• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVITALISASI PRAKTEK PERADILAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PADANG DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REVITALISASI PRAKTEK PERADILAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PADANG DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA SUMATERA BARAT"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Hasil Penelitian PENELITIAN KOMPETITIF 2021 Kluster Pengembangan Program Studi

REVITALISASI PRAKTEK PERADILAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

PADANG DI LINGKUNGAN PERADILAN AGAMA SUMATERA BARAT

Oleh : Ketua

Masna Yunita.SH.M.Hum Anggota:

Dr. Fitra Nelli.M.Ag

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2021

(2)

DAFTAR ISI

BAB. I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Permasalahan

1. Rumusan Masalah 7

2. Batasan Masalah 7

C. Tujuan Penelitian 7

D. Signifikansi Penelitian 7

BAB. II TEORI

A. Kajian Teori 8

1. Revitalisasi

2. Praktik Peradilan Mahasiswa 3. Pengadilan Agama

a. Kompetensi Pengadilan Agama b. Hukum Acara Peradilan Agama

B. Penelitian Terdahulu 9

BAB. III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 10

B. Pendekatan Penelitian 10

C. Teknik Penetapan Responden 10

D. Teknik Analisa Data 11

BAB. IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum tentang Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang

B. Perencanaan dan Pelaksanaan Praktik Peradilan Mahasiswa Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang Tahun 2019 dan Tahun 2020

C. Bentuk Pengembangan Model Praktik Peradilan Mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN IB Padang

BAB. V PENUTUP

(3)

A. Kesimpulan B. Saran

Daftar Referensi

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fakultas Syari’ah adalah salah satu fakultas yang ada di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang. Pada awalnya UIN Imam Bonjol Padang adalah merupakan Institut yaitu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang. Pada tahun 2017 IAIN alih status menjadi UIN Imam Bonjol. Di Fakultas Syari’ah terdapat beberapa program studi yaitu program studi Perbandingan Mazhab (sebelunya adalah Perbandingan Mazhab dan Hukum), Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah (sebelunya adalah Muamalah), Program Studi Hukum Keluarga Islam (sebelumnya adalah Al Ahwal asy syakhsiyah), dan yang terakhir adalah Program Studi Jinayah Siyasah (Hukum Pidana Islam dan Hukum Tata Negara) sekarang menjadi jurusan Hukum Tata Negara.

Masing masing program studi mempunyai cirri khusus, baik dari segi mata kuliah, penulisan skripsi maupun dari segi profil lulusan. Adapun profil lulusan Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang berdasarkan program studi adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Profil Lulusan Fakultas Syari’ah UIN IB Padang No Nama Progran Studi Profil Lulusan 1 Perbandingan Mazhab 1. Mufti

2. Praktisi Hukum 3. Advokat

2. Hukum Ekonomi Syari’ah 1. Praktisi Hukum

2. Sharia Contract Drafter 3. Peneliti Pemula

4. Pengawas Lembaga Keuangan Syari’ah 3. Hukum Keluarga 1. Praktisi Hukum

2. Mediator dan Konsultan Hukum Keluarga 3. Peneliti Pemula

4. Penyelenggara Syari’ah

(5)

4. Jinayah Siyasah/ Hukum Tata Negara

1. Praktisi Hukum

2. Ahli Hukum Tata Negara 3. Legal Drafter

4. Asisten Peneliti

Sumber: Kurikulum Program Studi (KKNI)

Berdasarkan data profil lulusan fakultas Syari’ah UIN IB tersebut dapat diketahui bahwa alumni fakultas Syari’ah UIN IB Padang nantinya adalah calon hakim, calon panitera, calon juru sita, calon advokat, calon penghulu/adm KUA, calon mediator, calon konsultan hukum dan calon peneliti pemula. Untuk dapat menjalankan profesi tersebut maka dibutuhkan keahlian khusus. Karena alumni fakultas Syari’ah selain harus mempunyai ilmu yang banyak, juga harus mempunyai keterampilan mereka juga akan bersaing dengan sarjana hukum yang lulus dari perguruan tinggi lain, baik yang ada di Sumatera Barat maupun perguruan tinggi di luar Sumatera Barat.

Berdasarkan Buku Pedoman Akademik IAIN Imam Bonjol Padang tahun 2013, bahwa beban studi mahasiswa yang wajib diselesaikan adalah sebanyak 156 sks. Mata kuliah dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu:

1. Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk pengembangan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan sebanyak 12 sks.

2. Kelompok mata kuliah keilmuan keterampilan (MKK) adalah kelompo bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmua dan keterampilan tertentu sebanyak 109 sks.

3. Kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai sebanyak 17 sks.

4. Kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan

kajian dan pelayanan yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku

(6)

yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai sebanyak 6 sks.

5. Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah bermasyarakat sesuai dengan perilaku keahlian dalam berkaya sebanyak 12 sks.

Berdasarkan pengelompokan mata kuliah yang ada di fakultas syari’ah tersebut dapat diketahu bahwa masing-masing kelompok mata kuliah tersebut mempunya target yang harus dimiliki setelah mahasiswa menyelesaikan studinya di Fakultas Syari’ah. Salah satu mata kuliah Keahlian Berkarya adalah mata kuliah Praktik Peradilan (2 sks). Mata kuliah praktik peradilan berdasarkan kurikulum tahun 2013 dilaksanakan pada saat mahasiswa semester 7, tetapi setelah ada perubahan kurikulum tahun 2016 maka mata kuliah praktik peradilan dilaksanakan pada saat mahasiswa semester 7.

Pada dasarnya mata kuliah Praktik Peradilan diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan fakultas Syari’ah UIN IB Padang, terutama di bidang keahlian hukum. Pendidikan kemahiran hukum untuk mahasiswa adalah merupakan bahagian yang penting dalam pendidikan tinggi, karena pendidikan tinggi dituntut untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai pengetahuan hukum tingkat tinggi, kemampuan analisa yang tinggi, dan juga mempunyai keterampilan hukum. Demikian juga halnya dengan mahasiswa fakultas Syari’ah UIN IB Padang yang mengikuti Praktik Peradialan pada semester 7 di lingkungan Peradilan Agama yang ada di Sumatera Barat.

Pada tahun 2018 di Sumatera Barat sudah terdapat 18 (delapan belas) Pengaadilan Agama yang berada di bawah lingkungan Pengadilan Tinggi Agama.

Adapun Pengadilan Agama yang dimaksud adalah:

1. Pengadilan Agama Padang;

2. Pengadilan Agama Kotobaru;

3. Pengadilan Agama Solok;

4. Pengadilan Agama Muara Labuh;

(7)

5. Pengadilan Agama Sawahlunto;

6. Pengadilan Agama Sijunjung;

7. Pengadilan Agama Pulau Punjung;

8. Pengadilan Agama Painan;

9. Pengadilan Agama Pariaman;

10. Pengadilan Agama Talu;

11. Pengadilan Agama Lubuk Sikaping;

12. Pengadilan Agama Maninjau;

13. Pengadilan Agama Payakumbuh;

14. Pengadilan Agama Lubuk Basung;

15. Pengadilan Agama Tanjung Pati;

16. Pengadilan Agama Padang Panjang;

17. Pengadilan Agama Batusangkar;

18. Pengadilan Agama Bukittinggi

Pelaksanaan praktik mahasiswa di ke 18 pengadilan agama tersebut berdasarkan MOU antara Fakultas Syari’ah dengan Pengadilan Tinggi Agama Padang. Walapun pengadilan agama sudah bertambah sejak tahun 2018, yang sebelumnya hanya 16 pengadilan agama yang ada di Sumatera Barat, tetapi jumlah mahasiswa yang masuk dari tahun ke tahun juga semakin meningkat.

Pada tahun 2013 penerimaan mahasiswa hanya sebanyak 236 orang, dan terus mengalami peningkatan. Penerimaan yang paling banyak adalah pada tahun 2017 yaitu sebanyak 687 orang, pada saat itu IAIN baru beralih status menjadi UIN.

