• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN

B. Paparan Data

1. Perencanaan Pembelajaran Tematik

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 22 maret 2013, pada tahap perencanaan ada sedikit perbedaan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran antara pembelajaran tematik dengan pembelajaran konvensional, seperti yang dituturkan oleh bu Iril di bawah ini :

“Ya pasti ada perbedaannya, kalau pembelajaran tematik itu sedikit rumit dalam membuat perangkatnya. Misalnya kita harus benar-benar memahami SK dan KD nya, menetukan tema, membuat jaring-jaring tema, kemudian baru membuat perangkat yang lainnya, misalkan silabus dan RPP sesuai dengan tema-tema yang sudah kita tentukan. Kalau pembelajaran konvensional kan kita gak perlu mikir tema, gak mikir SK KD man yang bisa dipadukan dalam satu tema, gak perlu buat jaring tema juga. La itu beda nya.”1

1 Wawancara dengan ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b pada tanggal 22 maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

Menurut bu Iril ada beberapa perangkat yang harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan pembelajaran tematik, sebagaimana yang diungkapkan di bawah ini:

“Kalau menentukan hari efektif sudah pasti itu ya mbk...gak bisa gak itu. Menentukan waktu dalam setiap indikator itu sebenarnya yang paling sulit mbak.

Pertama ya kita tentukan temanya apa saja yang akan kita gunakan. Ingat tema harus sesuai dengan lingkungan atau dekat kehidupan dari siswa. Kemudian setelah tema menetukan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang bisa dipadukan dalam satu tema. Selanjutnya membuat jaring-jaring tema atau yang biasa disebut matriks setelah itu membuat Prota kalau diawal tahun pemelajaran ya...kalau di semester dua ini ya langsung ke promes, kemudian silabus dan RPP.”2

Ada juga tahap-tahap atau langkah-langkah dalam pembuatan perangkat pembalajaran dalam pembelajaran tematik, berikut ini adalah penjelasan langkah-langkah bu Iril dalam menyusun perangkat pembelajaran tematik:

1. Menentukan beberapa tema yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dalam satu semester. Berikut ini pemamaran dari ibu Iril:

“Kalau saya langkah pertama biasanya menetukan tema terlebih dahulu. Menurut saya itu lebih mudah daripada mengaitkan beberapa KD dan indikator baru menetukan temanya. Kan ada yang seperti itu. Yang menentukan SK KD dan indikatornya yang dapat dipadukan baru menentukan tema yang sesuai. Tapi Itu terserah dari masing-masing guru ya mbak. Tapi Kalau saya ya itu tadi menentukan temanya dulu.”

2 Wawancara dengan ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b pada tanggal 22 maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

2. Menentukan atau pemetaan standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan dipadukan ke dalam satu tema. Berikut penjelasan Ibu Iril:

“Setelah menetukan temanya apa saja yang akan saya gunakan kemudian dilihat SK KD dan indikatornya, masuk tema mana yang bisa digunakan untuk KD tersebut. Contohnya yang bahasa indonesia ini, ini bisa masuk pada tema diri sendiri, jadi di kolom tema diri sendiri ini kita beri tanda centang. Begitu sampai seterusnya. Atau dengan cara seperti ini:

Table 4.3 Pemetaan KD

NO TEMA IPS IPA PKn Mat B.Ind

1 Aku dan keluargaku 1.1

1.3 1.4 1.1 2 Kesehatan dan kebersihan 2.3 1.2 1.2 1.3 3 Lingkungan sekitar 2.2 2.3 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 4 Persahabatan 1.4 1.2 3.2 3.3

5 Wisata alam/rekreasi 1.2 1.4 2.1 2.3 3.1 3.3 6 Peristiwa penting 2.1 1.2 3.2

Ibu iril juga menjelaskan mengenai masalah Kompetensi Dasar yang tidak dapat dipadukan ke dalam tema-tema yang sudaah ditentukan:

“Ya seumapama nanti ada KD yang tidak bisa dimasukkan dalam beberapa tema yang sudah saya tentukan itu tadi, ya jangan dipaksakan untuk dimasukkan pada tema-tema yang sudah ditentukan tadi. Akan tetapi tetap aja materi atau KD tersebut di ajarkan di luar tema atau diajarkan tersendiri. Atau boleh juga dimasukkan dalam tema, tapi dengan syarat harus diberi tanda. Misalnya tulisannya itu warna biru ”3

3. Untuk langkah yang ke tiga yaitu membuat jaring tema, berikut pemaparan dari bu Iril:

“Langkah selanjutnya setelah pemetaan SK KD yaitu membuat jaring tema, cara membuat jaring tema ini ya sudah gak ribet lagi mbak. Soalnya tinggal mindah yang ini tadi. Kan tadi sudah tahu mana KD dan indikator yang masuk tema diri sendiri, liburan, dan seterusnya ini . nah sekarang kita tinggal mindah misalnya tema diri sendiri, mata pelajaran apa saja ini tadi yang bisa masuk dalam tema diri sendiri. Terus SK KD nya apa saja yang masuk dalam tema diri sendiri ini. Pokoknya kalau langkah awal tadi uda dilakukan, kesini-sininya uda mudah.4

3 Wawancara dengan Ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

4 Wawancara dengan Ibu Khoiril hidayati, guru kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

4. Menyusun SILABUS

Untuk langkah selanjutnya setelah membuat jaring tema adalah menyusun silabus. Sebagaimana yang di jelaskan oleh bu Iril di bawah ini:

“Kalau sudah membuat jaring tema baru membuat silabus. Silabusnya ini juga sesuai dengan temanya. Seperti ini. Jadi silabusnya ini juga tematik tidak sendiri-sendiri seperti kelas 4 keatas. Silabusnya berdasarkan tema-tema yang sudah dipilih tadi. Tapi tetap komponen-komponen dalam pembuatan silabusnya ya sama saja seperti silabus-silabus biasanya, hanya saja kalau di silabus tematik dicantumkan temanya.”

5. Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Di bawah ini penjelasan Ibu Iril:

“Nah kalau silabus sudah di buat langkah selanjutnya ya membuat RPP mbak. RPP nya ini juga kita buatnya tiap tema. Untuk komponen-komponen nya hamper sama seperti RPP biasanya, yaitu terdiri dari nama sekolah, kelas, tapi kalau RPP tematik ada temanya apa, kemudian alokasi waktu,standar kompetensi dari beberapa mata pelajaran yang masuk dalam tema lingkungan, kompetensi dasar, indikator, tujuan, karakter apa yang mau ditanamkan ke siswa, materi, metode, langkah-langkah kegiatan,media, dan penilaian.”

Mengenai pertanyaan peneliti tentang waktu yang digunakan dalam satu tema, Ibu Iril menjawab:

“Terserah satu tema mau dibuat satu minggu, dua minggu atau beberapa minggu, itu tiap tema pasti berbeda-beda waktunya mbak.

Kita lihat hari efektifnya, kemudian kita bagi ke dalam tema-tema yang sudah kita tentukan sebelumnya. Tapi ingat dalam pembagian waktunya ini kita harus melihat tema mana yang indikator-indikatornya membutuhkan waktu yang banyak dan tema mana yang hanya membutukhan waktu sedikit. Jadi setiap tema membutuhkan waktu yang berbeda-beda”

Mengenai waktu yang dibutuhkan dalam setiap tema yang sudah dibuat oleh Ibu Iril, beliau menjawab:

“Kalau saya ada yang satu tema itu dibuat untuk dua minggu, ada yang tiga minggu dan ada juga yang empat minggu.”

Dalam penyusunan RPP, Ibu Iril membuat RPP yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dengan jangka waktu yang lama. Hal itu dibenarkan dengan pemaparan Ibu Iril di bawah ini:

“Seperti yang saya jelaskan tadi, kalau saya satu tema ada yang saya gunakan untuk satu minggu bahkan lebih. RPP yang saya buat satu tema satu RPP. Jadi satu RPP saya gunakan sesuai dengan alokasi waktu tema. Sebenarnya RPP yang baik dibuat secara detail disetiap pertemuannya ya. Kalau dulu memang iya mbak saya buatnya secara detail apa saja yang harus dilakukan siswa di tiap pertemuan. Tapi kalau sekarang tidak lagi mbak. Selain dipengaruhi waktu, juga karena ada beberapa masalah dari pihak sekolah. Begitu juga dengan guru-guru yang lain ”5

Data hasil dokumentasi berupa RPP yang telah dibuat oleh ibu Iril terbukti bahwa dalam pembuatan RPP tidak terlalu diperhatikan. Hal itu terlihat di langkah-langkah pembelajaran yang tidak dijelaskan secara detail oleh ibu Iril. Dan perangkat-perangkat pembelajaran lain yang telah dijelaskan di atas dapat di lihat dilampiran.

“Ya begini mbak dalam pembuatan perangkat pembelajarannya kita sekarang asal-asalan. Pokoknya kita buat. Gak seperti dulu, kalau dulu masing-masing guru berlomba-lomba bagus-bagusan dalam membuat perangkat pembelajarannya mbak. Tapi kalau sekarang yang kita fikirkan hanya bagaimana pelaksanaan pembelajarannya dikelas. Itu yang terpenting mbak. Soalnya dari sekolah kurang perhatian dan ada sedikit masalah jadi teman-teman guru disini juga agak males mbak

5 Wawancara dengan Ibu Khoiril Hidayati, Guru Kelas 2b Pada Tanggal 22 Maret 2013. Pukul 09.00 WIB di Ruang Guru

kalau gethu-gethu (rajin) bikin perangkat tapi sama sekolah gak ada timbal baliknya.”6

Ibu Iril ini termasuk guru yang sudah faham dengan konsep pembelajaran tematik, karena beliau sering dikirim sekolah untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik. Berikut hasil wawancara saya dengan bu Iril mengenai pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik yang pernah diikuti:

“Saya sering ikut pelatihan-pelatihan tentang pembelajaran tematik ini, soalnya guru yang biasanya yang mewakili sekolah ya saya sama bu Malikah itu. Saya pernah mengikuti di balai diklat Surabaya Depag sejatim, kemudian tematik nasional di MAN 3 Malang tahun 2004, Unesco tingkat kabupaten Mojokerto, tingkat tematik berkarakter nasional kementrian dispendidikan, kanwil depag. Tapi disini ya ada saja mbak guru yang belum faham dengan pembelajaran tematik, sudah kita kasih tau tapi ya tetap aja seperti itu. Ya sudah saya biarkan.“ 7 Jadi menurut hasil paparan di atas, perencanaan seperti RPP, silabus dan lain sebagainya sesuai dengan perangkat pembelajaran tematik secara umumnya. Hanya saja dalam membuat RPP kurang detail dalam menjelaskan kegitan siswa.

Dokumen terkait