• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN

B. Paparan Data

2. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memang sesuai dengan karakteristik siswa yang berada di kelas bawah (kelas 1,2 dan 3), yaitu siswa yang masih suka bermain dan membutuhkan hal-hal yang nyata dalam pembelajaran.

6 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

7 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 4 April 2013. Pukul 11.30 di Ruang Guru

Sebagaimana yang diungkapkan oleh ibu Iril selaku guru kelas 2b, mengatakan:

“Pembelajaran yang tepat untuk kelas 2 memang sesuai kalau menggunakan model pembelajaran tematik. Soalnya pembelajaran tematik itu sesuai dengan kehidupan siswa, kehidupan nyata siswa dan siswanya pun lebih senang, karena dalam pembelajaran tematik siswa lebih sering bermain sehingga tidak membuat siswa itu jenuh dalam belajar.”8

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sama seperti pelaksanaan pembelajaran biasanya, yaitu terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan penutup. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dilakukan oleh bu Iril, beliau menjelaskan bahwa:

“Pembelajaran tematik sama saja dengan pembelajaran konvensional yaitu yang terdiri dari kegiatan pembuka atau apersepsi, kemudian kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Setelah itu kegiatan akhir atau penutup.”9

Berdasarkan hasil wawancara, Ibu Iril Menjelaskan kegiatan yang biasanya beliau lakukan dikegiatan pembuka sebagai berikut:

“Kalau dikegiatan pembuka biasanya saya isi dengan lagu biar anak gak jenuh, tapi gak setiap hari juga….tapi sering saya lakukan…ya lagu apa saja yang penting bisa buat anak-anak di kelas senang dan semangat untuk ngikuti pelajaran saya. Tapi kalau bias ya ada hubungannya dengan materi”10

8 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

9 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

10 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, penulis juga membuktikan bahwa: “Kegiatan pembuka yang dilakukan di kelas pada tanggal 25 Maret tahun 2013 di kelas 2b pada pukul 07.08 di isi dengan lagu ayo bermain dan belajar dan siswa pun mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh ibu Iril. Siswa di kelas menjadi senang dan semangat untuk belajar. Siswa juga senang mengikuti gerakan yang dicontohkan oleh ibu Iril.”11

Dalam proses belajar mengajar, suasana kelas bisa dibilang kondusif dibandingkan kelas lain atau kelas 2a. Ada beberapa hal yang membuat kelas bisa kondusif dan kegiatan pembelajaran berjalan lancar, berikut keterangan langsung dari ibu Iril:

“Saya selalu di awal pembelajaran itu membuat kontrak belajar, dan saya benar-benar menerapkan yang menjadi kesepakatan bersama itu. Jadi, siswa saya gak ada yang berani melanggar aturan yang sudah dibuat atas kesepakatan bersama tadi. Saya juga selalu mengubah posisi tempat duduk siswa. Itu saya lakukan setiap hari, kenapa? Agar semua siswa merasakan duduk di bangku paling depan dan tidak ramai sendiri.”12

Berikut hasil wawancara dengan Eva Dyah Rahma siswa kelas 2b tentang pembelajaran yang dilaksanakan dan cara pengajaran yang dilakukan oleh Ibu Iril:

“Ngge enak...gelek dulinan. Ngge kadang jalan-jalan. Kadang belajare dek jobo. Kadang dek setelno dek Laptope bu Iril dek kelas kono. Tapi arek-arek wedi nek gak ngerjakno PR re bu Iril. Nek gak ngerjakno diokom ambek bu Iril. Ambek disengeni. ( ya enak...sering bermain. Ya

terkadang jalan-jalan. Kadang belajar di luar. Kadang diperlihatkan Video di Laptopnya Bu Iril di kelas sana. Tapi teman-teman takut kalau

11 Hasil Observasi di Kelas 2b pada tanggal 25 Maret 2013. Pukul 07.08 WIB

12 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 25 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Ruang Kelas 2b.

tidak mengerjakan tugasnya Bu Iril. Kalau tidak mengerjakan dihukum sama Bu Iril. Dan juga dimarahi.”13

Pada saat pelaksanaan proses pembelajaran, metode dan media yang digunakan sangat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran. Berdasarkan penelitian di lapangan, dilihat dari segi metode dan media yang digunakan di kelas 2b tersebut, metode yang digunakan sedikit monoton karena pembelajaran sering menggunakan metode diskusi di kelas.

Dari hasil wawancara, ibu Iril menjelaskan bahwa:

“Media pembelajaran itu memang penting apalagi dalam pembelajaran tematik, namun pemakaian media itu tidak harus digunakan ditiap pertemuan, karena tidak semua materi bisa disampaikan dengan menggunakan media. Tapi memang saya akui pembelajaran di kelas sekarang tidak terlalu saya fikirkan seperti dulu, karena sekarang sudah sibuk dengan persiapan ujiannya anak kelas enam. Dan saya juga harus manyelesaikan pembuatan soal ujian sekolah mata pelajaran Al-Qur’an hadis yang nanti di buat ujian MIN di wilayah Mojokerto mbak.” Dari hasil wawancara, Ibu Iril menceritakan pengalaman kegiatan pembelajaran dipertemua-pertemuan sebelumnya. Berikut pemaparannya:

“Kalau awal-awal dulu masih enak. Anak-anak seneng soalnya anak-anak biasanya tak ajak jalan-jalan pakek mobil kelinci itu. Saya ajak ke tempat-temapat umum. Disini kan deket dengan tempat umum seperti pasar tradisional, pasar modern, terminal, gereja, klenteng, masjid, kantor pos, sampai ke pos polisi. La disitu anak-anak saya minta kenalan langsung dengan bapak polisinya. Nah di pertemuan-pertemuan berikutnya saya tinggal mengaitkan materi dengan pengalaman yang yang sudah dialami langsung. Dengan begitu siswa cepat nangkap materi yang saya ajarkan. Tapi kalau sekarang sudah tidak bisa saya

13 Wawancara dengan Eva Dyah Rahma, Siswi kelas 2b. Pada Tanggal 23 Maret 2013 Pukul 09.00 WIB di Ruang Kelas 2b.

lakukan. Sekarang saya sering mengandalkan media-media pembelajaran yang ada dilingkungan siswa saja.”14

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, Ibu Iril kurang bervariatif dalam penggunaan metode pembelajaran. Beliau sering menggunakan metode diskusi atau tugas kelompok dalam kelas. Misalkan proses pembelajaran yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2013 ibu Iril mengajak siswa untuk belajar diluar kelas, dapat diuraikan sebagai berikut:

“Setelah kegitan pembuka, ibu Iril memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi sebelumnya. Setelah itu ibu Iril menjelaskan materi secara sekilas kepada siswa. Siswa pun mendengarkan penjelasan ibu Iril dengan serius dan tidak ada yang bergurau sama sekali. Sebelum ibu Iril memberikan tugas kepada siswa, ibu Iril memberikan siswa kesempatan untuk bertanya dan setelah itu membentuk kelompok dan menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh masing-masing kelompok. Ibu Iril juga memberikan batasan waktu untuk menyelesaikan tugas kelompoknya, yaitu 30 menit sebelum bel semua siswa harus berkumpul di dalam kelas. Siswa terlihat sangat senang dan antusias dalam mengerjakan tugas kelompoknya di luar kelas tersebut. Setelah selesai tugasnya, ibu Iril meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya di meja guru dan bersama-sama membahas hasil kerja kelompok yang telah dikumpulkan dengan meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresenntasikan didepan kelas.”15

Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan ke-empat yang tepatnya pada tanggal 28 Maret 2013 pukul 07.00, adapun kegiatan pemebelajaran tematik di kelas 2b berjalan sebagai berikut:16

14 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Depan Kelas 2b

15 Hasil Observasi di Kelas 2b Pada Tanggal 25 Maret 2013 16 Hasil observasi di kelas pada tanggal 28 Maret 2013

1. Kegiatan awal

- Guru mengucapkan salam

- Membaca Basmalah bersama-sama

- Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan bernyanyi dengan menggerakkan anggota tubuh

- Guru memberikan kuis 3 pertanyaan tentang materi

sebelumnya, dan siswa berebut untuk menjawab pertanyaan dari guru

- Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugasnya - Guru memberikan sanksi bagi siswa yang tidak

mengerjakan PR 2. Kegiatan Inti

 Eksplorasi

- Guru membentuk siswa menjadi tujuh kelompok

- Masing-masing kelompok diberi 1 lemabar kertas yang berisi cerita binatang

- Guru menunjuk siswa secara bergantian untuk membaca cerita

 Elaborasi

- Masing-masing kelompok di minta untuk menyiapkan 1 lembar kertas

- Siswa mendengarkan soal yang dibacakan oleh guru - Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil kerja

kelompoknya di depan kelas

- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang isi dari cerita yang terdapat unsur perkalian didalamnya

- Guru memberikan pertanyaan perkalian kepada siswa secara acak

 Konfirmasi - … 3. Kegiatan Akhir

- Siswa di minta untuk mengembalikan meja ketempat semula - Guru mengingatkan siswa untuk belajar membaca bagi siswa

yang kurang lancer dalam membaca

- Guru memberitahukan materi yang akan dipelajari dipertemuan berikutnya

- Guru mengucapkan salam

Untuk pertemuan di hari lain, kegitan pembelajaran di Kelas 2B dapat saya uraikan sebagai berikut:

“Pada kegitan awal guru masuk kelas dengan mengucapkan salam, kemudian siswa bersama-sama siswa membaca do’a. setelah itu guru menanyakan kabar siswa dan menanyakan siswa yang tidak masuk. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah

diberikan sebelumnya. Sebelum masuk ke kegiatan inti, guru memberikan kuis sebanyak 5 soal.

Pada kegiatan inti, guru membagikan lembar cerita yang sudah disiapkan sebelumnya kepada setiap siswa. Siswa diberikan waktu kurang lebih 15 menit untuk memahami isi cerita.

Kemudian guru menjelaskan isi cerita dan meminta siswa untuk menyelesaikan soal pembagian sesuai dengan yang ada di dalam cerita. Masing-masing siswa mengerjakan di buku tugas individu. Beberapa siswa diminta untuk membacakan hasilnya di depan kelas. Guru memberikan pujian kepada siswa yang mempunyai jawaban benar. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum faham dengan soal pembagian. Guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk mengetahui kefahaman siswa dengan materi. Bagi siswa yang sudah selesai mengerjakan di suruh untuk mengumpulkan di meja guru.

Pada kegiatan penutup guru memberikan pesan siswa untuk lebih giat belajar lagi dan memberikan pujian kepada siswa yang sudah mampu mengerjakan soal latihan yang di telah diberikan oleh guru. Dan kegiatn belajar di tutup dengan bacaan hamdalah dan salam.”

Dari uraian kegiatan pembelajaran di atas, bahwa kegiatan pembelajaran di kelas tidak sesuai dengan apa yang telah jelaskan di RPP. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Iril pada tanggal 22 Maret 2013:

“Ya begini mbak dalam pembuatan perangkat pembelajarannya kita sekarang asal-asalan. Pokoknya kita buat. Gak seperti dulu, kalau dulu masing-masing guru berlomba-lomba bagus-bagusan dalam membuat perangkat pembelajarannya mbak. Tapi kalau sekarang yang kita fikirkan hanya bagaimana pelaksanaan pembelajarannya dikelas. Itu yang terpenting mbak. Soalnya dari sekolah kurang perhatian dan ada sedikit masalah jadi teman-teman guru disini juga agak males mbak kalau gethu-gethu (rajin) bikin perangkat tapi sama sekolah gak ada timbal baliknya.”17

17 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

Mengenai pertanyaan yang diajukan peneliti tentang penyediaan media pembelajaran, beliau menjawab sebagai berikut:

“Sebenarnya setiap saya membuat RPP, pasti sudah saya rencanakan media apa yang akan saya gunakan nanti. Tapi yaitu salah saya, hanya rencana saja gak langsung saya siapkan. Jadi kalau uda mau dipakai baru buat. Jadi seumpama sibuk gak ada waktu ya gak jadi bikin media mbak. Tapi ya tetap saya upayakan dapat gunakan media yang ada. Biasanya punyanya bu Malikah yang saya pinjam. Atau cari media disekitar sekolah yang dapat di manfaatkan. Gitu saja mbak.”18

Ibu Iril juga menjelaskan bahawa terdapat juga kelas multimedia yang bebas di gunakan. Berikut penjelasannya:

“Disini ada kelas multimedia yang bebas digunakan, kadang anak-anak ya saya ajak ke kelas multimedia biar mereka gak jenuh. Seperti yang saya bilang tadi, saya jarang buat media karena waktunya ini yang tidak mendukung. Tapi sebenarnya di lingkungan sekolah ini saja banyak media yang dapat mendukung siswa untuk cepat memahami materi.”19

Di Min seduri tersebut juga menggunakan buku paket tematik yang digunakan sebagai pegangan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Berikut penuturan ibu Iril:

“Ada buku paketnya, tapi buku paketnya jarang saya gunakan. Biasanya saya gunakan kalau mengerjakan soal-soal latihan saja. Dan buku paketnya itu tidak saya gunakan tiap pertemuan mbak. Soalnya proses pembelajaran di kelas saya tidak berpacu pada buku paket itu, soalnya

18 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b.