Akan tetapi setelah tahun 2018 terjadi penurunan, tetapi penerimaan antara 400

sampai 500 orang lebih per tahunnya. Adapun penerimaan mahasiswa Fakultas

Syari’ah UIN IB setiap tahun berdasarkan jurusan adalah sebagai berikut:

(8)

Tabel 1.2

Data Jumlah Penerimaan Mahasiswa Fakultas Syari’ah Berdasarkan Program Studi

No Tahun Masuk

PMH M/HES AS/HKI JS/HTN Jumlah Tahun Praktek

1 2013 13 82 77 64 236 2017

2 2014 54 84 122 79 339 2018

3 2015 27 127 157 123 434 2019

4 2016 17 121 200 200 538 2020

5 2017 72 212 203 200 687 2021

6 2018 39 139 199 132 509 2022

7 2019 38 179 174 134 525 2023

8 2020 27 126 139 138 430 2024

9 2021 52 160 202 167 581 2025

Dengan semakin bertambahnya penerimaan mahasiswa fakultas syari’ah setiap tahun, dan pada semester VII mereka akan praktik peradilan di 18 lokasi tersebut, tentu ini berdampak terhadap jumlah mahasiswa per kelompok tiap pengadilan. Adakalanya tidak semua lokasi dapat menerima mahasiswa praktik, hal ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya: kantor pengadilan yang sedang proses renovasi, kantor PA yang sangat jauh sehingga mahasiswa tidak bisa di sana atau karena kantor PA nya kecil, dan tidak bisa menerima mahasiswa praktik.

Table.1.3

Data Mahasiswa Praktek Peradilan Nomor Tahun

Praktek

Jumlah Mahasiswa Praktek Jumlah mahasiswa per

kelompok

1 2017 236 mahasiswa 14 orang

2 2018 339 mahasiswa 20 orang

3 2019 434 mahasiswa 25 orang

4 2020 354 mahasiswa 16 orang

5 2021 557 mahasiswa 15 orang

(9)

Penegelolaan kegiatan praktek peradilan mahasiswa ini pada awalnya dilakukan oleh program studi secara bergiliran. Begitu juga dengan tempat pelaksanaan praktek peradilan pada awalnya hanya dilakukan di Pengadilan Agama Padang saja, tetapi selanjutnya melakukan juga di pengadilan agama lainnya di Sumatera Barat. Sejak tahun 2016 di Fakultas Syari’ah dibentuk Klinik Peradilan yang akan membantu mahasiswa meningkatkan kemampuannya di bidang beracara. Sejak tahun 2016 pengelolaan kegiatan praktek peradilan dilakukan oleh klinik peradilan, pada tahun 2017 juga sudah dilakukan kerjasama dengan APSI Kota Padang dalam rangka pendidikan advokat juga persiapan tes hakim. Akan tetapi semuanya butuh perencanaan yang lebih matang.

Dengan jumlah mahasiswa yang semakin banyak, maka ini juga menjadi kendala bagi pihak pengadilan untuk menerima mahasiswa dengan jumlah demikian. Pelaksanaan praktek peradilan mahasiswa mengalami banyak permasalahan, misalnya permasalahan kemampuan mahasiswa dalam memahami hukum acara peradilan agama, masalah jumlah mahasiswa praktek yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Misalnya pada tahun 2018 dan tahun 2019 pelaksanaan praktek peradilan mengalami permasalahan yang semakin konplik.

Satu kelompok berjumlah 20 orang, bahkan dalam satu pengadilan terdapat 2 kelompok, yang berarti jumlah mahasiswa di suatu pengadilan 25 sampai dengan 35 orang mahasiswa, sementara hakim di pengadilan tersebut hanya 3 orang saja.

Dan masih banyak permasalahan lainnya. Dari tahun ke tahun permasalahan praktek peradilan ini akan semakin konplik, maka untuk dapat merancang pelaksanaan praktek peradilan pada tahun berikutnya lebih mencapai sasarn lagai, diperlukan penelitian yang mendalam tentang praktek peradilan mahasiswa ini.

Untuk itu maka akan dilakukan penelitian yang berjudul: Revitalisasi Praktek

Praktek Peradilan Mahasiswa Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Imam

Bonjol Padang di Lingkungan Peradilan Agama Sumatera Barat.

(10)

B. Identifikasi Permasalahan 1. Rumusan Masalah

Adapun masalaha dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan praktik peradilan mahasiswa fakultas syari’ah Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang pada tahun 2019 dan tahun 2020?

2) Bagaimana model pengembangan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN IB Padang pada masa yang akan datang?

2. Batasan Masalah

Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan praktik peradilan yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Syari’ah di lingkungan Peradilan Agama yang ada di Sumatera Barat, fokus pada praktik peradilan yang sudah dilaksanakan pada tahun 2019 dan tahun 2020, sebagai pembanding juga praktik tahun 2021.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui perencanaan dan pelaksanaan praktik peradilan mahasiswa fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang pada tahun 2019 dan tahun 2020.

2) Untuk mengetahui model pengembangan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN IB Padang pada masa yang akan datang.

D. Signifikansi Penelitian

Penelitian ini sangat penting dilakukan, karena dengan penelitian ini akan

memberikan masukan bagi fakultas Syari’ah dalam mengelola kegiatan

praktik peradilan. Dengan adanya penelitian ini akan memberikan

masukan dan perbaikan pengelolaan praktik peradilan mahasiswa,

sehingga semua kendala yang pernah ada dapat diatasi, dan hasilnya juga

akan memberikan dampak yang positif baik bagi mahasiswa maupun bagi

pihak pengadilan agama yang sudah memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk praktik di pengadilan agama yang bersangkutan.

(11)

BAB II TEORI

A. Kajian Teori 1. Revitalisasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Depertemen Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa revitalisasi adalah proses, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali, atau membuat lebih hidup dan lebih giat kembali. Kalau dikaitkan dengan revitalisasi praktek peradilan mahasiswa fakultas Syari’ah di lingkungan Peradilan Agama di Sumatera Barat, bukan berarti selama ini belum ada kegiatan sama sekali, akan tetapi dengan revitalisasi pelaksanaan praktek peradilan ini akan semakin meningkat kualitasnya dari tahun ke tahun, baik dari segi perancanaan maupun dari segi pelaksanaan.

2. Praktik Peradilan Mahasiswa

Praktik peradilan agama adalah salah satu mata kuliah yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa fakultas Syari’ah di Pengadilan Agama dalam berbagai rangkaian kegiatan sesuai dengan proses penyelesaian perkara di pengadilan agama dan dihitung setara dengan 2 (dua) sks. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar mahasiswa fakultas Syari’ah dapat lebih memahami dan mempraktikkan rangkaian tata cara penyelesaian perkara di pengadilan agama (Sistem Pengelolaan Akademik, 2016, 37).

Bagi mahasiswa yang akan mengikuti praktik peradilan dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu:

a. Pendaftaran mahasiswa praktek, sebelum tahun 2017, mahasiswa yang

sudah memenuhi syarat untuk mengikuti praktik peradilan melakukan

pendaftaran secara manual ke program studi yang diberi amanah untuk

mengelola praktik peradilan pada tahun yang bersangkutan. Berdasarkan

buku Sistem Pengelolaan Akademik, Fakultas Syari’ah IAIN Imam Bonjol

(12)

menetapkan syarat bagi mahasiswa yang bisa mengikuti praktik peradilan adalah:

a) Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada Fakultas Syari’ah IAIN Imam Bonjol Padang.

b) Telah lulus dalam mata kuliah: hukum acara peradilan agama dan mata kuliah peradilan agama di Indonesia.

b. Pembagian kelompok, Setelah mahasiswa didata dan sudah diketahui jumlah mahasiswa yang akan mengikuti praktik peradilan, maka mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Pembagian dengan mempertimbangkan jumlah lokasi praktik, jenis kelamin dan program studi masing-masing.

c. Penetapan dosen pembimbing lapangan. Setiap kelompok praktik peradilan agama akan dibimbing oleh seorang dosen dan pembimbing mantra yang berasal dari hakim dan panitera pengadilan tempat mereka praktik. Adapun criteria dosen pembimbing ditetapkan berdasarkan beberapa kriteria yaitu:

a) Berdasarkan komptensi/keahlian dosen (hukum formil dan materil peradilan agama.

b) Daftar urut kepangkatan.

c) Pengalaman sebagai dosen pembimbing praktik peradilan agama.

d. Penjajakan lokasi praktik. Sebelum melakukan praktik maka pimpinan, panitia dan calon dosen pembimbing lapangan akan melakukan penjajakan ke pengadilan aga tempat dilangsungkannya praktik peradilan.

