• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan

Siklus 2

1. Perencanaan

a. Menyiapkan silabus.

b. Menyediakan perangkat penelitian meliputi:

1) Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a). Pokok Bahasan, Sub Pokok Bahasan (b). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) (c). Sumber / Alat / Metode (d). Penilaian.

2) Lembar Observasi siswa. 3) Lembar Kerja Siswa. 2. Pelaksanaan tindakan

Pertemuan 3 a. Kegiatan awal

1. Guru menyiapkan kelas untuk proses belajar mengajar.

2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta menanyakan kabar siswa.

3. Guru melakukan absensi siswa serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

4. Guru memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu “belajar bersama”, melakukan tepuk semangat, tepuk fokus serta mengucapkan jargon “mana semangatmu”.

5. Guru melakukan apersepsi sebelum melaksanakan kegiatan inti dengan menggali lagu yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. 6. Guru menjelaskan kegiatan serta materi yang akan

dipelajri hari ini serta menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan ini.

b. Kegiatan Inti

1. Siswa diberi contoh soal cerita operasi hitung campuran.

2. Siswa membentuk kelompok.

3. Siswa mengamati contoh soal tersebut dalam kelompok serta merumuskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.

4. Siswa menemukan jawaban sementara dari masalah yang ada pada soal yang telah diamati bersama kelompok.

5. Siswa menyelesaikan masalah dengan menemukan solusi untuk mengerjakan soal tersebut dengan berdiskusi.

6. Siswa memastikan jawaban atas soal tersebut dan menuliskan semua hasil mengerjakan soal cerita secara kelompok berupa kesimpulan pada lembar kerja siswa (LKS) yang telah disediakan oleh guru. 7. Siswa melaporkan hasil diskusi menemukan solusi

secara kelompok.

8. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu yang belum dipahami tentang pelajaran yang telah di lalui.

9. Guru membantu siswa dengan memberikan tanggapan serta penguatan terhadap materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Kegiatan Penutup

1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang ringkasan atau rangkuman keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan bersama.

2. Siswa menyelesaikan atau menemukan solusi untuk beberapa soal cerita yang diberikan oleh guru secara individu atau mandiri.

3. Siswa menuliskan reflesi dengan menjawab pertanyaan dari guru.

4. Siswa diberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah sebagai pekerjaan rumah.

5. Siswa menjawab salam dari guru.

Pertemuan 4

a. Kegiatan awal

1. Guru menyiapkan kelas untuk proses belajar mengajar.

2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta menanyakan kabar siswa.

3. Guru melakukan absensi siswa serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

4. Guru memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu “belajar bersama”, melakukan tepuk fokus, mengucapkan jargon “mana semangatmu”, serta bermain “kelipatan”.

5. Guru melakukan apersepsi sebelum melaksanakan kegiatan inti dengan menanyakan pelajaran minggu lalu.

6. Guru menjelaskan kegiatan serta materi yang akan dipelajri hari ini serta menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan ini.

b. Kegiatan Inti

1. Siswa diberikan contoh soal cerita operasi hitung campuran.

2. Siswa membentuk kelompok.

3. Siswa mengamati contoh soal tersebut secara berkelompok serta merumuskan masalah yang ada pada soal tersebut.

4. Siswa secara berkelompok menemukan masalah serta menemukan jawaban sementara untuk soal yang telah diamati bersama.

5. Siswa memastikan kebenaran jawaban dan menuliskan semua hasil mengerjakan soal cerita secara kelompok berupa kesimpulaan pada lembar kerja siswa (LKS) yang telah disediakan oleh guru. 6. Salah satu siswa perwaklian kelompok

mempresentasikan hasil diskusi dalam menemukan masalah.

7. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu yang belum dipahami tentang pelajaran yang telah di lalui.

8. Guru membantu siswa dengan memberikan tanggapan serta penguatan terhadap materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

c. Kegiatan Penutup

1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang ringkasan atau rangkuman keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan bersama.

2. Siswa menyelesaikan atau menemukan solusi untuk beberapa soal cerita perkalian dan pembagian yang diberikan oleh guru secara individu atau mandiri. 3. Siswa menuliskan reflesi dengan menjawab

pertanyaan dari guru.

4. siswa diberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah sebagai pekerjaan rumah.

5. Siswa menjawab salam dari guru. 3. Observasi

Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa di dalam kelas. Pengamatan yang dilakukan peneliti ini bertujuan untuk

mengetahui peningkatan minat, hasil belajar dan kendala maupun kondisi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dengan di terapkannya metode inkuiri bebas.

4. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi dari proses pembelajaran yang perrnah dilakukan. Jika siswa mampu memahami operasi hitung dalam soal cerita, maka peneliti percaya bahwa siswa telah berhasil dalam menguasau materi pembelajaran. Jika manat dan prestasi belajar selama pelaksanaan siklus II mencapai target akhir siklus, maka penelitian ini dinyatakan berhasil dan penelitian berakhir pada siklus II.

D. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi(pengamatan), tes dan wawancara.

1. Pengamatan (Observasi)

Menurut Suharto(2003: 118), salah satu karakteristik yang menonjol dari teknik observasi adalah sifat langsung. Dalam melakukan observasi, peneliti menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengamatan untuk minat belajar dilakukan

oleh peneliti dan guru kelas IV sebanyak lima (5) kali, yaitu pada tahap persiapan, dua pertemuan pada siklus I dan dua pertemuan pada siklus II.

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Tes juga merupakan sebuah ujian untuk mengetahui dan mengukur kemampuan dan pengetahuan seseorang. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes berupa soal uraian pada siklus I pertemuan 1 dan 2 serta silkus 2 pertemuan 1, untuk siklus II pertemuan 2 peneliti menggunakan soal uraian berupa soal cerita serta soal angka.

3. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian seperti kualitatif dan kuantitatif (Sukmadinata, 2007: 216). Di dalam penelitian ini menggunakan wawancara bebas terpimpin. Wawancara bebas terpimpin adalah perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Peneliti

melakukan wawancara dengan guru kelas IV serta beberapa siswa kelas IV.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan (observasi), lembar wawancara serta soal evaluasi (tes).

1. Lembar pengamatan (observasi)

Lembar pengamatan disusun berdasarkan aspek-aspek minat belajar dengan diterapkannya pembelajaran berbasis inkuiri. Peneliti melakukan pengisian lembar pengamatan dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan kondisi siswa di dalam kelas. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk membandingkan dan mengetahui minat belajar siswa sebelum pelaksanaan dan saat proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II. Kisi-kisi instrumen pengamatan minat belajar siswa dapat disajikan pada table 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pengamatan Minat Belajar Siswa

No. Aspek-aspek Pernyataan

1. Suatu rasa lebih (kesukaan) pada suatu hal atau aktivitas.

a. Siswa senang (dilihat dari ekspresi muka / raut muka misalnya semangat atau lesu) saat mengikuti

pelajaran matematika.

b. Siswa senang (dilihat dari ekspresi muka / raut muka misalnya semangat atau lesu) setelah mengikuti pelajaran matematika.

c. Ketika kesulitan saat mengerjakan soal, siswa senang (dilihat dari ekspresi muka / raut muka misalnya semangat atau lesu) mendiskusikan dengan teman kelompok untuk memecahkan persoalan.

2. Partisipasi aktif dalam suatu aktivitas (pelajaran matematika)

a. Siswa terlibat dalam kegiatan selama pembelajaran matematika berlangsung.

b. Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan/diajukan oleh guru saat mengikuti pelajaran matematika.

c. Siswa berperan serta untuk mempelajari persoalan dalam memecahkan masalah khususnya dalam mata pelajaran matematika.

d. Siswa berperan serta mengikuti pembelajaran jika guru mengajar dengan menarik.

3. Ketertarikan terhadap suatu hal atau aktivitas (mata pelajaran matematika).

a. Siswa tertarik (menaruh perhatian/terpikat) pada mata pelajaran matematika dengan cara mengajar guru yang menarik.

b. Siswa tertarik (menaruh perhatian) dengan materi matematika dengan menjawab apabila ada pertanyaan yang diajukan guru maupun teman. c. Apabila berdiskusi dengan teman saat pembelajaran

matematika, siswa mengemukakan pendapatnya. 4. Memusatkan perhatian

terhadap seseorang, suatu benda atau kegiatan tertentu terutama pada mata pelajaran matematika.

a. Siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru.

b. Siswa mencatat setiap penjelasan yang disampaikan oleh guru saat mengajar di kelas.

c. Siswa mendengarkan penjelasan atau pendapat yang disampaikan oleh teman.

d. Apabila ada teman yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya, siswa mengoreksi jika ada kekurangan.

Selain menggunakan lembar pengamatan minat belajar siswa, peneliti juga menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran matematika oleh guru di waktu yang bersamaan. Adapun kisi-kisi keterlaksanaan pembelajaran matematika terdapat pada tabel 3.2 dan ketentuan skor pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

Aspek yang Diamati Pernyataan

Pra Pembelajaran Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran. Memeriksa kesiapan siswa.

Membuka Pembelajaran

Melakukan kegiatan apersepsi dengan menyajikan soal cerita secara lisan atau tertulis.

Membangkitkan motivasi belajar siswa dengan kegiatan yang menarik.

Menyampaikan kompetensi dasar (tujuan pembelajaran) yang akan dicapai dan rencana kegiatan.

Kegiatan Inti

A. Penguasaan Materi Pembelajaran

Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. (penggunaan model).

Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar. Mengkaitkan materi dengan realitas hidup.

B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar (tujuan pembelajaran) yang akan dicapai.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa.

Melaksanakan pembelajaran secara runtut. Menguasai pengelolaan kelas.

Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif.

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasi.

C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar

Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media. Menghasilkan pesan yang menarik.

Menggunakan media secara efektif dan efisien. Melibatkan siswa dalam pemanfaatkan media.

D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa

Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Merespons positif partisipasi siswa.

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar.

Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa.

Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar.

E. Kemampuan Khusus Pembelajaran di SD 1. Matematika

Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika dan menerapkannya dalam kejadian sehari-hari.

Mengembangkan kemampuan berkomunikasi atau menyampaikan informasi (lisan atau tertulis).

F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Memantau kemajuan belajar.

Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompotensi dasar (tujuan pembelajaran).

G. Penggunaan Bahasa

Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.

Penutup

Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. (pemanfaatan hasil konstruksi siswa).

Memberikan tindak lanjut.

Berdasarkan tabel 3.2 terdapat 35 pernyataan yang digunakan dalam mengamati keterlaksaan pembelajaran matematika oleh guru. Ketentuan skor keterlaksanaan pembelajaran matematika mengacu pada panduan Progra Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Sanata Dharma tahun 2015. Berikut ini ketentuan skor keterlaksanaan pembelajaran matematika tersaji dalam tabel 3.3

Tabel 3.3 Ketentuan Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

Skor Kriteria

4 Sangat Baik

3 Baik

2 Cukup

1 Kurang Baik

Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa memilih skor empat jika keterlaksanaan pembelajaran matematika dikelas untuk setiap pernyataannya sangat baik, jika keterlaksanaan pembelajaran matematika pada kriteria baik maka memilih skor tiga. Jika keterlaksanaan pembelajaran matematika untuk setiap pernyataan pada kriteria cukup, maka memilih skor dua dan jika memilih skor satu maka keterlaksanaan pembelajaran matematika pada kriteria kurang baik.

2. Lembar Tes

Peneliti menggunakan instrumen tes dalam penelitian yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa dengan memberikan soal evaluasi pada setiap siklus yaitu siklus I dan siklus II. Bentuk soal yang digunakan peneliti berupa soal cerita dan soal angka.

Siklus 1

Materi Pokok Indikator Soal No. Soal

1. Operasi hitung bilangan (penjumlahan dan pengurangan). 1.4.1 Menyebutkan aturan pengerjaan hitung campuran mengenai penjumlahan dan pengurangan. 1.4.2 Memahami operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita.

1,2,3,4,5 2. Operasi hitung campuran (soal cerita tentang penjumlahan dan pengurangan) 1.4.3 Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran. 3. Operasi hitung bilangan ( perkalian dan pembagian ) 1.4.1 Menyebutkan aturan-aturan dalam pengerjaan hitung campuran mengenai perkalian dan pembagian. 1.4.2 Memahami operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita.

1,2,3,4,5 4. Operasi hitung campuran (soal cerita tentang perkalian dan pembagian) 1.4.3 Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di

dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran 1.4.4 Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita. Siklus 2

Materi Pokok Indikator Soal No.Soal

1. Operasi hitung bilangan ( penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian ) 1.4.1 Menyebutkan 4 aturan pengerjaan hitung campuran pada soal cerita. 1.4.2 Menjelaskan

tingkatan operasi hitung dalam urutan

pengerjaannya di dalam soal cerita.

1,2,3,4,5 2. Operasi hitung campuran (soal cerita) 1.4.3 Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran sesuai dengan urutan pengerjaannya. 1.4.4 Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.

3. Lembar Wawancara

Lembar wawancara atau pedoman yang digunakan dalam wawancara merupakan pokok aturan yang digunakan pewawancara untuk melakukan kegiatan wawancara. Pedoman wawancara harus dapat menjamin data yang dikumpulkan bersifat menyeluruh dan tepat serta objek yang diamati relevan dengan tujuan pengumpulan data (Darmadi, 2011: 88). Lembar wawancara yang digunakan sebagai acuan ketika melakukan wawancara sebagai berikut:

a. Wawancara Guru kelas IV

Wawancara dengan guru kelas IV dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi siswa di dalam kelas jika pembelajaran matematika sedang berlangsung, selain itu kegiatan wawancara di lakukan untuk memperkuat penelitian selain melakukan observasi. Berikut ini dipaparkan lembar atau pedoman wawancara kepada guru kelas IV SD Negeri Banyudono 1 dalam tabel 3.4

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Kepada Guru Kelas IV

No. Indikator

1. Minat siswa terhadap pembelajaran matematika. 2. Rata-rata nilai siswa dalam pembelajaran matematika. 3. Proses pembelajaran matematika dalam kelas.

4. Ketercapaian nilai siswa terhadap KKM.

5. Penggunaan alat peraga dan metode pembelajaran. 6. Kemampuan siswa dalam memahami materi. 7. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

b. Wawancara Siswa Kelas IV

Wawancara juga dilakukan kepada siswa kelas IV. Peneliti melakukan kegiatan wawancara kepada 3 siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan pembelajaran matematika dalam kelas. Peneliti menggunakan lembar atau pedoman wawancara sebagai acuan dalam melakukan kegiatan wawancara. Berikut ini kisi-kisi wawancara kepada siswa kelas IV yang dipaparkan dalam tabel 3.5

Tabel 3.5 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancaea Kepada Siswa Kelas IV

No. Indikator

1. Ketertarikan siswa pada matapelajaran matematika. 2. Nilai siswa dalam pembelajaran matematika.

3. Kesulitan yang dialami siswa pada saat belajar di kelas. 4. Metode pembelajaran yang digunakan guru.

.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian a. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah taraf dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo 1995:242). Validitas menyatakan bahwa instrument penelitian dinyatakan valid apabila instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur sesuatu yang diukur. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruk (contruct validity) dan validitas isi (content validity). Selain itu, untuk menguji validitas konstruk maka dapat dilakukan dengan meminta pendapat dari ahli (expert judgment). Penelitian meminta pendapat para ahli mengenai perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang telah disusun. Para ahli

dapat memberikan keputusan dengan kemungkinan jawaban perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian dapat digunakan (Sugiyono, 2014:267). Data hasil pengujian secara empiris diolah dengan menggunakan program SPSS21.0 for Windows dengan teknik korelasi product moment dari carl Person. Soal evaluasi siklus I terdiri dari 10 soal cerita atau uraian dan siklus II terdiri dari 10 soal cerita atau uraian. Jika hasil perhitungannya menunjukkan r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal dikatakan tidak valid.

a. Validasi Perangkat Pembelajaran

Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran sebelum digunakan dalam pelaksanaan penelitian melalui expert judgment yang meliputi silabus, RPP, materi ajar, LKS dan soal evaluasi dalam setiap siklusnya. Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma dan kepada guru kelas IV SD Negeri Banyudono 1 dengan kriteria kelayakan perangkat pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 3.6 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran

Nilai Keterangan

0 – 20 Sangat kurang layak

21 – 40 Kurang layak

41 – 60 Cukup layak

61 – 80 Layak

81 - 100 Sangat layak

Riduwan (2009: 9-15)

Hasil perhitungan rata- rata skor validasi perangkat pembelajaran diberikan kriteria sesuai dengan tabel 3.6.. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, materi ajar, LKS dan soal evaluasi tersaji pada table 3.7 sampai dengan 3.11 sebagai berikut.

Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validasi Silabus Pembelajaran Ahli Nomor Item Pernyataan Total Skor Rata-rata Skor Kategori 1 2 3 4 5

Validator 1 5 5 4 4 4 22 88 Sangat Layak

Validator 2 5 5 4 5 5 24 96 Sangat Layak

Rata-Rata Skor

10 1

0 8 9 9 46 92

Sangat Layak

Berdasarkan hasil perhitungan validasi silabus pembelajaran dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 22 dengan rata-rata 88 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 24 dengan rata-rata 96 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi skor dari silabus pembelajaran adalah 92 dengan rata-rata 92 termasuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Oleh karena itu silabus ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran saat penelitian berlangsung.

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil perhitungan validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 92 dengan rata-rata 88 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 101 dengan rata-rata 96,2 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi

Ahli Nomor Item Pernyataan Total

Skor Rata-rata Skor Kategori I II III IV V VI Validator 1 12 15 12 25 12 16 92 88 Sangat Layak Validator 2 14 17 14 21 15 20 101 96,2 Sangat Layak Rata-Rata Skor 26 32 26 46 27 36 193 87.7 Sangat Layak

skor dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah 193 dengan rata-rata 87,7 dengan kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), maka dari itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangat layak digunakan dalam mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.

Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berdasarkan hasil perhitungan validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 33 dengan rata-rata 94 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 33 dengan rata-rata 94 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi skor dari Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah 66 dengan rata-rata 94 dengan kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), maka dari pada itu lembar kerja siswa (LKS) ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.

Ahli

Nomor Item Pernyataan

Total Skor Rata-rata Skor Kategori 1 2 3 4 5 6 7 Dosen PGSD 5 5 5 5 5 4 4 33 94 Sangat Layak Guru Kelas IV 5 4 4 5 5 5 5 33 94 Sangat Layak Rata-Rata Skor 10 9 9 10 10 9 9 66 94 Sangat Layak

Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validasi Materi Ajar

Ahli Nomor Item Pernyataan Total Skor Rata-rata Skor Kategori 1 2 3 4 5 Dosen PGSD 4 4 4 4 4 20 80 Layak Guru Kelas IV 4 4 5 5 4 22 88 Sangat Layak Rata-Rata Skor 8 8 9 9 8 42 84 Sangat Layak

Berdasarkan hasil perhitungan validasi Materi Ajar dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 20 dengan rata-rata 80 masuk dalam kategori layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 22 dengan rata-rata 88 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi skor dari Materi Ajar adalah 42 dengan rata-rata 84 dengan kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), maka dari pada itu materi ajar ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.

Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Soal Evaluasi

Ahli Nomor Item Pernyataan Total Skor

Rata-rata

Skor Kategori

1 2 3 4 5 6

Dosen PGSD 5 5 4 5 5 5 29 96 Sangat Layak

Guru Kelas IV 5 4 4 5 5 5 28 93 Sangat Layak Rata-Rata Skor 10 9 8 10 10 10 57 95 Sangat Layak

Berdasarkan hasil perhitungan validasi Soal Evaluasi dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 29 dengan rata-rata 96 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 28 dengan rata-rata 93 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi skor dari

Soal Evaluasi adalah 57 dengan rata-rata 95 dengan kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman67), maka dari pada itu soal evaluasi ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.

b. Validasi Soal Evaluasi

Validasi soal evaluasi dilakukan dengan cara mengujikan soal pada siswa kelas VI di SD Negeri Banyudono 1 dengan jumlah responden sebanyak 22 siswa dan dengan jumlah soal evaluasi 5 soal cerita. Peneliti menggunakan program SPSS 20 dalam menganalisis korelasi soal evaluasi. Dalam melakukan perhitungan validitas soal evaluasi, peneliti menggunakan taraf signifikan 5% dengan rtabel menurut nilai koefisien korelasi “r” product moment Pearson (Sudijono, 2011: 480) sebesar 0,349. Peneliti menggunakan rumus validitas product moment Pearson sebagai berikut (Jihad, 2012: 180):

rxy =

Keterangan :

rxy =koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = banyaknya peserta tes

x = jumlah skor jawaban benar setiap nomor y = jumlah skor jawaban benar seluruh nomor

Tabel 3.12 Kualifikasi Validitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

0,60 – 0,79 Tinggi

0,40 – 0,59 Cukup

0,20 – 0,39 Rendah

Hasil validitas soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.13 Dibawah ini: Tabel 3.13 Hasil validitas soal evaluasi

No. item soal

rhitung rtabel Sig. (2-tailed) Hasil Kualifika si

Dokumen terkait