• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN PERTAMA

PEDOMAN PRAKTIK PERADILAN AGAMA

1. Pengertian

Praktik Peradilan Agama adalah salah satu mata kuliah wajib yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang di Pengadilan Agama dalam beberapa rangkaian kegiatan sesuai dengan proses penyelesaian perkara di Pengadilan Agama dan dihitung setara dengan dua SKS.

2. Tujuan

Tujuan kegiatan Praktik Peradilan Agama ini adalah agar mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang dapat lebih memahami dan mempraktikkan rangkaian tata cara penyelesaian sengketa di Pengadilan Agama.

3. Peserta

Peserta Praktik Peradilan Agama adalah mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang.

4. Syarat Peserta

Terdaftar sebagai mahasiswa (aktif) pada Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang.

Telah lulus dalam mata kuliah:

a. Hukum Acara Peradilan Agama;

b. Peradilan Agama di Indonesia.

5. Pembimbing

Setiap Kelompok Praktik Peradilan Agama, masing-masing akan dibimbing oleh satu orang Dosen Pembimbing dan Satu orang Pembimbing Mitra:

Dosen Pembimbing adalah salah seorang dosen Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang yang ditunjuk dan di-SK-kan sebagai dosen Pembimbing berdasarkan dengan kriteria, sebagai berikut:

a. Kompetensi/bidang keahlian dosen (hukum formil dan materil Peradilan Agama);

b. Daftar urut kepangkatan;

c. Pengalaman sebagai pembimbing Praktik peradilan agama.

Pembimbing Mitra adalah salah seorang hakim Pengadilan Agama yang ditunjuk oleh pimpinan Pengadilan Agama sebagai pembimbing di ruang persidangan;

Pembimbing kesekretariatan adalah salah seorang Panitera Pengadilan Agama yang ditunjuk oleh pimpinan Pengadilan Agama sebagai pembimbing di meja panitera dan sekretariat.

6. Ketentuan

Mahasiswa yang mengikuti praktik harus bersikap jujur, sopan, dan menjaga nama baik almamater.

Pelaksanaan Praktik Peradilan Agama menyesuaikan dengan jam masuk dan pulang kantor yang berlaku dan mengisi absen yang telah disediakan di Pengadilan Agama tersebut serta dilarang meninggalkan tempat selama Praktik Peradilan Agama berlangsung.

Ketentuan Pakaian:

a. Mahasiswa: kemeja putih, pakai papan nama dan celana hitam/ gelap, dan memakai sepatu (tidak boleh memakai sendal)

b. Mahasiswi: baju kurung putih, papan nama dan rok hitam/ gelap, dan memakai sepatu, (tidak boleh memakai sendal).

Melaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh semua arahan dan petunjuk yang diberikan oleh Pembimbing, Pembimbing Mitra dan Panitera serta Instruktur lainnya selama mengikuti Praktik Peradilan Agama.

Kepada masing-masing mahasiswa dan kelompok supaya mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah ditentukan dengan serius.

Mahasiswa harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang dan Pengadilan Agama tempat mahasiswa melakukan Praktik Peradilan Agama berkenaan dengan Praktik Peradilan.

7. Rangkaian Praktik Peradilan

Sebelum mengikuti Praktik Peradilan di Pengadilan Agama, semua mahasiswa (per kelompok) terlebih dahulu mendapatkan pengarahan dari dosen Pembimbing dan Pembimbing Mitra serta Panitera dari Pengadilan Agama tentang Pelaksanaan Praktik Peradilan Agama, yang bertempat di Pengadilan Agama, sesuai dengan jadual yang telah ditentukan.

Rangkaian kegiatan Praktik Peradilan Agama tersebut adalah sebagai berikut;

a. Magang di sekretariat dan kepaniteraan Pengadilan Agama;

b. Observasi di ruang persidangan;

c. Pembuatan skenario perkara

d. Mencatat dan melaporkan kegiatan harian e. Latihan simulasi persidangan;

f. Ujian Praktik peradilan.

Masing-masing kelompok wajib mengikuti kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Magang di sekretariat/kepaniteraan Pengadilan Agama dengan tugas-tugas kesekretariatan;

b. Mengamati dan mencatat proses pengajuan perkara ke Pengadilan Agama dari awal, hingga perkara tersebut dibawa ke depan persidangan.

c. Mengamati dan mencatat tugas-tugas yang dilaksanakan oleh masing-masing petugas sesuai dengan proses perjalanan perkara.

d. Mewawancarai pihak-pihak yang mengajukan perkara ke Pengadilan Agama, diantaranya tentang jenis perkara, alasan pengajuan perkara, waktupengajuan, berapa biaya yang telah dibayarkan, kapan mulai sidang pertama, siapa yang membuat Surat Gugatan/Permohonan, dan melihat contoh Surat Gugatan/ Permohonan, dll.

