• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDANG DEMI TUHAN DAN DEMI GIDEON

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 71-74)

Kitab Bacaan:

Hak. 6-7

Kebenaran Pelajaran:

Gideon dipilih Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel.

Tujuan Pelajaran:

Mengajarkan murid-murid bahwa kita harus menaati segala perintah Allah dan saling menolong sesama.

Ayat Hafalan:

“Kami akan mendengar dan melakukannya.” (Ul. 5:27)

Doa:

Di dalam nama Tuhan kami, Yesus Kristus, kami berdoa. Tuhan Yesus, tolonglah agar kami dapat mengasihi dan membantu sesama. Kami sungguh ingin menjadi seorang penolong Allah yang baik. Tolong, tunjukkanlah kepada kami bagaimana caranya kami untuk dapat mengasihi sesama. Haleluya! Amin.

PERSIAPAN MENGAJAR

Orang Midian adalah orang-orang yang tinggal di padang gurun dan merupakan keturunan dari Abraham dengan istrinya yang kedua yaitu Ketura (Kej. 25:1-2).

“Mengirik gandum” adalah suatu proses pemisahan bulir gandum dari

kulitnya yang tidak berguna - sekam. Biasanya pekerjaan ini dilakukan di tempat yang luas, kebanyakan di daerah perbukitan, ketika angin dapat meniup pergi sekam ketika petani melemparkan bulir gandum itu ke udara. Namun Gideon melakukan pengirikan gandum di tempat pemerasan anggur, suatu tempat seperti goa yang dijadikan Gideon untuk menyembunyikan hasil panen yang tak terlihat dan tidak dicurigai bangsa Midian.

Setelah Allah memanggil Gideon untuk menjadi hakim atas bangsa Israel, Allah dengan segera menyuruh Gideon meruntuhkan mezbah Baal dan menebang tiang berhala yang ada di dekatnya; tindakan ini untuk membuktikan iman dan komitmen Gideon terhadap Allah. Gideon menghadapi resiko besar dalam melakukan perintah Allah yang lebih utama, yang secara khusus melarang penyembahan berhala (Kel. 20:1-5).

Seperti Gideon, kitapun dipanggil untuk melayani Allah dengan cara yang khusus. Allah menjanjikan kita kelengkapan dan kekuatan yang kita butuhkan selama kita mempunyai tekad untuk mengikuti kehendak-Nya.

PEMAHAMAN MURID-MURID

Banyak di antara murid-murid Anda ingin menyenangkan hati Allah dengan melakukan apa yang benar, namun terkadang mereka bingung dalam menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Untuk menolong murid-murid Anda membedakan benar dan salah, Anda dapat menjelaskan bahwa kita dapat mengetahui mana yang benar itu dengan mengenal Allah. Allah itu sempurna dan selalu benar adanya; jadi segala sesuatu yang baik itu serupa dengan sifat Allah. Di manapun kita mengasihi dan melakukan kebaikan, kita tahu itu adalah tindakan yang benar, karena Allah adalah penuh kasih dan kebaikan. Ketika kita melakukan hal yang menyakiti diri kita, maka kita akan mengetahui bahwa hal itu adalah salah bila dibandingkan dengan apa yang akan atau yang tidak akan dilakukan Yesus.

Bimbing murid-murid Anda menyadari bahwa cara terbaik bagi mereka untuk mempelajari benar dan salah adalah dengan membaca firman Allah, yaitu Alkitab. Beritahukan mereka bawa Alkitab adalah buku pedoman bagaimana orang Kristen harus hidup. Penting sekali agar murid-murid Anda benar-benar memahami maksud sebenarnya dari Sepuluh Perintah, bukan sekedar menghafalkan urutan nomor yang tercatat dalam Alkitab. Juga ketika menceritakan kisah Alkitab, bicarakanlah perbuatan yang benar dan juga perbuatan yang salah yang dilakukan tokoh-tokoh dalam Alkitab. Diskusikan alternatif dari pilihan yang salah yang diperbuat tokoh-tokoh Alkitab. Dengan melibatkan anak-anak dalam pengambilan keputusan di usia dini, Anda sebenarnya menolong mereka membedakan benar dan salah.

Pada zaman dahulu, malaikat Allah menampakkan diri di bawah pohon kepada seorang laki-laki bernama Gideon. Allah menghendaki Gideon menyelamatkan bangsa Israel dari kekejaman orang Midian. Bagaimana dia, seorang Gideon, menyelamatkan seluruh bangsa Israel? Gideon tidak dapat mempercayai mata dan telinganya sendiri.

