• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 11. Daftar pelayanan kunjungan tahun 2014

No. Pengguna Instansi Keperluan Waktu Jumlah

Orang

1 Petugas BKP5K Kab. Bogor Kunjungan Penyuluh pertanian swadaya

13 Januari 82

2 Petugas Dinas Pertanian Kab. Bantul, DIY

Koordinasi SMS Server

29 Januari 10 3 Petugas Badan Diklat Prov.

Jawa Tengah

Observasi Lapangan Diklat Fungsional POPT

22 April 45

4 Mahasiswa S2 Teknik Mesin dan Biosistem IPB

Pengelolaan pasca panen

23 April 30 5 Petani Cilamaya Kulon,

Karawang

Pengendalian hama dan penyakit

24 April 8

6 Petugas Dinas Tanaman Pangan dan

Hortikultura, Kab. Siak Riau Budidaya pertanian organik 12 Mei 15 7 Petugas BPSB Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Tengah Pengendalian penyakit terbawa benih 24 Mei 25

8 Mahasiswa Jurusan HPT UNPAD Metode peramalan hama dan

penyakit

6 Juni 42

9 Petugas Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian Perlakuan air panas untuk pengendalian lalat buah 12 Juni 36 10 Petani dan Petugas

UPT Dinas Pertanian Peternakan dan Kehutanan Kec.Klangenan Kab.Cirebon Pengenalan, Pengendalian hama dan

penyakit OPT padi

3 September 115 11 Petani dan Petugas Balai Penyuluhan Pertanian Kec. Bangodua Indramayu Pengenalan, Pengendalian OPT padi dan pembuatan kompos 16 September 60 12 Peserta Regional Training Institut Teknologi Bandung Pengendalian Lalat Buah 18 September 19 13 Petani dan Petugas BP3K kecamatan Cilimus, Kuningan Pengenalan, Pengendalian hama dan

penyakit OPT padi

14 Oktober 28

14 Petugas Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Peramalan hama dan penyakit tanaman

16 Oktober 28

15 Petugas Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah Kunjungan Alih teknologi pertanian 3 Nopember 5

16 Petugas Dinas Pertanian Kehutanan

Pengenalan, Pengendalian

No. Pengguna Instansi Keperluan Waktu Jumlah Orang Perkebunan dan Peternakan Kec. Karawang Barat hama dan

penyakit OPT padi 17 Petugas Sekretariat Badan

Litbang Pertanian

Pengendalian Hama Terpadu

28 Nopember 28 18 Petugas Dinas Pertanian

Kabupaten Lampung Tengah Pengendalian hama dan penyakit 11 Desember 4 19 Petani dan Petugas Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Kab. Karawang Pengenalan OPT Jeruk 18 Desember 22

20 Petugas Dinas Pertanian Kab. Kampar, Riau

Pengenalan dan Penanganan OPT Pangan

18 Desember 4

21 Mahasiswa Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang Pengendalian Hama Terpadu 30 Desember 74 Jumlah 689

Lampiran 12. Daftar pelayanan magang tahun 2014

No. Nama

Pengguna Instansi Materi Waktu

Jml Orang 1 Mahasiswa Universitas Padjadjaran Penelitian 20 Oktober 2013 - 20 Januari 2014 1

2 Siswa SMK N 1 Banyusari Praktek Kerja Industri

16 Desember 2013 - 14 Maret 2014

6

3 Siswa SMK N 1 Losarang Praktek Kerja Industri

31 Desember 2013 - 14 Maret 2014

12

4 Mahasiswa Instutut Pertanian Bogor Praktek Kerja Lapangan 20 - 31 Januari 2014 1 5 Mahasiswa Universitas Gadjah

Mada

Magang PCR 20 - 31 Januari 2014

4 6 Mahasiswa Universitas Gadjah

Mada Praktek Kerja Lapangan 20 Januari - 15 Februari 2014 5 7 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Praktek Kerja Lapangan 3 - 14 Februari 2014 11 8 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Praktek Kerja Lapangan 17 - 28 Februari 2014 7 9 Petugas BPTPH Provinsi Papua Barat Magang Pemetaan 7 - 10 Maret 2014 5 10 Petugas Dinas Perkebunan

Tolitoli Magang pengamatan dan peramalan OPT Perkebunan 10 - 13 Maret 2014 4

11 Siswa SMK N 1 Losarang Praktek Kerja Industri

17 Maret - 30 Mei 2014

12 12 Mahasiswa Universitas Jenderal

Soedirman Penelitian Pengujian bakteri merah 17 Maret - 25 Juli 2 13 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Penelitian efektifitas AH terhadap antraknose 17 Maret - 2 Juni 2014 2

