• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI

B. Kajian Teoretis

4. Pelaksanaan Pembelajaran Sastra

Pembelajaran sastra dalam penelitian ini dibahas tentang: pengertian pembelajaran sastra, tujuan pembelajaran sastra, manfaat pembelajaran sastra, bahan pembelajaran sastra, materi pembelajaran sastra, metode pembelajaran sastra, dan langkah-langkah pembelajaran sastra. Paparan mengenai pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pengertian Pembelajaran Sastra

Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik (Ismail, 2009: 11). Dalam pembelajaran

tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan tersebut. Pembelajaran sastra merupakan penyajian karya sastra dalam situasi belajar-mengajar kelas yang bertujuan untuk menanamkan sikap positif terhadap hasil karya sastra.

Novel merupakan salah satu karya sastra yang sangat dimungkinkan untuk pembelajaran sastra pada tingkat SMA. Novel mempunyai kelebihan untuk bahan pembelajaran sastra yaitu cukup mudah dinikmati pembaca sesuai dengan tingkat kemampuan pemahaman seseorang. Namun, kemampuan masing-masing individu yang menimbulkan masalah dalam pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu, guru harus berusaha meningkatkan kemampuan membaca siswa yang masih rendah untuk memahami sebuah karya sastra khususnya novel.

Oleh karena itu, guru harus mampu menyajikan pembelajaran novel dengan stategi belajar yang efektif. Tujuan pokok dalam pembelajaran karya sastra novel adalah meningkatkan kemampuan membaca siswa dan pemahaman siswa terhadap karya sastra novel.

b. Tujuan Pembelajaran Sastra

Tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri. Pembelajaran sastra harus diarahkan kepada pembinaan apresiasi sastra peserta didik agar siswa memiliki kesanggupan untuk memahami, menikmati, dan menghargai karya sastra. Pendidik adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan (Hamalik, 2008: 79).

c. Manfaat Pembelajaran Sastra

Beberapa manfaat yang diperoleh dari pembelajaran sastra, akan dipaparkan sebagai berikut:

1) memberikan motifasi kepada siswa;

Apabila materi pembelajaran sastra dipilih dengan cermat dan hati-hati, maka siswa akan merasakan apa yang mereka pelajari adalah ada kaitannya dengan manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran sastra sangat dibutuhkan bagi siswa khususnya tingkat SMA.

2) memberi akses pada latar belakang budaya;

Sastra dapat membantu siswa memahami budaya masyarakat yang menjadi latar dalam teks sastra yang sedang dipelajari. Namun hal ini cukup rumit, mengingat dalam memahami hubungan antarbudaya, sastra tidak menyampaikan dengan sederhana, karena karya sastra novel dapat diklaim sebagai dokumentasi yang murni dari budaya masyarakat. Sementara itu, kebenaran yang ada pada sastra sesungguhnya tidak mutlak.

3) memberi akses pada pemerolehan bahasa;

Sastra menyediakan sebuah cara yang tepat untuk memperoleh bahasa, seperti menyediakan konteks yang mudah diingat dalam proses penginterpretasian bahasa baru. Melalui sastra, siswa dapat meningkatkan pemerolehan bahasanya, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, dan melakukan proses pembelajaran bahasa yang menyenangkan.

4) mengembangkan kemampuan interpretatif siswa;

Dalam konteks ini, novel dapat membantu siswa dalam memahami dan menginterpretasikan berbagai tema, dengan lebih mudah. Melalui kegiatannya dalam memahami makna sebuah teks sastra, siswa dapat melatih kepekaannya dalam menggunakan bahasa.

Sastra menyediakan kesempatan yang baik kepada siswa untuk mendiskusikan, dan menginterpretasikan pendapat mereka sendiri berdasarkan fakta yang terdapat pada teks.

d. Bahan Pembelajaran Sastra

Untuk memilih bahan pembelajaran sastra bagi siswa tidak mudah dilakukan oleh seorang guru. Kemampuan untuk dapat memilih bahan pembelajaran sastra ditentukan oleh beberapa faktor, anatara lain: berapa banyak karya sastra yang disediakan diperpustakaan sekolah, kurikulum yang harus diikuti, dan persyaratan bahan yang harus diberikan. Pembelajaran sastra di SMA dapat menggunakan novel. Bahan pembelajaran sastra meliputi fungsi novel dan pengertian nilai moral.

Karya sastra yang dipilih untuk diajarkan hendaknya sesuai dengan tahap psikologi siswa pada suatu kelas. Guru sebaiknya menyajikan karya sastra yang menarik minat siswa untuk dijadikan pembahasan pembelajaran. Siswa cenderung lebih tertarik pada aspek budaya pada karya sastra yang sudah ada kaitannya dengan kehidupan siswa.

e. Materi Pembelajaran Sastra

Dalam memilih materi pembelajaran sastra, hendaknya guru harus memperhatikan beberapa kriteria antara lain.

2) Materi yang diberikan harus bermanfaat. 3) Materinya menarik.

4) Materinya hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Materi pembelajaran siswa berkaitan dengan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa a) buku-buku pelajaran yang diwajibkan dan buku-buku pelengkap, b) surat kabar, bulletin, majalah; c) media elektronik; televisi dan video; d) dan hasil karya siswa.

f. Metode Pembelajaran Sastra

Berdasarkan konsep pembelajaran kuantum, Sukirno (2010: 13) mengungkapkan prinsip-prinsip pembelajaran kuantum sebagai berikut. “Asas utamanya adalah bersandar pada konsep bawalah dunia mereka ke

dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Berdasarkan asas

utama tersebut, ada lima prinsip yang memengaruhi pembelajaran kuantum, yaitu (a) segalanya berbicara, (b) segalanya bertujuan, (c) pengalaman sebelum pemberian nama, (d) akui setiap usaha, dan (e) jika layak diakui, layak pula dirayakan.”

Lebih lanjut, Sukirno (2010: 12) mengemukakan bahwa pembelajaran kuantum melalui bebarapa tahap yang dikenal dengan istilah TANDUR yang merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Berikut ini dijelaskan keenam tahap tersebut.

Tahap pertama, “tumbuhkan”, berisi motivasi dan apersepsi. Tahap selanjutnya, “alami”, berisi pemberian contoh nyata. Tahap “namai” berisi kegiatan memberi istilah atau menandai suatu ciri-ciri tertentu yang khusus dan penting. Tahap “demonstrasikan” berisi kegiatan berkarya. Tahap “ulangi” berisi kegiatan mengulangi kembali materi yang telah dipelajari. Tahap terakhir, yakni “rayakan”, berisi penghargaan dan pujian terhadap pencapaian siswa.

Dalam pembelajaran sastra pada novel, menumbuhkan pemahaman dapat menjelaskan pengertian, ciri-ciri, unsur-unsur pembangun, cara mengembangkan karakter, dan cara mengembangkan unsur-unsur cerpen lainnya. Menumbuhkan minat dilakukan dengan cara menjelaskan nilai moral pada novel Pulang Karya Tere Liye. Pada tahap ini, guru berperan sebagai nara sumber dan motivator.

Alami sebagai langkah kedua adalah siswa mengalami secara langsung melalui aktivitas menentukan nilai moral pada novel yang dipelajari. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator.

Namai sebagai langkah ketiga adalah siswa menamai hasil identifikasi unsur-unsur pembangun atau ciri-ciri, dan cara

mengembangkan unsur pembangun novel yang dikaji. Siswa melakukan aktivitas diskusi kelompok untuk memantapkan hasil penjelajahan awal saat membaca novel. Pada tahap ini, guru berperan sebagai evaluator dan motivator.

Demonstrasi sebagai langkah keempat adalah siswa praktik mencari nilai moral novel. Siswa mencari unsur instrinsik dan nilai moral novel berdasarkan wawasan dan pemahaman tentang novel yang telah dikaji oleh siswa, baik secara pribadi, maupun dalam diskusi kelompok. Pada langkah ini, guru memberikan beberapa petunjuk untuk membantu siswa agar tidak takut salah dalam mecari nilai moral.

Ulangi sebagai langkah kelima adalah aktivitas siswa untuk mengulangi dan menyempurnakan hasil kerja mencari nilai moral berdasarkan masukan dari teman kelompok dan saran serta catatan dari guru. Pada tahap ini, guru berperan sebagai motivator.

Rayakan sebagai langkah keenam adaIah merayakan hasil kerja siswa secara keseluruhan dengan cara melalui kegiatan lomba atau publikasi. Lomba dapat berupa lomba antar kelompok atau tiap kelompok. Kegitan ini dilaksanakan oleh siswa bersama guru. Yang menilai juga sesama siswa dan guru. Pada tahap ini guru berperan sebagai evaluator.

Jadi, metode kuantum dalam pembelajaran sastra khususnya novel terlaksana dengan langkah TANDUR yang merupakan enam langkah pokok pembelajaran yang memuat aktivitas menumbuhkan pemahaman dan minat siswa, mengalami secara langsung melalui kegiatan menamai hasil kerja berdasarkan masukan teman kelompok dan saran serta catatan dari guru, dan merayakan hasil kerja daIam bentuk lomba.

Metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan pengajar untuk menyajikan informasi atau pengalaman baru, menggali pengalaman peserta belajar, menampilkan unjuk kerja peserta belajar dan lain-lain. Dalam proses belajar mengajar, guru dapat menggunakan metode berikut ini.

1) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara penerangan atau penuturan informasi secara lisan oleh guru kepada siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan: a) tujuan pembicara harus dirumuskan dengan jelas; b) bahan atau materi harus jelas; c) guru harus dapat menarik perhatian siswa.

2) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dengan

teman-temanya dengan cara mengumpulkan pen-dapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. 3) Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar dimana guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari sesuatu kepada murid, kemudian murid melaporkan hasilnya. Pemberian tugas antara lain.

a) Carilah nilai moral pada novel Pulang karya Tere Liye! b) Buatlah sinopsis novel Pulang karya Tere Liye!

c) Berdiskusilah dengan teman-teman mengenai nilai moral novel

Pulang karya Tere Liye!

g. Langkah-langkah Pembelajaran a. Standar Kompetensi

Standar kompetensinya adalah (membaca) memahami berbagai hikayat, novel Indonesia atau novel terjemahan.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar pembelajaran sastra penelitian ini adalah menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia.

c. Indikator

Indikator merupakan kompetensi dasar yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran. Indikator berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukan terjadinya perubahan perilaku siswa. Dalam indikator mempunyai tujuan sebagai berikut.

a) Menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Pulang karya Tere Liye. b) Menjelaskan nilai moral dalam novel Pulang karya Tere Liye.

d. Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran sastra harus diarahkan kepada pembinaan apresiasi sastra agar siswa meiliki kesanggupan untuk memahami, menikmati dan menghargai suatu karya sastra. Dalam penelitian ini tujuan pokokyang perlu dicapai dalam pembelajaran novel sebagai berikut.

a) Siswa dapat menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Pulang karya Tere Liye.

b) Siswa dapat menjelaskan nilai moral dalam novel Pulang karya Tere Liye.

e. Materi Pembelajaran

Materi pemebelajaran adalah salah satu alat atau materi yang akan disampaikan. Dalam penelitian ini materi pemebelajaran yang akan disampaikan adalah.

a) Novel Pulang karya Tere Liye.

b) Unsur intrinsik novel Pulang karya Tere Liye yang meliputi, tema, tokoh dan penokohan, alur, latar dan sudut pandang.

c) Nilai moral novel Pulang karya Tere Liye yang meliputi, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar.

f. Kegiatan Pembelajaran

Metode kuantum adalah kiat-kiat, petunjuk, metode, dan seluruh proses yang dapat menghemat waktu untuk mempercepat dan mengoptimalkan hasil belajar yang menyenangkan. Tata cara penyajian yang perlu dipertimbangkan oleh guru dalam memberikan pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Pelacakan pendahuluan

Pada bagian pelacakan ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru. Kegiatan tersebut meliputi.

(1) Sebelum siswa membaca novel Pulang karya Tere Liye, guru memberikan penjelasan mengenai pengarang novel tersebut. (2) Guru menyuruh siswa membaca novel Pulang karya Tere Liye.

(3) Setelah membaca siswa dapat mengetahui apa yang ingin disampaikan pengarang dalam novel Pulang karya Tere Liye. (4) Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai isi cerita dalam

novel Pulang Karya Tere Liye. 2. Penentuan sikap praktis

Pada bagian penentuan sikap ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru. Kegiatan tersebut meliputi.

(1) Guru menyampaikan kepada murid mengenai identitas novel

Pulang karya Tere Liye.

(2) Guru menyuruh siswa mencatat tokoh-tokoh yang ada dalam novel Pulang karya Tere Liye, supaya siswa mudah dalam menemukan nilai moral.

3. Introduksi

Pada bagian Introduksi ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru. Kegiatan tersebut meliputi.

(1) Guru mengucapkan salam, kemudian guru bertanya mengenai novel Pulang karya Tere Liye.

(2) Guru memberikan komentar mengenai judul novel Pulang karya Tere Liye.

(4) Guru menyuruh siswa untuk membaca novel Pulang karya Tere Liye sebagai tugas di rumah pada pertemuan kemarin.

(5) Guru memberi tugas pada tiap-tiap kelompok untuk berdiskusi mencari unsur-unsur intrinsik dan nilai moral dalam Pulang karya Tere Liye.

(6) Siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. (7) Guru menyimpulkan hasil diskusi.

4. Penyajian

Guru menyiapkan daftar pertanyaan untuk pembahasan novel

Pulang karya Tere Liye. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kurang

lebih sebagai berikut.

1) Pada bagian mana cerita itu dimulai ? 2) Bagaimana pelukisan latarnya ?

3) Peristiwa apa yang terjadi pada awal cerita itu ? 4) Siapa tokoh utamanya ?

5) Bagaimana keadaan tokoh utama waktu itu ? 5. Diskusi

a. Setelah siswa membaca novel Pulang karya Tere Liye, guru menyuruh siswa untuk berdiskusi mengenai novel tersebut.

b. Guru memandu jalannya diskusi dan menyiapkan daftar pertanyaan untuk didiskusikan.

Di bawah ini contoh panduan diskusi dalam bentuk pertanyaan. (a) Bagaimana pendapat Anda terhadap tokoh dan penokohan

dalam novel Pulang karya Tere Liye?

(b) Sebutkan aspek nilai moral yang ada dalam novel Pulang karya Tere Liye?

(c) Nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan dalam novel

Pulang karya Tere Liye mencakup apa saja ?

(d) Nilai moral hubungan manusia dengan manusia dalam novel Pulang karya Tere Liye mencakup apa saja ?

(e) Nilai moral hubungan manusia dengan alam sekitar dalam novel Pulang karya Tere Liye mencakup apa saja ?

(f) Nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri dalam novel Pulang karya Tere Liye mencakup apa saja ? c. Siswa melakukan diskusi bersama kelompok masing-masing. d. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan

kelas.

6. Pengukuhan

a. Guru menyuruh siswa membuat catatan singkat tentang apa yang telah mereka baca.

b. Siswa membuat catatan mengenai kesan-kesan tentang buku yang mereka baca.

c. Guru memberikan saran dan tanggapan untuk menyempurnakan catatan tersebut.

h. Sumber Belajar

Sumber belajar yang dipakai adalah hasil karya sastra, pribadi guru serta buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil karya sastra misalnya penggalan novel secara keseluruhan, baik unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Adapun novel yang dianalisis adalah novel Pulang karya Tere Liye, yang diterbitkan oleh Republika pada tahun 2015, merupakan cetakan pertama, dan terdiri dari 400 halaman. Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan sastra. Misalnya buku-buku tentang sastra, Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku paket pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA.

i. Waktu Pembelajaran

Waktu yang digunakan dalam pembelajaran dapat diatur sesuai dengan keleluasaan dan kedalaman materi. Seorang guru harus bisa

mengatur dan menggunakan waktu yang tepat dengan keleluasaan dan kedalam materi. Materi yang banyak dan memerlukan pendalaman diberi waktu yang lebih lama.

Dalam pengajaran novel Pulang karya Tere Liye, waktu yang digunakan adalah dua kali pertemuan satu jam pelajaran 45 menit, satu kali pertemuan dua jam pelajaran 90 menit, jadi dua kali pertemuan memerlukan waktu 180 menit.

j. Nilai-nilai karakter bangsa

Dalam penelitian ini, ada beberapa nilai-nilai karakter bangsa yang harus dicapai dalam pemebelajan. Berikut daftar nilai-nilai karakter bangsa yang harus dicapai dalam pembelajaran ini.

1) Tanggung jawab 2) Jujur 3) Religious 4) Disiplin 5) Ingin Tau 6) Sabar 7) Tolong menolong 8) Dermawan

k. Evaluasi

Dalam pembelajaran sastra, evaluasi dibagi menjadi evaluasi yang berhubungan dengan aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan), dan afektif (sikap).

1) Penilaian Kognitif

Hasil belajar sastra yang bersifat kognitif lebih banyak berhubungan dengan kemampuan dan proses berpikir. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dalam proses pembelajaran, tes formatif, atau pada akhir pembelajaran, tes sumatif. Tes sumatif biasanya dilaksanakan dalam bentuk ulangan umum atau ujian semester dengan alat penilaian yang berupa tes tertulis.

2) Penilaian Psikomotorik

Penilaian psikomotor adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas otak, fisik, atau gerakan-gerakan anggota badan. Keluaran hasil belajar yang bersifat psikomotoris adalah keterampilan-keterampilan gerak tertentu yang diperoleh setelah mengalami peristiwa belajar.

3) Penilaian Afektif

Penilaian afektif berhubungan dengan perubahan sikap sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa.

39

Dokumen terkait