• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI MORAL PADA NOVEL PULANG KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI MORAL PADA NOVEL PULANG KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Achmad Musyafa’ NIM 122110046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016

(2)
(3)
(4)

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

nama : Achmad Musyafa’;

NIM : 122110046;

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia;

menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan plagiat dari orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Apabila dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat, saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Purworejo, 1 Agustus, 2016 Yang membuat pernyataan,

(5)

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN MOTO

“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam.” (QS. Al-„Alaq 3-4).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Bapak Achmad Zuhri dan Alm.Ibu Marsiyah

tercinta, selaku kedua orang tua yang selalu memberi dukungan moril maupun materi serta doa restunya.

2. Imam Tobroni, Siti Munawaroh, Mujibun, Rochmatul Mubarokah, Rochmatul Mustajibah, dan Siti Ngazizah selaku kakak kandung yang selalu memberikan motivasi dan doa.

3. Keluarga besar Ma‟hadil „Ulumis Syar‟iyyah pondok putra maupun pondok putri yang selalu mendukung dan senantiasa memotivasi.

4. Teman-teman FKIP Program Studi PBSI angkatan 2012 terutama kelas 8 B.

(6)

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Kesabaran dan perjuangan yang telah penulis lalui merupakan tahap yang harus ditempuh untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Sebagian ilmu bermanfaat tersebut merupakan pemberian Allah dengan tujuan memajukan dunia pendidikan yang penulis tuangkan dalam skripsi yang berjudul “Nilai Moral pada Novel

Pulang Karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA” guna

memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Penulis menyadari tanpa bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan dapat selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo, yang telah memberikan kesempatan belajar sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Muhammadiyah Purworejo;

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan segala bantuan demi kelancaran perkuliahan dan penelitian;

(7)

vii

4. Drs. H. Bagiya, M.Hum. selaku dosen pembimbing I dan Nurul Setyorini, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan bantuan dengan ikhlas sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan;

5. Dosen PBSI yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat baik bagi penulis dan dunia pendidikan;

6. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.

Mudah-mudahan segala amal baik dari berbagai pihak tersebut memperoleh balasan yang selayaknya dari Allah Swt. Amin. Dengan segala keterbatasan dan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Besar harapan penulis, skripsi ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pendidikan pada umumnya dan pembaca yang budiman pada khususnya.

Purworejo, 1 Agustus, 2016 Penulis,

(8)

viii

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik novel

Pulang karya Tere Liye; (2) nilai moral pada novel Pulang karya Tere Liye; (3)

skenario pembelajaran unsur intrinsik dan nilai moral pada novel Pulang karya Tere Liye di Kelas XI SMA.

Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Fokus penelitian ini adalah nilai moral pada novel Pulang karya Tere Liye dan skenario pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data penelitian ini novel Pulang karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka dan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan analisis isi. Teknik penyajian data dilakukan dengan menggunakan teknik informal.

Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) Unsur intrinsik novel

Pulang terdiri dari tema: kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan

demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian; tokoh: utama dan tokoh tabahan; latar: novel terdiri dari latar tempat: Kampung Talang Tadah Hujan Sumatra, Singapura, Hongkong, Makau, Ibu Kota.; latar waktu: pagi, siang, sore dan malam hari; latar social: yang menunjukkan adat istiadat, kepercayaan, bahasa, kebiasaan, dan pandangan hidup masyarakat Sumatera; alur: maju mundur atau alur campuran; sudut pandang: campuran antara teknik orang pertama dan teknik orang ketiga mahatahu; (2) nilai-nilai moral yang adalah dalam novel

Pulang antara lain: hubungan manusia dengan Tuhan: taat dan tawakkal;

hubungan manusia dengan manusia: dermawan, tolong menolong, dan pemberi nasihat; hubungan manusia dengan alam sekitar: memuji keindahan alam. (3) skenario pembelajaran novel Pulang di kelas XI SMA Kompetensi Dasar 7.2 menganalisis unsur intrinsik novel Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode TANDUR. Metode ini memiliki enam langkah atau fase pokok, yakni tanamkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan yang sering disebut dengan teknik TANDUR. Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Evaluasi pembelajaran adalah teknik tes tertulis, dengan bentuk instrumen soal uraian dan tugas proyek.

(9)

ix

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB III PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Penegasan Istilah ... 4 C. Identifikasi Masalah ... 6 D. Batasan Masalah ... 7 E. Rumusan Masalah ... 7 F. Tujuan Penelitian ... 7 G. Manfaat Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 9

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORI ... 11

A. Tinjauan Pustaka ... 11

B. Kajian Teoretis ... 14

1. Novel... ... 14

2. Unsur Pembangun Fiksi ... 15

a. Tema ... 15

b. Tokoh ... 15

c. Alur ... 16

d. Latar (Setting) ... 17

e. Sudut Pandang (Point of View)……… ... 18

3. Nilai Moral dalam Karya Sastra………... 19

a. Pengertian Moral ... 19

b. Jenis Moral dalam Karya Sastra ... 20

(10)

x

e. Materi Pembelajaran Sastra ... 25

f. Metode Pembelajaran Sastra ... 26

g. Langkah-langkah Pembelajaran Sastra ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

1. Objek Penelitian ... 39

2. Fokus Penelitian ... 39

3. Sumber Data ... 39

4. Instrument Penelitian ... 40

5. Teknik Pengumpulan Data ... 40

6. Teknik Analisis Data ... 42

7. Teknik Penyajian Hasil Analisis ... 42

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 43

A. Penyajian Data ... 43

1. Struktur Karya Sastra Novel Pulang Karya Tere Liye ... 43

2. Nilai Moral yang Terdapat pada Novel Pulang Karya Tere Liye ... 46

3. Skenario Pembelajaran Novel Pulang Karya Tere Liye ... 47

B. Pembahasan Data ... 55

1. Unsur Intrinsik Novel Pulang Karya Tere liye ... 55

a. Tema dan Masalah ... 55

b. Tokoh dan Penokohan ... 57

c. Alur ... 65

d. Latar ... 70

2. Nilai Moral yang Terdapat pada Novel Pulang Karya Tere Liye ... 80

a. Hubungan Manusia dengan Tuhan ... 80

b. Hubungan Manusia dengan Manusia ... 83

c. Hubungan Manusia dengan Alam Sekitar ... 85

3. Skenario Pembelajaran Novel Pulang di SMA ... . 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 97

A. Simpulan ... 97

B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Daftar 1: Unsur Intrinsik pada Novel Pulang Karya Tere Liye Daftar 2: Nilai Moral pada Novel Pulang Karya Tere Liye

(12)

xii Lampiran 2: Biografi Pengarang

Lampiran 3: Kartu Pencatat Data Lampiran 4: Silabus

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 6: Surat Keputusan

(13)

1

Pada bab ini, dikemukakan beberapa subbab, yaitu: latar belakang masalah, penegasan istilah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika skripsi.

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang terjadi pada bangsa ini banyak memberikan pengaruh yang sangat besar baik dari segi negatif maupun positif bagi generasi muda. Salah satu perkembangan yang terjadi di Indonesia adalah perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Beraneka ragam kecanggihan teknologi yang tidak sesuai dengan budaya kita saat ini menimbulkan dampak negatif bagi generasi muda, yakni kemerosotan nilai moral pada generasi muda. Kemerosotan nilai moral pada generasi muda disebabkan kurangnya pemahaman dan kesadaran ahklak yang baik. Oleh karena itu, salah satu pondasi untuk memperkokohnya adalah moral.