Beberapa tujuan yang dicapai dengan adanya kegiatan penjajakan praktik kerja lapangan ini adalah sebagai berikut:

a) Untuk mengetahui kondisi aktual dan kesiapan Pengadilan Agama yang bersangkutan dalam menerima dan membimbing mahasiswa peserta Praktik Peradilan Agama Tahun Akademik 2018-2019.

b) Terimplementasinya kerjasama antara Fakultas Syari’ah UIN Imam

Bonjol Padang segenap stakeholder yang menjadi narasumber

kegiatan;

(13)

c) Tercapainya tujuan Fakultas Syari’ah untuk menjadi terwujudnya sumber daya lulusan yang beriman dan berbudaya, berilmu dan berintegritas, berakhlak dan bertanggung jawab serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemandirian untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

e. Pembekalan mahasiswa praktik f. Mengantarkan mahasiswa praktik g. Monitoring mahasiswa di lokasi praktik h. Ujian praktik peradilan

Berdasarkan buku monitoring yang dibagikan kepada mahasiswa maka ada berarap rangkaian kegiatan mahasiswa selama mengikuti praktik peradilan di lingkungan peradilan agama yaitu:

a. Magang di sekretariat dan kepaniteraan pengadilan agama.

b. Obsevasi di ruang persidangan c. Pembuatan skenario perkara

d. Mencatat dan melaporkan kegiatan harian e. Latihan simulasi persidangan

f. Ujian praktik peradilan, ujian ini dilaksanakan di pengadilan agama atau di fakultas syari’ah, sesuai dengan kesepakatan antara dosen pembimbing, pembimbing mitra dan mahasiswa, termasuk hari dan waktu pelaksanaanya.

3. Pengadilan Agama

a. Kompetensi Pengadilan Agama

Kompetensi atau kewenangan pengadilan yang ada di Indonesia yaitu

kompetensi absolud (mutlak) dan kompetensi relatif. Kewenangan mutlak

atau kompetensi absolud adalah kewenangan badan pengadilan di dalam

memeriksa jenis perkara tertentu dan secara mutlak tidak dapat diperiksa

oleh badan peradilan yang lain. (R. Soeroso : 2001 : 6). Sedangkan mengenai

(14)

kekuasaan relatif adalah pembagian kekuasaan berdasarkan wilayah hukum masing-masing pengadilan.

Mengenai lingkungan peradilan yang ada di Indonesia diatur di dalam Pasal 18 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi:

Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah mahkamah agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah mahkamah konstitusi.

Sebagaimana diatur di dalam UU Pokok Kekuasaan kehakiman bahwa salah satu lingkungan peradilan yang ada adalah lingkungan peradilan agama, yang mempunyai kekuasaan mutlak dan juga mempunyai kekuasaan relatif. Kekuasaan mutlak peradilan agama diatur di dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang dirobah dengan Undang_undang Nomor 3 Tahun 2006.

Peradilan Agama adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud di dalam Undang-Undang ini. (Pasal 2 Undang- Undang Nomor 3 Tahun 2006). Kekuasaan Kehakiman di lingkungan Peradilan Agama dilaksanakan Oleh :

1. Pengadilan Agama, merupakan Pengadilan Tingkat Pertama.

2. Pengadilan Tinggi Agama, merupakan Pengadilan Tingkat Banding.

Kewenangan absolud dari Pengadilan Agama diatur di dalam Pasal 49 Undang_undang Nomor 7 Tahun 1989. Adapun kewenangannya adalah : 1. Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan

menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang :

a. perkawinan

b. kewarisan, wasiat, dan hibah, yang dilakukan berdasarkan hukum Islam.

c. Waqaf dan sadaqah.

(15)

2. Bidang perkawinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a ialah hal-hal yang diatur dalam aturan berdasarkan undang-undang mengenai perkawinan yang berlaku.

3. Bidang kewarisan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b ialah penentuan siapa-siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembahagian harta warisan tersebut.

Dalam hal terjadi sengketa mengenai hak milik atau keperdataan lain dalam perkara-perkara sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 49, maka khusus mengenai obyek yang menjadi sengketa tersebut harus diputus lebih dahulu oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum.

Setelah keluarnya Undang_undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka kewenangan Peradilan Agama diatur dalam Pasal 49 yang mengatakan: Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan meneyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang- orang yang beragama Islam di bidang : a. Perkawinan, b. Waris, c. Wasiat, d. Hibah, e. Wakaf, f. Zakat, g. Infaq, h. Shadaqah, i. Ekonomi syari’ah.

Di dalam Penjelasan Pasal 49 ini dijelaskan lebih rinci ruang lingkup kewenangan Peradilan Agama. Penyelesaian sengketa tidak hanya dibatasi di bidang perbankan syari’ah, melainkan juga di bidang Ekonomi Syari’ah lainnya. Adapun yang dimaksud dengan “antara orang-orang yang beragama Islam” adalah termasuk orang atau badan hukum yang dengan sendirinya menundukkan diri secara sukarela kepada hukum Islam mengenai hal-hal yang menjadi kewenangan Peradilan Agama sesuai dengan ketentuan pasal ini. Berikut penjelasan masing bidang tersebut:

Perkawinan

Adapun bidang perkawinan adalah hal-hal yang diatur dalam atau berdasarkan undang-undang mengenai perkawinan yang berlaku yang dilakukan menurut Syari’ah, antara lain :

1. Izin beristeri lebih dari seorang.

(16)

2. Izin melangsungkan perkawinan bagi orang yang belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun, dalam halo rang tua, wali, atau keluarga dalam garis lurus ada perbedaan pendapat.

3. Dispensasi kawin

4. Pencegahan perkawinan

5. Penolakkan perkawinan oleh Pegawai Pencatat Nikah.

6. Pembatalan perkawinan.

7. Gugatan kelalaian atas kewajiban suami dan isteri.

8. Perceraian karena talak 9. Gugatan perceraian

10. Penyelesaian harta bersama 11. Penguasaan anak-anak

12. Ibu dapat memikul biaya pemeliharaan dan pendidikan anak bilamana bapak yang seharusnya bertanggung jawab tidak mematuhinya.

13. Penentuan kewajiban memberi biaya penghidupan oleh suami kepada bekas isteri atau penentuan suatu kewajiban bagi bekas isteri.

14. Putusan tentang sah atau tidaknya seorang anak.

15. Putusan tentang pencabutan kekuasaan orang tua.

16. Pencabutan kekuasaan wali.

17. Penunjukan orang lain sebagai wali oleh pengadilan dalam hal kekuasaan seorang wali dicabut.

18. Penunjukan seorang wall dalam hal seorang anak yang belum cukup umur 18 (delapan belas) tahun yang ditinggalkan kedua orang tuanya.

19. Pembebanan kewajiban ganti kerugian atas harta benda anak yang ada di bawah kekuasaannya.

20. penetapan asal usul seorang anak dan penetapan pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam.

21. putusan tentang hal penolakan pemberian keterangan untuk melakukan perkawinan campurang.

22. Pernyataan tentang sahnya perkawinan yang terjadi sebelum Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan dijalankan menurut peraturan yang lain.

Waris

Kewenangan di bidang waris adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing- masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut, serta penetapan pemanggilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris.

Wasiat, Hibah

(17)

Kewenangan di bidang wasiat adalah perbuatan seseorang memeberikan sesuatu benda atau manfaat kepada orang lain atau lembaga/badan hukum, yang berlaku setelah yang memberi tersebut meninggal dunia. Sedangkan kewenangan di bidang hibah adalah pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang atau badan hukum kepada orang lain atau badan hukum untuk dimiliki.

b. Hukum Acara Peradilan Agama

Sudikno Mertokusumo menyatakan bahwa: Hukum acara perdata adalah peraturan hukum yang mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materil dengan perantaraan hakim atau peraturan hukum yang menentukan bagaimana caranya menjamin pelaksanaan hukum perdata materil. Lebih lengkap lagi dapat dikatakan bahwa, hukum acara perdata mengatur tentang bagaimana caranya mengajukan tuntutan hak, memeriksa serta memutusnya serta pelaksanaan dari putusannya. Tuntutan hak dalam hal ini adalah tindakan yang bertujuan memperoleh perlindungan hukum yang diberikan oleh pengadilan untuk mencegah “eigenrichting” atau tindakan menghakimi sendiri. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa hukum acara perdata berfungsi untuk mempertahankan hukum perdata materil, agar hukum perdata materil tidak dilanggar, dengan bantuan hakim di pengadilan.

Hukum acara perdata yang berlaku di lingkungan peradilan agama adalah hukum acara perdata yang berlaku di lingkungan peradilan umum, kecuali telah diatur secara khusus di dalam UU Peradilan Agama. Adapun yang diatur secara khusus dalam UU Peradilan Agama yaitu pemeriksaan sengketa perkawinan berkenaan dengan (Lubis dkk 2005, 54):

a. Cerai talak yang datangnya dari pihak suami

b. Cerai gugat yang dating dari istri maupun dari pihak suami

c. Cerai dengan alas an zina.

(18)

Sumber hukum yang berlaku di peradilan umum juga berlaku untuk peradilan agama, disamping itu di peradilan agama beberapa kitab fikih juga menjadi sumber hukum bagi hakim di dalam memutus perkara (Manan 2008, 11-12).

Dalam beracara di pengadilan, baik di peradilan umum maupun di peradilan agama, ada beberapa hal yang harus dipahami oleh para pihak yang berperkara yaitu:

1. Pembuatan surat gugatan 2. Kuasa hukum

3. Pendaftaran perkara 4. Pemanggilan para pihak 5. Putusan gugur

6. Putusan verstek 7. Perdamaian

8. Pembacaan gugatan 9. Jawaban tergugat 10. Replik

11. Duplik 12. Pembuktian 13. Putusan hakim

14. Pelaksanaan putusan hakim 15. Upaya hukum

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang pernah dilaksanakan adalah penelitian tentang Strategi Pengembangan Program Studi Berbasis Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) untuk meningkatkan kualitas lulusan Jinayah Siyasah. Adapun masalah dalam penelitian tersebut adalah: 1. Bagaimana Strategi Prodi Jinayah Siyasah untuk pengembangan prodi berbasis SKPI dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan Jinayah Siyasah sebagai Praktisi Hukum? 2.

Bagaimana strategi prodi Jinayah Siyasah untuk pengembangan prodi

(19)

berbasis SKPI dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan Jinayah Siyasah sebagai legal drafter. 3. Apa faktor-faktor pendukung dan penghambat Prodi Jinayah Siyasah dalam pengembangan prodi berbasis SKPI untuk meningkatkan kualitas lulusannya?

Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat oleh Jhon Tyson Pelawi dkk pada tahun 2021 tentang Peningkatan Mahasiswa HKI dan HES dalam Pembelajaran Hukum Acara di Pengadilan, dari STAIN Mandailing Natal.

Adapun rumusan masalah dalam tulisan tersebut adalah: 1). Bagaimana pemahaman mahasiswa Setelah mengikuti praktik beracara di pengadilan?

2). Bagaimana penguasaan materi Setelah praktik peradilan? Kesimpulan dalam tulisan tersebut adalah: 1). Pemahaman mahasiswa di bidang hukum acara semakin baik, meningkatkan minat belajar mahasiswa dalam menganalisa hukum yang ada. 2). Penguasaan materi sangat baik, karena mampu menjawab pertanyaan materi perkuliahan berdasarkan pengalaman praktik.

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris, yaitu penelitian yang terutama ditunjuk untuk memperoleh data primer yaitu berkenaan dengan apa yang ada di lapangan sehubungan dengan masalah-masalah yang dirumuskan di atas.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian dilakukan dengan cara pendekatan kualitatif,

berdasarkan data-data yang ada di pengadilan agama dan juga di fakultas Syari’ah

UIN IB dalam pelaksanaan praktik peradilan mahasiswa di lingkungan Peradilan

Agama di Sumatera Barat.

(20)

C. Teknik Penetapan Responden

Penelitian ini dilakukan di lingkungan Peradilan Agama yang ada di Sumatera Barat, yang merupakan tempat praktek mahasiswa fakultas Syari’ah UIN IB Padang setiap tahunnya juga di fakultas Syari’ah UIN IB Padang.

penentuan responden dengan teknik snowball sampling. Adapun yang merupakan sumber data primer adalah:

a. Hakim, panitera dan pegawai lainnya yang ada di pengadilan agama di Sumatera Barat, baik di Kabupaten maupun di Kota.

b. Dosen Fakultas Syari’ah yang menjadi pembimbing praktek peradilan.

c. Pimpinan Fakultas Syari’ah, mulai dari Dekan Fakultas Syari’ah sampai ke tingkat Jurusan, juga bagian kepegawaian.

d. Mahasiwa yang pernah mengikuti praktek peradilan pada tahun 2019 dan tahun 2020.

Untuk mendapatkan data, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah :

- Studi Dokumen, Studi dokumen dilakukan terhadap dokumen-dokumen di Fakultas Syari’ah yang terkait dengan data pelaksanaan praktek peradilan mahasiswa dari tahun 2018 dan tahun 2019.

Wawancara (wawancara semiterstruktur). Wawancara dilakuan dengan pihak fakultas Syari’ah yang terlibat langsung dengan pelaksanaan praktek peradilan.

Mulai dari dekan, wakil dekan, ketua program studi, sekretaris program studi, pengurus Klinik Peradilan, dosen pembimbing praktek peradilan, mahasiswa yang pernah mengikuti praktek peradilan pada tahun 2018 dan tahun 2019. Wawan cara juga dilakukan dengan panitera dan hakim di pengadilan agama yang ada di Sumatera Barat tempat mahasiswa mengikuti praktek peradilan.

D. Teknik Analisa Data

Data primer diolah melalui tahap Editing, Coding dan tabulating.

Jawaban-jawaban dikelompokkan dan kemudian dianalisa secara kwalitatif serta

ditafsirkan dengan menghubungkannya dengan masalah dan tujuan penelitian

(21)

yang telah dirumuskan, dan hasil tinjauan pustaka, yang diarahkan pada perumusan kesimpulan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum tentang Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang

Untuk meningkatkan komptensi lulusan, maka fakultas Syari’ah UIN IB Padang mempunyai beberapa lembaga, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Lembaga Penyuluhan Hukum

a. Lembaga Pengkajian Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPPBHI) Pada tanggal 18 Mei 2004 di Fakultas Syari’ah IAIN Imam Bonjol Padang didirikan LPPBHI(Lembaga Pengkajian Penyuluhan dan Bantuan Hukum) melalui SK Dekan Fakultas Syari’ah Drs. Aditiawarman AD,M.Ag nomor In/8/OT.01.2/2/882/2004. Adapun sturuktur pengurusnya adalah sebagai berikut:

Tabel.4.1.

Struktur Puskobakum Fakultas Syari’ah IAIN IB Padang

Pelindung : Drs. Aditiawarman Ad,M.Ag, Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Imam Bonjol Padang

Dewan Pakar

: 1. Prof. Dr.Amir Syarifuddin 2. Prof.Dr.H. Nasrun Haroen. MA 3. Dr.H.Makmur Syarif.SH.M.Ag 4. Drs.H.Asasriwarni

5. Drs.Aditiawarman AD.M.Ag 6. Dr.H.Muchlis Bahar,Lc,M.Ag 7. Dr.Zulfikri,MA

8. Dr.Iskandar Ritinga.MA 9. Drs, Abd Rauf. M.Ag 10. Dra.Nelhayati

Pengurus

(22)

Direktur Drs. Yasrul Huda.MA

Manager Nelmawarni,S.Ag.,M.Hum M.Yenis.SH.M.Pd

Syafruddin Halimy, Lc.,M.Ag Dra. Syofia Ulfa, M.Pd

Manager Adm & Keuangan Manager Penelitia &

Pengabdian

Manager Advokasi &

Penyuluhan

Manager Penerbitan dan Publikasi

Anggota Azharia Kholidah, M.Ag Masna Yunita. SH.,M.Hum Alfadli.M.Ag

Salma.M.Ag Drs.Sobhan.MA Dra.Surwati

Yusnita Eva,S.Ag.,M.Hum

Berdasarkan hasil wawancara dengan M.Yenis, dapat diketahui bahwa selama masa kepengurusan LPPBHI belum ada kegiatan atau program yang dijalankan, dan tidak ada pula pembubaran pengurusnya sampai tahun 2014.

Dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan, lembaga ini kemudian mengalami perubahan dengan nama baru yaitu Puskobakum pada tahun 2009.

b. Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum (Puskobakum)

Pada tanggal 7 April 2009 dibentuklah sebuah lembaga yang juga bersifat penyuluhan dan bantuan hukum dengan nama Puskobakum atau Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum. Puskobakum disahkan dengan keluarnya Surat Keputusan Rektor IAIN nomor In.05/PP.00.9/0947/2009. Sebagai ketua pertamanya ditetapkanlah Ahmad Wira dosen Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang.

Pembentukan Puskobakum di Fakultas Syari’ah berdasarkan gagasan dari beberapa orang dosen Fakultas Syari’ah yang sering mendapat kunjungan masyarakat untuk berkonsultasi dalam menyelesaikan masalah hukum yang mereka hadapi. Untuk melayani keperluan masyarakat tersebut, para dosen itu hanya bisa melakukannya di ruangan dosen atau di ruang jurusan, karena memang belum ada ruang khusus yang tersedia untuk melakukan kegiatan tersebut.

Tabel.4.2.

