• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1.Deskripsi Lembaga

2. Hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat.

Hasil merupakan akhir atau tujuan dari suatu proses perencanaan. Untuk mengetahui hasil perlu melihat berbagai aspek-aspek keberhasilan. Keberhasilan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat melalui bagaimana cara pengurus dan anggota menyusun sebuah program. Kelompok ternak sapi “Lembu Aji” setiap awal tahun selalu menyusun program untuk kegiatan kelompok. seperti pernyataan dari bapak “RH” selaku pengurus:

“Setiap awal tahun selalu ada rapat untuk pembuatan program serta ada pula rapat bulanan”

Pernyataan tersebut dibuktikan dengan pada awal tahun yaitu bulan Januari, pengurus dan anggota melakukan rapat besar guna membahas program kelompok yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut.

Begitu pula pernyataan bapak “PN” selaku anggota: “Diawal tahun ada rapat untuk menyusun program mas”

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap awal tahun diadakan rapat guna membuat program kelompok dan setiap bulan melaksanakan rapat bulanan untuk mengetahui progres program yang telah direncanakan. Dalam pelaksanaannya juga terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan sesuai dengan pernyataan bapak “RH” selaku pengurus:

76

“Yang pertama pengumpulan dana secara swadaya dan kerja keras anggota”

Pengumpulan dana secara swadaya dilakukan dengan cara penarikan iuran kepada pengurus dan anggota kelompok ternak sapi dan juga dengan meminta bantuan dari padukuhan. Kerja keras anggota dibuktikan dengan aktifitas yang dilakukan oleh anggota yaitu menarik iuran kepada setiap anggota dan pengurus satu persatu. Pengumpulan dana dilakukan kurang lebih hingga satu minggu karena menunggu anggota kelompok yang belum memiliki dana untuk iuran pada waktu itu.

Begitu pula pernyataan bapak “SJ” selaku pengurus:

“Pengumpulan dana swadaya dan koordinasi gotong royong” Begitu juga pernyataan bapak “PN” selaku anggota kelompok: “Gotong royong, kerja keras dan pengumpulan dangan cara iuran” Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pelaksanaan program kelompok dengan cara pengumpulan dana swadaya dan koordinasi gotong royong serta kerja keras. Kelompok ternak sapi “Lembu Aji” juga memiliki program unggulan yaitu program penggemukan sapi, pembuatan pupuk. Program-program tersebut diharapkan mampu terus berjalan agar ada aktivitas lain yang dilakukan anggota kelompok selain memberi makan sapi.

Terdapat faktor-faktor yang mendorong keberhasilan program kelompok yang menjadikan kelompok ternak sapi “Lembu Aji” terus

77

aktif hingga saat ini. Sesuai dengan pernyataan bapak “RH” selaku pengurus mengenai faktor pendorong yaitu:

“Kerja keras dan semangat dari anggota kelompok”

Kerja keras dan semangat yang dilakukan oleh pengurus dan anggota yaitu mereka saling melengkapi satu sama lain. Apabila ada anggota ada yang mendapat permasalah dalam hewan ternaknya, pengurus dan anggota membantu dalam penyembuhan baik dalam bentuk obat-obatan ataupun makanan untuk suplemen pada hewan ternaknya.

Seperti halnya pernyataan bapak “PN” selaku anggota: “Semangat dan saling gotong royong”

Dan juga pernyataan bapak “SR” selaku anggota: “Kekompakkan dan kerja keras sesama anggota”

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendorong keberhasilan program anggota kelompok yaitu semangat, kerja keras, dan gotong royong antar anggota dan pengelola kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Sedangkan keberhasilan untuk meningkatkan pendapatan dapat dilihat dari jumlah sapi. Seperti pernyataan bapak “RH” yaitu:

“Dilihat dari jumlah sapi yang dimiliki oleh kelompok”

Keberhasilan program kelompok dapat dilihat dari jumlah sapi yang kini dimiliki. baik pengurus maupun anggota, yang tadinya hanya memiliki satu hewan ternak, dengan adanya kelompok ternak sapi tersebut kini mereka mampu memiliki dua hingga empat ekor sapi.

