• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN TELEPON DAN DATA 1.0. UMUM

Dalam dokumen 03 RKS Teknis RKS Teknis RKS Teknis (Halaman 131-138)

SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PEKERJAAN TELEPON DAN DATA 1.0. UMUM

Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Telepon yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-Syarat Umum Teknis Pekerjaan Elektrikal adalah bagian dari Syarat-Syarat-Syarat-Syarat Teknis ini.

2.0. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan instalasi telepon ini meliputi :

2.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua sistem komunikasi (yang meliputi sistem telekomunikasi, sistem komputer) di seluruh bangunan pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.

Tercakup dalam lingkup pekerjaan sistem komunikasi ini meliputi tetapi tidak terbatas pada :

 PABX dan panel distribusi utama.

 Kabel telepon dan conduit ITC 2x2,0,6 mm2 + PVC 20mm Conduit type AW.

 Stop kontak dan pesawat telepon.  Kabel, Outlet data dan HUB.

 Perlengkapan dan aksesori pelengkap pemasangan.  Pengujian seluruh sistem komunikasi dan Data.

2.2. Menyelesaikan seluruh perijinan yang diperlukan sehingga dapat menjamin kelancaran pekerjaan hingga dilakukan serah terima pekerjaan.

2.3. Melaksanakan pengujian terhadap instalasi sesuai dengan standar PT. TELKOM dengan disaksikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi yang akan menyatakan bahwa instalasi berfungsi dengan baik dan dapat diterima.

2.4. Melaksanakan pemeliharaan sistem (garansi) sekurang-kurangnya selama 12 (dua betas) bulan, termasuk penyediaan suku cadangannya.

2.5. Standar/Rujukan

2.5.1 Standar PT Telkom.

2.5.2 Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Nasional Indonesia (SNI).

2.5.3 Verband Deutscher Electrotechniker (VDE). 2.5.4 Spesifikasi Teknis :

- 09900 - Pengecatan.

- 16400 - Distribusi Tegangan Rendah.

3.0. PRINSIP PERENCANAAN

Yang dimaksud dengan intalasi telepon adalah instalasi PABX dengan saluran terbagi menjadi dua bagian yaitu

* TRUNK, adalah saluran yang berhubungan langsung ke saluran jaringan telepon PT. TELKOM atau saluran yang digunakan untuk interkoneksi antara PABX.

* EXTENSION, adalah saluran cabang dari PABX yang dihubungkan ke pesawat telepon intern.

Mode operasi yang dapat diprogramkan sesuai dengan kebutuhan pada setiap pesawat telepon adalah sebagai berikut :

* Direct Access, yang memungkinkan hubungan antara pesawat telepon extension dengan pesawat luar (saluran PT. TELKOM) secara otomatis tanpa bantuan operator.

* Indirect Access, diperlukan bantuan operator agar saluran extension dapat berhubungan dengan saluran PT. TELKOM.

* No Access, mencegah sama sekali hubungan suatu saluran extension dengan saluran PT. TELKOM.

* Toll Access, yang memungkinkan hubungan interlokal secara langsung dari suatu saluran extension tanpa bantuan operator.

Pada gambar rencana dapat dilihat titik outlet saluran extension. Status mode yang diinginkan akanditentukan kemudian.

Setiap titik outlet di dalam gambar rencana tersebut merupakan titik outlet lengkap dengan had set (pesawat telepon).

Selanjutnya operasi yang diinginkan dapat diuraikan seperti di bawah ini :

4.0. PROSEDUR

4.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.

4.1.1. Contoh bahan berikut brosur/data teknis semua bahan sistem komunikasi dan perlengkapannya harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui, sebelum pengadaan bahan.

Diperlukan Kabel UTP Cat5e + PVC conduit type AW 20 mm2 4.1.2. Kontraktor wajib menyerahkan daftar bahan yang akan

digunakan, seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini, kepada Pengawas Lapangan untuk diperiksa dan disetujui. Daftar bahan meliputi tipe, model, nama pabrik pembuat, jumlah, ukuran dan data lain yang diperlukan.

4.2. Gambar Detail Pelaksanaan.

4.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan sistem elektrikal kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui.

Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan sehingga diperoleh cukup waktu untuk memeriksa dan tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bila mengabaikan hal ini.

Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan.

4.2.2. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus menyampaikannya kepada Pengawas Lapangan untuk dicarikan jalan ke luarnya. 4.2.3. Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan tata letak bahan

dan peralatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan. Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seseksama mungkin. Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus diperiksa.

4.2.4. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan.

4.3. Pengiriman dan Penyimpanan.

4.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, baru, bebas dari segala cacat, dan dilengkapi dengan label, data teknis dan data lain yang diperlukan. 4.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam

kemasannya pada tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan.

4.4. Ketidaksesuaian.

4.4.1. Pengawas Lapangan berhak menolak setiap bahan yang didatangkan atau dipasang yang tidak memenuhi ketentuan Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.

Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan yang dinilai tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

4.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda dari yang ditentukan, Kontraktor harus membuat pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan penggantian berikut alasan penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera diadakan penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Gambar Kerja.

5.0. BAHAN-BAHAN.

5.1. Umum.

Semua bahan yang didatangkan dan akan dipasang harus baru, bebas dari segala cacat/kerusakan, kualitas terbaik dari produk yang dikenal dan sesuai untuk daerah tropis.

5.2. Bahan Sistem Telekomunikasi.

5.2.1. PABX harus memiliki kapasitas sambungan langsung dan sambungan perluasan sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja, seperti dari Philips dan Alcatel.

5.2.2. Kotak terminal harus memiliki kapasitas/ukuran sesuai Gambar Kerja, merupakan produksi lokal yang setara dengan produk Siemens atau Harris.