Nilai moral adalah peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tingkah laku dan adat istiadat seseorang individu dari suatu kelompok yang meliputi perilaku, tata krama yang menjunjung budi pekerti dan nilai susila (Ginanjar, 2012: 59). Pada dasarnya pembaca berusaha mencari petunjuk dan keteladanan melalui karakter tokoh-tokoh yang memiliki nilai moral yang baik dan nilai moral yang buruk pada novel.

(14)

Pendidikan moral mempunyai peranan yang sangat penting di sekolah, yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Melalui kegiatan membaca karya sastra, peserta didik dapat memperoleh pembinaan moral dan kemanusiaan dalam kehidupan sehari-harinya. Selain itu, melalui membaca karya sastra, peserta didik dapat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang dihormati oleh manusia dan akan menjaga keutuhan manusia seperti keadilan, keterbukaan, dan kejujuran.

Karya sastra yang berwujud novel merupakan bentuk imajinasi yang ditulis oleh pengarangnya tentang pengalaman-pengalaman hidup, kondisi lingkungan yang melingkupinya, dan menceritakan berbagai masalah kehidupan (Nurgiyantoro, 2012: 3). Karya sastra diharapkan bukan hanya memberikan hiburan atau keindahan terhadap pembacanya saja, melainkan karya sastra itu dapat memberikan sesuatu yang memang dibutuhkan manusia pada umumnya, yakni berupa nilai-nilai sastra seperti nilai pendidikan, moral, sosial, dan religius. Hal itu terjadi karena karya sastra bersifat multidimensi yang di dalamnya terdapat dimensi kehidupan.

Novel adalah cerita yang berbentuk prosa yang cukup panjang dan isinya tentang kehidupan sehari-hari yang dialami oleh masyarakat tertentu. Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra diharapkan memunculkan nilai-nilai positif bagi penikmatnya, agar mereka peka terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan mendorong untuk berkepribadian yang baik. Novel

(15)

juga merupakan ungkapan fenomena sosial dalam aspek-aspek kehidupan yang dapat digunakan sebagai media pembentukan moral.

Salah satu novel yang sarat dengan nilai moral yang dapat diteladani dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah novel Pulang karya Tere Liye. Novel Pulang karya Tere Liye merupakan salah satu novel pendidikan mengenai harga diri manusia yang menaburkan pesan-pesan nilai moral kepada pembaca secara nyata.

Novel Pulang karya Tere Liye memiliki keistimewaan dan memiliki perbedaan dari novel lain. Keistimewaannya adalah alur cerita yang merupakan pencerminan dunia realitas yang dialami oleh manusia di tengah-tengah masyarakat, sehingga ceritanya benar-benar hidup. Novel Pulang karya Tere Liye merupakan sebuah novel inspiratif. Novel Pulang karya Tere Liye menarik dibaca pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya karena dapat memberikan motivasi dan semangat kepada pembaca untuk terus berjuang mencapai impian dan cita-cita. Selain itu, novel tersebut layak dibaca pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya karena memberikan pengetahuan nilai moral yang baik untuk kehidupan bermasyarakat.

Penelitian terhadap novel Pulang karya Tere Liye menitikberatkan pada aspek nilai moral. Untuk memahami isinya, perlu dipahami terlebih dahulu cerita yang disajikan dengan mengetahui unsur-unsur strukturnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan teori struktural sebagai sarana untuk dapat memahami karya sastra sebagai satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh. Berkaitan dengan tujuan penelitian, dalam penelitian ini digunakan teori nilai

(16)

moral sastra. Nilai moral merupakan aspek yang penting untuk ditanamkan pada masyarakat karena nilai moral akan mengajarkan arti sabar dan ikhlas dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, nilai moral mengajarkan kita untuk senantiasa bermasyarakat dengan baik.

Tujuan sastra diajarkan di sekolah membetuk keterampilan berbahasa, meningkatkan penegtahuan budaya, megembangkan cipta dan karsa, serta menunjang pembentukan watak (Rahmanto, 1988: 16). Berdasarkan tujuan tersebut, sastra memang perlu diajarkan di sekolah, karena dapat berperan sebagai media pendidikan moral dan menggugah perasaan untuk lebih peka terhadap kehidupan sekitarnya. Oleh karena itu, melalui pembelajaran sastra ini diharapkan dapat membantu para pendidik di dalam menanamkan nilai moral yang ada pada novel Pulang kepada siswa terutama siswa SMA. Nilai-nilai moral yang terkandung dalam novel Pulang dapat dijadikan sebagai media alternatif dan pembelajaran sastra di SMA. Dalam silabus SMA, pembelajaran novel diajarkan pada kelas XI semester 1 dan 2, kelas XII semester 1.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Nilai Moral pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA.”

B. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara peneliti dan pembaca mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam judul skripsi, penulis perlu menjelaskan kembali arti istilah yang dipaparkan di bawah ini. Judul penelitian “Nilai Moral

(17)

Pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA.” Beberapa istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai Moral

Nilai moral pada karya sastra yakni menyangkut nilai baik buruk yang diterima secara umum dan berpangkal pada nilai-nilai kemanusiaan. Nilai moral yang terkandung dalam karya sastra bertujuan untuk mendidik manusia agar mengenal nilai-nilai estetika dan budi pekerti yang bersifat praktis bagi pembaca pada kehidupan sehari-hari (Ginanjar, 2012: 59-60).

2. Novel

Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya (Suharsono dan Retnoningsih, 2009: 338).

3. Pulang

Pulang adalah judul novel karya Tere Liye (Sebuah Novel tentang kisah

perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebenian dan rasa sakit) yang diterbitkan Republika, Jagakarsa, Jakarta Selatan cetakan pertama September 2015, dan memiliki 400 halaman.

4. Tere Liye

Tere Liye adalah penulis novel berjudul Pulang, yang lahir di Palembang pada tanggal 21 Mei 1979.

(18)

5. Skenario Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan program pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar” (Depdiknas, 2008: 4). 6. SMA

SMA adalah jenjang pendidikan sekolah menengah atas setelah SMP. Pembelajaran nilai moral pada novel merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman tentang nilai moral pada siswa SMA.

Dengan demikian, berdasarkan pengertian istilah-istilah di atas, maksud judul penelitian adalah “Nilai Moral pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA” adalah kajian tentang nilai moral pada tokoh yang ada dalam novel dan kesesuaian novel Pulang karya Tere Liye sebagai materi yang dipilih untuk diajarkan pada siswa kelas XI SMA.

C. Identifikasi Masalah

Pembelajaran sastra sampai sekarang masih dimasukkan ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan mulai dari SD sampai dengan SMA. Melihat masa sekarang, moral bangsa Indonesia dapat dikatakan mengalami kemrosotan, sehingga siswa perlu diajarkan mengenai sastra agar peserta didik dapat mengapresisasi sastra.

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Nilai moral dalam novel Pulang dapat bermanfaat sebagai penuntun hidup dalam bersikap dan bertingkah laku baik dalam masyarakat.

(19)

2. Novel Pulang mengandung nilai moral ajaran hidup bagi manusia dan dapat diterapkan dalam kehidupan di masa sekarang sehingga menarik untuk diteliti. 3. Penelitian terhadap novel Pulang dipilih karena sepengetahuan penulis yang secara khusus belum pernah dianalisis mengenai nilai moral dalam novel tersebut.

D. Batasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah nilai moral dalam novel Pulang karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut.

1) Bagaimanakah unsur instrinsik dalam novel Pulang karya Tere Liye?