78

Sama seperti pernyataan bapak “SJ” selaku anggota:

“Dengan dilihat dari jumlah sapi yang dimiliki kelompok ternak sapi lembu aji”

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan program dilihat dari jumlah sapi yang dimiliki oleh anggota kelompok ternak sapi lembu aji. dana yang dibutuhkan anggota setiap bulan sekitar 20.000 untuk membayar kas dan listrik. Sedangkan mereka harus membayar sekitar 300.000 untuk menyewa tanah kas desa selama satu tahun per anggota. Dana yang digunakan tersebut merupakan dana swadaya atau milik pribadi anggota kelompok. Transparasi yang dilakukan kelompok terhadap anggota yaitu dengan mengadakan rapat setiap bulan untuk mengetahui progres setiap program yang telah direncanakan dan melaporkan setiap kegiatan dan pengeluaran bulanan. 3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Dalam sebuah program kegiatan yang sedang maupun telah terlaksana terdapat beberapa faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaannya. Berikut ini faktor pendukung pelaksanaan menurut sumber-sumber yang telah diwawancarai oleh peneliti.

Berikut ini sesuai pernyataan bapak “RH” selaku pengurus bahwa: “Adanya dukungan dari masyarakat sekitar dan juga perhatian dari pemerintah desa”

79

Adanya dukungan masyarakat dilihat dari antusiasme masyarakat untuk turut serta menjadi anggota kelompok ternak sapi. Masyarakat yang tadinya tidak memiliki ternak dan bahkan enggan memiliki ternak, kini justru berpartisipasi aktif dalam kelompok ternak yaitu dengan memiliki hewan ternak sapi dan juga masyarakat menggunakan pupuk yang dibuat oleh pengurus dan anggota. Selain itu masyarakat juga menjadi konsumen, ikan hasil pemeliharaan yang dikelola pengurus dan anggota dikonsumsi oleh masyarakat sekitar kendang kelompok. Ada yang membeli dengan cara mancing dikolam dan ada pula yang membeli secara borongan. Perhatian dari pemerintah desa yaitu adanya bantuan penyuluhan setiap enam bulan sekali untuk memberikan pendampingan pemeliharaan hewan ternak dan juga memberikan informasi bagi pengurus dan anggota mengenai program yang sedang dianjurkan oleh pemerintah kepada para pemilik hewan ternak sapi.

Begitu juga pernyataan bapak “PN” selaku anggota:

“Adanya dukungan dari warga, pemerintah desa, dan fasilitas yang memadai”

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung berupa dukungan dari masyarakat sekitar dan pemerintah desa serta fasilitas yang memadai. Dengan adanya faktor pendukung diharapkan pengurus dan anggota mampu mengoptimalkan faktor pendukung tersebut. Menurut pernyataan bapak “SJ” selaku pengurus mengenai cara mengoptimalkan faktor pendukung yaitu:

80

“Kita berusaha untuk anggota ternak memaksimalkan ternaknya agar dagingnya kualitasnya bagus”

Memaksimalkan ternak agar dagingnya bagus bisa dilihat saat Hari Raya Qurban, masyarakat membeli sapi di kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Pemaksimalan tersebut juga dimaksukan agar harga sapi saat dijual ke konsumen luar dusun bisa mahal.

Begitu juga pernyataan bapak “DW” selaku pengurus mengenai pengoptimalan faktor pendukung pelaksanaan yaitu :

“Berusaha semaksimal mungkin untuk anggotanya agar daging sapi kualitasnya bagus”

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengoptimalan faktor pendukung yaitu dengan mengoptimalkan pemeliharaan sapi agar dagingnya bagus. Sehingga mampu digunakan oleh warga sekitar untuk dijadikan hewan Qurban. Akan tetapi dalam perjalanan program yang dilakukan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” belum menemui permasalahan yang berat, hanya saja permasalahan dalam hal dana. Seperti yang dinyatakan oleh bapak “RH” selaku pengurus mengenai faktor penghambat dalam pemberdayaan masyarakat yaitu:

“Untuk sementara faktor penghambatnya berupa kurangnya dana”

Saat ini, pemasalahan yang dihadapi oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” berupa kurangnya bantuan dana dari pemerintah. Hal ini karena pemerintah menggalagkan program bantuan berupa bahan mentah

81

yang berupa fasilitas langsung. Hal ini karena pemerintah takut akan adanya tindak kriminal penggelapan uang bantuan, sehingga pemerintah membantu berupa fasilitas untuk kelompok ternak sapi.