Struktur Puskobakum Fakultas Syari’ah IAIN IB Padang

(23)

No Nama Jabatan Ket 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Prof.Dr.H. Sirajudin Zar,MA

Drs.H.Sobhan,M.Ag

H.Ahmad Wira,M.Ag,Ph.D Zulfam.SHI.MH

Drs.Hj.Surwati.M.Ag M.Yenis SH.MH.M.Pd Dra.Hj.Kholida.M.Ag H.Hari Candra.MA

Huriyatul Akmal,SHI.M.Si Drs.Marwan,MH

Desparika Metra,S.Ag Nelfi Sudirianti,S.HI.MH

Rektor IAIN IB

Padang/Pengarah

Dekan Fak.Syari’ah IAIN IB Padang/ Penanggung Jawab Ketua

Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

Anggota (Advokat) Anggota (Advokat)

Berdasarkan daftar pengurus Puskobakum tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 tersebut dapat disimpulkan bahwa: pengurus yang menguasai perdata Islam ada 3 orang, ekonomi Islam 3 orang, advokat syari’ah adalah 2 orang dan 1 orang perdata umum. Dari daftar pengurus tersebut terdapat 1 orang dosen yang bukan dosen fakultas syari’ah, tetapi berasal dari perguruan tinggi swasta di Pasaman, sekarang Pasaman Barat. Kalau dilihat sejarah pendirian Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum di perguruan tinggi, pendiriannya salah satunya adalah sebagai sarana bagi mahasiswa untuk mempraktekkan ilmuny. Akan tetapi di Puskobakum tidak terlihat keikutsertaan mahasiswa dalam kepengurusan maupun dalam program bantuan hukum yang diselenggarakan oleh Puskobakum.

Disamping itu penulis melihat dosen yang selama ini juga aktif memberikan konsultasi gratis terhadap orang yang membutuhkan, tidak termasuk dalam struktur pengurus.

Berdasarkan wawancara dengan ketua Puskobakum bapak H.Ahmad Wira,M.Ag,Ph.D bahwa : Penentuan pengurus Puskobakum berdasarkan bidang keilmuan dan juga tingkat perhatian terhadap organisasi. Pengurus berlatar belakang hukum Islam, juga Ekonomi Islam ditambah dengan advokat syari’ah.

(wawancara, Ahmad Wira).

(24)

Sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 tidak ada kegiatan yang pasti dari Puskobakum. Puskobakum punya pengurus tapi tidak punya dana yang pasti, dan juga tidak mempunyai kantor tersendiri. Secara pribadi masih ada dosen yang tetap aktif memberikan konsultasi hukum, dan tentu saja itu tanpa mendapatkan honor dari klien tersebut.

Pada tahun 2010 setelah disahkannya Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum, Lampiran B tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan Agama.

UU Peradilan Agama dan Sema Nomor 10 Tahun 2010 mengamanatkan dibentuknya Posbakum di setiap pengadilan agama. Menurut Sema tersebut pemberi bantuan hukum di Posbakum salah satunya adalah Sarjana Syari’ah.

Pasal 18 menyebutkan bahwa pemberi jasa di Posbakum berasal dari organisasi bantuan hukum dari unsur Asosiasi Profesi Advokat, Perguruan Tinggi, dan LSM yang terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM, dan pemberi jasa di Posbakum dapat diberi imbalan jasa oleh negara melalui DIPA Pengadilan Agama. Pemberi jasa yang akan bertugas di Posbakum ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama melalui kerjasama kelembagaan dengan organisasi profesi advokat, organisasi bantuan hukum dari unsur perguruan tinggi, dan organisasi bantuan hukum dari unsur perguruan tinggi, dan organisasi bantuan hukum dari LSM yang terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Untuk melaksanakan amanat peraturan di atas maka Ketua Pengadilan Agama Padang Kelas I `A menawarkan kerjasama dengan Puskobakum yang pada waktu itu kepengurusannya masih ada. Penawaran kerjasama tersebut disampaikan kepada Dekan Fakultas Syari’ah yang pada waktu itu dijabat oleh Drs.H.Sobhan,M.A, tawaran kerjasama tersebut disambut baik oleh dekan.

Dengan adanya kesepakatan tersebut maka dibuat kontrak kerjasama pemberian

jasa bantuan hukum di Posbakum PA, Puskobakum diwakili langsung oleh keteua

Puskobakum yaitu Ahmad Wira, sedangkan Pengadilan Agama diwakili oleh

Hendi B. SH, dan disetujui oleh Ketua PA yaitu. Kontrak kerjasama

ditandatangani pada tanggal 3 Januari 2011.

(25)

Sebagai realisasi dari kontrak kerjasama tersebut, maka dosen fakultas syari’ah yang tergabung di dalam Puskobakum menjadi pemberi jasa bantuan hukun di Posbakum Pengadilan Agama Padang Kelas I A. sebagaimana yang ditetapkan di dalam Sema Nomor 10 Tahuan 2010, maka Pengadilan Agama menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan Posbakum, begitu juga ada ruangan khusus di PA yang disediakan untuk dijadikan kantor Posbakum.

Kepada pemberi jasa bantuan hukum diberikan imbalan jasa yang berasal dari anggaran DIPA Pengadilan Agama. Berdasarkan perjanjian kerjasama tersebut maka mulai tahun 2011 Posbakum di Pengadilan Agama mulai memberikan jasa hukum kepada orang yang tidak mampu.

Pada tahun 2011 diundangkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Undang-Undang bantuan hukum ini menjelaskan bahwa lembaga bantuan hukum yang sudah terakreditasi akan mendapatkan dana bantuan hukum dari APBN melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Untuk melaksanakan amanat Undang-undang bantuan hukum ini maka pada tahun 2013 Kementerian hukum dan Hak Asasi Manusia membentuk panitia verivikasi/akreditasi Organisasi Bantuan Hukum yang diumumkan pada tanggal 18 Februari 2013. Pendaftaran dilakukan mulai tanggal 18 Februari sampai dengan tanggal 8 Maret 2013. Pendaftaran dapat dilakukan secara langsung di sekretariat panitia verifikasi/akreditasi pemberi bantuan hukum, Badan Pembina Hukum nasional,Kementerian Hukum dan HAM, Jl.Soetoyo 10 Cililitan Jakarta Timur atau melalui pos atau secara online dengan mengirimkan berkas-berkas yang difoto copy atau di-scan dan dikirim melalui email bantuanhukum@bphn.go.id atau penyuluhanhukum@yahoo.com.

2. Klinik Peradilan dan Advokasi

Untuk menghasilkan tamatan Fakultas Syari’ah yang terampil dan terpakai

di dunia hukum, diperlukan proses pendidikan ilmu dan pelatihan instrunen

hukum yang mumpuni. Biasanya, bentuk pendidikan yang digunakan adalah

dalam bentuk praktik peradilan di kantor pengadilan agama sesungguhnya atau di

(26)

bisa pula pengadilan lain. Meskipun begitu, model belajar praktikum tersebut, di samping sudah merupakan sebuah kelaziman dalam perkuliahan hukum, namun tetap belum memadai dalam peoses perkuliahan, karena dalam pelaksanaannya akan ada saja berbagai keterbatasan dan hambatan di lapangan, lantaran fasilitas ruang sidang berada di bawah kontrol pengelola pengadilan. Sehingga, ada beberapa prosedur teknis sidang yang sulit dilakukan oleh mahasiswa, atau jumlah peserta praktik yang tidak memungkinkan melibatkan semuanya, serta aneka kendala lainnya.

Untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka semenjak tahun 2009, Fakultas Syari’ah sudah membentuk sarana pelatihan peradilan, yaitu “Ruang Praktik Sidang”, yaitu sebuah ruang yang disediakan di gedung Fakultas sendiri untuk melakukan kegiatan praktk beracara hukum perdata seperti halnya di ruang sidang pengadilan agama. Maka dalam mengatasi kekurangan tersebut Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang melakukan usaha pengembangan peran dan jangkauan lembaga pelatihan/praqktek peradilan yang sudah ada. Oleh karena itu pada periode kedua kepemimpinan Muchlis Bahar dibentuklah sebuah lembaga dengan nama Klinik Peradilan dan Advokasi. Dari penamaanya dapatlah dipahami bahwa lembaga tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat pelatihan praktek peradilan mahasiswa, namun ia juga dapat menjadi tempat pelatihan dalam mempraktekkan keterampilan advokad dan sekaligus sebgai lembaga konsultasi terkait dunia peradilan.

Pada tahun 2017 dibentuk Labor di Fakultas Syari’ah, yang salah satunya

adalah Klinik Peradilan. Pada tahun 2017 tersebut yang mejadi ketua Labor

adalah Nurhasnah, kemudian pada tahun 2018 diketuai oleh Aulia Rahmat. Labor

inilah yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan praktik peradilan

mahasiswa. Selain bertanggung jawab mengelola kegiatan praktik peradilan,

Labor juga pernah mengadakan kerjasama dengan Asosiasi Pengacara Syari’ah

(APSI) Cabang Padang mengadakan PPPA (Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Advokat), juga pernah mengadakan persiapan tes Cakim (Calon Hakim) untuk

para alumni Fakultas Syari’ah.

(27)

Pelaksanaan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari’ah pada tahun 2018 sudah dipersiapkan sejak akhir tahun 2017, pelaksanaan praktik peradilan pata tahun 2019 sudah dipersiapkan sejak akhir tahun 2018, begitu juga dengan pelaksanaan praktik peradilan tahun 2020 sudah dipersipakn sejak tahun 2019.

Karena sudah dibentuk Labor Peradilan, maka di dalamnya juga ada Klinik Peradilan, yang punya tugas untuk mengelola kegiatan praktik peradilan mahasiswa. Untuk persiapan semua rangkaian kegiatan, maka dibentuk tim praktik peradilan yang terdiri dari beberapa orang dosen, yaitu: Nurhasnah, Zufan, Yan Fajri, Masna Yunita, Arlis dan Eskari Ushali, M.Yenis dan M.Arif.

B. Perencanaan dan Pelaksanaan Praktik Peradilan Mahasiswa Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang Tahun 2019 dan Tahun 2020

Sebelum membahas tentang pelaksanaan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari”ah UIN IB, maka terlebih dahulu akan dikemukakan data pelaksanaan praktik peradilan mahasiswa dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Berikut ini adalah data pelaksanaan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN IB Padang dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021 sebagai bahan perbandingan:

Tabel 4.3

Data Praktik Peradilan Mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN IB Padang Tahun 2017-2021

No Tahun Masuk

Jumlah Mhs masuk

Tahun Praktik

Jmlh mhs praktik

Jmlh mhs/

kel

Lokasi Praktik

Jumlah kel

waktu

1 2013 238 2017 236 14

2 2014 392 2018 339 20 15 PA 20

3 2015 421 2019 434 25 18 PA 20 14 Jan - 15 Feb 2019 4 2016 446 2020 354 16 17 PA 22 13 jan-21 feb

5 2017 687 2021 557 15 18 PA 26

6 2018 509 2022

Sumber: data Akama dan Klinik Peradilan setelah diolah

(28)

Tabel. 4.4

Data Pembimbing dan Lokasi Praktek Peradilan Mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN IB Padang No Tempat

Praktik

Dosen Pembimbing Praktik Berdasarkan Tahun Akademik

2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021 2021/2022 1. PA Padang

Kelompok I Gusnida, Asasriwarni, Asasriwarni, Asasriwarni Asasriwarni, PA Padang

Kelompok II - - - Fitra Nelli Burhadnuddi

n 2. PA Koto

Baru Zulfan Nurhasnah Burhanuddin Elfia Surwati

3. PA Solok Duhriah Duhriah Afifah Jalal Salma Elfia 4. PA Sijunjung Rahmat

Hidayat,

Afifah Jalal Eli Suryani M.Arif Zulfan 5. PA

Sawahlunto Kelompok I

Aulia Rahmat,

Elfia M.Taufik Nurhasnah Afifah Jalal

PA

Sawahlunto Kelompok II

Masna Yunita

Hamda.S Masna Yunita

Zulfan -

6. PA Muara

Labuh Salma Rahmat

Hidayat

Zulfan Yasrul Huda - 7. PA Painan Surwati Burhadnuddi

n

Ridha Mulyani

Efrinaldi Abrar 8. PA Talu Nurhasnah Yusnita Eva Alfadli M.Yenis Nurhasnah 9. PA Lbk

Basung Kelompok I

Azhariah Khalida,

Masna Yunita

Rahmat Hidayat

Surwati Ridha Mulyani PA Lbk

Basung Kelompok II

Afifah Djalal,

- - Azhariah

Khalida

Masna Yunita 10. PA Maninjau Muchlis

Bahar

M. Yenis, Abrar M.Taufik M. Yenis, 11. PA

Bukittinggi Kelompok I

M. Yenis,

Surwati Makmur Syarif

Duhriah Yusnita Eva

PA

Bukittinggi Kelompok II

Elfia

- - - -

12. PA

Payakumbuh Kelompok I

Yusnita Eva,

Salma Elfia Makmur

Syarif

-

PA

Payakumbuh Kelompok II

Ridha Mulyani

Ridha Mulyani

Surwati - -

13. PA Tanjung Pati Kelompok I

Makmur Syarif

Mukhlis Bahar

Salma Burhanudd

in

M.Taufik

PA Tanjung Pati

Kelompok II

Burhadnuddi n

- Nurhasnah - -

(29)

14. PA Padang

Panjang Asasriwarni, Fitra Nelli Azhariah Khalida,

Yusnita Eva Salma 15. PA Pariaman

Kelompok I - Azhariah

Khalida,

Yusnita Eva Ridha Mulyani

Azhariah Khalida, PA Pariaman

Kelompok II - - Duhriah Ely Suryani -

16. PA

Batusangkar Kelompok I

Fitra Nelli

Makmur Syarif

Efrinaldi Afifah Duhriah

PA

Batusangkar Kelompok II

Hamda Sulfinadia

- -

17. PA Pulau

Punjuang - Aulia

Rahmat

- Aslan Deri -

18. PA Lubuk

Sikaping - Zulfan Yasrul Huda Abrar -

Syarat Khusus BP 16:

1. Potensi wisuda semester 7;

2. IPK minimal 3,5;

3. Proposal sudah berproses (Rekomendasi Dosen PA/Jurusan);

4. Menginput mata kuliah praktik peradilan di semester VI;

1. Praktik Peradilan Tahun Akademik 2018/2019

Kegiatan praktik peradilan Tahun Akademik 2018/2019 dilaksanakan selama 40 hari, mulai tanggal 15 Januari 2019 sampai dengan 14 Februari 2019.

Kegiatan praktik peradilan tahun 2019 ini dikelola oleh Klinik Peradilan dan Advokasi Fakultas Syari’ah UIN IB Padang. Adapun tahapan kegiatan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari’ah adalah: Persiapan, pelaksanaa dan pelaporan. Adapun tahapan tersebut diuraikan di bawah ini:

a. Persiapan

Persiapan kegiatan dimulai dari tanggal 8 Oktober 2018, rapat persiapan tim Klinik Peradilan dan Advokasi dengan Wakil Dekan Bidang I. Tim Klinik adalah: Aulia Rahmat. SHI.M.AHk. Nurhasnah,M.Ag, Masna Yunita.SH.M.Hum, Zulfan.MH, Eskarni Ushali.M.Ag. Arlis.SH.MH.

sedangkan Wakil Dekan I adalah Nurus Shalihin.M.Si.Ph.D. disamping

dihadiri oleh Tim Klinik Peradilan dan Advokasi, rapat juga dihadiri oleh

masing-masing ketua program studi, yaitu: Dr.Hamda Sulfinadia.M.Ag

(Ketua Prodi Perbandingan Mazhab), Duhriah.M.Ag (Ketua Prodi HES),

(30)

M.Yenis.M.Pd.M.H (Ketua Prodi HK), dan Dra.Nailul Rahmi.M.Ag (Ketua Prodi JS).

Adapun agenda rapat adalah membicarakan tentang teknis pendaftaran mahasiswa yang akan ikut praktik peradilan pada awal tahun 2019.

Berdasarkan hasil rekapitilasi mahasiswa, maka calon peserta praktik adalah: mahasiswa BP 2015 sebanyak 359 orang (Semester VII), dan angkatan 2016 sebanyaka 74 orang (Semester V). Praktik peradilan biasanya diikuti oleh mahasiswa yang semester VII, akan tetapi pada pelaksanaan tahun 2019 ini diberi kesempatan kepada mahasiswa semester V untuk mengikuti praktik peradilan dengan syarat: berpotensi untuk wisuda pada semester VII, IPK minimal 3,5, proposal sudah proses (dengan adanya surat rekomendasi dari dosen pembimbing akademik/ketua Prodi), dan menginput mata kuliah praktik peradilan di semester VI.

1). Pendaftaran Calon Peserta Praktik Peradilan

Setelah rapat maka diadakan sosialisasi penerimaan dan registrasi calon peserta praktik. Pendaftaran dilakukan secara online melalui google form.

Batas akhir pendaftaran adalah tanggal 28 Oktober 2018, dan diberi kesempatan untuk melengkapi syarat pendaftaran sampai tanggal 30 oktober 2018. Mahasiswa yang bias mendaftar adalah mahasiswa yang sudah memenuhi persyaratan sebagaimana telah ditentukan di dalam buku pedoman akademik. Setelah pendaftaran, maka dilakukan pendataan ulang, dan juga kelengkapan administrasi peserta. Adapun kelengkapan administrasi yang harus dilampirkan adalah KHS mahasiswa, untuk melihat mata kulia prasyarat yang harus lulus. Sedangkan bagi yang semester V ditambah dengan proposal yang telah diseminarkan atau surat keterangan dari ketua program studi masing-masing.

Setelah dilakukan pendataan terhadap mahasiswa yang sudah mendaftar

dan melengkapi persyaratan maka dapat dikelompokkan berdasarkan

angkatan: Angkatan 2013 sebanyak 1 orang, angkatan 2014 sebanyak 7

(31)

orang, angkatan 2015 sebanyak 340 orang, dan angkatan 2016 sebanyak 16 orang.

1) Pre-test, Pada tanggal 3 November 2018, Tim Klinik Peradilan dan Advokasi melaksanakan pre-test terhadap calon peserta. Pre-test dibagi kepada beberapa kelas dengan diawasi oleh Tim Klinik Peradilan dan Advokasi;

Adapun soal dari pre-test adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan eksepsi

2. Apa sajakah yang harus dimuat di dalam petitum?

3. Apa yang dilakukan oleh petugas di Meja II 4. Apa yang dimaksud dengan conservatoir beslaag?

5. Apa perbedaan mendasar antara gugatan dan permohonan?

2) Penjajakan,

Penjajakan ke 18 Pengadilan Agama di Sumatera Barat dilaksanakan selama 5 (lima) hari, yaitu pada tanggal 23, 26-29 November 2018. Setiap hari, 2 Tim yang sudah disusun melaksanakan penjajakan ke 2 (dua) Pengadilan Agama yang sudah ditentukan. Sebelum penjajakan panitia penanggung jawab kegiatan praktik peradilan sudah menghubungi panitera atau hakim pengadilan agama tempat akan diadakan kegiatan praktik mahasiswa via telp. Pada saat menghubungi tersebut diadakan kesepakatan antara pihak kampus dengan pihak pengadilan tentang waktu (hari dan tanggal) pihak pengadilan punya waktu dan kesempatan menerima kedatangan Tim yang akan melakukan penjajakan, dan peluang untuk mengadakan praktik di pengadilan yang bersangkutan.

Pada saat melakukan penjajakan ke masing-masing pengadilan, ikut serta calon dosen pembimbing di masing-masing lokasi.

Pada saat penjajakan ada beberapa hal yang disepakati antara pihak fakultas dengan pihak pengadilan yaitu:

a. Lama mahasiswa praktik, tanggal kedatangan mahasiswa dan jangka waktu praktik mahasiswa.

b. Jumlah mahasiswa yang akan praktik di masing-masing pengadilan agama.

c. Pihak pengadilan menunjuk pembimbing mitra (hakim) dan pembimbing

administrasi (panitera) untuk masing-masing kelompok. Kalau disepakati 2

(32)

kelompok, maka pihak pengadilan akan menunjuk pembimbing yang terdiri dari 2 orang: 2 (dua orang hakim/pembimbing mantra), dan 2 (dua) orang pembimbing kesekretariatan (panitera). Biasanya pada saat penjajakan ini tim akan menjelaskan jumlah mahasiswa yang akan praktik dengan menyerahkan daftar nama calon mahasiswa praktik, berapa orang mahasiswa HK, mahasiswa HES, mahasiswa PM dan mahasiswa JS. Biasanya dalam satu kelompok terdiri dari program studi yang berbeda.

3) Pembekalan,

Pembekalan Praktik Peradilan Agama dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dengan total waktu adalah 10 JPL. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 November sampai dengan tanggal 2 Desember 2018. Pada hari terakhir pembekalan dilaksanakan post-test untuk mengukur perkembangan kemampuan calon peserta selama proses pembekalan. Berikut adalah jadawal kegiatan pembekalan mahasiswa praktik peradilan TA 2018/2019, beserta dengan materi dan pematerinta.

Tabel.4.5.

JADWAL PEMBEKALAN

PRAKTIK PERADILAN AGAMA TA 2018/2019

WAKTU NARASUMBER

JUM’AT 30 NOV 2018 14:00 – 17:00 WIB

SABTU 01 DES 2018 09:00 – 12:00 WIB

MINGGU 02 DES 2018 08:00 – 12:00 WIB

LOKAL A Kewenangan Mengadili, Aspek Keperkaraan dan Alur

Proses Perkara

Surat Kuasa dan Gugatan

Proses Persidangan dan Penyelesaian

Sengketa serta Putusan Nurhasnah, M.Ag.

LOKAL B Kewenangan Mengadili, Aspek Keperkaraan dan Alur

Proses Perkara

Surat Kuasa dan Gugatan

Proses Persidangan dan Penyelesaian

Sengketa serta Putusan Neni Vesna Majid,

S.H., M.H.

LOKAL C Kewenangan Mengadili, Aspek Keperkaraan dan Alur

Proses Perkara

Surat Kuasa dan Gugatan

Proses Persidangan dan Penyelesaian

Sengketa serta Putusan Aulia Rahmat, S.H.I.,

M.A.Hk.

LOKAL D Kewenangan Mengadili, Aspek Keperkaraan dan Alur

Proses Perkara

Surat Kuasa dan Gugatan

Proses Persidangan dan Penyelesaian

Sengketa serta Putusan Masna Yunita, S.H.,

M.Hum.

(33)

LOKAL E

Kewenangan Mengadili, Aspek Keperkaraan dan Alur

Proses Perkara

Surat Kuasa dan Gugatan

Proses Persidangan dan Penyelesaian

Sengketa serta Putusan

Beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan pembekalan praktik kerja lapangan ini yaitu:

a. Terimplementasinya aspek teoritis hukum acara yang sudah didapatkan mahasiswa pada tatap muka perkuliahan;

b. Terjaringnya dan terbekalinya mahasiswa dengan keahlian dan kompetensi dasar profesi hukum yang menjadi profil lulusan pada Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang;

c. Terimplementasinya kerjasama antara Fakultas Syari’ah UIN Imam Bonjol Padang segenap stakeholder yang menjadi narasumber kegiatan;

d. Tercapainya tujuan Fakultas Syari’ah untuk menjadi terwujudnya sumber daya lulusan yang beriman dan berbudaya, berilmu dan berintegritas, berakhlak dan bertanggung jawab serta menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kemandirian untuk kemaslahatan umat dan bangsa.

Setelah diadakan pembekalan kepada mahasiswa maka dilakukan lagi pre- test kepada mahasiswa. Ternyata masih ada yang belum paham dan nilainya masih belum mencukupi. Untuk menambah pengetahuan mereka, maka kepada mahasiswa yang nilainya masih rendah diberikan tugas untuk mejawab semua soal pre-test secara tertulis.

b. Pelaksanaan

Kegitan praktik peradilan mahasiswa pada tahun akademik 2018/2019

dilaksanakan selama 40 (empat puluh) hari, yaitu dari tanggal 14 Januari 2019

sampai dengan tanggal 15 Februari 2019. Pelaksanaan praktik tahun 2019 berada

di 18 Pengadilan Agama yang berada di bawah Pengadilan Tinggi Agama

Sumatera Barat. Pada saat penerimaan pendaftaran mahasiswa yang akan ikut

praktik, terdaftar 371 orang mahasisa, tetapi ketika pelaksanaan praktik,

mahasiswa yang ikut adalah 344 orang. Berdasarkan informasi dari ketua panitia

Aulia Rahmat, bahwa pengurangan tersebut terjadi karena ada mahasiswa yang

tidak melengkapi persyaratan, atau tidak memenuhi persyaratan praktik peradilan.

(34)

Tabel.4.6

Data Praktik Peradilan TA 2018/2019

No Nama Pengadilan Nama Dosen Pembimbing Jumlah Mhs bimbingan

1 PA Padang Asasriwarni 20 org

2 PA Painan Burhanuddin 20 0rg

3 PA Maninjau M.Yenis 19 org

4 PA Sawahlunto I Elfia 19 org

5 PA Sawahlunto II Hamda Sulfinadia 19 org

6 PA Solok Duhriah 19 org

7 PA Tj Pati Muchlis Bahar 19 org

8 PA Talu Yusnita Eva 19 org

9 PA Payakumbuh I Salma 19 org

10 PA Batusangar Makmur Srarif 18 org

11 PA Padang Panjang Fitra Nelli 18 org

12 PA Pariaman Azhariah Khalida 18 org

13 PA Sijunjung Afifah Jalal 18 org

14 PA Muara Labuh Rahmat Hidayat 17 org

15 PA Payakumbuh II Ridha Mulyani 16 org

16 PA Bukittinggi Surwati 16 org

19 PA Koto Baru Nurhasnah 16 org

18 PA Lbk.Basung Masna Yunita 16 org

19 PA Lbk.Sikaping Zulfan 10 org

20 PA Pulau Punjung Aulia Rahmat 8 org

Jmlh 18 PA 20 org Pembimbing 344 mhs

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa pelaksaan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN IB Padang pada Tahun Akademik 2018/2019 dilaksakana di 18 (delapan belas pengadilan agama di Sumatera Barat.

Walaupun dilaksanakan di 18 lokasi, tetapi terdiri dari 20 kelompok, dimana di

Pengadilan Agama Sawahlunto terdiri dari 2 kelompok, sehingga jumlah

mahasiswa yang praktik de PA Sawahlunto menjadi 38 orang. Begitu juga di

(35)

Pengadilan Agama Payakumbuh terdapat 2 kelompok, sehingga jumlah mahasiswa yang praktik di PA Payakumbuh berjumlah 35 orang. Sedangkan di pengadilan agama yang lain antara 19 dan 18 orang. Pada tahun 2019 mahasiswa paling sedikit satu kelompok di PA Pulau Punjung, karena lokasinya sangat jauh.

Pada tanggal 14 Januari 2019 masing-masing dosen pembimbing melakukan serah terima mahasiswa kepada masing-masing ketua pengadilan tempat mahasiswa melaksanakan kegiatan praktik. Pada saat penyerahan mahasiswa, diberikan arahan kepada mahasiswa baik oleh dosen pembimbing maupun oleh hakim tentang pelaksanaan praktik

Pada tanggal 31 Januari 2019 masing-masing dosen pembimbing melakukan kegiatan monitoring ke masing-masing lokasi praktik peradilan. Pada saat melakukan kegiatan monitoring, masing-masing dosen pembimbing akan melakukan diskusi dengan mahasiswa bimbingannya tetang pelaksanaan kegiatan praktik dan persiapan ujian sidang peradilan semu, serta koreksi skenario yang sudah mulai dirancang oleh masing- kelompok berdasarkan bimbingan dan arahan dari hakim dan panitera selama mereka sudah di lapangan.

Pada tanggal 14 dan 15 Februari dosen pembimbing melaksanakan ujian praktik di masing-masing pengadilan. Kegiatan ini di bawah bimbingan dan arahan dari panitera dan hakim yang telah ditunjuk sebagai pembimbing di masing-masing pengadilan agama.setelah selesai melaksanakan ujian, maka dilakukan serah terima kembali dari pihak pengadilan kepada dosen pembimbing.

c. Pelaporan

Berdasarkan rangkaian kegiatan praktik peradilan tahun 2019, mulai dari pendaftaran mahasiwa sampai pada kegiatan ujian dan serah terima mahasiswa dari pihak pengadilan kepada masing-masing dosen pembimbing lapangan. Maka berdasarkan rangkaian kegiatan tersebut, maka berdasarkan evaluasi tim penanggung jawab, ada beberapa hambatan yang dialami, baik hambatan dari dalam (internal), maupun hambatan dari luar (eksternal). Adapun hambatan tersebut berdasarkan laporan adalah sebagai berikut:

1. Hambatan Internaal

(36)

Terdapat beberapa hambatan internal dalam pelaksanaan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN IB Padang pada Tahun Akademik 2018/2019, adapun hambatan tersebut adalah:

a. Banyaknya mahahasiswa yang praktik tidak sebanding dengan jumlah pengadilan agama yang ada di Sumatera Barat, serta waktu yang tersedia juga tidak cukup.

b. Masih lambatnya proses administrasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan, seperti pengurusan SK pembimbing, Surat Tugas dosen yang akan ke lapangan, hal ini juga berpengaruh terhadap kinerja panitia dalam setiap kegiatan.

c. Lambatnya masalah keuangan

d. Lambatnya penyelahan laporan dari dosen, 2. Hambatan eksternal

Disamping hambatan internal, terdapat juga hambatan eksternal yaitu:

a. Lemahnya koordinasi dengan beberapa PTKIN di Sumatera Barat, misalnya dengan IAIN Batusangkar dan IAIN Bukittinggi, sehingga jadwal praktik antara 3 (tiga) perguruan tinggi ini dilakukan secara bersamaan, sehingga terjadi penumpukan jumlah mahasiswa di beberapa pengadilan agama tempat mahasiswa praktik.

b. Masih lemahnya komunikasi dengan pihak pengadilan agama, sehingga masih ada kesalahan informasi antara PT dengan pengadilan agama, sehingga praktik ada yang tidak bisa dilaksanakan di pengadilan agama yang bersangkutan (Kasus PA Bukittinggi, terjadi penolakan mahasiswa, PA Bukittinggi hanya bersedia menerima 1 (satu) kelompok saja sehingga mahasiswa terpaksa di pindahkan ke PA payakumbuh yang bersedia menerima mahasiswa dalam jumlah yang banyak.

c. Banyaknya kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tinggi Agama

Padang yang melibatkan semua ketua pengadilan agama yang ada di

Sumatera Barat, sehingga tidak bisa bertemu antara dosen pembimbing

lapangan dengan ketua pengadilan, pada saat dosen pembimbing lapangan

data ke masing-masing pengadilan agama yang bersangkutan.

(37)

2. Praktik Peradilan Tahun Akademik 2019/2020

Pelaksanaan praktik peradilan mahasiswa pada Tahun Akademik 2019/2020 di 17 lokasi pengadilan agama yang ada di Sumatera Barat, dari 18 pengadilan agama yang ada. Ada satu lokasi yang tidak diadakan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN IB Padang yaitu di Pengadilan Agama Pulau Punjuang. Kegiatan praktik dilaksanakan dari tanggal 13 Januari 2020 sampai dengan tanggal 21 Februari 2020. Pada saat pelaksanaan praktik peradilan tahun 2020 ini yang menjadi ketua panitia adalah Rahmat Hidayat (Ketua Program Studi Jinayah Siyasah/Hukum Tata Negara). Pada masa ini adalah masa transisi kepemimpinan di Fakultas, termasuk juga kepengurusan Klinik Peradilan.

Adapun tahapan kegiatan praktik peradilan mahasiswa Fakultas Syari’ah Tahun Akademik 2019/2020 adalah sebagai berikut:

1. Rapat persiapan praktik peradilan mahasiswa pada hari Jum’at, tanggal 11 Oktober 2019. Adapun yang ikut hadir di dalam rapat tersebut adalah:

Efrinaldi (Dekan), Azhariah Khalida (Wakil Dekan I), Yusnita Eva (Wakil Dekan II), Fauzi Yati, Rahmat Hidayat (Ketua Panitia/Ketua Program Studi Jinayah Siyasah), Leo Dwi Cahyono, Abdul Hafiz, dan Aidil Aulya.

2. Pada tanggal 14 Oktober sampai dengan tanggal 18 Oktober adalah waktu pendaftaran mahasiswa yang akan mengikuti praktek pada bulan tanggal 13 Januari sampai dengan 21 Februari 2020.

3. Setelah mahasiswa melakukan pendaftaran, maka dilakukan pembekalan terhadap mahasiswa yang sudah memenuhi persyaratan untuk ikut praktik pada tahun 2020 tersebut. Pembekalan dilakukan pada hari Minggu, tanggal 3 November 2019 sebagai pemateri adalah Mawarlis MH, Sabtu, 9 November 2019 sebagai pemateri adalah Dr.Neni Vesna Majid.SH, Minggu, 27 Oktober 2019 sebagai pemateri adalah Dr.Yusnita Eva.M.Hum dan tanggal 23 November 2019.

4. Setelah mahasiswa mendaftar, sudah diketahui jumlah mahasiswa yang akan

praktik peradilan tahun 2020, dan juga sudah dilakukan pembekalan kepada

Referensi

Dokumen terkait

Hal inilah yang melatarbelakangi untuk membuat sebuah penelitian mengenai “Implementasi Porter Stemming menggunakan Algoritma Knuth-Morris-Pratt (KMP) Untuk Menentukan

6 Memiliki pemahaman tentang hubungan konsep IBD terhadap cinta kasih, penderitaan dan keadilan Mahasiswa dapat menjelaskan makna cinta kasih dalam kehidupan manusia

t'j'an penam+ahan air %alam pem+'atan sosis a%alah a!ar sosis

Keragaman genotipe yang sempit terdapat pada karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, total jumlah polong, bobot 100 butir, dan

Pertemuan pertama dalam bentuk tatap muka kelas dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan media LCD Proyektor, Pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran dilakukan

(3) Apakah guru pernah memamfaatkan tutor teman sebaya. 2) Mengkaji kurikulum, konsep matematika yang penting dan strategis. Dalam tahap kegiatan yang dilakukan

Lokasi Penempatan : Waktu selesai kegiatan : Tanggal Pelaksanaan : (HARI - BULAN - TAHUN) KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN HASIL. Pemeriksaan dan pembersihan fan air filter Pemeriksaan

Dengan demikian, dapat kita lihat, bahwa dalam sistem ekonomi syariah mempunyai produk yang jauh lebih lengkap dari Lembaga Keuangan yang berdasarkan ekonomi