5,35 persen), kelompok kesehatan (4,27 persen), dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga (3,39 persen). Kenaikan harga–harga tersebut dipengaruhi oleh beragam kebijakan harga pemerintah pada tahun 2014 terkait penetapan harga beberapa komoditas administred price, seperti kenaikan tarif tenaga listrik bertahap untuk golongan industri dan rumah tangga. Kemudian diikuti oleh kenaikan harga LPG 12 kg, dan harga bahan bakar minyak pada akhir 2014 yang ikut andil terjadinya inflasi.

Kota Tangerang yang merupakan kota penyangga Ibukota Jakarta, memiliki jumlah penduduk terbesar kedua setelah Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten, dan tidak sedikit penduduknya yang bekerja di Jakarta, sehingga dengan jumlah penduduk yang besar disertai dengan dengan UMK tinggi mendorong konsumsi masyarakat Kota Tangerang yang menyebabkan tingginya tingkat inflasi.

Sedangkan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) dan harga BBM memberikan dampak terhadap tingginya inflasi di Kota Tangerang. Kenaikan TTL untuk industri dan rumah tangga memberikan andil pada inflasi Kota Tangerang sebagai kota yang memiliki banyak

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-14 kawasan hunian dan industri. Selain itu, kenaikan harga BBM juga memberikan andil terhadap inflasi Kota Tangerang, yang menyebabkan kenaikan tarif angkutan dalam kota. Perkembangan inflasi Kota Tangerang periode 2010-2014 serta perkiraan inflasi pada tahun berjalan 2015 dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional dan Provinsi Banten dapat disajikan pada tabel di bawah ini.

Grafik 3.2.

Laju Inflasi Kota Tangerang tahun 2010 – 2014 Serta perkiraan Tahun 2015

Sumber : BPS Kota Tangerang 2014;Kajian Indikator Makro Tangerang 2014 RKPD Provinsi Banten 2015; RPJMN 2015-2019

Tahun 2015 inflasi Kota Tangerang diperkirakan sebesar 6,15%,lebih rendah dari tahun sebelumnya. Pada triwulan pertama tahun 2015 perkembangan harga kebutuhan pokok relative stabil. Inflasi yang ada didorong oleh adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang memicu kenaikan biaya produksi dan ongkos taranspotasi barang. Dibanding dengan tingkat inflasi nasional dan tingkat inflasi Provinsi Banten terlihat inflasi Kota Tangerang selalu lebih tinggi, hal ini menunjukkan aktivitas ekonomi yang tinggi serta tingginya respon ekonomi daerah terhadap perubahan ekonomi nasional dan global.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-15

d. Perkembangan Investasi

Jenis investasi di Kota Tangerang terdiri dari investasi dalam negeri yang disebut dengan PMDN dan investasi luar negeri yang disebut dengan PMA. Mengingat pentingnya peran investasi dalam perekonomian maka dalam era otonomi saat ini Pemerintah Kota Tangerang berupaya semaksimal mungkin untuk menarik investor untuk menanamkan modalnya di Kota Tangerang. Perkembangan investasi Kota Tangerang kurun waktu tahun 2010-2014 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5

Perkembangan Investasi Tahun 2010–2014

Tahun Uraian Perusahaan Jumlah

PMA PMDN

2010

Jumlah Perusahaan 266 141 407

Nilai Investasi US$ 2.720.352.000 - 2.720.352.000 Rupiah 2.535.006.927.797 9.353.993.711.822 11.889.000.639.619 2011

Jumlah Perusahaan 282 141 423

Nilai Investasi US$ - 2.763.119.580

Rupiah 3.083.660.459.698 9.353.993.711.822 12.437.654.171.520 2012

Jumlah Perusahaan 282 141 423

Nilai Investasi US$ 3.103.973.688 - 3.103.973.688 Rupiah 3.335.854.900.000 14.372.979.417.648 17.456.639.877.346 2013

Jumlah Perusahaan 292 141 433

Nilai Investasi US$ 3.072.790.288 - 3.072.790.288 Rupiah 3.559.425.660.000 13.060.000.000.000 16.619.425.660.000 2014*)

Jumlah Perusahaan 44 - 44

Nilai Investasi US$ 57.052.195 - 57.052.195 Rupiah 2.085.472.188.395 2.085.472.188.395 Sumber: LKPJ Kota Tangerang 2014

*) Angka Sementara Sampai Dengan Bulan Oktober Tahun 2014

Pada tahun 2013 diperkirakan terjadi kenaikan investasi PMA (rupiah) sekitar 3,5 persen dan diperkirakan sampai dengan akhir masih terus bertambah, sedangkan angka PMA (US$) sedikit mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, sementara itu terjadi kenaikan pada jumlah perusahaan dari 282 menjadi 292 perusahaan atau meningkat sebesar 3,5 persen. Penanaman Modal dalam Negeri tahun 2013 mengalami penurunan 1,3 persen dibanding tahun

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-16 sebelumnya, sementara jumlah perusahaan tidak mengalami pertumbuhan atau konstan pada angka 141 perusahaan. Angka ini menggambarkan kondisi PMA sampai dengan triwulan III, sehingga masih ada peluang untuk mengalami peningkatan sampai dengan akhir tahun 2013. Realisasi investasi tahun 2014 sampai dengan bulan Oktober 2014 sebesar Rp2.085.472.188.395,00 dan US$57.052.195,00 dengan jumlah perusahaan sebesar 44. Pada akhir tahun 2014 diperkirakan akan mengalami peningkatan.

Angka investasi tahun 2015 diperkirakan meningkat seiring dengan berkembangnya sektor-sektor tersier di Kota Tangerang khususnya sektor perdagangan dan jasa. Posisi Kota Tangerang sebagai penyangga ibu Kota Jakarta mendapat manfaat dari stagnasi lahan di Kota Jakarta, sehingga pembangunan hunian,khususnya hunian vertical seperti hotel, apatemen dan rusun saat ini tumbuh subur di Kota Tangerang.

e. Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita yang dihitung atas dasar harga konstan menunjukan pendapatan riil penduduk dengan mempertimbangkan angka inflasi, sedangkan pendapatan penduduk yang dihitung berdasarkan harga berlaku, mencerminkan pendapatan secara bruto tanpa mengesampingkan faktor inflasi,sehingga tidak menggambarkan kemampuan daya beli penduduk.

Gambaran pendapatan perkapita tahun 2010-2014 dan perkiraan 2015 baik berdasarkan harga konstan maupun harga berlaku dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-17

Grafik 3.3

Perkembangan Pendapatan Perkapita (adhb,adhk) periode 2010-2014 dan perkiraan tahun 2015 (Juta Rupiah).

Sumber : Kajian Indikator Makro Kota Tangerang 2014

Tahun 2014 pendapatan perkapita atas dasar harga berlaku naik menjadi 36.92 juta rupiah dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 35,64 juta rupiah. Pada tahun 2015 pendapatan perkapita diperkirakan menjadi 37,1 juta rupiah. Hal ini seiring dengan bertumbuhnya perekonomian Kota Tangerang di atas 6 persen per tahun. Kenaikan pendapatan per kapita turut didorong adanya kebijakan kenaikan UMR di Kota Tangerang dengan besaran di atas 5 persen setiap tahunnya. Tahun 2015 diperkirakan pendapatan perkapita meningkat mencapai Rp 37,10 juta per tahun. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan pembangunan diberbagai sektor khususnya sektor tersier memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan perkapita.

f. Kemiskinan

RPJMD Kota Tangerang 2014-2018 memuat salah satu indikator pengentasan kemiskinan selama lima tahun. Pencantuman target pengentasan kemiskinan di dalam RPJMD tersebut menjadi salah satu indicator keberhasilan pembanguna lima tahun ke depan. Penetapan target juga menjadi salah satu pendorong bagi pemerintah Kota Tangerang untuk melaksanakan pembangunan dengan tepat sasaran melalui alokasi anggaran yang efektiv dan efisien.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-18 Kondisi kemiskinan di Kota Tangerang tahun 2010-2014 serta perkiraan tahun 2015 dengan membandingkan terhadap kemiskinan nasional dan Provinsi Banten dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Grafik 3.4

Tingkat Kemiskinan di Kota Tangerang

Sumber : BPS Kota Tangerang;RKPD Prov Banten,

RPJMN 2015-2019;Kajian Indikator Makro Kota Tangerang (Bappeda diolah 2014)

Tingkat kemiskinan di Kota Tangerang tahun 2010-2014 menurun secara perlahan dengan rata-rata setiap tahunnya dibawah 1 persen.Dalam periode yang sama dapat dilihat bahwa tingkat kemiskinan masih dibawah rata-rata nasional dan Provinsi Banten.

Penurunan tingkat kemiskinan dicapai melalu upaya dan program pemerintah yang diarahkan kepada pemberdayaan masyarakat miskin.Upaya-upaya pemberdayaan yang diprogramkan oleh Kota Tangerang seperti Berobat garatis, Bantuan pendidikan, renovasi rumah kumuh dan berbagai program lainnya seperti pelatihan ketrampilan dan pelatihan berusaha. Kemudian stabilitas makro ekonomi turut mendorong pengentasan kemiskinan seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi dan investasi yang mendorong pembukaan lapangan kerja baru, diharapkan turut mengurangi angka kemiskinan.

Tahun 2015 berdasarkan RPJMD Kota Tangerang, penurunan tingkat kemiskinan berada pada kisaran 5,18 persen atau menurun

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-19 sebesar 0,15 persen dari tahun sebelumnya. Target ini optimis dapat dicapai dengan melanjutkan program unggulan Kota Tagerang sebagaimana dijelaskan di atas.

g. Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi khususnya dalam upaya pemerintah untuk menanggulangi pengangguran dan kemiskinan, dikarenakan tenaga kerja sebagai motor penggerak pembangunan yang sangat penting. Salah satu indikator penting terkait ketenagakerjaan adalah Tingkat Pengangguran Terbuka atau disingkat dengan TPT. Tingkat pengangguran terbuka merupakan angka yang menunjukkan banyaknya orang yang menganggur per 100 orang penduduk. Misalnya pada tahun 2012 TPT Kota Tangerang adalah 8,28 persen artinya pada setiap 100 orang penduduk yang termasuk angkatan kerja, 8 orang diantaranya adalah pengangguran terbuka dan 92 orang lainnya adalah penduduk yang sudah bekerja.

Perkembangan Tingkat partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Tangerang tahun 2010-2014 serta perkiraan tahun 2015 dapat disampaikan pada tabel di bawah ini.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-20 Grafik 3.5

Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Tangerang tahun 2010-2014 serta perkiraan tahun 2015

Sumber : BPS Kota Tangerang 2014;(Bappeda diolah) RPJMD Prov.Banten;RPJMN 2015-2019

TPT Kota Tangerang periode tahun 2010-2014 memiliki trend berfluktuatif namun cenderung menurun.Dibandingkan tingkat pengangguran nasional rata-rata TPT Kota Tangerang lebih tinggi.Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya urban pencari kerja ke Kota Tangerang sebagai Kota industri dan jasa yang sedang berkembang pesat. Selanjutnya jika dibadingkan dengan TPT Provinsi Banten secara bergantian menjadi lebih tinggi pada tertentu (2010) dan lebih rendah pada tahun yang lain (2012-2013).

Tahun 2015 diperkirakan sebesar 9.5 persen atau menurun dari tahun sebelumnya 10.96 persen. Angka ini optimis dapat dicapai seiring dengan meningkatnya aktivitas pembangunan di Kota Tangerang khususnya pada sektor bangunan, perdagangan dan jasa.

h. Indek Pembangunan manusia

Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) merupakan cerminan dari kinerja pembangunan yang dicapai oleh suatu wilayah dengan menggunakan alat ukur berupa indikator

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-21 komposit IPM, yang merupakan indeks gabungan dari indeks kesehatan (Angka Harapan Hidup), indeks pendidikan (Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah) dan indeks ekonomi (tingkat daya beli penduduk). Ketiga indikator tersebut dianggap dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan dan keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah. Perkembangan IPM Kota Tangerang tahun 2010-2014 serta perkiraan tahun 2015 dapat disajikan pada tabel di bawah ini.

Grafik 3.6

Perkembangan IPM Kota Tangerang tahun 2010-2014 serta perkiraan tahun 2015

Sumber : BPS Kota Tangerang 2014;(Bappeda diolah) RPJMD Prov.Banten;RPJMN 2015-2019

Ket : Angka nol tahun 2014-2015 karena data tidak ada.

Tabel di atas mencerminkan bahwa Indeks Pembangunan Manusia Kota Tangerang mengalami peningkatan selama periode 2010-2014 namun tidak terlalu signifikan, yaitu rata-rata 1,34% pertahunnya. Dari tiga komponen pembentuk IPM yaitu pendidikan, kesehatan dan daya beli, maka daya beli merupakan komponen yang perlu ditingkatkan.Dibandingkan dengan IPM Nasional dan Provinsi Banten ,terlihat IPM Kota Tangerang lebih tinggi dengan rata-rata 2 digit, namun angka IPM yang diraih Kota Tangerang masih dikategorikan menengah atas .

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)Kota Tangerang Tahun 2016 III-22 Tahun 2015 IPM Kota Tangerang direncanakan sebesar 76.56 atau meningkat tidak terlau besar dari tahun sebelumnya sebesar 76.29. angka ini optimis dapat dicapai seiring dengan meningkatnya pendapatan perkapita serta adanaya program yang difokuskan pada bidang kesehatan dan pendidikan.

III.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang (Halaman 185-199)

Dokumen terkait