Begitu pula pernyataan bapak “SJ” selaku pengurus yaitu: “Belum adanya bantuan dana dari pemerintah”

Dan juga pernyataan bapak “DW” selaku pengurus bahwa: “Belum ada bantuan dana mas dari pemerintah”

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat pemberdayaan masyarakat berupa belum adanya bantuan dana dari pemerintah untuk pengembangan kelompok ternak sapi “Lembu Aji”.

C. Pembahasan

1. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” dapat dilihat dari aktivitas anggota kelompok. kegiatan kelompok yang dilakukan oleh anggota kelompok yaitu program penyuluhan pengelolaan kelompok, program pembuatan pupuk, program penggemukan sapi. Pada program kegiatan pembuatan pupuk, anggota kelompok diharapkan mampu bekerjasama dalam proses pembuatan pupuk. Selain itu, program kegiatan pembuatan pupuk juga

82

mampu membantu mempermudah anggota kelompok yang memiliki lahan pertanian sehingga mereka tidak perlu membeli pupuk dari luar melainkan menggunakan pupuk yang telah dibuat bersama dikelompok ternak.

Pada program kelompok penggemukan sapi, diharappkan anggota kelompok mampu memanaje waktu sebaik mungkin agar sapi yang alam proses penggemukan memperoleh hasil maksimal. Program penggemukan sapi ini juga bertujuan untuk memenuhi pasar daging sapi yang kini kian meningkat. selain itu juga program penggemukan sapi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Qurban saat hari raya idul adha. Penggemukan sapi diikuti oleh seluruh anggota kelompok ternak sapi yang memiliki sapi.

Program kelompok pemeliharaan bibit ikan bertujuan agar anggota memiliki aktivitas lain selain memberi makan sapi pemeliharaan kolam ikan juga bertujuan untuk membantu anggota kelompok ternak sapi dalam membayar uang listrik kandang kelompok. Setiap bulan, selalu ada pembibitan ikan yang dimasukkan kedalam kolam. Ikan-ikan yang masih kecil tersebut dirawat hingga siap untuk dipanen dan dijual guna membantu meringankan pengeluaran kelompok dalam hal pembayaran listrik.

Program penyuluhan pengelolaan ternak sapi bertujuan agar anggota dan pengurus kelompok ternak sapi mampu memanaje kelompok agar menghasilkan produk kelompok yang memiliki ciri khas tersendiri.

83

Penyuluhan juga bertujuan memberikan ilmu-ilmu tambahan mengenai bagaimana mengelola suatu kelompok, memelihara sapi dalam kelompok, dan kegiatan apa yang dilakukan dalam kelompok.

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji”

(Fredian, 2014: 90) pemberdayaan secara konseptual pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok, ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. (Kusnadi, 2007: 78) pemberdayaan adalah setiap usaha pendidikan yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran atau pengertian dan kepekaan pada warga masyarakat terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan atau politik sehingga pada akhirnya warga masyarakat memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kedudukannya dalam masyarakat, atau menjadi masyarakat yang berdaya.

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompk ternak sapi “Lembu Aji” dilakukan mulai dari pembentukan kelompok, peningkaan pengetahuan dan keterampilan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di kelompok ternak sapi “Lembu Aji” yang beralamat di Dusun Pondok Kulon Kelurahan Kalitirto menggunakan tanah kas dusun yang disewa oleh anggota kelompok. Pengurus dan anggota bekerja sama memecahkan masalah yang sedang dialami oleh masyarakat. Kerjasama yang dilakukan antar pengurus dan anggota untuk meningkatkan

84

perekonomian dan juga menciptakan lingkungan yang bebas dari kotoran sapi.

Dari hasil penelitian pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” merupakan usaha yang dilakukan untuk menghimpun para pemilik sapi yang berada di Dusun Pondok Kulon untuk memajukan dusun mereka dan meningkatkan perekonomian serta status sosial masyarakat. Pemberdayaan memiliki makna membangkitkan sumber daya, kesempatan, pengetahuan, dan keterampilan mereka untuk meningkatkan kapasitas dalam menentukan masa depan mereka.

Payne (Alfitri, 2011: 23) tujuan dasar pemberdayaan adalah keadilan sosial dengan memberikan ketentraman kepada masyarakat yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial melalui upaya saling membantu dan belajar melalui pengembangan langkah kecil guna tercapainya tujuan yang lebih besar serta persamaan politik dan sosial melalui upaya saling membantu dan belajar melalui pengembangan langkah kecil guna tercapainya tujuan yang lebih besar. Tujuan yang diharapkan dari pemberdayaan adalah meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang sebelumnya memelihara sapi disamping rumah dan mengganggu lingkungan sekitarnya serta penghasilan mereka hanya pas-pasan kini telah berubah.