Gideon Meruntuhkan Baal

Di suatu malam, Allah menyuruh Gideon meruntuhkan mezbah persembahan berhala dan mendirikan mezbah yang baru untuk Allah di atasnya. Gideon membawa sepuluh orang hambanya dan melakukan apa yang diminta Allah. Keesokan harinya, orang-orang di kota menuntut agar Gideon dihukum mati. Namun ayah Gideon berhasil membujuk mereka untuk tidak membunuh Gideon. Katanya, ”Bila Baal itu allah yang benar, ia dapat balik melawan ketika seseorang

Baal:

Allah palsu berbentuk patung anak lembu yang disembah orang Kanaan.

Persembahan:

Pemberian bagi Allah.

KISAH PELAJARAN

KOSA KATA PELAJARAN

meruntuhkan mezbahnya.”

Tidak lama kemudian, Roh Allah turun ke atas Gideon, dan ia menyusun sebuah pasukan. Gideon meminta suatu tanda dari Allah. ”Bila Engkau benar-benar

hendak memakaiku untuk menyelamatkan bangsa Israel, biarlah guntingan bulu domba yang aku taruh di atas tanah ditutupi embun, dan tanah di sekitarnya tetap kering.” Esok harinya, semuanya terjadi seperti yang dimintakan Gideon. Namun

Gideon menginginkan tanda yang lain. Sekarang ia meminta guntingan bulu domba yang kering dan tanah di sekitarnya basah oleh embun. Dan Allah melakukan seperti yang dimintakan Gideon.

Allah Menghendaki Tiga Ratus Orang Saja

Esoknya, Allah berkata kepada Gideon, ”Pasukanmu terlalu besar. Kalau

engkau mengirim begitu banyak orang, bangsa Israel mungkin tidak berpikir bahwa Aku-lah yang menolong mereka mengusir orang Midian. Suruhlah orang-orang yang takut untuk pulang.” Gideon melakukannya, dan 22.000 orang pulang ke

rumah mereka. Namun kata Allah, ”Masih terlalu banyak.” Ketika orang-orang itu sedang minum, Allah mengatakan kepada Gideon untuk menyuruh pulang orang-orang yang berlutut minum air dengan menjulurkan lidahnya seperti anjing. Hanya tersisa 300 orang untuk melawan orang Midian yang jumlahnya seperti belalang di padang dan tak terhitung!

Sangkakala, Buyung dan Obor

Allah mengetahui bahwa Gideon merasa takut untuk menyerang dengan orang yang begitu sedikit. Maka di malam hari, Allah menyuruh Gideon dan bujangnya menuju ke depan barisan perkemahan orang Midian untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Gideon mendengar seseorang yang sedang mengartikan mimpi tentang sekeping roti jelai yang meluluh-lantakkan perkemahan orang Midian. Setelah Gideon mendengarkan arti mimpi itu, ia kembali ke perkemahan bangsa Israel dan menyuruh pasukannya untuk bersiap-siap. Ia memberikan sebuah sangkakala, buyung dan obor untuk dibawa oleh setiap orang. Lalu Gideon membagi pasukannya menjadi tiga kelompok dan mereka mengepung perkemahan orang Midian. Mereka kemudian meniup sangkakala, memecahkan buyung, dan mengangkat obor mereka serta bersorak, ”Pedang demi Allah dan

demi Gideon!”

Ketika sangkalala-sangkakala itu ditiup, Allah menyebabkan orang-orang Midian berlarian dan berkelahi satu dengan yang lain dengan pedang. Dengan Gideon dan 300 orang, Allah menyediakan kemenangan bagi bangsa Israel dalam melawan orang-orang Midian.

MENGULANG DAN PERTANYAAN

1. Mengapa malaikat Allah menampakkan diri kepada Gideon? (Allah menghendaki Gideon menyelamatkan bangsa Israel.)

2. Apakah yang pertama kali Allah perintahkan kepada Gideon? (Allah menghendaki Gideon meruntuhkan mezbah Baal.)

3. Dua tanda mujizat apakah yang Gideon minta kepada Allah? (Gideon ingin agar Allah membuat guntingan bulu domba itu berembun sementara tanah di sekitarnya itu kering dan agar Allah membuat guntingan bulu domba itu kering sementara tanah di sekitarnya basah. Allah memenuhi semua permintaan Gideon itu.)

4. Berapa banyakkah orang yang dipilih Allah untuk melawan orang-orang Midian? (300 orang.)

5. Apakah yang Gideon berikan kepada pasukannya untuk berperang melawan orang Midian? (Sebuah sangkakala, buyung dan obor di dalamnya.)

6. Apakah yang mereka katakan ketika mereka meniup sangkakala secara serentak? (“Pedang demi Tuhan dan demi Gideon.”)

KISAH APLIKASI KEHIDUPAN

Dalam dokumen B U K U P E G A N G A N G U R U (Halaman 71-74)

Dokumen terkait