2) Bagaimanakah nilai moral yang terdapat dalam novel Pulang karya Tere Liye? 3) Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran unsur instrinsik dan nilai moral

dalam novel Pulang karya Tere Liye di kelas XI SMA?

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

a) unsur instrinsik dalam novel Pulang karya Tere Liye;

b) nilai moral yang terdapat dalam novel Pulang karya Tere Liye;

c) skenario pembelajaran unsur instrinsik dan nilai moral dalam novel Pulang karya Tere Liye;

(20)

G. Manfaat Penelitian

Penelitin ini diharapkan berhasil sesuai dengan yang diinginkan, penelitian dapat tersusun secara sistematis, dan berguna secara umum. Adapun manfaat dari penelitian novel Pulang karya Tere Liye, yaitu ditinjau dari segi teoretis dan segi praktis.

a) Segi Teoretis

Dari segi teoretis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat antara lain:

1. dapat memberi wawasan dan memperkaya khasanah kajian sastra khususnya tentang toeri struktural dan nilai-nilai moral dalam pembelajaran sastra pada novel Pulang karya Tere Liye di kelas XI SMA;

2. penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam mengkaji nilai moral yang terdapat pada karya sastra, khususnya novel.

b) Segi Praktis

Dari segi praktis penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai berikut: 1. penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti berikutnya

khususnya tentang analisis karya sastra pada novel Pulang karya Tere Liye untuk kepentingan pengetahuan yang lebih lanjut;

2. penelitian ini diharapkan bagi guru dapat menambah alternatif-alternatif kelengkapan bahan pembelajaran sastra dalam menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa;

3. penelitian bagi siswa diharapkan mampu menjadi sebuah wawasan untuk merangsang kepekaan siswa terhadap nilai moral yang terdapat dalam karya sastra khususnya novel;

(21)

H. Sistematika Skripsi

Sistematika ini bertujuan untuk memberikan gambaran skripsi yang disusun. Skripsi ini berjudul “Analisis Nilai Moral pada novel Pulang Karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di Kelas XI SMA.” Skripsi ini terdiri dari lima bab, pada bagian awal terdiri dari sampul, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan, moto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

Bab I merupakan awal pembahasan. Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, penegasan istilah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika skripsi.

Bab II berisi tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Tinjauan pustaka berisi penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian ini diantaranya Ari Hotamah yang menganilisis nilai moral pada novel Hafalan Sholat Delisa Karya Tere Liye dan Skenario Pembelajarannya di SMA, Tri Sugiarti dengan judul Nilai Moral novel Tahajud Cinta di Kota New York Karya Arumi Ekowati Skenario Pembelajarannya di SMA dan Wicaksono dalam penelitiannya yaitu membahas unsur intrinsik, kesahihan, dan kesesuaian novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi sebagai pilihan bahan ajar sastra Indonesia di SMA. Kajian teoretis berisikan teori-teori yang dijadikan landasan penelitian, yaitu teori yang dikemukakan Nurgiyantoro, yaitu secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan manusia itu dapat dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial

(22)

termasuk hubungannya dengan lingkungan alam sekitar, dan hubungan manusia dengan Tuhannya.

Bab III berisi tentang metodologi penelitian. Metode penelitian meliputi objek penelitian, fokus penelitian, sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian hasil analisis data.

Bab IV berisi penyajian data dan pembahasan data. Dalam bab ini penulis menguraikan data penelitian yang diambil dari novel Pulang karya Tere Liye berupa kutipan-kutipan langsung dan subbab pembahasan data yang membahas unsur intrinsik dan nilai moral novel tersebut serta rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas XI SMA.

Bab V berisi penutup. Dalam bab ini penulis menyajikan simpulan dan saran-saran yang relevan dengan kesimpulan tersebut. Selain bab V sebagai penutup, penulis juga menyertakan daftar pustaka dan melampirkan biografi pengarang, sinopsis novel Analisis Nilai Moral Pada Pulang karya Tere Liye, daftar tabel, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

(23)

11

Bab ini dipaparkan tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Tinjauan pustaka berisi paparan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, sedangkan kajian teoretis berisi paparan teori yang menjadi acuan penelitian.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan kajian secara kritis terhadap kajian terdahulu sehingga diketahui perbedaan yang khas antara kajian terdahulu dengan kajian yang akan penulis lakukan. Beberapa kajian tentang moral tersebut berbentuk penelitian antara yang dilakukan oleh Hotamah (2015), Sugiarti (2015) dan Wicaksono (2013).

Hotamah (2015), Menulis penelitian yang berjudul “Nilai Moral pada Novel Hafalan Sholat Delisa Karya Tere Liye dan skenario pembelajarannya di SMA. Skripsinya tersebut memiliki tujuan penelitian yang mendeskripsikan nilai moral dalam novel Hafalan Sholat Delisa Karya Tere Liye, mendeskripsikan cara pengarang menyampaikan wujud nilai moral dalam karya sastra, dan mendeskripsikan novel Hafalan Sholat Delisa Karya Tere Liye sebagai bahan pembelajaran di SMA. Persamaan penelitian Hutomah dengan yang penulis lakukan adalah sama-sama meneliti mengenai nilai moral pada karya sastra

(24)

khususnya novel. Perbedaannya adalah subjek yang diteliti oleh penulis melakukan penelitian dengan novel Hafalan Sholat Delisa karya Tere Liye, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah menggunakan novel

Pulang Karya Tere Liye. Penelitian yang dilakukan penulis yaitu menganalisis :

(1) nilai moral yang berhubungan antara manusia dengan Tuhannya, (2) nilai moral yang berhubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan (3) nilai moral yang berhubungan manusia dan manusia.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitan yang ditulis oleh Hotamah (2015), berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Kemudian, berikut akan penulis bandingkan antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti (2015).

Sugiarti (2015) menulis penelitian yang berjudul “Nilai Moral dalam Novel

Tahajud Cinta di Kota New York Karya Arumi Ekowati sebagai Bahan

Pembelajarannya di Kelas XI SMA.” Permasalahan pokok yang dibahas dalam skripsi ini meliputi pendeskripsian nilai-nilai moral dalam novel dan pembelajarannya di SMA. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Persamaan keduanya membahas nilai moral novel, mendeskripsikan unsur-unsur instrinsik pada novel yang meliputi tema, tokoh, alur, latar, dan sudut pandang. Perbedaannya terdapat pada subjek penelitian, penelitian yang dilakukan oleh

(25)

penulis menggunakan novel Pulang Karya Tere Liye, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti mengambil subjek novel Tahajud Cinta di Kota New York Karya Arumi Ekowati.

Wicaksono (2013) dalam penelitiannya yaitu membahas unsur intrinsik, kesahihan, dan kesesuaian novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi sebagai pilihan bahan ajar sastra Indonesia di SMA. Tujuan penelitiannya yaitu untuk mendeskripsi unsur intrinsik, kesahihan, dan kesesuaian novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi sebagai pilihan bahan ajar sastra Indonesia di SMA. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi memperlihatkan unsur intrinsik, memenuhi aspek kesahihan, dan aspek kesesuaian yang menjadi kriteria bahan ajar sastra, sehingga novel Negeri 5 Menara ini dapat dijadikan sebagai pilihan bahan ajar sastra Indonesia di SMA. Persamaan keduanya membahas nilai moral pada novel. Perbedaannya terdapat pada subjek penelitian, penelitian yang dilakukan oleh penulis menggunakan novel Pulang Karya Tere Liye, sedangkan penelitian Wicaksoso (2013) adalah mendeskripsi kesahihan novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi sebagai pilihan bahan ajar sastra Indonesia di SMA.