Pembentukan kelompok ternak sapi “Lembu Aji” merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk membangkitkan industri peternakan

85

khususnya sapi di Dusun Pondok Kulon. Program yang sangat diunggulkan untuk dijadikan citra dari kelompok tersebut yaitu program penggemukan sapi. Penggemukan sapi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar hewan dan kebutuhan masyarakat khususnya Dusun Pondok Kulon.

Menurut Azis (Alfitri, 2011: 9) tahapan yang seharusnya dilalui pemberdayaan. Pertama membantu masyarakat dalam menemukan masalah. Kedua, melakukan analisis terhadap permasalahan secara mandiri. Ketiga, menentukan skala prioritas dalam menemukan masalah dalam arti memilih dan memilih tiap masalah yang paling mendesak untuk diselsaikan. Keempat, mencari penyelsaian masalah yang sedang dihadapi antara lain dengan pendekatan psikokultural yang ada dalam masyarakat. Kelima, melaksanakan tindakannya untuk menyelsaikan masalah yang dihadapi. Keenam, mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalanya.

2. Hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat.

Hasil merupakan proses akhir dalam sebuah kegiatan pelaksanaan sebelum diadakannya evaluasi program kegiatan. Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Pemberdayaan masyarakat melalui

86

kelompok ternak sapi “Lembu Aji” memiliki dampak positif dari segi sosial, ekonomi, dan pendidikan. Segi sosial terciptanya lapangan kerja dan anggota mampu berinteraksi dengan baik antar anggota kelompok.

(Mulyana, 2005: 23) kelompok pada dasarnya adalah gabungan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama, dimana interaksi yang terjadi bersifat relatife tetap dan mempunyai struktur tertentu. Berdirinya kelompok ternak sapi “Lembu Aji” berdampak positif terhadap perekonomian anggota. Akan tetapi perubahan ekonomi tidak terjadi secara signifikan. Perubahan ekonomi yang dirasakan oleh anggota dapat dilihat dari jumlah sapi yang dimiliki oleh anggota. Secara ekonomi perubahan yang dirasakan anggota tidak terlalu besar akan tetapi dampak yang dirasakan oleh anggota adalah tercukupinya kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya kelompok ternak sapi “Lembu Aji” diharapkan mampu meningkatkan perekoniam warga sekitar kandang kelompok dan juga anggota kelompok sehingga mampu dikatakan sejahtera. Hal tersebut dapat dilihat melalui jumlah sapi yang kini dimiliki dan juga keaktifan anggota kelompok dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji”.

87

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota kelompok ternak sapi “Lembu Aji”

Peningkatan pengetahuan yang dimiliki oleh anggota kelompok ternak sapi “Lembu Aji” dapat dilihat dari bagaimana anggota menentukan waktu yang tepat dalam memberi makan sapi mereka. Selain itu juga mereka mampu menentukan makanan apa saja yang sebaiknya dikonsumsi oleh sapi agar proses penggemukan berjalan dengan maksimal. Peningkatan pengetahuan juga dapat dilihat dari seberapa beraninya anggota kelompok jika salah satu dari mereka dipilih menjadi ketua atau koordinator pelaksanaan program. Sedangkan peningkatan keterampilan yang dimiliki oleh anggota dapat dilihan dari bagaimana anggota mempu mengelola sapi-sapi mereka sehingga yang tadinya hanya memiliki satu atau dua ekor sapi saja kini menjadi lima atau enam ekor sapi.

Peningkatan produktivitas yang dihasilkan oleh anggota kelompok ternak sapi “Lembu Aji”

Peningkatan produktivitas yang dihasilkan oleh anggota kelompok bisa dilihat dari hasil daging sapi yang dimiliki oleh sapi-sapi anggota kelompok. Selain itu juga bisa dilihat dari jumlah pembibitan sapi yang dibeli untuk dipelihara kembali oleh anggta kelompok. peningkatan produktivitas ini membuuktikan seberapa semangatnya anggota kelompok ternak sapi “Lembu Aji” dalam mengikuti keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh pengurus kelompok ternak sapi lembu aji.

88

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan