• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

C. Pelajaran Aqidah Akhlak

a. Pengertian Aqidah

Kata “aqidah” diambil dari kata dasar “al-„aqdu” yaitu ar-rabth (ikatan),

al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh,

kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk (pengokohan), al-muraashah (erat/rapat) dan al-itsbaatu (penetapan). Diantaranya juga mempunyai arti al-yaqiin (keyakinan) dan al-jazmu (penetapan).15

Seperti dalam firman Allah Ta’ala, Al-qur’an Surah Al-Maidah ayat 89

ُهَللا ُمُكُذِخاَؤُ ي ا

ُماَعْطِإ ُهُتَراَفَكَف َناَْْأا ُُُْدَقَع اَِِ ْمُكُذِخاَؤُ ي ْنِكَلَو ْمُكِناََْْأ ِِ ِوْغَللاِب

ِةَرَشَع

ْدََِ ََْ ْنَمَف ٍةَبَ قَر ُريِرََْ ْوَأ ْمُهُ تَوْسِك ْوَأ ْمُكيِلْهَأ َنوُمِعْطُت اَم ِطَسْوَأ ْنِم َنِكاَسَم

ِةَثاَث ُماَيِصَف

ْمُكَل ُهَللا ُننَ بُ ي َكِلَذَك ْمُكَناََْْأ اوُظَفْحاَو ْمُتْفَلَح اَذِإ ْمُكِناََْْأ ُةَراَفَك َكِلَذ ٍماَيَأ

( َنوُرُكْشَت ْمُكَلَعَل ِهِتاَيآ

٩٨

)

14 http://etd.eprints.ums.ac.id/736/1/A410040201.pdf 15 http://mahfuddinakhyar.blogspot.com

Artinya : Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, Maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi Makan sepuluh orang miskin, Yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar). dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya

agar kamu bersyukur (kepada-Nya). [Qs. Al-Maidah (5) : 89].

Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul.16

Pengertian Aqidah Secara Istilah

yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.

Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang meyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada tingkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut.

16

b. Pengertian Akhlak

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Tiga pakar dibidang akhlak yaitu Ibnu Maskawaih, Al-Gazali, dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.17

Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.

c. Definisi Aqidah Akhlak

Pengertian aqidah akhlak itu sendiri sangatlah luas. Namun dari pengertian sebelumnya dapat diartikan bahwa aqidah akhlak merupakan kepercayaan yang diyakini kebenarannya di dalam hati, yang diikrarkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan yang terpuji sesuai dengan ajaran al-qur’an hadits.18

17

http://id.wikipedia.org

18

Aqidah dan akhlak merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Maka menjaga aqidah akhlak merupakan hal yang penting. Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menyangkut aqidah akhlak, hal-hal yang dapat merusak aqidah akhlak, menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dapat merusak aqidah akhlak dan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari.

Mengingat pentingnya aqidah akhlak ini, maka semua sekolah islam memasukkan aqidah akhlak ini ke dalam mata pelajaran. Karena usia anak-anak sekolah merupakan usia yang labil, maka perlu ditanamkan sejak dini agar mereka mempunyai aqidah yang baik dan akhlak yang terpuji.

Dalam UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 39 ayat (2) disebutkan bahwa :

“Pendidikan Agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan

ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar

umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional”.

Pada kurikulum madrasah, pendidikan agama dibagi menjadi lima mata pelajaran. Hal ini sesuai dengan penjelasan ayat (3) : ... satu unsur dapat dibagi menjadi lebih dari satu mata pelajaran.19

Mata pelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran dari unsur pendidikan agama yang ada di madrasah. Mata pelajaran ini membahas kajian tentang peristiwa-peristiwa penting berkenaan dengan perkembangan agama islam yang memungkinkan terjadinya pengenalan, penghayatan dan

19

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, Pengembangan Silabus Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Juni 2002), hal 12

penanaman nilai pada peserta didik atas ajaran dan semangat islam sebagai rahmatan lil alamin.

2. Ruang Lingkup Pelajaran Aqidah Akhlak

Ruang lingkup pelajaran aqidah akhlak ini meliputi :

a. Masalah keimanan seperti rukun iman (iman kepada Allah , Rasul-rasul Allah, hari akhir dan iman kepada qodo dan qodar)

b. Cerita para Nabi dan Rasul Allah yang shaleh

c. Masalah akhlak. Pembahasan masalah akhlak ini meliputi akhlak

mahmudah yang harus diupayakan menjadi kebiasaan dan akhlak

madzmumah yang mutlak harus dihindari.20

3. Fungsi Pelajaran Aqidah Akhlak

Di Madrasah Ibtidaiyah, mata pelajaran aqidah akhlak ini memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa

dalam meyakini kebenaran ajaran islam yang telah dilaksanakan dalam lingkungan keluarga.

b. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan

pemahaman dan pengamalan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari

c. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari siswa dan

menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya

20

d. Pemahaman, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca dan menulis Al-Qur’an, serta kandungan Al-Qur’an dan Hadits.21

4. Pendekatan Pelajaran Aqidah Akhlak

Pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak ini adalah :

a. Pendekatan rasa (kalbu),yaitu pendekatan untuk menggugah perasaan

siswa dalam memahami dan meyakini kebenaran ajaran dan syariat islam dengan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam sejarah islam.

b. Pendekatan rasional, yaitu usaha untuk memberikan peranan rasio

(akal) dalam memahami peristiwa sejarah dan perkembangan peradaban islam.

c. Pendekatan keteladanan, yaitu usaha menanamkan nilai melalui

keteladanan, baik yang langsung melalui penciptaan kondisi pergaulan yang akrab antar personal sekolah, perilaku para pendidik dan tenaga kependidikan lain, maupun dengan menampilkan kisah-kisah teladan.

Adapun pendekatan yang tepat untuk pelajaran akhlak adalah pendekatan keteladanan, pembiasaan dan pengalaman. Sedangkan pendekatan yang cocok untuk aqidah adalah pendekatan emosional dan rasional.

Atas dasar penentuan pendekatan-pendekatan tersebut, guru dapat menentukan metode pengajaran atau pembelajaran yang dianggap tepat dan efektif.

21

Beberapa metode yang dapat digunakan antara lain : 1. Metode ceramah/bercerita

2. Metode Tanya jawab 3. Metode sosiodrama 4. Metode diskusi

5. Alokasi Waktu

Di Madrasah Ibtidaiyah, mata pelajaran aqidah akhlak dibagi menjadi dua semester. Pengaturan waktu yang tersedia tidak merupakan sesuatu yang kaku, tetapi bersifat luwes dengan menyesuaikan pada taraf perkembangan siswa dan kondisi sekolah.

6. Tujuan Pelajaran Aqidah Akhlak

Sebagai bagian dari Pendidikan Agama Islam di Madrasah, pelajaran aqidah akhlak bertujuan :

a. Mengetahui dan meyakini rukun iman yang enam

b. Memberikan pengetahuan dan pemahaman yang kuat untuk mau mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk

c. Memberikan bekal kepada siswa tentang aqidah dan akhlak sebagai bekal untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.

7. Kemampuan Dasar

Kemampuan dasar yang diharapkan dari siswa setelah menamatkan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah adalah :

a. Mengetahui dan meyakini rukun iman yang enam.

b. Dapat mengamalkan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak tercela.

c. Mengetahui sopan santun senantiasa mengamalkannya, baik dalam hubungan manusia dengan Allah, dengan diri sendiri, sesama manusia maupun dengan lingkungan.

Dokumen terkait