Keunggulan penelitian penulis dengan Hutomah, Sugiarti dan Wicaksono, yaitu penulis memperluas penelitian novel yang mencakup: (1) nilai moral yang berhubungan antara manusia dengan Tuhannya, (2) nilai moral yang berhubungan

(26)

manusia dengan alam sekitar, dan (3) nilai moral yang berhubungan manusia dan manusia.

B. Kajian Teoretis

Kajian teori sangat penting bagi penelitian sastra sebagai hasil pemikiran yang mendalam dan terstruktur. Kajian teori juga berfungsi sebagai pengarahan dalam kegiatan penelitian atau sebagai alat untuk memecahkan masalah. Kajian teori juga harus relevan dengan tujuan penelitian, maka teori yang dipilih harus sesuai dengan yang diteliti. Suatu karya ilmiah dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, jika menggunakan dasar analisis tertentu, yaitu sebuah teori.

Teori yang dibahas dalam penelitian ini meliputi: 1) novel, 2) unsur pembangun fiksi, 3) nilai moral dalam karya sastra, dan 4) pembelajaran sastra di SMA. Di bawah ini adalah paparan mengenai teori-teori tersebut.

1. Novel

Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya (Suharsono dan Retnoningsih, 2009: 338). Novel merupakan bentuk imajinasi yang ditulis oleh pengarangnya tentang pengalaman-pengalaman hidup, kondisi lingkungan yang melingkupinya, dan menceritakan berbagai masalah kehidupan (Nurgiyantoro, 2012: 3), sedangkan menurut Waluyo, (2011: 2) novel adalah bentuk prosa fiksi yang paling baru dalam sastra Indonesia.

(27)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa novel adalah suatu kartya sastra yang hadir untuk menceritakan suatu kisah yang berhubungan dengan masalah kehidupan. Novel merupakan hasil karya sastra yang ditulis oleh pengarang melalui pengalaman-pengalaman hidup dan kondisi lingkungan pengarang.

2. Unsur Pembangun Fiksi a. Tema

Nurgiyantoro, (2010: 68) tema merupakan keseluruhan yang didukung cerita, dengan sendirinya ia ”tersembunyi” dibalik cerita yang mendukungnya. Menurut Waluyo, (2011: 7) tema adalah gagasan pokok dalam cerita fiksi. Tema cerita mungkin dapat diketahui oleh pembaca melalui judul atau petunjuk setelah judul, namun yang banyak ialah melalui proses pembcaan karya sastra yang mungkin perlu dilakukan beberapa kali karena belum cukup dilakukan dengan sekali baca. Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tema adalah gagasan, ide atau pikiran utama mendasari karya sastra, tema dibagun oleh-masalah-maslah yang ada dalam cerita.

b. Tokoh

Aminudin (1987: 79) menyatakan tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Tokoh sebagai pelaku dalam sebuah cerita sangat

(28)

berkaitan dengan jalannya cerita, tanpa tokoh cerita itu tidak akan berkembang.

Tokoh utama adalah tokoh yang tergolong penting dan dimunculkan terus-menerus sehingga terasa mendominasi sebagian cerita, dan sebaliknya ada tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita dan itupun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek adalah tokoh tambahan (Nurgiyantoro, 2012: 176). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh merupakan pelaku cerita yang hadir untuk menampilkan suatu karakter tertentu.

c. Alur (Plot)

Aminudin (1987: 83) menyatakan bahwa alur adalah rangkain cerita yang dibentuk oleh tahap-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam cerita. Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun secara logis. Dalam pengertian ini, alur merupakan suatu jalur tempat lewatnya rentetan peristiwa yang tidak terputus-putus.

Berdasarkan kriteria urutan waktu ada tiga macam alur, yaitu.

a) Alur maju, alur maju ini berisi peristiwa-peristiwa tersusun secara kronologis, artinya peristiwa pertama diikuti peristiwa kedua, dan

(29)

selanjutnya. Cerita umum dimulai dari tahap awal sampai tahap akhir. (Ginanjar, 2012: 13).

b) Alur sorot balik, alur ini berisi peristiwa-peristiwa yang dikisahkan tidak kronologis atau tidak runtut ceritanya (Suharto, 2010: 46). c) Alur campuran, alur ini berisi peristiwa-peristiwa gabungan dari

plot progresif dan regresif. (Ginanjar, 2012: 14).

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alur adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun untuk menandai urutan bagian-bagian dalam keseluruhan cerita. Rangkaian kejadian yang dihadirkan oleh para pelaku dalam cerita, dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita. Oleh karena itu, alur merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun cerita sehingga membentuk kerangka utama cerita yang dimulai dari pengenalan hingga pemecahan konflik.

d. Latar (Setting)

Nurgiyantoro (2012: 227) membedakan unsur latar ke dalam tiga unsur pokok, yaitu: 1) latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, misalnya desa, gunung, kota, hotel, rumah, dan sebagainya; 2) latar waktu mengacu pada kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi,

(30)

misalnya tahun, siang, malam, dan jam; 3) latar sosial menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi, misalnya kebiasaan hidup, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan bersikap.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa latar merupakan tempat, waktu dan sosial saat peristiwa itu berlangsung. Latar tempat mengacu pada tempat terjadinya peristiwa di dalam cerita, latar waktu mengacu pada kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi, sedangkan latar sosial mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial.

e. Sudut Pandang (Point of View)

Abrams mengatakan bahwa, sudut pandang adalah cara yang digunakan oleh pengarang untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan sebagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca (Nurgiyantoro, 2012: 246). Dengan demikian, sudut pandang pada hakikatnya merupakan strategi, teknik, siasat yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya.

Ada dua metode dalam pusat pengisahan, yaitu 1) metode orang pertama tunggal (aku), pengarang menceritakan kisah aku. “Aku” berkemungkinan pengarangnya, tetapi dapat pula hanya sebagai narator

(31)

(pencerita), dan 2) metode orang kedua (dia), yaitu pengarang menceritakan kisah dia atau mereka. Dalam hal ini, pengarang menjadi seseorang yang serba tahu. Kedudukan pengarang dapat sebagai tokoh utama akan tetapi dapat juga sebagai tokoh tambahan (bukan tokoh utama). Dari pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sudut pandang (Poin of View) merupakan penyebutan kata ganti nama untuk tokoh-tokoh dalam cerita dan posisi narator dalam sebuah cerita. Pengarang mempunyai kebebasan untuk menggunakan beberapa sudut pandang dalam sebuah karya jika lebih efektif.

3. Nilai Moral dalam Karya Sastra a. Pengertian Moral

Pengertian moral dalam karya sastra itu sendiri berbeda dengan pengertian moral secara umum, yaitu menyangkut nilai baik buruk yang diterima secara umum dan berpangkal pada nilai-nilai kemanusiaan. Moral dalam karya sastra biasanya dimaksudkan sebagai petunjuk dan saran yang bersifat praktis bagi pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Keberadaan moral dalam karya sastra tidak lepas dari pandangan pengarang tentang nilai-nilai kebenaran yang dianutnya. Ajaran moral tersebut pada hakikatnya merupakan saran atau petunjuk agar pembaca memberikan respon atau mengikut pandangan pengarang. Ajaran moral

(32)

yang dapat diterima pembaca biasanya bersifat universal, dalam arti menyimpang dari kebenaran dan hak manusia. Pesan moral sastra lebih memberat pada kodrati manusia yang hakiki, bukan pada aturan yang dibuat, ditentukan, dan dihakimi manusia (Nurgiyantoro, 2012: 321).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa moral adalah segala hal yang menyangkut nilai baik dan buruk yang diterima secara umum dan berpangkal pada nilai-nilai kemanusiaan, dan persoalan hidup. Secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkungan sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhannya.

b. Jenis Moral dalam Karya Sastra

Jenis moral dalam karya sastra sangat bervariasi dan tidak terbatas jumlahnya, baik persoalan hidup maupun persoalan yang menyangkut harkat dan martabat manusia dan dapat diangkat sebagai ajaran moral dalam karya sastra. Secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkungan sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, dan hubungan manusia dengan Tuhannya (Nurgiyantoro, 2012: 323).

(33)

Nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri meliputi niat baik, ramah, prasangka baik, berpikir cerdas, sabar, bijaksana, tanggung jawab, sikap sadar, kasih sayang, intropeksi diri, sikap bijak, rela berkorban, pantang menyerah, dan berpendirian. Nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain meliputi sikap tolong-menolong, berbakti kepada orang tua, keakraban, kerjasama, persahabatan, memberi semangat, persaudaraan, menasehati, dan sikap kekeluargaan. Nilai moral hubungan manusia dengan lingkungan alam seperti sayang binatang dan memuji keindahan alam. Nilai moral hubungan manusia dengan Tuhannya meliputi beribadah, berdoa, bersyukur, dan memohon ampun kepada Allah.

4. Pelaksanaan Pembelajaran Sastra

Pembelajaran sastra dalam penelitian ini dibahas tentang: pengertian pembelajaran sastra, tujuan pembelajaran sastra, manfaat pembelajaran sastra, bahan pembelajaran sastra, materi pembelajaran sastra, metode pembelajaran sastra, dan langkah-langkah pembelajaran sastra. Paparan mengenai pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pengertian Pembelajaran Sastra

Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik (Ismail, 2009: 11). Dalam pembelajaran

(34)

tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan tersebut. Pembelajaran sastra merupakan penyajian karya sastra dalam situasi belajar-mengajar kelas yang bertujuan untuk menanamkan sikap positif terhadap hasil karya sastra.

Novel merupakan salah satu karya sastra yang sangat dimungkinkan untuk pembelajaran sastra pada tingkat SMA. Novel mempunyai kelebihan untuk bahan pembelajaran sastra yaitu cukup mudah dinikmati pembaca sesuai dengan tingkat kemampuan pemahaman seseorang. Namun, kemampuan masing-masing individu yang menimbulkan masalah dalam pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu, guru harus berusaha meningkatkan kemampuan membaca siswa yang masih rendah untuk memahami sebuah karya sastra khususnya novel.

Oleh karena itu, guru harus mampu menyajikan pembelajaran novel dengan stategi belajar yang efektif. Tujuan pokok dalam pembelajaran karya sastra novel adalah meningkatkan kemampuan membaca siswa dan pemahaman siswa terhadap karya sastra novel.

(35)

b. Tujuan Pembelajaran Sastra

Tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan guru itu sendiri. Pembelajaran sastra harus diarahkan kepada pembinaan apresiasi sastra peserta didik agar siswa memiliki kesanggupan untuk memahami, menikmati, dan menghargai karya sastra. Pendidik adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan (Hamalik, 2008: 79).

c. Manfaat Pembelajaran Sastra

Beberapa manfaat yang diperoleh dari pembelajaran sastra, akan dipaparkan sebagai berikut:

1) memberikan motifasi kepada siswa;

Apabila materi pembelajaran sastra dipilih dengan cermat dan hati-hati, maka siswa akan merasakan apa yang mereka pelajari adalah ada kaitannya dengan manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran sastra sangat dibutuhkan bagi siswa khususnya tingkat SMA.

(36)

2) memberi akses pada latar belakang budaya;

Sastra dapat membantu siswa memahami budaya masyarakat yang menjadi latar dalam teks sastra yang sedang dipelajari. Namun hal ini cukup rumit, mengingat dalam memahami hubungan antarbudaya, sastra tidak menyampaikan dengan sederhana, karena karya sastra novel dapat diklaim sebagai dokumentasi yang murni dari budaya masyarakat. Sementara itu, kebenaran yang ada pada sastra sesungguhnya tidak mutlak.

3) memberi akses pada pemerolehan bahasa;

Sastra menyediakan sebuah cara yang tepat untuk memperoleh bahasa, seperti menyediakan konteks yang mudah diingat dalam proses penginterpretasian bahasa baru. Melalui sastra, siswa dapat meningkatkan pemerolehan bahasanya, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa, dan melakukan proses pembelajaran bahasa yang menyenangkan.

4) mengembangkan kemampuan interpretatif siswa;

Dalam konteks ini, novel dapat membantu siswa dalam memahami dan menginterpretasikan berbagai tema, dengan lebih mudah. Melalui kegiatannya dalam memahami makna sebuah teks sastra, siswa dapat melatih kepekaannya dalam menggunakan bahasa.

(37)

Sastra menyediakan kesempatan yang baik kepada siswa untuk mendiskusikan, dan menginterpretasikan pendapat mereka sendiri berdasarkan fakta yang terdapat pada teks.

d. Bahan Pembelajaran Sastra

Untuk memilih bahan pembelajaran sastra bagi siswa tidak mudah dilakukan oleh seorang guru. Kemampuan untuk dapat memilih bahan pembelajaran sastra ditentukan oleh beberapa faktor, anatara lain: berapa banyak karya sastra yang disediakan diperpustakaan sekolah, kurikulum yang harus diikuti, dan persyaratan bahan yang harus diberikan. Pembelajaran sastra di SMA dapat menggunakan novel. Bahan pembelajaran sastra meliputi fungsi novel dan pengertian nilai moral.

Karya sastra yang dipilih untuk diajarkan hendaknya sesuai dengan tahap psikologi siswa pada suatu kelas. Guru sebaiknya menyajikan karya sastra yang menarik minat siswa untuk dijadikan pembahasan pembelajaran. Siswa cenderung lebih tertarik pada aspek budaya pada karya sastra yang sudah ada kaitannya dengan kehidupan siswa.

e. Materi Pembelajaran Sastra

Dalam memilih materi pembelajaran sastra, hendaknya guru harus memperhatikan beberapa kriteria antara lain.

(38)

2) Materi yang diberikan harus bermanfaat. 3) Materinya menarik.

4) Materinya hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

Materi pembelajaran siswa berkaitan dengan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa a) buku-buku pelajaran yang diwajibkan dan buku-buku pelengkap, b) surat kabar, bulletin, majalah; c) media elektronik; televisi dan video; d) dan hasil karya siswa.

f. Metode Pembelajaran Sastra

Berdasarkan konsep pembelajaran kuantum, Sukirno (2010: 13) mengungkapkan prinsip-prinsip pembelajaran kuantum sebagai berikut. “Asas utamanya adalah bersandar pada konsep bawalah dunia mereka ke

dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka. Berdasarkan asas

utama tersebut, ada lima prinsip yang memengaruhi pembelajaran kuantum, yaitu (a) segalanya berbicara, (b) segalanya bertujuan, (c) pengalaman sebelum pemberian nama, (d) akui setiap usaha, dan (e) jika layak diakui, layak pula dirayakan.”

Lebih lanjut, Sukirno (2010: 12) mengemukakan bahwa pembelajaran kuantum melalui bebarapa tahap yang dikenal dengan istilah TANDUR yang merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai,

(39)

Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Berikut ini dijelaskan keenam tahap tersebut.

Tahap pertama, “tumbuhkan”, berisi motivasi dan apersepsi. Tahap selanjutnya, “alami”, berisi pemberian contoh nyata. Tahap “namai” berisi kegiatan memberi istilah atau menandai suatu ciri-ciri tertentu yang khusus dan penting. Tahap “demonstrasikan” berisi kegiatan berkarya. Tahap “ulangi” berisi kegiatan mengulangi kembali materi yang telah dipelajari. Tahap terakhir, yakni “rayakan”, berisi penghargaan dan pujian terhadap pencapaian siswa.

Dalam pembelajaran sastra pada novel, menumbuhkan pemahaman dapat menjelaskan pengertian, ciri-ciri, unsur-unsur pembangun, cara mengembangkan karakter, dan cara mengembangkan unsur-unsur cerpen lainnya. Menumbuhkan minat dilakukan dengan cara menjelaskan nilai moral pada novel Pulang Karya Tere Liye. Pada tahap ini, guru berperan sebagai nara sumber dan motivator.

Alami sebagai langkah kedua adalah siswa mengalami secara langsung melalui aktivitas menentukan nilai moral pada novel yang dipelajari. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator.

Namai sebagai langkah ketiga adalah siswa menamai hasil identifikasi unsur-unsur pembangun atau ciri-ciri, dan cara

(40)

mengembangkan unsur pembangun novel yang dikaji. Siswa melakukan aktivitas diskusi kelompok untuk memantapkan hasil penjelajahan awal saat membaca novel. Pada tahap ini, guru berperan sebagai evaluator dan motivator.

Demonstrasi sebagai langkah keempat adalah siswa praktik mencari nilai moral novel. Siswa mencari unsur instrinsik dan nilai moral novel berdasarkan wawasan dan pemahaman tentang novel yang telah dikaji oleh siswa, baik secara pribadi, maupun dalam diskusi kelompok. Pada langkah ini, guru memberikan beberapa petunjuk untuk membantu siswa agar tidak takut salah dalam mecari nilai moral.

Ulangi sebagai langkah kelima adalah aktivitas siswa untuk mengulangi dan menyempurnakan hasil kerja mencari nilai moral berdasarkan masukan dari teman kelompok dan saran serta catatan dari guru. Pada tahap ini, guru berperan sebagai motivator.

Rayakan sebagai langkah keenam adaIah merayakan hasil kerja siswa secara keseluruhan dengan cara melalui kegiatan lomba atau publikasi. Lomba dapat berupa lomba antar kelompok atau tiap kelompok. Kegitan ini dilaksanakan oleh siswa bersama guru. Yang menilai juga sesama siswa dan guru. Pada tahap ini guru berperan sebagai evaluator.

(41)

Jadi, metode kuantum dalam pembelajaran sastra khususnya novel terlaksana dengan langkah TANDUR yang merupakan enam langkah pokok pembelajaran yang memuat aktivitas menumbuhkan pemahaman dan minat siswa, mengalami secara langsung melalui kegiatan menamai hasil kerja berdasarkan masukan teman kelompok dan saran serta catatan dari guru, dan merayakan hasil kerja daIam bentuk lomba.

Metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan pengajar untuk menyajikan informasi atau pengalaman baru, menggali pengalaman peserta belajar, menampilkan unjuk kerja peserta belajar dan lain-lain. Dalam proses belajar mengajar, guru dapat menggunakan metode berikut ini.

1) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara penerangan atau penuturan informasi secara lisan oleh guru kepada siswa. Beberapa hal yang perlu diperhatikan: a) tujuan pembicara harus dirumuskan dengan jelas; b) bahan atau materi harus jelas; c) guru harus dapat menarik perhatian siswa.

2) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dengan

(42)

teman-temanya dengan cara mengumpulkan pen-dapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah. 3) Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas merupakan suatu metode mengajar dimana guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari sesuatu kepada murid, kemudian murid melaporkan hasilnya. Pemberian tugas antara lain.

a) Carilah nilai moral pada novel Pulang karya Tere Liye! b) Buatlah sinopsis novel Pulang karya Tere Liye!

c) Berdiskusilah dengan teman-teman mengenai nilai moral novel

Pulang karya Tere Liye!

g. Langkah-langkah Pembelajaran a. Standar Kompetensi

Standar kompetensinya adalah (membaca) memahami berbagai hikayat, novel Indonesia atau novel terjemahan.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar pembelajaran sastra penelitian ini adalah menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia.

(43)

c. Indikator

Indikator merupakan kompetensi dasar yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian pembelajaran. Indikator berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukan terjadinya perubahan perilaku siswa. Dalam indikator mempunyai tujuan sebagai berikut.

a) Menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Pulang karya Tere Liye. b) Menjelaskan nilai moral dalam novel Pulang karya Tere Liye.

d. Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran sastra harus diarahkan kepada pembinaan apresiasi sastra agar siswa meiliki kesanggupan untuk memahami, menikmati dan menghargai suatu karya sastra. Dalam penelitian ini tujuan pokokyang perlu dicapai dalam pembelajaran novel sebagai berikut.

a) Siswa dapat menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Pulang karya Tere Liye.

b) Siswa dapat menjelaskan nilai moral dalam novel Pulang karya Tere Liye.

e. Materi Pembelajaran

Materi pemebelajaran adalah salah satu alat atau materi yang akan disampaikan. Dalam penelitian ini materi pemebelajaran yang akan disampaikan adalah.

(44)

a) Novel Pulang karya Tere Liye.

b) Unsur intrinsik novel Pulang karya Tere Liye yang meliputi, tema, tokoh dan penokohan, alur, latar dan sudut pandang.

c) Nilai moral novel Pulang karya Tere Liye yang meliputi, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar.

f. Kegiatan Pembelajaran

Metode kuantum adalah kiat-kiat, petunjuk, metode, dan seluruh proses yang dapat menghemat waktu untuk mempercepat dan mengoptimalkan hasil belajar yang menyenangkan. Tata cara penyajian yang perlu dipertimbangkan oleh guru dalam memberikan pembelajaran antara lain sebagai berikut:

1. Pelacakan pendahuluan

Pada bagian pelacakan ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru. Kegiatan tersebut meliputi.

(1) Sebelum siswa membaca novel Pulang karya Tere Liye, guru memberikan penjelasan mengenai pengarang novel tersebut. (2) Guru menyuruh siswa membaca novel Pulang karya Tere Liye.

(45)

(3) Setelah membaca siswa dapat mengetahui apa yang ingin disampaikan pengarang dalam novel Pulang karya Tere Liye. (4) Guru memberikan sedikit penjelasan mengenai isi cerita dalam

novel Pulang Karya Tere Liye. 2. Penentuan sikap praktis

Pada bagian penentuan sikap ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru. Kegiatan tersebut meliputi.

(1) Guru menyampaikan kepada murid mengenai identitas novel

Pulang karya Tere Liye.

(2) Guru menyuruh siswa mencatat tokoh-tokoh yang ada dalam novel Pulang karya Tere Liye, supaya siswa mudah dalam menemukan nilai moral.

3. Introduksi

Pada bagian Introduksi ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh guru. Kegiatan tersebut meliputi.

(1) Guru mengucapkan salam, kemudian guru bertanya mengenai novel Pulang karya Tere Liye.

(2) Guru memberikan komentar mengenai judul novel Pulang karya Tere Liye.

(46)

(4) Guru menyuruh siswa untuk membaca novel Pulang karya Tere Liye sebagai tugas di rumah pada pertemuan kemarin.

(5) Guru memberi tugas pada tiap-tiap kelompok untuk berdiskusi mencari unsur-unsur intrinsik dan nilai moral dalam Pulang karya Tere Liye.

(6) Siswa menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. (7) Guru menyimpulkan hasil diskusi.

4. Penyajian

Guru menyiapkan daftar pertanyaan untuk pembahasan novel

Pulang karya Tere Liye. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kurang

lebih sebagai berikut.

1) Pada bagian mana cerita itu dimulai ? 2) Bagaimana pelukisan latarnya ?

3) Peristiwa apa yang terjadi pada awal cerita itu ? 4) Siapa tokoh utamanya ?

5) Bagaimana keadaan tokoh utama waktu itu ? 5. Diskusi

a. Setelah siswa membaca novel Pulang karya Tere Liye, guru menyuruh siswa untuk berdiskusi mengenai novel tersebut.

(47)

b. Guru memandu jalannya diskusi dan menyiapkan daftar pertanyaan untuk didiskusikan.

Di bawah ini contoh panduan diskusi dalam bentuk pertanyaan. (a) Bagaimana pendapat Anda terhadap tokoh dan penokohan

dalam novel Pulang karya Tere Liye?

(b) Sebutkan aspek nilai moral yang ada dalam novel Pulang karya Tere Liye?

(c) Nilai moral hubungan manusia dengan Tuhan dalam novel

Pulang karya Tere Liye mencakup apa saja ?

(d) Nilai moral hubungan manusia dengan manusia dalam novel Pulang karya Tere Liye mencakup apa saja ?

(e) Nilai moral hubungan manusia dengan alam sekitar dalam novel Pulang karya Tere Liye mencakup apa saja ?

(f) Nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri dalam novel Pulang karya Tere Liye mencakup apa saja ? c. Siswa melakukan diskusi bersama kelompok masing-masing. d. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi di depan

kelas.

(48)

6. Pengukuhan

a. Guru menyuruh siswa membuat catatan singkat tentang apa yang telah mereka baca.

b. Siswa membuat catatan mengenai kesan-kesan tentang buku yang mereka baca.

c. Guru memberikan saran dan tanggapan untuk menyempurnakan catatan tersebut.

h. Sumber Belajar

Sumber belajar yang dipakai adalah hasil karya sastra, pribadi guru serta buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil karya sastra misalnya penggalan novel secara keseluruhan, baik unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik. Adapun novel yang dianalisis adalah novel Pulang karya Tere Liye, yang diterbitkan oleh Republika pada tahun 2015, merupakan cetakan pertama, dan terdiri dari 400 halaman. Buku pelajaran yang sengaja disiapkan dan berkenaan dengan sastra. Misalnya buku-buku tentang sastra, Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku paket pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA.

i. Waktu Pembelajaran

Waktu yang digunakan dalam pembelajaran dapat diatur sesuai dengan keleluasaan dan kedalaman materi. Seorang guru harus bisa

(49)

mengatur dan menggunakan waktu yang tepat dengan keleluasaan dan kedalam materi. Materi yang banyak dan memerlukan pendalaman diberi waktu yang lebih lama.

Dalam pengajaran novel Pulang karya Tere Liye, waktu yang digunakan adalah dua kali pertemuan satu jam pelajaran 45 menit, satu kali pertemuan dua jam pelajaran 90 menit, jadi dua kali pertemuan memerlukan waktu 180 menit.

j. Nilai-nilai karakter bangsa

Dalam penelitian ini, ada beberapa nilai-nilai karakter bangsa yang harus dicapai dalam pemebelajan. Berikut daftar nilai-nilai karakter bangsa yang harus dicapai dalam pembelajaran ini.

1) Tanggung jawab 2) Jujur 3) Religious 4) Disiplin 5) Ingin Tau 6) Sabar 7) Tolong menolong 8) Dermawan

(50)

k. Evaluasi

Dalam pembelajaran sastra, evaluasi dibagi menjadi evaluasi yang berhubungan dengan aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan), dan afektif (sikap).

1) Penilaian Kognitif

Hasil belajar sastra yang bersifat kognitif lebih banyak berhubungan dengan kemampuan dan proses berpikir. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dalam proses pembelajaran, tes formatif, atau pada akhir pembelajaran, tes sumatif. Tes sumatif biasanya dilaksanakan dalam bentuk ulangan umum atau ujian semester dengan alat penilaian yang berupa tes tertulis.

2) Penilaian Psikomotorik

Penilaian psikomotor adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas otak, fisik, atau gerakan-gerakan anggota badan. Keluaran hasil belajar yang bersifat psikomotoris adalah keterampilan-keterampilan gerak tertentu yang diperoleh setelah mengalami peristiwa belajar.

3) Penilaian Afektif

Penilaian afektif berhubungan dengan perubahan sikap sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa.

(51)

39

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini dipaparkan menjadi tujuh, yaitu (a) objek penelitian, (b) fokus penelitian, (c) sumber data, (d) instrument penelitian, (e) teknik pengumpulan data, (f) teknik analisis data, dan (g) teknik penyajian hasil analisis. Tujuh subbab tersebut akan diuraikan secara rinci berikut ini.

1. Objek Penelitian

Arikunto (2010: 161) menyatakan bahwa objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Objek penelitian ini adalah aspek nilai moral yang terdapat dalam novel Pulang karya Tere Liye. Novel ini diterbitkan oleh Republika tahun 2015, dan terdiri dari 400 halaman.

2. Fokus penelitian

Fokus penelitian merupakan pusat dari objek penelitian tersebut. Penelitian ini difokuskan pada hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar dalam novel Pulang karya Tere Liye.

3. Sumber Data

Arikunto (2010:172) menyatakan bahwa yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana dapat diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam janis data yaitu data primer dan data skunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau

(52)

dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya, sedangkan data skunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber yang telah ada.

Sumber data utama (primer) dalam penelitian ini adalah novel

Pulang karya Tere Liye. Novel ini diterbitkan oleh Republika tahun 2015,

dan terdiri dari 400 halaman. Data-data tersebut berupa kutipan langsung maupun tidak langsung. Selain itu, data tambahan (sekunder) diperoleh dari referensi-referensi lain yang berkaitan dengan objek penelitian.

4. Instrumen Penelitian

Arikunto (2010: 160) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu dan fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah, hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen dibantu dengan buku teori sastra, buku teori nilai moral, kartu pencacat data beserta alat tulisnya, dan novel Pulang karya Tere Liye.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode observasi. Menurut Kerlinger, mengobservasi adalah suatu istilah umum yang mempunyai arti semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya, dan mencatatnya (Arikunto, 2010: 265). Metode observasi

(53)

adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang standar. Selain menggunakan metode observasi, peneliti juga menggunakan teknik studi pustaka. Teknik studi pustaka, yaitu menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data sebagai berikut:

1. mencari objek berupa novel. Peneliti mencari objek penelitian yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti adalah novel Pulang karya Tere Liye;

2. membaca keseluruhan. Setelah peneliti menemukan objek penelitian, kemudian objek tersebut dibaca secara kritis dan teliti;

3. mengidentifikasi aspek-aspek nilai moral. Ditentukan kutipan-kutipan yang merupakan aspek nilai moral. Kemudian peneliti mencari hubungan aspek-aspek nilai moral yang ada dalam novel Pulang karya Tere Liye;

4. mencatat data penelitian kedalam kartu pencatat. Setelah peneliti mendapatkan data-data yang falid, maka peneliti memindahkannya dalam kartu pencatat data yang kemudian data tersebut dibahas lebih mendalam lagi.