14 Mahasiswa AMIK BSI Karawang Magang sistem informasi

8 - 17 April 2014

6 15 Mahasiswa Universitas Jenderal

Soedirman Magang Peramalan 21 April - 30 Mei 2014 1 16 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang Penelitian uji ketahanan varietas 30 April - Agustus 2014 2 17 Mahasiswa Universitas Padjadjaran Penelitian lalat buah 5 Mei - 15 Juli 2 18 Mahasiswa Politeknik Sang

Hyang Seri Penelitian uji ketahanan varietas dan penyakit 12 Mei - 6 Agustus 3

19 Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati, Bandung Praktek Kerja Lapangan 16 Juni - 11 Juli 2014 5 20 Mahasiswa Universitas Gadjah

Mada Praktek Kerja Lapangan 7 Juli - 15 Agustus 2

No. Nama

Pengguna Instansi Materi Waktu

Jml Orang 21 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang Penelitian Pengujian efektivitas pestisida nabati 7 Juli - 29 September 4

22 Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman Praktek Kerja Lapangan 21 Juli - 15 September 4 23 Petugas Badan Penyuluhan

Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Fakfak Magang pengendalian OPT ramah lingkungan 16 - 18 Juli 4

24 Siswa SMK N 1 Jatisari Praktek Kerja Lapangan

11 Agustus - 3 Oktober

2 25 Siswa SMK N 1 Banyusari Praktek Kerja

Lapangan

11 Agustus - 3 Oktober

4 26 Mahasiswa Bina Sarana

Informatika Cikampek Praktek Kerja Lapangan 18 Agustus - 13 September 2 27 Petugas Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Peternakan Kab.Ende Prov. Nusa Tenggara Timur Bimbingan Teknis Perbanyakan Agens Hayati 25 Agustus - 29 Agustus 2014 2

28 Siswa SMK N 1 Losarang Praktek Kerja Industri 15 September - 15 Desember 2014 13 29 Siswa SMK TI Muhamadiyah Cikampek Praktek Kerja Industri 22 September - 22 Desember 2014 5

30 Petugas UPT PTPH Provinsi Sumatera Utara Pengembangan Agens Hayati 3 - 6 Desember 2014 9 31 Siswa SMK N 1 Losarang Praktek Kerja

Industri

15 Desember 2014 - 15 Maret 2015

12

32 Siswa SMK N 1 Jatisari Praktek Kerja Industri 22 Desember 2014 - 22 Februari 2015 7 33 Siswa SMK TI Muhamadiyah Cikampek Praktek Kerja Industri 29 Desember 2014 - 29 Maret 2015 6 Jumlah 167

Lampiran 13. Daftar pelayanan pelatihan tahun 2014

No. Pengguna Judul Waktu Jml Orang

1 Petugas dan Petani BKPP Kab.Bengkalis Pelatihan TOT SL- PHT Petani dan Pendamping 21 Agustus - 29 Agustus 2014 18

2 Petugas dan Petani Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kab.Nunukan Prov. Kalimantan Utara Pelatihan Budidaya Padi Organik 25 Agustus - 29 Agustus 2014 15 Jumlah 33

Lampiran 14. Daftar permintaan narasumber dan instruktur tahun 2014

No Nama Tanggal Tujuan Materi

1 Ani Widarti 15-30 Januari 2014

BBPOPT Deteksi keragaman genetik bakteri patogen dan antagonis tanaman padi (ORYZA SATIVA) menggunakan teknik Polymerase Chin Reaction (PCR)

2 Wayan Murdita BBPOPT Menjadi

pendamping/instruktur pelaksanaan uji terap pelakuan air panas 3 Dadan Hardiyana.

B.Sc

8 Mei 2014 Kelompok Tani Lamban, Desa JATIBARU, CIASEM, SUBANG

Gerakan pengendalian OPT TIKUS dengan pemanfaatan musuh alami (ANJING) 4 Maryono Willing Bagariang, SP 19-20 Mei 2014 Gedung workshop balai uji terap teknik & metode karantina pertanian

Menjadi instruktur penggunaan alat dalam pengujian perlakuan air panas terhadap lalat buah pada melon 5 Anik Kurniati, SP

Nur Ikhsan Hidayat

1 Juli 2014 Kelompok tani mekarsari II, Gempolsari, Patokbeusi, SUBANG Bimbingan teknis pengembangan agens hayati dan pengendalian OPT. 6 Busyairi Latiful Ashar. S.P 2-3 Oktober 2014 Kab. Pekalongan, Jawa Tengah Menjadi instruktur pelatihan dan sosialisasi SIPERDITAN GIS 2014.

Lampiran 15. Hasil Identifikasi sampel penyakit pada tahun 2014

No Tanggal Pengguna Instansi Komoditas / Asal

sampel Hasil Diagnosa

1 9 Januari Petugas POPT BPP

Lemahabang Padi Ciherang / Lemah abang Karawang Erwinia crysamtemi (busuk batang) 2 21 Januari Petugas POPT BPP Jatisari Padi Cisadane /

Jatisari Karawang

Kerdil rumput 3 11 Februari Petani Padi Ciherang /

Pondoksalam Purwakarta

Busuk Pelepah

4 11 Februari Petugas POPT Padi Ciherang / Langkat,

Sumatera Utara

Blas

5 11 Februari Petugas POPT Padi Cisadane / Deli Serdang, Sumatera Utara

Gejela Fisiologis

6 22 Februari Petugas POPT LPHP Bojonegoro

Padi Ciherang / Bojonegoro, Jawa Timur

Kerdil rumput tipe 2

7 25 Maret Petugas POPT Padi Ciherang / Kulonprogo, DIY

Kerdil rumput tipe 2

8 17 April Petugas POPT Biji jagung / Sulawesi Tengah

Aspergilus flavus 9 21 Mei Penyuluh BPPKP Siak Buah naga / Siak Antraknose 10 24 Mei Petugas POPT Dinas

Pertanian Luwu Utara

Padi Ciherang / Luwu Utara

Kerdil rumput tipe 2

11 6 Juni Petugas POPT BPTPH Aceh Jagung / Aceh Fusarium 12 18 Juni Petugas POPT LPHP Maros Padi Ciherang /

Maros, Sulawesi Selatan

Kerdil rumput tipe 2 13 22 Agustus Penyuluh BKPP Bengkalis Buah naga / Bengkalis Antraknose 14 20 Oktober Petugas POPT Padi Ciherang /

Ende, NTT

Gejala Fisiologis 15 2

Desember

Petugas POPT Tongkol jagung / Aceh

Diagnosa awal diduga Diplodia 16 8

Desember

Lampiran 16. Hasil Uji Embun Madu Tahun 2014 di BBPOPT Jatisari

No. Varietas

Uji

Hasil reaksi uji embun madu terhadap koloni

Cilacap Banyuasin Klaten Probolinggo Pandeglang Pati 1. Inpari-13 Tahan Tahan Tahan Tahan Agak tahan Agak

Peka 2. Cibogo Tahan Tahan Tahan Tahan Agak tahan Agak Peka 3. Silogonggo Agak

Tahan

Tahan Tahan Agak Tahan

- -

4. Cigeulis Agak Tahan

Tahan Tahan Agak Tahan

Agak tahan Agak Peka 5. WAB Agak Tahan Agak Tahan Agak Tahan Agak Tahan

Agak Peka Agak Peka 6. Mekongga Moderat Agak

Tahan Agak Tahan Agak Tahan - -

7. IR-64 Moderat Agak Tahan Agak Tahan Agak Tahan - -

8. Sintanur Moderat Agak Tahan

Moderat Agak Tahan

Agak Peka Agak Peka 9. Ciherang Moderat Agak

Tahan

Moderat Moderat Peka Peka

10. Sarinah Moderat Agak Tahan

Moderat Moderat - -

11. Ciliwung Moderat Agak Tahan

Moderat Moderat - -

12. Inpari-6 Moderat Moderat Moderat Moderat Peka Agak Peka 13. IR-42 Agak

Peka

Moderat Moderat Moderat - -

14. Cisadane Agak Peka

Agak Peka

Moderat Agak Peka Peka Peka

15. Muncul Peka Agak Peka

Agak Peka

Agak Peka Agak tahan Agak Peka

Lampiran 17. Hasil Identifikasi Sampel di laboratorium PCR tahun 2014

No. Sampel Asal Sampel Hasil Identifikasi

1 Bakteri merah BBPOPT Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs 2 Bakteri putih BBPOPT Positif dengan foward dan

reverse primer pada 1500 bs 3 Bakteri Pseudomonas

floorescens

BBPOPT Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs 4 Xanthomonas oryzae BBPOPT Positif dengan foward dan

reverse primer pada 1500 bs 5 Bakteri hasil isolasi dari mol BBPOPT Positif dengan foward dan

reverse primer pada 1500 bs 6 Bakteri hasil isolasi dari

PGPR

BBPOPT Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs 7 Sampel padi ciherang diduga

virus kerdil rumput tipe 2

Medan, Sumatera Selatan

Negatif 8 Sampel padi ciherang diduga

virus kerdil rumput tipe 2

Bojonegoro, Jawa timur

Positif dengan foward dan reverse primer virus kerdil rumput tipe 2

9 Sampel padi ciherang diduga virus kerdil rumput tipe 2

Luwu, Sulawesi Selatan

Positif dengan foward dan reverse primer virus kerdil rumput tipe 2

10 Sampel cendawan ubi kayu Bantul, DIY Negatif 11 Sampel cendawan padi Bantul, DIY Negatif

12 Sampel cendawan jagung Bantul, DIY Positif dengan foward dan reverse primer jamur Ascomycotina

13 Bakteri merah kultur BTP DKI Jakarta Positif dengan foward dan reverse primer pada 1500 bs 14 Cercospora pada daun ubi

kayu

Tasikmalaya, Jawa Barat

Positif dengan foward dan reverse primer jamur Ascomycotina 15 Coletotrichum pada daun

kacang tanah

Ciamis, Jawa Barat Positif dengan foward dan reverse primer jamur Ascomycotina 16 Sampel padi ciherang diduga

virus kerdil rumput tipe 2

Grobogan, Jawa Tengah

Positif dengan foward dan reverse primer virus kerdil rumput tipe 2

17 Sampel padi ciherang diduga virus kerdil rumput tipe 2

Karawang, Jawa Barat

Positif dengan foward dan reverse primer virus kerdil rumput tipe 2

Lampiran 18. Jenis OPT yang ditemukan pada kegiatan Pest List

No Pelaksanaan Surveilance Pest

List Jenis dan Nama OPT

1 LPHP Sukoharjo (ubi Jalar) Penyakit kudis (Sphaceloma batatas atau Elsinoe batatas), Ulat penggulung Daun (Lamprosema indicate), Belalang (Acrida turiida Guen), ulat grayak (Spodoptera litura F)

2 LPHP Sukoharjo (ubi kayu) Penyakit bercak coklat (Cercospora sp), Kutu kebul (Bemisia tabaci), tungau merah

(Tetranichus cinnabarius),

3 LPHP Sukoharjo (jagung) Hawar pelepah (Rhizoctonia sp), hawar daun (Helminthosporium sp), karat (Pucciniapolysora), bulai (Peronosclerospora sp), Belalang (Oxya chinensis), penggerek batang (Ostrinia furnacalis) 4 LPHP Sukoharjo (padi) Blas (Pyricularia oryzae), HDB (Xanthomonas

oryzae), WBC (Nilapavarta lugens), Walang sangit (Leptocorisa acuta), HPP (Zea mays L), PBP (Oryctes rhinoceros L), Ganjur (Orselia oryzae)

5 LPHP Kedu (Ubi Jalar) Kudis (Sphaceloma batatas), karat (Phakopsora pchyrhizi), Kukuyaan (Aspidomorpha), belalang (Acrida turiida Guen)

6. LPHP Kedu (Jagung) Bulai (Peronosclerospora sp), hawar daun (Helminthosporium sp), karat daun

(Pucciniapolysora), Belalang (Oxya chinensis), penggerek batang (Ostrinia furnacalis)

7 LPHP Kedu (Padi) Hawar daun (Xanthomonas oryzae), bercak bergaris (Cercospora sp), blas (Pyricularia oryzae), Walang sangit (Leptocorisa acuta), PBP (Oryctes rhinoceros L), Tikus (Rattus

argentiventer), WDH (Nephottetix virescens), HPP (Zea mays L)

8 LPHP Kedu (Ubi Kayu) Bercak coklat (Cercospora sp), hawar daun (Xanthomonas manihotis), Tungau merah (Tetranichus cinnabarius),

9 LPHP Tasikmalaya (Ubi Jalar) Kudis (Sphaceloma batatas), karat (Phakopsora pchyrhizi), belalang (Acrida turiida Guen), ulat penggulung daun (Lamprosema indicate), hama boleng (Cylas Formicarius)

10 LPHP Tasikmalaya (Jagung) Bulai (Peronosclerospora sp), hawar daun (Helminthosporium sp), karat (Puccinia sp), belalang (Oxya chinensis), penggulung daun (Lamprosema inicata)

11 LPHP Tasikmalaya (Kacang Tanah)

Karat (Puccinia sp), Bercak coklat (Cercospora sp), belalang (Acrida turiida Guen), penggulung daun (Lamprosema indicate), kutu kebul (Bemisia tabaci), kepik penghisap polong (Anoplocnemis phasiana),

12 LPHP Tasikmalaya (Ubi Kayu) Karat , hawar daun (Xanthomonas manihotis), kutu kebul (Bemisia tabaci), tungau (Tetranichus cinnabarius)

No Pelaksanaan Surveilance Pest

List Jenis dan Nama OPT

13 LPHP Tasikmalaya (Padi) Hawar daun (Xanthomonas oryzae), bercak bergaris (Cercospora sp), blas (Pyricularia oryzae), Walang sangit (Leptocorisa acuta), PBP (Oryctes rhinoceros L), Ulat Grayak (Spodoptera exsemta), WBC (Nilapavarta lugens), HPP (Zea mays L)

14 LPHP Serang (jagung) Hawar daun (Helminthosporium sp), hawar pelepah (Rhizoctonia sp), karat

(Pucciniapolysora), bulai (Peronosclerospora sp), kepik hijau (Nezara viridula), belalang (Oxya chinensis), ulat bulu (Lymantrydae), lalat bibit (Atherigona exigua Stein), penggulung daun (Lamprosema inicata)

15 LPHP Serang (ubi kayu) Bercak coklat (Cercospora sp), hawar daun (Xanthomonas manihotis), kutu kebul (Bemisia tabaci), tungau (Tetranichus cinnabarius), ulat jengkal (Plusiinae sp)

16 LPHP Serang (Padi) Hawar daun (Xanthomonas oryzae), bercak bergaris (Cercospora sp), blas (Pyricularia oryzae), Walang sangit (Leptocorisa acuta), PBP (Oryctes rhinoceros L), Ulat Grayak (Spodoptera exsemta), WBC (Nilapavarta lugens), HPP (Zea mays L)

17 LPHP Lebak (Ubi kayu) Hawar daun (Xanthomonas manihotis), kutu kebul (Bemisia tabaci), tungau (Tetranichus

cinnabarius), ulat jengkal (Plusiinae sp), 18 LPHP Lebak (Ubi jalar) Kudis (Sphaceloma batatas), karat (Phakopsora

pchyrhizi), hama boleng (Cylas Formicarius), ulat bulu (Lymantridae)

19 LPHP Lebak (Jagung) Bulai (Peronosclerospora sp), ulat bulu (Lymantridae), lalat bibit (Atherigona exigua Stein), belalang (Oxya chinensis)

20 LPHP Lebak (Padi) Hawar daun (Xanthomonas oryzae), bercak bergaris (Cercospora sp), blas (Pyricularia oryzae), Walang sangit (Leptocorisa acuta), PBP (Oryctes rhinoceros L), WBC (Nilapavarta lugens), HPP (Zea mays L)

21 LPHP Pati (Ubi Kayu) Hawar daun (Xanthomonas manihotis), kutu kebul (Bemisia tabaci), tungau (Tetranichus

cinnabarius)

22 LPHP Pati (Jagung) Hawar pelepah (Rhizoctonia sp), Bulai

(Peronosclerospora sp), karat (Puccinia sp), ulat bulu (Lymantridae), penggerek batang (Ostrinia furnacalis), belalang (Oxya chinensis)

23 LPHP Pati (Padi) Hawar daun (Xanthomonas oryzae), bercak bergaris (Cercospora sp), blas (Pyricularia oryzae), Walang sangit (Leptocorisa acuta), PBP (Oryctes rhinoceros L), WBC (Nilapavarta lugens), HPP (Zea mays L)

No Pelaksanaan Surveilance Pest

List Jenis dan Nama OPT

24 LPHP Pati (Kedelai) Virus mozaik, belalang (Locusta migratoria, Oxya chinensis), penghisap polong (Riptortus linearis), ulat grayak (Spodoptera litura), penggulung daun (Lamprosema indicata), kepik hijau (Nezara viridula), penggerek polong (Etiella spp) 25 LPHP Pemalang (Padi) WBC (Nilapavarta lugens), BLB (Xanthomonas

oryzae)

26 LPHP Pemalang (Jagung) Hawar (Helminthosporium sp), Karat (Puccinia sp), Ulat Jengkal (Plusiinae spp), Lalat Bibit (Atherigona exigua Stein), Walangsangit (Leptocorisa acuta), Belalang (Oxya chinensis), Ulat Grayak (Spodoptera mauritia), Bulai (Peronosclerospora sp), Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis)

27 LPHP Pemalang (Kedele) Penyakit Layu (Fusarium sp), Mozaik virus 28 LPHP Pemalang (Ubi Kayu) Bercak (Cercospora), Kutu putih, Layu (Fusarium) 29 LPHP Pemalang (Kacang Tanah) Belalang daun (Locusta migratoria)

30 LPHP Bandung (Padi) PBP (Oryctes rhinoceros L), Hama putih Palsu (Zea mays L), BLB (Xanthomonas oryzae), Blas (Pyricularia oryzae), Walangsangit (Leptocorisa acuta)

31 LPHP Bandung (Jagung) Bercak coklat (Cercospora), Belalang (Oxya chinensis), Hawar Daun Jagung

(Helminthosporium sp), Penggerek batang

(Ostrinia furnacalis), Lalat bibit (Atherigona exigua Stein), Kepik hijau (Nezara viridula), Penggorok polong (Heliothis almigera)

32 LPHP Bandung (Ubi Kayu) (Alternaria), Kutu putih (Pseudococcus), Ulat Pelipat Daun (Adoxophyes privatana) 33 LPHP Bandung (Ubi Jalar) Karat (Phakopsora pchyrhizi), Hama Boleng

(Cylas F), Belalang (Acrida turiida Guen), Kepik penghisap pucuk (Anoplocnemis phasiana), Penyakit kudis (Sphaceloma batatas) 34 LPHP Semarang (Ubi Kayu) Bercak Coklat (Cercospora),

35 LPHP Semarang (Ubi Jalar) Bercak Coklat (Cercospora), Hama Boleng (Cylas formicarius), Karat (Phakopsora pchyrhizi)

36 LPHP Semarang (Kedele) Mozaik Virus, kepik hijau (Nezara viridula), Ulat Grayak (Spodoptera litura)

37 LPHP Semarang (Jagung) Hawar Daun Jagung (Helminthosporium sp) 38 LPHP Trimurjo (Padi) Noda palsu (Ustilaginoidae virens), BLB

(Xanthomonas oryzae), Penggerekbatang (Oryctes rhinoceros L), Busuk pelepah (Rhizoctonia solani)

39 LPHP Trimurjo (Jagung) Lalat bibit (Atherigona exigua Stein), Hawar daun jagung (Helminthosporium sp), Penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis)

40 LPHP Trimurjo (UbiKayu) Bercak (Cercospora), Kutu daun, Hawar daun (Xanthomonas manihotis)

No Pelaksanaan Surveilance Pest

List Jenis dan Nama OPT

Penggerek pucuk (Heliotis helikoperva), Karat daun (Pucinia), Bulai (Peronosclerospora sp), PenggerekTongkol (Helicoverpa armigera) 42 LPHP Gadingrejo (Ubi Kayu) Bercak (Cercospora), Hawar daun singkong

(Xanthomonas manihotis), Tungau merah (Tetranichus cinnabarius), kutu dompolan 43 LPHP Gadingrejo (Padi) Keong Mas (Pomacea canaliculata), Penggerek

Batang (Oryctes rhinoceros L), Kepinding Tanah (Scotinophara coarctata), Tikus (Rattus

argentiventer), BLB (Xanthomonas oryzae), Blas (Pyricularia oryzae), Busuk Pelepah (Rhizoctonia solani)

44 LPHP Gadingrejo (Kedele) Penghisap polong (Nezarapiridulla), Penggulung daun (Lamprosema indicata), Ulat grayak (Spodotera litura)

45 LPHP Banyumas (Jagung) Hawar Daun (Helminthosporium sp), Penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis), Karat Daun (Pucinia), Bulai (Peronosclerospora sp), Hawar Pelepah (Rhizoctonia spmk), Belalang (Oxya chinensis), Tikus (Rattus sp)

46 LPHP Banyumas (Ubi Kayu) Bercak Coklat (Cercospora), Hawar Daun (Xanthomonas manihotis), KutuPutih (Pseudococcus)

47 LPHP Banyumas (Kedele) Penggulung daun (Lamprosema indicata), Layu (Fusarium)

48 LPHP Banyumas (Padi) BLB (Xanthomonas oryzae), PBP (Oryctes rhinoceros L), Blas (Pyricularia oryzae), WalangSangit

Lampiran 19. Hasil Kegiatan Model Peramalan OPT BBPOPT, TA 2014 1. Uji Multilokasi Penerapan Aplikasi Simulasi Model Pakar OPT Padi (Pak

Odi) Untuk WBC dan PBP Dengan Fitur Spektral.

(Busyairi Latiful A, Rahmad Gunawan, Dewi Nirwati, Yoyo K, Atep budiman Rina Nurdiana, Eri Budiyanto)

Pengamatan dilakukan di di Provinsi Jawa Tengah (Sukoharjo dan Karanganyar), selama 8 (delapan bulan) Mei - Desember 2014.

Pengambilan sample pengamatan dilakukan pada masing-masing kabupaten diambil 9 (sembilan) hamparan contoh yang terdapat serangan PBP dan WBC. Setiap hamparan diamati 3 petak ulangan. Setiap petak diamati 10 rumpun contoh secara diagonal.

Metode pengukuran spektral a. Pengambilan sampel

Pengamatan identifikasi gejala OPT utama diklasifikasikan pada stadia tanaman sebagai berikut :

S1 : Stadia 1, vegetatif 1 - anakan maksimum(<40 hst) S2 : Stadia 2, primordia - pengisian malai (40-60 hst) S3 : Stadia 3, masak susu - pemasakan (60-90 hst) S4 : Stadia 4, panen (90-110 hst)

Klasifikasi sampel daun yang terserang sebagai berikut :

Daun yang terakibat OPT WBC yang akan direkam dan dikategorikan sebagai berikut :

Kelas a: Serangan satu daun (100%), pengukuran di bagian yang terbebas dari hal lain (jelaga, jamur, dll).