Observasi di ruang persidangan dengan fokus kegiatan;

a. Mengikuti observasi di ruang sidang;

b. Mengamati dan mencatat bagaimana proses jalannya persidangan mulai dari awal hingga sidang ditutup;

c. Mengamati dan mencatat tugas masing-masing dan apa yang dilakukan oleh Panitera Pengganti, Juru Panggil, Hakim Ketua, Hakim Anggota, Juru Sumpah (Rohaniawan), pada setiap tahapan persidangan;

d. Mengamati serta mencatat apa yang disampaikan oleh Penggugat/Pemohon dan Tergugat/Termohon dan saksi-saksi pada setiap tahapan persidangan.

Semua kegiatan Praktik Peradilan Agama dicatat dalam buku Agenda Harian Praktik peradilan agama.

8. Skenario dan Simulasi Peradilan Semu

Penyusunan Skenario sesuai dengan perkara yang telah ditetapkan, dengan ketentuan:

a. Menyusun Skenario Perkara ini telah dapat dimulai sejak awal kegiatan dilaksanakan (hari pertama magang di Pengadilan Agama);

b. Pembuatan Skenario Perkara ini dilaksanakan di bawah bimbingan dari Dosen Pembimbing dan Pembimbing Mitra, dan harus mendapatkan pengesahan dari keduanya;

c. Skenario Perkara ini telah selesai dibuat sebelum pada hari ke- 10 magang di Pengadilan Agama.

d. Skenario Perkara dibuat oleh semua anggota kelompok secara bersama-sama.

Simulasi Peradilan Semu, dengan ketentuan;

a. Simulasi baru bisa dilaksanakan apabila skenario telah selesai dibuat;

b. Simulasi dilaksanakan paling kurang sebanyak 4 kali atau sampai mahasiswa bisa melaksanakan peran yang dibawakannya dengan baik;

c. Simulasi dibimbing oleh Pembimbing Mitra dan atau Dosen Pembimbing.

d. Setiap simulasi harus diikuti oleh semua anggota kelompok.

9. Laporan

Masing-masing mahasiswa Peserta Praktik Peradilan Agama diwajibkan membuat:

Laporan Harian, yaitu uraian kerja dari waktu ke waktu per hari, disetujui/ditandatangani oleh Pembimbing Mitra/Panitera dan diserahkan kepada Panitera;

Skenario Perkara (tugas kelompok) yang disahkan dan ditandatangani oleh Pembimbing Mitra;

Skenario dibuat dalam rangkap 3, dengan uraian masing-masing satu untuk Panitera, Dosen Pembimbing dan Pembimbing Mitra;

Laporan kelompok, yaitu laporan yang dikerjakan secara bersama- sama yang memuat beberapa aspek yang berkaitan dengan Profil Pengadilan Agama yang bersangkutan dan beberapa hal lainnya.

10. Ujian Praktik Peradilan Agama

Ujian Praktik dilaksanakan setelah Latihan Simulasi sempurna;

Ujian Praktik Peradilan ini dilaksanakan di Pengadilan Agama atau di Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang sesuai dengan kesepakatan antara Dosen Pembimbing, Pembimbing Mitra dan Mahasiswa, termasuk hari dan waktu pelaksanaan.

Pada waktu Ujian Praktik dilaksanakan, mahasiswa (laki-laki): memakai pakaian kemeja putih dan dasi, celana hitam/gelap, memakai sepatu;

mahasiswi (perempuan): memakai baju kurung putih, rok warna hitam/gelap, memakai sepatu. Masing-masingnya dilengkapi dengan atribut perlengkapan persidangan Pengadilan Agama.

Bagi mahasiswa yang tidak hadir pada waktu Ujian Praktik Peradilan Agama dinyatakan gagal dalam mengikuti Praktik Peradilan pada semester tersebut.

11. Penilaian

Aspek-aspek Penilaian, sebagai berikut:

a. Kesempurnaan Skenario (Hukum Materil dan Formil) b. Penguasaan Materi

c. Kemampuan menjalankan peran yang dimainkan d. Penghayatan terhadap peran yang dimainkan e. Kekompakan kelompok.

Tim Penilai, sebagai berikut:

a. Dosen Pembimbing dengan bobot 40 % b. Dosen Pembimbing Mitra dengan bobot 40%

c. Panitera dengan bobot 20%

Standar Penilaian

80 – 100 = A (Sangat Baik) 70 – 79 = B (Baik) 60 – 69 = C (Cukup) 50 – 59 = D (Kurang)

0 – 49 = E (Gagal)

12. Sanksi

Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti dan melanggar tata tertib Praktik Peradilan ini bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan- aturan yang berlaku pada Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang dan Pengadilan tempat mahasiswa Praktik tersebut.

Setelah mengadakan wawancara dan melihat masukan-masukan dari berbagai pihak, maka dirasa perlu mengadakan perobahan terhadap buku pedoman praktik peradilan mahasiswa ini. Berikut rancangan perobahan buku pedoman tersebut:

PRAKTIK PERADILAN AGAMA

FAKULTAS SYARI’AH UIN IMAM BONJOL PADANG

Dokumen terkait