(54)

6. Teknik Analisis Data

Penelitian yang peneliti lakukan dalam novel Pulang karya Tere Liye merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik content

analysis atau metode analisis isi. Barelson mengatakan bahwa content analysis merupakan teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan

secara objektif, dan kualitatif tentang memanifestasi komunikasi (Bungin, 2009: 84). Adapun langkah-langkah yang penulis tempuh dalam penelitian sebagai berikut ini:

1. menganalisis aspek-aspek nilai moral yang terdapat dalam novel Pulang karya Tere Liye yaitu hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitar.

2. data yang sesuai dengan yang dibahas selanjutnya diambil dan dijadikan bahan pembahasan dalam skripsi kemudian simpulan diambil berdasarkan komponen-komponen hasil analisis tersebut.

7. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Teknik yang digunakan untuk penyajian hasil analisis data adalah menggunakan metode informal. Metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa, walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya. (Sudaryanto, 2015: 241). Dengan demikian, peneliti menyajikan hasil analisis unsur intrinsik, nilai moral dan rencana pelaksanaan pembelajarnnya SMA dalam novel Pulang karya Tere Liye dengan kata-kata biasa tanpa menggunakan tanda dan lambang.

(55)

43

Dalam bab ini berisi dua hal paparan pokok, yaitu penyajian data dan pembahasan data. Penyajian data merupakan data yang disajikan secara singkat mengenai hasil penelitian berupa tabel, sedangkan pembahasan data merupakan penelitian yang terdiri dari unsur intinsik, nilai moral dan skenario pembelajaran di SMA.

A. Penyajian Data

Berikut ini disajikan data penelitian novel Pulang karya Tere Liye yaitu, (1) unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur dan latar. (2) nilai moral yang meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (3) skenario pembelajarannya di SMA.

1. Struktur Karya Sastra Novel Pulang Karya Tere Liye

Unsur intrinsik novel Pulang karya Tere Liye terdiri atas tema, tokoh dan penokohan, alur, dan latar. Semua unsur intrinsik tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut.

(56)

Tabel 1

Unsur Intrinsik Novel Pulang Karya Tere Liye

No Unsur pembentuk karya sastra Halaman

1 Tema

a. Kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit.

24, 398, 400

2 Tokoh dan penokohan a. Tokoh Utama

Bujang

Bujang memiliki sifatpemberani, selalu optimis, keras kepala namun selalu menuruti apa yang dikatakan oleh ibunya.

1, 77

b. Tokoh tambahan 1. Samad

Samad memiliki sifat keras kepala, namun sayang terhadap keluaga.

2. Midah

Midah memiliki sifat penyayang, penyabar dan rendah hati.

3. Tuanku Imam

Tuanku Imam memilki sifat rendah hati, penolong dan religius.

22, 24, 313, 68, 228, 245, 100, 162, 40, 41.

(57)

4. Basyir

Basyir memiliki sifat setiakawan dan peramah.

5. Kopong

Kopong memiliki sifat penyayang, cengeng dan perhatian.

6. Parwes

Parwes memiliki sifat penolong, rendah hati dan perhatian.

7. Frans

Frans memiliki sifat penolong, berjiwa pemimpin dan penyabar.

8. White

White memiliki sifat rendah hati, penolong dan setiakawan.

9. Tauke Muda

Tauke Muda memiliki sifat perhatian, peramah, dermawan dan juga penyayang. 3 Alur

Alur yang digunakan adalah alur

a. Tahap penyituasian 2

(58)

c. Tahap peningkatan konflik 192, 239

d. Tahap klimaks 340

e. Tahap penyelesaian 399

4 Latar

a. Latar tempat meliputi: Kampung TalangTadah Hujan Sumatra, Singapura, Hongkong, Makau, Ibu Kota.

2, 3, 72, 74, 107, 117, 322

b. Latar waktu meliputi: pagi, siang, sore dan malam hari.

2, 60, 332, 1, 7, 328, 38, 252.

c. Latar sosial 3-4

2. Nilai Moral yang Terdapat pada Novel Pulang Karya Tere Liye

Nilai moral pada novel Pulang karya Tere Liye yang meliputi hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar akan disajikan dalam bentuk tabel. Data mengenai analisis nilai moral pada novel Pulang karya Tere Liye disajikan dalam tabel sebagai berikut.

(59)

Tabel 2

Nilai moral novel Pulang Karya Tere Liye

No Nilai moral novel Pulang Karya Tere Liye Halaman 1 Hubungan manusia dengan Tuhan

a. Taat 24, 48, 400

b. Tawakal 193, 397

2 Hubungan manusia dengan manusia

a. Dermawan 162

b. Tolong menolong 348

c. Pemberi nasihat 24, 322, 336

3 Hubungan manusia dengan alam sekitar

a. Memuji keindahan alam 336

3. Skenario Pembelajaran Novel Pulang Karya Tere Liye

Skenario pembelajaran Novel Pulang Karya Tere Liye di keas XI SMA meliputi: (a) standar kompetensi, (b) kompetensi dasar, (c) indikator, (d) tujuan pembelajaran, (e) materi pembelajaran, (f) metode pembelajaran, (g) langkah-langkah pembelajaran, (h) alokasi waktu, dan (i) evaluasi. Berikut adalah penjabaran dari skenario pembelajaran novel Pulang Karya Tere Liye di kelas XI SMA.

(60)

a. Standar Kompetensi

Standar kompetensi dalam pembelajaran sastra di kelas XI SMA khususnya novel Pulang karya Tere Liye adalah memahami berbagai hikayat, novel Indonesia / novel terjemahan.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar yang dikembangkan dari standar kompetensi dalam pembelajaran sastra khususnya novel Pulang karya Tere Liye adalah menganalisis unsur intrinsik yang meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur dan latar dan unsur ekstrinsik yaitu nilai moral novel Pulang karya Tere Liye.

c. Indikator

Indikator yang dikembangkan dari kompetensi dasar dalam pembelajaran sastra khususnya novel Pulang karya Tere Liye dipaparkan sebagai berikut:

1) menjelaskan unsur-unsur intrinsik dalam novel Pulang karya Tere Liye;

2) menjelaskan unsur ekstrinsik yaitu nilai moral dalam novel Pulang karya Tere Liye.

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran sastra dikembangkan dari indikator dalam pembelajaran sastra khususnya novel Pulang karya Tere Liye dipaparkan sebagai berikut:

Referensi

Dokumen terkait

Yang disebut majalah ilmiah berkualifikasi internasional adalah majalah ilmiah yang memiliki keragaman internasional (international diversity) dari berbagai negara, baik

Pusat-pusat ini memimpin dan mengkoordinsikan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE MURA)

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Anggara, 2016) yang membandingkan antara pemberian paracetamol pre sirkumsisi dan ibuprofen post

Berdasarkan paparan tersebut, guna membantu mengatasi permasalahan yang mengancam anak-anak beresiko di Kota Banjarmasin, konselor pendidikan yang menjadi pelaksana

Kenyataannya, aktivitas PIKRemaja yang bisa dikelola langsung dari, oleh dan untuk remaja memberikan sebuah nuansa yang berbeda, ketika remaja diberi pengetahuan yang

Di kalangan perempuan Banjar masih terdapat kekhawatiran mengenai pengalaman dan kemampuan bidan dalam merawat kehamilan, khususnya dalam hal pemberian ramuan dimana

tanggal 30 Desember 2Ol4 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2015; Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 78 Tahun 2Ol4

4.18 Menyusun teks prosedur, lisan dan tulis, dalam bentuk manual terkait penggunaan teknologi dan kiat-kiat (tips), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,