Kelas b: Warna daun menguning pada sebagian besar atau keseluruhan daun, pengukuran di bagian yang terbebas dari hal lain (jelaga, jamur, dll)

Sehat : Kondisi daun segar yang belum terkena serangan OPT. b. Perekaman pustaka spektral dilakukan pada lokasi pengamatan. Tiap

petak pengamatan diambil 2 rumpun contoh (minimal 50 daun). Alat yang digunakan antara lain probe, light source dan laptop yang sudah terpasang aplikasi spectra suite.

c. Analisis Data

Analisi Data Pengamatan dan Simulasi

Analisis data simulasi dilakukan terhadap data hasil pengamatan lapang setiap periode pengamatan. Proses analisis dilakukan dengan 2 tahap, yaitu dengan menggunakan data primer hasil pengamatan serta validasi terhadap model yang digunakan. Model yang diperoleh merupakan fungsi sigmoid biner yang mengikuti persamaan :

1 ( ) 1 x y f x e   

Validasi hasil simulasi dilakukan dengan menggunakan data primer hasil pengamatan. Keakuratan antara hasil dan aktual dihitung berdasarkan

Mean Absolute Percentage Error (MAPE).

Analisis data pustaka spektral :

1) Data spektrometer (tipe data Procspec) dikonversi ke Tab Delimited (text ASCII). File text diimpor ke format excel.

2) Data spektral daun padi yang sehat dipisahkan dengan daun sakit atau masing-masing klasifikasi.

3) Daun yang sudah diklasifikasi disimpan per endmember, kemudian lakukan seleksi contoh.

4) Grafik yang tidak sama di buang, kemudian dari setiap contoh dirata-ratakan dan dibuat grafik.

Metode pemrograman

a. Pemrograman modul spektral

Pemrograman modul spektral menggunakan visual basic 6.0. hasil pustaka spektral berupa angka disusun baris text berbentuk kolom dalam sebuah form. Form tersebut kemudian disimpan dalam format module dengan ekstensi mod.

b. Penggabungan modul spektral dengan pak Odi 1.1

Modul yang telah dihasilkan, digabungkan dengan cara dipanggil dengan metode get module. Kemudian dikompilasi menjadi aplikasi dengan ekstensi .exe.

Hasil pengujian sebagai berikut :

Hasil simulasi WBC memiliki tingkat kesalahan berdasarkan MAPE (Mean

Absolute Percentage Error) sebesar 48,6% terhadap hasil pengamatan

dilapang. Nilai tersebut jauh lebih rendah dibandingkan hasil pengembangan tahun 2011 yang berlokasi di Pemalang yaitu 90,1%, karena Pak ODI 1.1 telah diperbaiki logika algoritmanya untuk input parameter dan outputnya. Hasil simulasi PBP memiliki tingkat kesalahan berdasarkan MAPE sebesar 42,6% terhadap hasil pengamatan dilapang. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan hasil pengujian 2013 yang berlokasi di Pantura (Kabupaten Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon) yaitu 34,6%. Perbedaan nilai tersebut disebabkan lokasi Sukoharjo dan Karanganyar memiliki pola tanam tidak serempak yang menyebabkan waktu penerbangan lebih lama. Waktu penerbangan yang lama tersebut tidak terbaca oleh algoritma simulasi yang diprogram berdasarkan HIS (Hari Interval Stadia) stadia dominan.

Penambahan pustaka spektral diperoleh hasil pengukuran daun padi sehat pada Varietas Ciherang, Inpari 4, Inpari 8, IR 64 (stadia2) dan Cisadane (stadia 3).

Pengembangan aplikasi simulasi model peramalan Pak Odi (Pakar OPT Padi) versi 1.1 dengan tambahan fitur pustaka spektral pada OPT WBC mampu meningkatkan akurasi peramalan populasi WBC. Dari hasil validasi, hasil simulasi WBC memiliki tingkat kesalahan berdasarkan MAPE (Mean

Absolute Percentage Error) sebesar 48,6% dan untuk PBP memiliki tingkat

kesalahan sebesar 42,6%.

Perlu dilakukan penambahan pustaka spektral varietas lain untuk menambah akurasi peramalan WBC. Perlu dilakukan update firmware ENVY agar kompatibel dengan update citra satelit Landsat terbaru. Perlu dilakukan perbaikan logika algoritma PBP pada lama penerbangan ngengat.

2. Pengamatan Oprasional Pengendalian Tikus dan Penyakit Utama Padi Skala Luas.

(Yadi Kusmayadi, Anik Kurniati, Achmad Imroni, Nur Ikhsan H, Suci Niscaya B, Retno Ayu P, Dulhalim)

Berdasarkan informasi perkembangan OPT, hama tikus masih merupakan hama yang sangat tinggi menimbulkan kegagalan panen. Masih luasnya serangan tikus di wilayah Indonesia khusunya Jawa Barat.

Salah satu factor pembatas produksi tanaman pangan yang dapat menurunkan kuantitas, kualitas dan kehilangan hasil bahkan sampai puso adalah munculnya hama dan penyakit pada tanaman padi antara lain tikus, penggerek batang padi, wereng batang coklat, penyakit HDB dan penyakit Blas. Selain hama dan penyakit utama tersebut masih ada penyakit potensial yang kurun waktu enam tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yaitu penyakit busuk pelepah. Oleh karena itu pada TA. 2014 BBPOPT telah melaksanakan kegiatan Operasinal Pengendalian Tikus dan Penyakit Padi Skala Luas.

Tujuan dari kegiatan ini adalah : Mengembangkan model pengendalian tikus sawah dan penyakit utama tanaman padi skala luas. Kegiatan dilaksanakan di Desa Kasturi, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, pada Bulan April - Desember 2014. Lahan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah lahan milik Kelompok Tani Cipinang.

Hasil dari kegiatan pengendalian yaitu :

a. Model pengendalian yang dilakukan dalam upaya pengendalian tikus yaitu : koordinasi dengan instansi terkait yaitu Instalasi PHPTPH, Dinas Pertanian Kabupaten, Koordinator POPT-PHP, Penyuluh dan petani, pemetaan hamparan, pertemuan perencanaan, penerapan paket teknologi pengendalian di lapangan (gropyokan, TBS, dan pembuatan rumah burung hantu).

b. Penerapan teknologi pengendalian TBS dengan pemasangan 3 titik untuk setiap 1 hamparan sehingga dapat mengamankan satu hamparan pertanian.

c. Penyakit yang dominan muncul pada setiap hamparan kegiatan adalah penyakit Hawar Daun Bakteri.

d. Aplikasi agens hayati Paenibacillus polymyxa dapat memperlambat munculnya gejala penyakit Hawar Daun Bakteri dan dapat menekan penyakit HDB sebesar 6,03 % pada umur 9 MST.

e. Tindakan pengendalian terhadap tikus sawah dan penyakit pada tanaman padi dapat menurunkan kehilangan hasil sebesar 15,94 %.

3. Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati Terhadap Penyakit Bulai (Downey Mildew) Pada Tanaman Jagung.

(Ketut Suarsana, Ani Widarti, Dadan Hardyana, Rosalia Maryana, Nanar A Cahyana, Siyam, Ade Suhendar A)

Teknologi pengendalian penyakit bulai yang efektif dan ramah lingkungan, sampai dengan saat ini harus diterapkan dan disosialisasikan. Teknologi pengendalian yang ramah lingkungan seperti pemanfaatan Agens hayati dan pestisida nabati. Ketahanan setiap varietas jagung berbeda-beda dalam merespon penyakit bulai.

Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui efektifitas beberapa pestisida nabati dan agens hayati dalam menekan penyakit bulai pada tanaman Jagung.

Sasaran dari kajian ini adalah: Diketahuinya efektifitas 3 jenis pestisida nabati dan 4 jenis agens Hayati terhadap penyakit bulai pada tanaman jagung.

Kegiatan dilaksanakan di di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Selama kurun waktu 5 bulan dari mulai bulan Mei - September 2014.

Kajian ini terdiri dari pengendalian dengan menggunakan diantaranya : a. Kontrol

b. Rebusan daun mimba. c. Rebusan daun mindi. d. Rebusan lengkuas.

e. Paenibacillus Polimyxa. f. Trichoderma sp.

g. Kompos

h. Kompos dan Trichoderma sp.

Waktu aplikasi dilakukan pada umur 2 mst, 4 mst, 6 mst, dan 8 mst dengan dosis anjuran. Pelaksanaan kajian dilapangan mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 8 perlakuan dengan 4 kali ulangan tiap perlakuannya.

Hasil kegiatan pengendalian penyakit bulai menunjukkan bahwa perkembangan serangan penyakit bulai mulai ditemukan pada umur tanaman 2 mst dan meningkat sangat tajam mulai umur tanaman 5 mst. Setelah umur tanaman 6 mst, 8 mst dan 10 mst perkembangan keparahan penyakit bulai mulai melemah.

Untuk perkembangan serangan Penyakit Hawar Daun Jagung mulai ditemukan pada umur tanaman 2 mst dan meningkat sangat tajam pada