• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANA OUTPUT KEGIATAN DIPA TA 2014

Sesuai dengan tugas Seksi Program Balai Besar Peramalan OPT dalam rangka mendukung Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, pada tahun 2014 melaksanakan kegiatan; 1) penyusunan Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT, 2) Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT.

1. Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT (1768.002)

Rencana kerja merupakan dokumen yang sangat penting yang harus disiapkan oleh BBPOPT untuk mendukung kelancaran, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Selama tahun 2014 Seksi Program telah menyusun Rencana Kerja Tahun 2015 yang akan menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan tahun 2015. Rencana kerja tersebut adalah (1) Rencana Kerja Balai Besar Peramalan OPT (2) Rencana Anggaran Balai Besar Peramalan OPT (3) Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Balai Besar Peramalan OPT (4) Rencana Kerja Akreditasi Balai Besar Peramalan OPT (5) Rumusan Peramalan OPT. Target Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT Tahun 2015 adalah 8 Rancangan (Rencana Kerja Balai Besar Peramalan OPT, Rencana Anggaran Balai Besar Peramalan, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Balai Besar Peramalan OPT, Rencana Kerja Akreditasi Balai Besar Peramalan OPT, Rumusan Peramalan OPT) dan terrelisasi 8 Rancangan dengan capaian 100%

37

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

Kegiatan rancangan kerja Balai Besar Peramalan OPT didukung dengan pagu anggaran Rp. 492.849.500,- (setelah revisi) dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 430.610.099,- (87,37%).

2. Rencana Anggaran Balai Besar Peramalan OPT (1768.002.001) Pelaksanaan kegiatan BBPOPT diarahkan untuk peningkatan produktivitas tanaman pangan melalui Program Peningkatan produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan (018.03.06). Adapun fokus kegiatan pada tahun 2015 yaitu Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (1768) yang terdiri dari 4 (empat) Indikator Kinerja Utama (1) Jumlah Informasi Peramalan Serangan OPT (2) Jumlah Teknologi Pengamatan, Peramalan dan Pengendalian OPT (3) Jumlah Provinsi yang menerapkan dan mengembangkan Peramalan OPT (4) Jumlah Petugas Perlindungan Tanaman yang Kompeten dalam Peramalan, Pengamatan dan Pengendalian OPT. Keluaran (output) yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut meliputi 14 keluaran kegiatan dengan rincian sebagai berikut:

1. Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT (8 rancangan) 2. Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT (48 data)

3. Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT ( 8 Laboratorium) 4. Produk Agens Pengendali Hayati Padat ( 3500 testub)

5. Produk Agens Pengendali Hayati Cair ( 3500 testub) 6. Model Peramalan OPT ( 12 Model )

7. Layanan Diseminasi Informasi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT ( 6 Jenis)

8. Penerapandan Pengembangan Peramalan OPT ( 24 Lokasi ) 9. Pelatihan Pengamatan Peramalan dan pengendalian OPT ( 125

Orang)

10. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Satker ( 12 Bulan) 11. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Peramalan

Serangan OPT ( 51 laporan)

12. Layanan Perkantoran ( 12 bulan layanan)

13. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran ( 580 unit ) 14. Gedung/Bangunan ( 2197 m2 )

38

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan output kegiatan ini Rp. 72.293.500,- ( Tujuh Puluh Dua Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Tiga

Ribu Lima Ratus Rupiah) dan realisasi sebesar Rp. 53.323.590,- (Lima Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Dua Puluh Tiga Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Rupiah) atau (73,76%).

3. Rencana Kerja Balai Besar Peramalan OPT (1768.002.002)

Rencana anggaran Balai Besar Peramalan OPT pada tahun 2015 mempunyai 14 output dengan total anggaran sebesar Rp. 13.184.280.000,- alokasi anggaran secara rinci disajikan pada Tabel 7 berikut :

Tabel 7. Rencana Alokasi Anggaran Pengembangan Peramalan Serangan OPT, Satker BBPOPT Karawang Jawa Barat TA 2015

No OutputKegiatan Kode

Output

Jumlah Anggaran (Rp) 1. Rancangan Kerja Balai Besar

Peramalan OPT

(1768.002) 691.655.000,- 2. Data dan Informasi Ramalan

Serangan OPT

(1768.003) 639.000.000,- 3. Operasional Laboratorium

Pengelolaan OPT

(1768.004) 237.500.000,- 4. Produk Agens Pengendali Hayati

Padat

(1768.005) 79.002.000,- 5. Produk Agens Pengendali Hayati

Cair

(1768.006) 84.000.000,- 6. Model Peramalan OPT (1768.007) 378.000.000,- 7. Layanan Diseminasi Informasi

Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT

(1768.008) 596.000.000,-

8. Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT

(1768.009) 313.500.000,- 9. Pelatihan Pengamatan

Peramalan dan pengendalian OPT

(1768.010) 514.500.000,-

10. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Satker

(1768.012) 512.999.000,- 11. Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Peramalan Serangan OPT

(1768.013) 302.000.000,-

12. Layanan Perkantoran (1768.994) 6.615.999.000,- 13. Peralatan dan Fasilitas

Perkantoran

39

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

14. Gedung/Bangunan (1768.998) 1.186.125.000,-

Jumlah 13.184.280.000,-

Proses pengusulan anggaran sebelum DIPA ditetapkan yaitu; (1) Usulan anggaran indikatif ke Direktorat JendreIal Tanaman Pangan (2) Penelaahan pagu indikatif dengan Direktorat JendreIal TP dan Setjen (3) Trilateral Meeting (Itjen, Setjen, Ditjen TP) (4) Penetapan Pagu Indikatif (4) Penysunan Dokumen Anggaran (KAK, POK, RAB) (5) Penelaahan Dokumen Dengan Setjen, Itjen dan DJA (6) Penetapan Pagu Sementara (7) Perbaikan Penyusunan Dokumen Anggaran (RKA-KL, KAK, POK, RAB) (8) Penelaahan Dokumen Dengan Setjen, Itjen dan DJA (9) Penetapan Pagu Definitif (10) Perbaikan Dokumen Pagu Definitif (11) Penelaahan akhir oleh Setjen, Itjen dan DJA (12) Penetapan DIPA (13) Finalisasi DIPA, RENJA, PETLAK (14) Sosialisasi DIPA, RENJA, PETLAK. Output anggaran yang tersedia sebesar Rp. 244.356.000,- (Dua Ratus Empat Puluh Empat Juta Tiga Ratus Lima Puluh Enam Ribu Rupiah) dan realisasi sebesar Rp. 232.044.957,- (Dua Ratus Tiga Puluh Dua Juta Empat Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Lima Puluh Tujuh Rupiah) atau (94,96%).

Target Rencana Kerja Balai Besar Peramalan OPT Tahun 2015 adalah 2 rancangan (Penyusunan Rencana Kerja dan Penyusunan Rencana Kinerja) dan terrelisasi 2 Rancangan (Penyusunan Rencana Kerja dan Penyusunan Rencana Kinerja) dengan capaian 100%

4. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Balai Besar Peramalan OPT (1768.002.003)

Kegiatan pelaksanaan Penyusunan Juklak dan Juknis Kegiatan BBPOPT dilaksanakan di kantor Balai Besar Peramalan OPT oleh Tim Perencanaan BBPOPT. Petunjuk pelaksanaan kegiatan Balai Besar Peramalan OPT yaitu :

1. Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT 2. Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT

40

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

3. Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT 4. Produk Agens Pengendali Hayati Padat 5. Produk Agens Pengendali Hayati Cair 6. Model Peramalan OPT

7. Layanan Diseminasi Informasi Pengamatan Peramalan dan Pengendalian OPT

8. Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT

9. Pelatihan Pengamatan Peramalan dan pengendalian OPT 10. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Satker

11. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT

12. Layanan Perkantoran

13. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 14. Gedung/Bangunan

Biaya untuk pencapaian output (keluaran) ini sebesar Rp. 1. 200.000,- (Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah) dan realisasi sebesar Rp. 1.194.995,- (Satu Juta Seratus Sembilan Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Rupiah) atau (99,58%).

Target Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Balai Besar Peramalan OPT Tahun 2015 adalah 1 Rancangan (Penyusunan Petunjuk Teknis) dan terealisasi 1 Rancangan (Penyusunan Petunjuk Teknis). 5. Rencana Kerja Akreditasi Balai Besar Peramalan OPT

(1768.002.004)

Pada tahun 2013 BBPOPT telah melakukan penyusunan dokumen Sistem Manajemen Mutu dalam rangka mempersiapkan sertifikasi ISO 9001:2008. Pada tanggal 10 Februari 2014 BBPOPT telah dikukuhkan mendapat Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Untuk mempertahankan predikat tersebut, BBPOPT berkewajiban menjalankan Sistem Managemen Mutu sesuai dengan peraturan ISO 9001:2008. Dalam pelaksananya pihak pemberi sertifikat melakukan surveilans setiap semester selama 3 tahun. Selama tahun 2014 telah dilakukan dua kali surveilans dengan hasil

41

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

BBPOPT dinyatakan tetap berhak menyandang sertifikat ISO 9001 : 2008.

Selain kegiatan pelaksanaan akreditasi sistem managemen mutu ISO 9001: 2008, BBPOPT sudah menyiapkan dokumen Akreditasi Sistem Laboratorium ISO 17025 : 2005, yang pelaksanaanya dibantu oleh Nadya Konsultan.

Anggaran output untuk pencapaian ini sebesar Rp. 75.000.000,- (Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) dan realisasi sebesar Rp. 62.186.907,- (Enam Puluh Dua Juta Seratus Delapan Puluh Enam Ribu Sembilan Ratus Tujuh Rupiah) atau (82,92%).

Target Rencana Kerja Akreditasi Balai Besar Peramalan OPT Tahun 2015 adalah 1 Rancangan Dokumen Akreditasi dan terrelisasi 1 Rancangan Dokumen Akreditasi dengan capaian 100%.

6. Rumusan Peramalan OPT (1768.002.005)

Kegiatan rumusan peramalan OPT tanaman pangan diselenggarakan di Hotel Serela Waringin-Bandung padatanggal 24-26 November 2014. Pertemuan dihadiri oleh 40 orang peserta, terdiri dari petugas pengolah data yang berasal dari UPTD BPTPH provinsi (Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur, D.I Yogyakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat), BBPOPT, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan Direktorat Budidaya Serealia. Kegiatan rumusan peramalan OPT tanaman pangan dilaksanakan dengan metode pemaparan materi dalam bentuk seminar dan workshop. Pemaparan materi disampaikan oleh narasumber dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, BBPOPT, dan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, sedangkan kegiatan workshop dipandu oleh tim teknis dari BBPOPT. Hasil Workshop perumusan peramalan serangan OPT secara singkat dapat disampaikan sebagai berikut:

42

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

- Prakiraan serangan OPT utama Padi di Indonesia pada MT2014/2015 yaitu Musim Hujan adalah sebesar 141.403 ha. Apabila dibandingkan dengan angka kejadian pada MT 2014 yaitu Musim Kemarau sebesar 172.842 ha cenderung lebih rendah. Sedangkan apabila dibandingkan dengan kejadian Musim Hujan 2013/2014 masih lebih tinggi yaitu 176.750 ha. Prakiraan luas serangan tertinggi pada MT 2014/2015 untuk hama adalah Tikus mencapai 39.941 ha, Wereng Batang Coklat seluas 36.617 ha, Penggerek Batang Padi seluas 23.474 ha dan Ulat Grayak seluas 1.697 ha. Untuk penyakit, Prakiraan serangan MT 2014/2015 cenderung meningkat bila dibandingkan dengan MT 2013/2014 yaitu BLB seluas 26.223 ha, Blas seluas 12.085 ha dan Tungro 1.366 ha.

- Prakiraan luas serangan OPT utama Tanaman Jagung pada musim tanam 2014/2015 adalah 12.717 ha. Prakiraan luas serangan masing-masing OPT tanaman Jagung yaitu Lalat Bibit seluas 845 ha, Penggerek Batang Jagung seluas 2.345 ha, Penyakit Bulai seluas 3.117 ha, Tikus seluas 1.898 ha, Penggerek Tongkol Jagung seluas 1.866 ha dan Ulat Grayak seluas 604 ha, dan Hawar daun seluas 2.021 ha.

- Prakiraan luas serangan OPT utama Tanaman Kedelai pada Musim Tanam 2014/2015 adalah 8.600 ha, terdiri dari Penggerek Polong seluas 1.439 ha, Lalat Kacang 676 ha, Ulat Grayak 1.734 ha, Tikus 958 ha, Penggulung Daun 2.701 ha, dan Ulat Jengkal 1.093 ha.

- Prakiraan luas serangan OPT utama Tanaman Ubi Kayu yaitu Tungau Merah pada Musim Tanam 2014/2015 adalah 274 ha. Biaya untuk pencapaian output (keluaran) ini sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) dan realisasi sebesar Rp. 81.859.650,- (Delapan Puluh Satu Juta Delapan Ratus Lima Puluh Sembilan Ribu Enam Ratus Lima Puluh Rupiah) atau (81,86%).

43

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

7. Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT (1768.009)

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) merupakan salah satu faktor kendala yang senantiasa timbul dalam kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan oleh petani. Informasi tentang kemunculan dan keberadaan suatu OPT di lahan budidaya akan sangat membantu petani dalam menyusun suatu langkah pengelolaannya. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 76/Permentan/OT.140/11/2011 tanggal 30 Nopember 2011 Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan merupakan unit pelaksana teknis yang berada di bawah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang mempunyai tugas untuk melaksanakan dan mengembangkan peramalan OPT yang harus menyelenggarakan fungsi antara lain (i) pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi pengamatan peramalan dan pengendalian OPT berdasarkan system PHT, dan (ii) pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT dan faktor penentu perkembangan OPT.

Kegiatan Penerapan dan Pengembangan Peramalan Spesifik Lokasi Bertujuan; (1) Melaksanakan analis data series yang ada (pusat, provinsi dan laboratorium PHP) untuk mendapatkan model peramalan OPT pada musim kemarau dan musim hujan (2) Melaksanakan peramalan OPT berdasarkan data series yang ada dengan menggunakan model peramalan yang telah didapatkan, dan (3) Melaksanakan pengembangan/updating model peramalan OPT yang didapat jika telah dikumpulkan banyak data-data baru tentang kejadian OPT di lapang.

Kegiatan penerapan dan pengembangan peramalan OPT dilaksanakan sejak bulan April 2014 sampai dengan bulan Desember 2014, di 29 lokasi (provinsi) di Indonesia. Metode pelaksanaan dilakukan dengan cara pengumpulan data dan Workshop. Kegiatan pengumpulan data yaitu; (1) Pengambilan data series serangan OPT tanaman pangan per provinsi per bulan (Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan) digunakan untuk bahan updating model peramalan OPT tingkat nasional, untuk menghitung

44

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

angka ramalan luas serangan OPT nasional pada masing-masing provinsi baik untuk musim kemarau maupun musim hujan, untuk mengevaluasi angka ramalan serangan OPT nasional pada masing-masing provinsi baik untuk musim kemarau maupun musim hujan (2) Pengambilan data series serangan OPT tanaman pangan per kabupaten/kota (dua mingguan/bulan) untuk pengembangan model peramalan OPT tanaman pangan tingkat kabupaten dalam suatu provinsi, dan (3) Pengambilan data series serangan OPT tanaman pangan per kecamatan/wilayah pengamatan (dua mingguan/bulanan) untuk pengembangan model peramalan OPT tanaman pangan tingkat kecamatan/wilayah pengamatan dalam satu kabupaten/kota. Kegiatan Workshop; (1) Workshop Pengembangan Peramalan Tingkat Provinsi di laksanakan di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) (2) Workshop Pengembangan Peramalan Tingkat Kabupaten/kota dilaksanakan di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP).

Prakiraan serangan OPT Pangan di Indonesia adalah; (1) Kumulatif luas tambah serangan OPT pangan di Indonesia MT 2014, padi seluas 172.103 ha (83.90% dari ramalan dan 3,35% dari luas tanam, jagung seluas 12.557 ha (81,94% dari angka ramalan 0,85% dari luas tanam tanam), kedelai seluas 6.191 (139,73% dari angka ramalan 2,35% dari luas tanam tanam), ubikayu seluas 35 ha 12 % dari ramalan 0,01% dari luas tanam (2) Prakiraan serangan OPT pangan MT 2014/2015 di Indonesia, padi 141.403 ha, jagung 12.717 ha, kedelai 8.600 ha dan ubi kayu 274 ha.

Updating model peramalan serangan OPT Pangan Nasional menghasilkan 13 model 7 model OPT Jagung (Lalat bibit, Penggerek batang jagung, Tikus, Ulat grayak, Hawar daun jagung, Bulai dan Penggerek tongkol), dan 6 model OPT kedelai (Lalat kacang, Penggerek polong, Tikus, Ulat grayak, Penggulung daun dan Ulat jengkal).

Pengembangan model utama padi spesifik lokasi dilaksanakan di 19 provinai (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta,

45

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

Jawa Timur, Banten, NTT, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara), diperoleh 360 model terdiri dari 178 model tingkat provinsi dan 182 model tingkat kabupaten (5) Penerapan model peramalan OPT utama padi dilaksanakan di 10 provinsi (Aceh, Riau, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo Bengkulu dan Kepulauan Riau).

Penerapan model peramalan OPT utama padi dilaksanakan di 10 provinsi (Aceh, Riau, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Bengkulu). Jumlah model peramalan OPT utama padi yang diterapkan sebanyak 92 model.

Anggaran untuk pencapaian output (keluaran) ini Rp. 229.483.000,- (Dua Ratus Dua puluh sembilan Juta Empat Ratus Delapan Puluh Tiga ribu Rupiah) dengan realisasi sebesar Rp. 229.260.343,- (Dua Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Dua Ratus Enam Puluh Ribu Tiga Ratus Empat Puluh Tiga Rupiah) atau (99,90%).

Target fisik kegiatan tersebut diatas adalah 28 provinsi/output dan terrealisasi sebanyak 29 provinsi/output atau 103 %.

8. Data dan informasi ramalan serangan OPT pangan (1768.003) Output kegiatan data dan informasi ramalan serangan OPT pangan dengan kode 1768.003 mempunyai target output 54 data, meliputi terlaksananya sub output kegiatan (a) Data dan informasi ramalan serangan OPT padi 26 data, (b) Data dan informasi ramalan serangan OPT jagung 14 data, (c) Data dan informasi ramalan serangan OPT kedelai 12 data, dan (d) Data dan informasi ramalan serangan OPT umbi-umbian 2 data. Anggaran yang tersedia untuk melaksanakan output kegiatan ini Rp. 741.509.000,- (setelah revisi) dengan realisasi serapan anggaran Rp. 740.033.910,- (99,80%). Jika dibandingkan dengan realisasi serapan anggaran Tahun 2013 (99,99%) dari pagu anggaran Rp. 1.625.199.755,- (setelah revisi), serapan anggaran Tahun 2014 tidak berbeda nyata (Tabel 8).

46

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

Tabel 8. Realisasi anggaran output data dan informasi ramalan serangan OPT Tahun 2014.

No Suboutput Kegiatan Anggaran setelah revisi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

1 Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Padi

399.960.000 399.583.710 99,91

2 Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Jagung 220.349.000 219.815.250 99,76 No Suboutput Kegiatan Anggaran setelah revisi (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

3 Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Kedelai

69.000.000 68.804.950 99,72

4 Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Umbi-umbian

52.200.000 51.830.000 99,29

Jumlah 741.509.000 740.033.910 99,80

Realisasi fisik dari output kegiatan ini mencapai 58 data atau 107,41% yang diukur berdasarkan frekuensi pengumpulan data yang diperoleh melalui kegiatan pengamatan keadaan lapang OPT di daerah sentra produksi tanaman pangan. Dukungan suboutput kegiatan ini adalah (a) Pengamatan keadaan lapang OPT yang meliputi subkomponen pengamatan keadaan lapang OPT dan bimbingan pengamatan dan pengendalian OPT padi, jagung, kedelai dan umbi-umbian, dan (b) Workshop pengembangan pengamatan dan peramalan OPT padi dan jagung.

Sebagai tindaklanjut dari hasil pengamatan keadaan lapang OPT disusun telaahan dan prakiraan serangan OPT yang disampaikan kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan ditembuskan kepada Direktur Perlindungan Tanaman sebagai bahan pengambilan kebijakan pengelolaan OPT di lapangan. Untuk melakukan operasional pengendalian OPT di lapangan, hasil pengamatan disusun dalam bentuk prakiraan serangan dan rekomendasi pengendalian OPT. Informasi hasil pengamatan,

47

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

peramalan dan pengendalian OPT disebarkan melalui bimbingan teknis yang dilakukan secara langsung di lapangan kepada petani atau petugas setempat dan melalui media elektronik, yaitu website BBPOPT, siaran radio, siaran televisi, serta disampaikan pada acara pertemuan/rapat/lokakarya yang diselenggarakan oleh pihak lain baik instansi pusat maupun daerah dalam rangka penanganan dan pengawalan produksi.

Rincian capaian fisik menurut sub output kegiatan adalah sebagai berikut:

a) Data dan informasi ramalan serangan OPT padi ditetapkan target 26 data dengan capaian 26 data (100%). Pengamatan keadaan lapang OPT padi dilaksankan di 14 provinsi yang meliputi 80 kabupaten/kota (Lampiran 4). Hasil pengamatan keadaan lapang OPT padi telah dipublikasikan pada website BBPOPT dan bimbingan teknis melalui televisi 4 kali siaran di televisi TATV Solo dan TVRI Yogyakarta, radio 4 kali siaran di radio Prameswara FM Lamongan dan RSPD Singosari FM Brebes dan pertemuan/rapat/lokakarya 16 kali di DIY, Mataram, Bandung, Medan, Subang, Sukoharjo, Aceh, Brebes, Banten, dan Semarang.

Data dan informasi ramalan serangan OPT padi secara nasional telah disusun dalam bentuk buku evaluasi dan prakiraan serangan 7 OPT utama padi (Penggerek batang, Wereng coklat, Tikus, Tungro, Blas, dan BLB) musim tanam (MT) 2013/2014 dan MT 2014. Buku tersebut telah diinformasikan kepada instansi terkait baik di pusat maupun daerah sebagai acuan dalam menyusun perencanaan upaya-upaya pengendalian OPT di lapangan. Berdasarkan hasil pengamatan lapang OPT padi, disamping OPT utama juga telah ditemukan 12 OPT spesifik lokasi yang perlu mendapatkan perhatian yaitu hama Siput Murbei, Ganjur, Hama Putih Palsu, Belalang, Kepinding Tanah, Walang Sangit, penyakit Bercak Coklat (Cercospora), Kerdil Rumput, Kerdil Hampa, Busuk Pelepah Sarocladium, Bacterial

48

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

spesifik lokasi disampaikan secara khusus dalam bentuk rekomendasi dan saran tindak kepada instansi terkait di daerah. Total informasi ramalan serangan OPT padi 26 informasi yang terdiri dari 14 informasi ramalan serangan OPT utama padi dan 12 informasi ramalan serangan OPT spesifik lokasi.

Dalam rangka peningkatan jumlah SDM perlidungan tanaman yang kompeten dalam pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT telah dilaksanakan Workshop Pengembangan Pengamatan dan Peramalan OPT Padi dengan sasaran petugas Tenaga Harian Lepas-Pengendali OPT (THL-POPT) dalam pemahaman dan pemanfaatan hasil pengamatan dan peramalan OPT. Workshop dilaksanakan pada tanggal 28 April sampai dengan 11 Mei 2014 di BBPOPT yang diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari 18 provinsi.

b) Data dan informasi ramalan serangan OPT Jagung ditetapkan target 14 data dengan capaian 15 data (107,14%). Pengamatan keadaan lapang OPT jagung dilaksanakan di 11 provinsi, meliputi 44 kabupaten/kota (Lampiran 5). Hasil pengamatan keadaan lapang OPT Jagung telah dipublikasikan pada website BBPOPT dan bimbingan teknis melalui televisi 1 kali siaran di televisi TATV Solo, radio 1 kali siaran di radio Prameswara FM Lamongan, dan pertemuan/rapat/lokakarya 2 kali di Lamongan dan Solo.

Data dan informasi ramalan serangan OPT Jagung secara nasional telah disusun dalam bentuk buku evaluasi dan prakiraan serangan 6 OPT utama jagung (Lalat bibit, Penggerek batang, Bulai, Tikus, Penggerek tongkol, dan Ulat grayak) musim tanam (MT) 2013/2014 dan MT 2014. Buku tersebut telah diinformasikan kepada instansi terkait baik di pusat maupun daerah sebagai acuan dalam menyusun perencanaan upaya-upaya pengendalian OPT di lapangan. Berdasarkan hasil pengamatan lapang OPT jagung, disamping OPT utama juga telah ditemukan 6 OPT spesifik lokasi yang perlu mendapatkan perhatian yaitu hama Wereng jagung, Belalang, penyakit hawar

49

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

daun, Karat daun, Bercak coklat, dan Busuk tongkol. Hasil prakiraan OPT spesifik lokasi disampaikan secara khusus dalam bentuk rekomendasi dan saran tindak kepada daerah. Total informasi ramalan serangan OPT jagung 18 informasi yang terdiri dari 12 informasi ramalan serangan OPT utama jagung dan 6 informasi ramalan serangan OPT spesifik lokasi.

Dalam rangka peningkatan jumlah SDM perlidungan tanaman yang kompeten dalam pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT telah dilaksanakan Workshop Pengembangan Pengamatan dan Peramalan OPT Jagung dengan sasaran petugas Tenaga Harian Lepas-Pengendali OPT (THL-POPT) dalam pemahaman dan pemanfaatan hasil pengamatan dan peramalan OPT jagung. Workshop dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 14 Juni 2014 di BBPOPT yang diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari 16 provinsi.

c) Data dan informasi ramalan serangan OPT kedelai ditetapkan target 12 data dengan capaian 13 data (108,33%). Pengamatan keadaan lapang OPT kedelai dilaksanakan di 8 provinsi, meliputi 29 kabupaten/kota (Lampiran 6). Hasil pengamatan keadaan lapang OPT kedelai telah dipublikasikan pada website BBPOPT dan bimbingan teknis melalui televisi 1 kali siaran di televisi TATV Solo, dan melalui pertemuan/rapat/ lokakarya 3 kali di Tegal, DIY dan Purwakarta.

Data dan informasi ramalan serangan OPT kedelai secara nasional telah disusun dalam bentuk buku evaluasi dan prakiraan serangan 6 OPT utama kedelai (Penggerek polong, Lalat kacang, Ulat grayak, Tikus, Penggulung daun, dan Ulat jengkal) musim tanam (MT) 2013/2014 dan MT 2014. Buku tersebut telah diinformasikan kepada instansi terkait baik di pusat maupun daerah sebagai acuan dalam menyusun perencanaan upaya-upaya pengendalian OPT di lapangan. Berdasarkan hasil pengamatan lapang OPT kedelai, disamping OPT utama juga telah ditemukan 9 OPT spesifik lokasi yang

50

Laporan Tahunan, Balai Besar Peramalan OPT ……….PE

perlu mendapatkan perhatian yaitu hama Kepik polong Nezara sp, Kumbang daun Paedonia, Kutu daun Aphis, Perusak polong