19 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b.

dalam buku paket tersebut terkadang ada indikator yang tidak tercantumkan.”20

Dalam mengatasi masalah siswa yang tidak faham dengan materi, ibu Iril mempunyai solusinya. Berikut pemaparan hasil wawancara dengan ibu Iril: “Setiap siswa pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda kan? Ada yang pintar, ada yang setengah pintar da nada juga yang benar-benar tidak bisa menguasai materi yang saya sampaikan. Tapi ya paling 1 atau 2 anak saja. Bagi anak yang benar-benar kurang faham dengan materi yang sudah saya samapaikan, saya selalu memberi jam tambahan bagi anak-anak tersebut, eantah itu setengah jam atau satu jam. Itu pasti itu tapi ya tidak tiap hari juga mbak.”21

Kegiatan penutup adalah kegiatan akhir dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Melalui wawancara, ibu Iril menjelaskan beberapa unsur yang harus ada dalam kegiatan penutup:

“Sama saja. Ya kegiatan menyimpulkan materi, pemberian motivasi bagi siswa yang belum bisa. Kemudian memberikan pesan-pesan, dan pemberian tugas.” 22

Namun hasil observasi penulis yang telah dilakukan di kelas 2b tidak senada dengan hasil wawancara dengan ibu Iril. Berdasarkan hasil observasi kegiatan penutup dilakukan sebagai berikut:

“Dipertemuan pertama sampai ketiga kegiatan penutup di isi dengan menanyakan kembali materi dan menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Kemudian memberikan pesan-pesan moral, memberitahukan materi yang akan di pertemuan selanjutnya dan memberikan tugas rumah. Dipertemuan keempat, ibu Iril tidak menyampaikan pesan moral

20 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b.

21 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 26 Maret 2013. Pukul 09.30 WIB di Depan Kelas 2b.

22 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

dan tidak menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Dan dipertemuan-pertemuan selanjutnya ibu Iril jarang melakukan unsur-unsur yang ada dikegiatan penutup karena sering keduluan bel.”23

Berikut hasil wawancara dengan ibu Iril mengenai penerapan pembelajara tematik di MIN Seduri, beliau menjelaskan bahwa:

“Pembelajaran tematik sebenarnya sudah lama diterapkan disini. Namun penerapannya tidak berjalan sempurna. Karena disini masih banyak guru kelas bawah yang belum faham tentang pembelajaran tematik. Pada tahun ajaran kemarin, hanya beberapa guru yang dapat faham dan penerapkan pembelajaran tematik. Akan tetapi untuk tahun ajaran tahun ini, guru yang mengajar di kelas bawah harus memiliki kemampuan mengajar di kelas bawah dan memahami model pembelajaran tematik. Jadi guru-guru yang di anggap belum bisa mengajar kelas bawah di pindah di kelas atas. Tapi ya gitu mbak masih ada aja guru kelas bawah yang belum bisa menerapkan pembelajaran tematik.”24

3. Evaluasi Dalam Pembelajaran Tematik

Penilaian (evaluasi) pembelajaran tematik dilakukan pada dua hal, yaitu penilaian terhadap proses kegiatan dan penilaian hasil kegiatan. Penilaian tidak lagi terpadu pada tema melainkan sudah dipisah-pisah sesuai dengan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator mata pelajaran. Pernyataan tersebut senada dengan hasil wawancara dengan guru pengajar kelas 2b yang benama Ibu Khoiril hidayati yang biasanya di panggil ibu iril tersebut :

“Ya kalau dalam pembelajarannya memang antar pelajaran di padukan mbak, tapi kalau evaluasinya tidak lagi dipadukan sesuai tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai nama mata pelajarannya. Ya misalnya Bahasa Indonesia ya Bahasa Indonesia sendiri, Matematika ya

23 Hasil Observasi di Kelas 2b Pada Tanggal 25-28 Maret 2013

24 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

Matematika sendiri. Jadi soalnya sudah tidak lagi di gabungkan jadi satu seperti pembelajaran biasanya.” 25

Berdasarkan hasil observasi selama penelitian berlangsung, penilaian terhadap kemampuan siswa juga dilakukan sebagai berikut:

“Pemberian kuis disetiap pertemuan, tugas individu, tugas kelompok, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran misalnya yang aktif memberi tanggapan dan bertanya.”26

Berikut penuturan ibu Iril mengenai waktu evaluasi:

“Kalau saya evaluasinya terkadang di akhir pembelajaran, tetapi terkadang saya lakukan di lain waktu atau dipertemuan berikutnya jika waktu yang dibutuhkan lama. Kegiatan penilaian itu berbeda antar guru kelas mbak, karena penilaiannya dilakukan sesuai minat guru masing-masing.”27

Mengenai jumlah soal ulangan, Ibu Iril meyebutkan sebagai berikut:

“Saya tidak pasti mbak, lihat indikatornya dulu. Kalau biasanya ya kadang saya kasih 25 soal, 15 pilihan ganda dan yang 10 esay. Terkadang ya Cuma buat 10 soal saja. Ya tergantung materinya juga mbak.”28

Mengenai masalah siswa yang nilai ulangannya di bawah KKM, Ibu menjelaskan sebagai berikut:

25 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

26 Observasi selama penelitian di kelas 2b

27 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

28 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

“Kita beri kesempatan remidi sampai tiga kali. Kalau tetap nilainya di bawah KKM ya kita ambil nilai yang tertinggi.”29

Jika dilihat dari nilai yang diperoleh dari hasil tugas maupun ulangan, pembelajaran di kelas 2b dapat dikatakan sukses. Pembelajaran dapat peneliti katakan sukses karena nilai yang didapat rata-rata di atas KKM. Hal itu dapat dibuktikan dengan dokumentasi berupa daftar nilai siswa.

29 Wawancara dengan ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru.

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Berdasarkan paparan data hasil penelitian sebagaimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa temuan di MIN Seduri adalah: 1) perencanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari, 2) Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari, 3) penilaian pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba (webbed model) pada siswa kelas 2 MIN Seduri Kecamatan Mojosari

A. Perencanaan Pembelajaran Tematik dengan Model Jaring Laba-laba (Webbed Model) Pada Siswa Kelas 2b MIN Seduri Kecamatan Mojosari

Model pembelajaran tematik jaring laba-laba merupakan pembelajaran yang menghubungkan antar mata pelajaran dengan tema. Model jaring laba-laba adalah pembalajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman belajar melalui keterpaduan tema. Dalam pembelajaran tematik terdapat tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Dalam tahap perencanaan, guru perlu banyak mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembelajaran tematik. Dengan kata lain banyak tahap yang harus dilakukan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran tematik dibandingkan dengan membuat perencanaan pembelajaran yang bukan tematik.

Berdasarkan hasil interview langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tema yang dekat dengan kehidupan dan lingkungan siswa. Lagkah kedua dalam pembelajaran tematik yaitu pemetaan KD. Dalam pemetaan KD, guru harus faham dengan SK, KD dan indikator yang akan di capai dalam pembelajaran. Dalam pemetaan SK, KD danindikator, Ibu Iril membuat tabel terdahulu untuk menentukan tema yang dapat digunakan. Contohnya dapat dilihat dilampiran.

Langkah yang ke tiga adalah membuat jaring tema. Jaring tema ini mudah untuk di buat karena tinggal memindahkan hasil dari pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar tersebut. Untuk selanjutnya yaitu membuat silabus dan RPP. Silabus dan RPP juga harus dibuat sesuai dengan tema yang sudah ditentukan sebelumnya. Unsur-unsur dalam silabus tematik, sama seperti silabus pembelajaran biasanya yaitu terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, materi, pengalaman belajar, indikator pencapaian, penilaian, alokasi waktu dan media pembelajaran. Begitu juga dengan RPP tematik, komponen-komponen dalam RPP tematik juga sama seperti RPP biasanya, bedanya hanya pada tema. Komponen RPP tematik terdiri dari identitas sekolah, kelas, tema, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter yang ingin ditanamkan pada siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan, media dan penilaian.

Dari hasil observasi, memang tidak terbukti secara langsung bahwasannya guru telah mengikuti prosedur pembuatan perencanaan dalam pembelajaran tematik. Hal tersebut dikarenakan semua perencanaan pembelajaran mulai dari

prota, promes, jaringan tema, silabus dan RPP sudah di buat di awal pengajaran. Namun langkah-langkah tersebut telah dijelaskan oleh guru kelas 2b secara lagsung kepada peneliti.

Dalam interview guru juga mengungkapkan bahwasannya pembuatan perangkat pembelajaran tidak terlalu diperhatikan. Namun guru lebih memperhatikan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Menurut guru kelas 2b, Pembelajaran di kelas terkadang tidak sesuai dengan RPP yang telah dibuat

Dokumen terkait