5.2.3. Soket Outlet telepon harus dari MK, Clipsal atau setara.

5.2.4. Kabel yang keluar dari kotak telepon sampai ke pesawat harus dari jenis kabel berisolasi PVC dengan pita pelindung statis, seperti tipe R-V (Pe) V, yang memenuhi ketentuan SII.0710-83/SNI.04-2077-1990, produksi Kabelmetal, Supreme, atau yang setara, dengan ukuran kabel sesuai ketentuan Gambar Kerja.

5.2.5. Rangka distribusi utama (MDF) dengan tipe dan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, merupakan produksi lokal.

5.3. Bahan Sistem Komputer

5.3.1. Kabel data harus dari tipe category- 5 dengan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, produk AMP, Belden atau yang setara.

5.3.2. Soket Outlet untuk data/komputer harus dari tipe sesuai petunjuk Gambar Kerja, dari produk MK, Clipsal atau yang setara.

5.3.3. HUB mempunyai kapasitas 6 port, 16 port dan 24 port sesuai yang ditentukan dalam Gambar Kerja dari produk AMP atau yang setara.

5.4. Pipa konduit untuk kabel telepon harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis. Diameter pipa konduit harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja atau disesuaikan dengan jumlah kabel yang akan ditempatkan di dalamnya.

5.5. Alat penyambung kabel dan aksesori harus dari 3M atau yang setara.

6.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

6.1. Umum.

6.1.1. Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang dengan Kontraktor lain untuk memastikan semua peralatan dan perlengkapannya dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan.

6.1.2. Kontraktor harus segera memperbaiki setiap pekerjaan yang dinilai tidak sesuai oleh Pengawas Lapangan.

6.1.3. Kontraktor secara teratur harus membuang kotoran dan bahan tak terpakai agar dapat bekerja dengan aman.

6.1.4. Kontraktor harus menyediakan semua alat kerja, peralatan pemasangan, peralatan pengujian dan melaksanakan pengujian serta mencatatnya.

6.2. Pemasangan.

6.2.1. Setiap kotak terminal harus memiliki cadangan sekurang-kurangnya 20% .

6.2.2. Seluruh kabel harus diberi tanda dengan tanda kabel.

6.2.3. Kabel dengan 5 (lima) warna yang berbeda (misalnya kuning/putih, putih/hitam, putih/hijau, putih/merah, putih/biru) harus digunakan untuk kode warna pekerjaan marshalling.

6.2.4. Kontraktor harus menyiapkan diagram pemasangan kotak terminal.

6.2.5. Semua kabel komunikasi harus ditempatkan di dalam konduit. 6.2.7. Tinggi maksimal pemasangan kotak terminal sambung

6.2.8. Semua stop kontak harus dipasang dan ditempatkan sesuai petunjuk dalam Gambar kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.

6.3. Pemasangan Kabel Tanah.

6.3.1. Kabel tanah harus ditanam pada kedalaman minimal 80cm dan diberi penutup lapisan pasir halus (bebas batuan) tebal minimal 10cm, dan di atasnya ditutup dengan batu bata. 6.3.2. Kabel-kabel yang ditanam melintang jalan harus ditempatkan

dalam konduit.

6.3.3. Inti kabel harus disambung dengan cara las.

6.3.4. Semua penyambungan kabel tanah harus dilakukan dengan alat penyambung yang disetujui seperti 3M, Raychem atau yang setara, dengan tipe dan ukuran yang sesuai dengan jenis kabel yang akan disambung.

6.3.5. Kontraktor harus membuat diagram jalur kabel.

6.3.6. Setiap jalur kabel harus diberi tanda kabel yang jelas, sedang untuk setiap sambungan harus diberi tanda khusus.

6.3.7. Pekerjaan galian dan urukan untuk penanaman kabel harus dilaksanakan sesuai Spesifikasi Teknis.

6.3.8. Sebelum dan setelah peletakan kabel, Kontraktor harus mengukur data kualitas kabel yakni isolasi antar kawat, kawat pembumian, tahanan/loop, atenuasi pada 800 Hz, hubungan menerus dan tahanan pelindung kabel.

6.4. Lapisan Pelindung.

6.4.1. Semua bahan yang dipasang harus sudah memiliki lapisan pelindung.

6.4.2. Konduit kabel telepon harus diberi cat dalam warna sesuai Skema Warna yang akan diberikan kemudian.

Bahan cat dan cara pengerjaannya harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

6.5. Pengujian dan Uji Penampilan.

6.5.1. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu oleh Pengawas Lapangan untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.

6.5.2. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan tenaga kerja untuk pengujian dan perawatan peralatan pengujian dan perlengkapannya agar tetap dalam kondisi baik selama waktu pengujian.

6.5.3. Hasil pengujian harus dicatat oleh Kontraktor dan diserahkan secara resmi kepada Pengawas Lapangan sebelum serah terima pekerjaan.

6.5.4. Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan.

7.0. PEKERJAAN CCTV DAN MATV

7.1 UMUM

Syarat-syarat Teknis Pekerjaan CCTV MATV yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-Syarat Umum Teknis Pekerjaan Elektrikal adalah bagian dari Syarat-Syarat-Syarat-Syarat Teknis ini.

7.2 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan instalasi CCTV dan MATV ini meliputi :

2.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semua sistem CCTV dan MATV di titik bangunan tertentu seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.

Tercakup dalam lingkup pekerjaan sistem komunikasi ini meliputi tetapi tidak terbatas pada :

 Kabel COAXIAL 5C- 2v – 75 Ohm+ PVC 20mm Conduit type AW.  Perlengkapan dan aksesori pelengkap pemasangan.

118 PASAL 24

Dalam dokumen 03 RKS Teknis RKS Teknis RKS Teknis (Halaman 131-138)

Dokumen terkait